Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daging merupakan bahan makanan hewani yang digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat karena rasanya lezat dan mengandung nilai gizi yang tinggi. Daging
merupakan sumber proteinyang tinggi, protein ini disebut sebagai asam amino esensial,
asam amino ini sangat penting dan merupakan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu daging juga mengandung karbohidrat, lemak, mineral, fosfor, vitamin dan
kalsium. Soeparno (1992) mengemukakan bahwa daging didefinisikan sebagai semua
jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan - jaringan dari bagian tubuh
hewan yang dapat dikonsumsi serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang
memakannya.
Daging banyak mengandung lemak, tetapi tetap saja orang banyak menggunakan
daging sebagai bahan utama makanan. Seperti rendang, sate, sup, dan lain-lain. Kendala
yang muncul dalam memasak daging pun beragam. Salah satunya yaitu, ada bagian
daging yang keras dan alot sehingga perlu dimasak dengan waktu yang cukup lama.
Silaban (2009) mengemukakan bahwa kualitas dari daging dipengaruhi oleh cara
memasaknya. Daging yang terlalu lama dalam proses pemanasan akan menyebabkan
kandungan proteinnya berkurang. Pengempukan daging terkadang disertai dengan
pelarutan sebagian dari protein daging, dengan kata lain keempukan daging dapat dilihat
dari dua parameter yakni dari uji fisik yang dilihat dari serat daging dan dari uji biokimia
yaitu protein terlarut. Dengan demikian proses pemasakan berpengaruh terhadap kualitas
mutu daging. Akibatnya, protein dan gizi lainnya yang terkandung dalam daging menjadi
berkurang dan yang sangat berat yaitu boros bahan bakar untuk memasaknya. Meskipun
sekarang ada teknologi yang dapat mengempukkan daging dengan praktis seperti
memasak daging menggunakan panci presto, tetapi tetap hal tersebut hanya dapat
dilakukan oleh segelintir orang saja, karena memasak daging menggunakan panci presto
memerlukan bahan bakar yang cukup banyak dan harga panci presto yang terbilang
mahal.
Daging ternak yang masih muda pada umumnya lebih mudah dicerna dibandingkan
dengan daging ternak yang sudah tua. Daging disini terdiri atas kulit kaki (dermis) dan
kuku sapi (tanduk) yang keduanya terdiri atas protein yang rendah kualitas gizinya
karena, kurang lengkap susunan asam amino esensialnya (Djaeni, 1999). Dengan
demikian banyak warung makan yang menggunakan teknik pelunakan daging, hal ini
bertujuan agar kualitas produk yang dihasilkan bermutu tinggi, walaupun terkadang
pelunakan daging menggunakan tekhnik pemasakan yang terlalu lama menyebabkan
kandungan protein dari daging berkurang.
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Silaban dengan judul Studi Pemanfaatan
Enzim Papain Getah Buah Pepaya untuk melunakkan daging menyatakan bahwa
pelunakan daging secara kimia dapat dilakukan melalui dua cara yakni secara enzimatis
dan non enzimatis, secara enzimatis dapat menggunakan enzim protease (proteolitik)
sedangkan secara non enzimatis dapat mengguanakan asam.
Pelunakan menggunakan asam ini sering dilakaukan, baik dirumah maupun di restoran,
hanya saja dapat mengurangi nilai gizinya karena sebagian protein dapat terdenaturasi
atau rusak oleh asam. Enzim proteolitik merupakan enzim yang dapat memeceh protein
sehingga dapat melunakkan daging. Enzim proteolitik akan menghidrolisis daging
sehingga daging akan mengendur dan akan menjadi lebih empuk. Enzim proteolitik
secara alami dapat dijumpai pada buah nanas, pepaya, jeruk dan lain-lain.
Nanas merupakan buah yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Selain itu nanas
merupakan buah yang mengandungenzim proteolitikyang disebutbromelin. Enzim
bromelin ini merupakan enzim kompleks pemecah protein.Dengan demikian nanas dapat
digunakan untuk memperlancar pencernaan protein dengan jalan memutuskan ikatan
peptida dan menghasilkan protein yang lebih sederhana(Wirahadikusumah, 2002).
Penelitian Utami dkk (2011) menunjukkan bahwa penambahan bromelin yang
didapatkan dari sari buah nanas dapat meningkatkan keempukan (daya tarik dan daya
putus), ph, daya ikat air dan menurunkan susut masak daging itik afkir. Dengan demikian
pemberian sari nanas pada daging itik afkir dapat meningkatkan kualitas dari daging itik
afkir.
Jadi, banyak masyarakat menggunakan jalan pintas untuk mengempukkan daging
yaitu, dengan bahan alami. Hal tersebut dilakukan karena dapat mempersingkat waktu
pemasakan dan mempermudah untuk mendapatkan hasil masakan daging yang empuk
dan lembut. Bahannya yang mudah didapat dan cara pembuatannya yang praktis menjadi
alasan utama mengapa banyak masyarakat menggunakan bahan alami seperti buah nanas
unguk mengempukkan daging.
Berdasar uraian di atas, penulis tertarik untuk memanfaatkan daging sapi dan buah
nanas sebagai bahan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pemanfaatn Buah Nanas
sebagai Pengempuk Daging Sapi”.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja kandungan buah nanas yang dapat dimanfaatkan sebagai pengempuk
daging sapi ?
1.2.2 Bagaimana cara mengempukkan daging menggunakan buah nanas ?
1.2.3 Bagaimana pengaruh penambahan sari buah nanas dan lama perendaman
terhadap sifat organoleptik pada daging sapi ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui kandungan buah nanas yang dapat dimanfaatkan sebagai
pengempuk daging sapi.
1.3.2 Untuk mengetahui cara mengempukkan daging menggunakan buah nanas.
1.3.3 Untuk mengetahui sifat organoleptik pada daging sapi yang dipengaruhi oleh
penambahan sari buah nanas dan lama perendamannya.
1.3.4 Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat
1.4.1 Memberikan pengetahuan pada masyarakat bahwa pemasakan
daging yang terlalu lama akan membuat protein pada daging sapi ikut larut
atau terdenaturasi.
1.4.2 Memberikansumbanganpengetahuanpadamasyarakat bahwa sari buah nanas
bdapat dapat dimanfaatkan sebagai pengempukdaging sapi.
1.4.3 Menambah pengetahuan penulis tentang fungsi lain dari nanas
mmmmmselain sebagai buah yang kaya akan vitamin.
1.4.4 Sebagai syarat memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daging Sapi

Daging sapi (Bahasa Inggris: beef) adalah daging yang diperoleh dari sapi yang
biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Di setiap daerah,
penggunaan daging ini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai
contoh has luar, daging iga dan T-Bone sangat umum digunakan di Eropa dan di
Amerika Serikat sebagai bahan pembuatan steak sehingga bagian sapi ini sangat
banyak diperdagangkan. Akan tetapi seperti di Indonesia dan di berbagai negara
Asia lainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan
seperti sup konro dan rendang.Selain itu ada beberapa bagian daging sapi lain
seperti lidah, hati, hidung, jeroan dan buntut hanya digunakan di berbagai negara
tertentu sebagai bahan dasar makanan.

Daging sapi yang sudah ditrimming atau dihilangkan lemaknya mengandung


banyak zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dan merupakan sumber protein yang
sangat baik (mempunyai nilai biologis tinggi, high digestible 94%), sumber omega-
3 rantai panjang (DHA, EPA and DPA), lemak tak jenuh, vitamin B12, niasin,
vitamin B6, vitamin B5, vitamin D, riboflavin, zat besi (terserap dengan cepat dan
baik dibanding zat besi dari pangan nabati), seng, fosforus, selenium, mengandung
kadar lemak yang relatif rendah, dan memiliki kadar komposisi kolesterol yang
sesuai untuk tubuh. Selain zat gizi tersebuat daging tanpa lemak kaya akan sumber
antioksidan dan senyawa bioaktif seperti taurin, karnitin, CLA (conjugated linoleic
acid), carnosin, glutatione, kretin, dan kolin.

cccDaging sapi mempunyai banyak sekali kandungan gizi yg sangat baik dan
bermanfaat dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, dibawah ini merupakan
beberapa penjelasan tentang kandungan dan manfaat daging sapi bagi tubuh.

1. Protein
Daging sapi mengandung kandungan gizi yg tidak kalah pentingnya dari zat
besi, adalah protein. Manfaat protein bagi tubuh adalah untuk membantu dalam
perkembangan otak pada anak kita. Selain dari itu protein juga dapat membantu
tubuh kita untuk membentuk jaringan-jaringan baru pada otot-otot kita.

2. Zat Besi
Zat besi merupakan salah satu kebutuhan penting bagi tubuh manusia. zat besi
bisa kita dapatkan dari daging sapi itu karena daging sapi mengandung zat besi
yg cukup tinggi. Apabila kita kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia
atau kurang darah sehingga tubuh kita menjadi lesu.
Zat besi yang ada pada daging sapi mempunyai manfaat untuk meningkatkan
metabolisme tubuh, zat besi juga sebagai benteng bagi tubuh manusia, karena
zat besi dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita.
3. Seng atau Zinc
Zat seng atau Zinc juga terdapat dalam daging sapi. Zat seng memiliki
manfaat untuk meningkatkan metabolisme dalam tubuh manusia dan fungsi
kekebalan tubuh manusia. Apabila kita kekurangan zat seng dapat menyebabkan
gangguan pada perkembangan fungsi reproduksi pria dan pembentukan sperma
serta bisa mengganggu fungsi kekebalan tubuh kita.
4. Selenium
Kandungan gizi lainnnya dalam daging sapi yaitu selenium. Selenium
dibutuhkan untuk membentuk zat antioksi dan untuk meningkatkan imunitas
anak.
5. Omega 3
Manfaat omega 3 adalah untuk membantu fungsi jantung, hati dan sistem
saraf pusat. Dalam 150 gr daging sapi, terkandung lebihkurang sekitar 30 gr
asam lemak Omega 3.
6. Vitamin B Komplek
Vitamin B kompleks yang ada pada daging sapi dapat membantu kerja sistem
saraf otak sehingga bisa membantu untuk menjaga konsentrasi dan daya ingat.

Dibawah ini adalah ciri-ciri daging sapi yang sehat, bagus dan layak untuk
dikonsumsi

 Warna daging sapi merah terang atau cerah,


 mengkilap, tidak pucat dan tidak kotor
 Tidak lengket dan juga terasa basah saat dipegang
 Tekstur daging elastis atau tidak lembek dan sedikit kaku
 Memiliki aroma yang khas, yaitu gurih

BBDaging sapi merupakan salah satu bahan makanan atau lauk yang mudah
ditemukan di pasaran. Kandungan gizi beserta manfaatnya akan didapatkan secara
maksimal apabila menyimpan dan mengolahnya dengan cara yang benar. Jika
sebaliknya, dalam artian tidak benar, maka justru akan menyebabkan kandungan
gizi dan manfaat yang terdapat di dalam daging sapi menjadi hilang. Orang-orang
pada jaman sekarang dituntut untuk menjadi konsumen cerdas. Hal itu bertujuan
untuk lebih cermat dan teliti untuk memilih dan membeli daging sapi supaya
terhindar dari bebagai masalah kesehatan yang serius.

2.2 Nanas
Nanas berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di Brazil. Nanas masuk ke
indonesia pada abad ke-15(1599) karena di bawa oleh bangsa spanyol. secara
lengkap, klasifikasi tanaman Nanas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta 9tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas Sativus (L)
Jenis tanaman Nanas yang biasanya dikonsumsi segar adalah Nanas queen (Nanas
Bogor), karena rasanya yang manis. Nanas Cayenne dapat dikonsumsi langsung
dalam keadaan segar dan baik untuk bahan olahan serta dikalengkan atau dibuat
minuman, karena rasanya yang segar manis dan asam. Dalam klasifikasi atau
sistematika tumbuhan (taksonimi) nanas termasuk dalam famili bromiliace.
Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa
dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri,
A.
Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial).
Tanaman nanas terdiri dari akar, batang, daun, batang, bunga, buah dan tunas-
tunas. Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan
sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal batang dan
termasuk berakar serabut (monocotyledonae). Kedalaman perakaran pada media
tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah biasa jarang
mencapai kedalaman 30 cm.
Bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease sulfhidril yang mampu
menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang
lebih kecil yaitu asam amino. Bromelin ini berbentuk serbuk amori dengan warna
putih bening sampai kekuning-kuningan, berbau khas, larut sebagian dalam:
Aseton, Eter, dan CHCL3, stabil pada pH: 3,0 – 5,5. Suhu optimum enzim
bromelin adalah 50°C- 80°C.Enzim ini terdapat pada tangkai, kulit, daun, buah,
maupun batang tanaman nanas dalam jumlah yang berbeda. Distribusi bromelin
pada batang nanas tidak merata dan tergantung pada umur tanaman. Kandungan
bromelin pada jaringan yang umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat
sedikit sekali bahkan kadang-kadang tidak ada sekali.

Tabel kterangan gizi didalam buah nanas:

No. Kandungan gizi Jumlah

1 Kalori 52,00vkal

2 Protein 0,40vg

3 Lemak 0,20vg

4 Karbohidrat 16,00vg

5 Fosfor 11,00vmg

6 ZatvBesi 0,30vmg

7 VitaminvA 130,00vSI

8 VitaminvB1 0,08vmg

9 VitaminvC 24,00vmg

10 Air 85,30vg

11 Bagian dapat dimakan 53,00 g


2.2.1 Enzim Bromelain
Menurut Wikipedia, nanas mengandung proteolytic enzyme bromelain yang
berfungsi mencernakan makanan dan melarutkan protein. Enzim ini bisa
berbahaya pada orang yang mengidap penyakit kekurangan protein atau tidak
dapat memproses protein seperti penyakit Ehlers-Danlos Syndrome. Nenas
juga tidak bagus untuk dikonsumsi oleh orang yang mengidap penyakit
Hemophilia, gagal ginjal atau hati, karena akan mengurangi memperlambat
pembekuan darah dan anti-peradangan (anti-inflammatory).
Enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein,
protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging.
Enzimbro melain mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya
agar mudah untuk diserap oleh tubuh. Berkat enzim bromelain ini, nanas dapat
digunakan untuk mengempukkan daging. Daging buah nanas banyak
mengandung enzimbromelain, tapi kandungan bromelain di dalam kulitnya
lebih banyak lagi. Enzimbromelain mampu menguraikan serat-serat daging,
sehingga daging menjadi lebih empuk.
Protein “bromelain” memiliki potensi yang sama dengan “papain” yang
ditemukan pada pepaya yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali
beratnya, sehingga nanas bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain
dapat membantu melarutkan pembentukan mukus dan juga mempercepat
pembuangan lemak melalui ginjal. Bromelain juga memiliki asam sitrat dan
malat yang penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses pembuangan
lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting enzim tertentu yang
diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat.(Buletin Teknopro
Hortikultura edisi 71 tahun 2004).
Bromelain juga mengandung amilase, selulase, asam fosfatase, dan asam
peroksidase dalam jumlah yang sangat kecil.
Enzim ini memiliki kemampuan menguraikan struktur kompleks protein
sehingga lebih mudah diserap tubuh.Agar aktif, bromelain memerlukan suhu
optimum antara 50 °C sampai 60 °C dan pH pada kisaran 3,0-8,0.
Untuk mempermudah mengkonsumsi, bromelain juga tersedia dalam bentuk
suplemen.Bromelain pertama kali diekstrak pada tahun 1891 dan
diperkenalkan sebagai suplemen terapi pada tahun 1957.

Manfaat enzim bromelain bagi kesehatan tubuh :


1.Bromelain efisien menjaga kesehatan jantung karena mengurangi
pembentukan abnormal bekuan darah dan terjadinya plak di arteri.
2.Bromelain memiliki sifat anti-koagulan yang membantu mengurangi
pembentukan gumpalan darah beku dalam pembuluh darah sehingga
mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Karena kemampuannya memecah protein, bromelain berguna memecah
protein dalam jaringan yang bengkak sehingga mengurangi kejang otot.
4. Karena sifat analgesik dan anti-inflamasi, bromelain bermanfaat untuk
pasien rematik. Enzim ini meningkatkan penyerapan sulfur dan glukosamin
yang penting untuk memperbaiki sendi.
5. Dalam kasus ligamen robek, bromelain membantu mempercepat pemulihan
sekaligus mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
6. Penyakit kulit yang berhubungan dengan peradangan kulit atau sensasi rasa
gatal seperti pruritus dapat secara efektif disembuhkan dengan bromelain.
7. Bromelain juga digunakan dalam produk untuk menyembuhkan luka bakar
pada kulit sekaligus menghilangkan sel-sel kulit mati.
8. Sifat anti-inflamasi bromelain membantu menyingkirkan akumulasi lendir
pada saluran pernapasan bagian atas sehingga mengurangi risiko penyakit
seperti sinusitis dan bronkitis.
9. Bromelain membantu menyembuhkan penyakit Peyroni dengan memecah
kolagen yang bertanggung jawab pada pembentukan jaringan parut.
10. Dengan memecah protein dalam perut, bromelain membantu meringankan
sakit perut dan juga menyembuhkan masalah pencernaan.
11. Studi menemukan bahwa bromelain mampu mengurangi aktivitas sel
kanker. Pada beberapa hewan, bromelain efektif mengobati beberapa
bakteri dan virus secara efektif.
12. Penelitian juga menunjukkan bromelain berguna sebagai pengobatan untuk
gangguan autoimun dan mengobati infeksi saluran kemih.

Efek samping dari mengkonsumsi bromelain secara berlebihan :


1. Gangguan gastrointestinal
Ini adalah efek samping paling umum yang dialami akibat overdosis
bromelain.
Efek samping meliputi mual, muntah, diare, palpitasi, gangguan
pencernaan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, nyeri otot, pusing,
mengantuk, dan kelesuan.
Wanita dapat mengalami pendarahan rahim dan menstruasi berat. Itu sebab,
disarankan orang dengan ulkus peptikum tidak mengonsumsi bromelain
dalam bentuk apapun.
Orang dengan gangguan pencernaan juga harus berkonsultasi dengan
dokter sebelum menggunakan bromelain.
2. Reaksi alergi
Bromelain bisa memicu alergi kulit yang meliputi gatal-gatal, ruam kulit,
dan pembengkakan kulit. Selain itu, seseorang juga dapat menderita masalah
pernapasan dan tenggorokan terasa sesak.
3. Pendarahan berat
Bromelain secara teoritis mampu meningkatkan aliran darah. Jadi, orang
yang menderita kelainan darah atau kelainan perdarahan dianjurkan tidak
mengkonsumsi bromelain.
Bromelain juga tidak boleh diambil dua sampai tiga minggu sebelum
operasi gigi dan operasi medis lain.
Hindari pemakaian bromelain saat hamil dan menyusui. Orang yang
menderita penyakit hati dan penyakit ginjal juga harus menghindarinya.
4. Interaksi obat
Orang yang mengonsumsi pengencer darah atau obat antikoagulan dan anti
platelet seperti warfarin, aspirin, heparin, bisulfat clopidogrel, ibuprofen,
naproxen, dll dapat mengalami beberapa efek samping bromelain.
Efek samping bromelain juga terlihat pada orang yang mengonsumsi obat
herbal seperti ginkgo biloba dan bawang putih.
Obat kemoterapi, antibiotik, obat tekanan darah tinggi, lorazepam
benzodiazepin, diazepam, dan antidepresan juga dapat berinteraksi dengan
suplemen bromelain.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis metologi yang dilakukan adalah metologi eksperimen dengan cara
mengetahui kandungan dari buah nanas yang dapat mengempukkan daging.
Selain itu, digunakan juga metode kepustakaan untuk mencari data-data yang
relavan. Metode penelitian pun dilakukan dengan tahap rumusan masalah,
hipotesa, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan menarik
kesimpulan.

3.2 Objek Penelitian


Objek yang mendukung penelitian ini adalah daging sapi dan buah nanas.

3.3 Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di Jl. Tunjung Maya. RT. 30, NO. 38

3.4Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 1 hari pada tanggal .... 2017. Meliputi proses
pengumpulan data dan penyusunan karya tulis dari tanggal 10 Desember 2016
sampai dengan ....
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah data
sekunder. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa dokumen
yang relavan dengan judul penelitian dan hasil studi kepustakaan juga
pengumpulan data yang dilakukan sendiri oleh peneliti hasil penelitian.
3.6 TeknikAnalisis Data
Teknik analisis data dalam karya tulis ini adalah analisis kuantitatif. Analisis ini
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang didasarkan pada penelitian
yang sudah dilakukan. Analisis dilakukan sesuai dengan tabel data yang didapat
daei uji hipotesis dengan referensi percobaan yang sama dengan yang diteliti.
Analisis data secara deskriptif dengan perbandingan antara data yang dimiliki
dengan referensi yang ada.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Prosedur Penelitian


Untuk melakukan penelitian diperlukan alat dan bahan. Berikut alat dan bahan
yang diperlukan dalam penelitian ini.
1. Alat
Alat yang digunakakan dalam penelitian ini adalah
1. Pisau
2. Blender
3. Piring
4. Sarung tangan

2. Bahan
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
1. Daging sapi
2. Buah nanas
3. Air

3. Prosedur Kerja
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cuci bersih daging di bawah air yang mengalir.
3. Potong daging menjadi 5 bagian dengan masing-masing 10 gram.
4. Potong nanas menjadi beberapa bagian dan masukkan ke dalam blender
5. Blender nanas bersama air 50 ml.
6. Lumuri potongan daging dengan nanas yang sudah diblender.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan


Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian yang penilis lakukan adalah sebahai
berikut.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, inayah serta karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah yang berjudul “Pemanfaatan buah nanas (Annanas sativus) sebagai
pengempuk daging” karya tulis ini membahas tentang pemanfaatan buah nanas sebagai
pengempuk daging. Pada umumnya buah nanas hanya dimanfatkan sebagai bahan pembuat
rujak dan juga es buah, dan kalaupun untuk dikonsumsi hanya beberapa orang saja yang
menyukainya. Padahal buah nanas dapat digunakan sebagai pengempuk daging yang
tentunya lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Semoga makalah yang penulis angkat ini bermanfaat dan menggugah hati masyarakat
untuk lebih memperhatikan buah nanas yang dapat digunakan menjadi produk yang lebih
bermanfaat bagi masyarakat, yaitu sebagai pengempuk daging.
Penulis telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Akan tetapi,
“tak ada gading yang tak retak”. Demikian juga makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun tetap penulis nantikan demi sempurnanya makalah ini. Terima
kasih.

Februari, 2010

Penulis

Anda mungkin juga menyukai