BAB 1 Al-Quran
BAB 1 Al-Quran
2
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada
Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur’an
berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab,
ummat Islam merujuk Al-Qur’an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat
di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
4
Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an yaitu lomba
membaca Al-Qur’an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan
disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
B. Rumusan Masaah
1. Apa yang di maksud Al-Qur’an ?
2. Apakah semua Ulama’ sepakat terhadap kehujjahan Al-Qur’an ?
3. Bagaimanakah itu Al-Qur’an menjelaskan Terhadap Hukum Dan
Alqur’an Sebagai Sumber Hukum ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Supaya penulis dan pembaca dapat mengetahui
tentang Al-Qur’an.
2. Supaya penulis dan pembaca bisa mengetahui
terhadap argumin tentang Al-Qur’an sebagai sumber
yang Utama.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Al-Qur’an
Pengertian Al-Qur’an
6
Banyak ayat-ayat yang menerangkan bahwa Al-Qur’an itu benar-benar
datang dari Allah.
Dalam surah An Nisa ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya telah kami
turunkan kepada engkau (Muhammad) kitab Al-Qur’an dengan membawa
kebenaran”. Surah An Nahl ayat 89, “Dan telah kami turunkan kepada
engkau (Muhammad) kitab Al-Qur’an untuk menjelaskan segala sesuatu
dan ia merupakan petunjuk, rahmat serta pembawa kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri”. Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-
Qur’an yang menerangkan bahwa Al-Qur’an itu benar-benar datang dari
Allah.
Al-Qur’an turun di dua tempat yaitu:
B. Mu’jizat Al-Qur’an
1. Pada lafadz dan susunan kata. Pada zaman Rasulullah Syair sangat trend
pada saat itu maka Al-Qur’an turun dengan kata-kata dan susunan kalimat
7
yang maha puitis, sehingga Al-Qur’an memastikan bahwa tak ada
seorangpun yang dapat membuat satu surah sekalipun semisal Al-Qur’an.
Seperti yang termaktub dalam surah Al Isra ayat 88, Hud ayat 13-14,
Yunus ayat 38 dan Al Baqarah ayat 23.
4. Pada penetapan hukum. Peraturan yang ada di dalam Al-Qur’an bebas dari
kesalahan karena ia berasal dari Tuhan Yang Maha Tahu atas segala
ciptaanNya.
Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
Al-Qur’an pertama kali turun di Gua Hira surah Al Alaq ayat 1-5 dan
terakhir kali turun surah al Maidah ayat 3. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz,
144 surah, 6.326 ayat, 324.345 huruf . Al-Qur’an berfungsi sebagai:
1. Sumber pokok dan utama dari segala sumber-sumber hukum yang ada. Hal
ini dilandasi oleh ayat Al-Qur’an di dalam surah An Nisa ayat 5.
3. Petunjuk yang diturunkan Allah SWT kepada umat manusia dengan penuh
rahmat kepada kebahagiaan umat manusia baik didunia maupun diakhirat
dan sebagai ilmu pengetahuan.
8
C. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur’an
1. Akidah
Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah islam adalah
keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh
hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan hanya sebagai konsep
dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan
tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu
harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai
seorang yang beriman.
3. Hukum
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum
seperti hukum perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum
pidana,hukum musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa.
9
4. Akhlak
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di
samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia,juga
menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan
tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya
menyampaikan risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan memiliki
komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu
dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 4.
10
3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan
berbagai ilmu.
D. Kehujjahan Al-Qur’an
2. Janji baik dan buruk, pahala dan dosa serta pujian dan celaan.
3. Ibarat, contohnya seprti istri yang ditalak harus menjalankan masa iddah.
11
E. As-Sunnah(Al-Hadits)
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits merupakan
sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Allah SWT telah
mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan yang
disampaikan oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
12
melaksanakan shalat, tidak merinci batas mulai wajib zakat, tidak
memarkan cara-cara melaksanakan haji. Rincian semua itu telah dijelaskan
oleh rasullah SAW dalam haditsnya. Contoh lain, dalam Al-Qur’an Allah
SWT mengharamkan bangkai, darah dan daging babi.
1. Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil,
sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak janggal.
Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-samar yang
dapat menodai keshohehan suatu hadits
13
2. Hadits Makbul, adalah hadits-hadits yang mempunyai sifat-sifat yang
dapat diterima sebagai Hujjah. Yang termasuk Hadits Makbul adalah
Hadits Shohih dan Hadits Hasan
3. Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi
tidak begitu kuat ingatannya (hafalannya), bersambung sanadnya, dan
tidak terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan
termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal
yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting
4. Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syarat-
syarat hadits shohih atau hadits hasan. Hadits dhoif banyak macam
ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan
banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang tidak
dipenuhi
Adapun syarat-syarat suatu hadits dikatakan hadits yang shohih, yaitu:
1. Rawinya bersifat adil
2. Sempurna ingatan
3. Sanadnya tidak terputus
4. Hadits itu tidak berilat, dan
5. Hadits itu tidak janggal
14
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Dalil secara etimologis dengan “sesuatu yang dapat memberi petunjuk
kepada apa yang dikehendaki”. Secara terminologis dalil hukum ialah
segala sesuatu yang dapat dijadikan alasan atau pijakan yang dapat
dipergunakan dalam usaha menemukan dan meneapkan hukum syara atas
dasar pertimbangan yang benar dan tepat. Akan tetapi, dalam
perkembangan perkembangan pemikiran ushul fikih yang terlihat dalam
kitab-kitab ushul fikih kontemporer, istilah sumber hukum dan dalil
hukum tidak dibedakan. Mereka menyatakan bahwa apa yang disebut
denagan dalil hukum adalah mencakup dalil-dalil lain yang dipergunakan
dalam istinbat hukum selain Al-Qur’an dan As-Sunnah Al-Qur’an
merupakan sumber utama dalam pembinaan hukum Islam. Al-Qur’an yang
berasal dari kata qara’a yang dapat diartikan dengan membaca, namun
yang dimaksud dengan Al-Qur’an dalam uraian ini ialah,”kalamullah yang
diturunkan berperantakan ruhul amin kepada Nabi Muhammad saw dalam
bahasa arab, agar menjadi hujjah bagi Rasul bahwa ia adalah utusan Allah
dan agar menjadi pelajaran bagi orang yang mengikuti petunjuknya.
Menjadi ibadah bagi siapa yang membacanya, ia ditulis di atas lembaran
mushaf, dimulai dengan surah Al Fatihah dan di akhiri dengan surah An
Naas. Yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, baik melalui tulisan
atau bacaan dari satu generai ke generasi berikutnya. Dan terpelihara dari
perubahan dan pergantian.
15
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits merupakan
sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Allah SWT telah
mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan yang
disampaikan oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
2. SARAN
16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
17