Komunikasi antar budaya tidak hanya memahami kebudayaan seperti ras, agama,
dan kebudayaan lainnya yang sakral tetapi kebudayaan di sini juga menyangkut
kebudayaan berupa peranan, status, nilai sosial, dan lain sebagainya. Hal ini
memudahkan seorang pemimpin untuk mengambil sebuah keputusan dalam
perusahaan.
i. Mencegah Etnosentrisme
Budaya berkaitan dengan etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu pandangan
dari individu tentang individu lain yang beranggapan bahwa kebudayaannya lebih
baik dibandingkan dengan kebudayaan individu lain. Orang yang etnosentrisme
biasanya tidak memiliki wawasan yang luas akan budaya dan dalam dirinya tidak
ada rasa toleransi atau saling menghargai. Komunikasi antar budaya yang
berfungsi sebagai pengetahuan ini dapat mencegah timbulnya etnosetrisme dalam
diri seseorang dalam sebuah perusahaan.
j. Kinerja Kerja Perusahaan
Kebudayaan yang beragama dalam sebuah perusahaan dinilai kreatif karena setiap
sumber daya manusia dapat berinovasi dengan pola pikir yang berbeda-beda.
Komunikasi antar budaya menjadi penting untuk kinerja kerja di perusahaan mulai
dari tahap produksi, distribusi, dan keuangan. Budaya seperti kejujuran, disiplin,
mudah beradaptasi, dan budaya lainnya inilah yang memberikan kesuksesan dalam
dunia bisnis.
Dalam dunia pengembangan budaya organisasi dan perusahaan, peran agent of change
atau agen perubahan tentu sudah tidak asing lagi. Terlebih ketika membahas hal yang
berkaitan terhadap upaya sebuah organisasi untuk memperbarui diri dalam
komunikasi lintas budaya dan situasi perubahan lingkungan dalam sejumlah langkah
yang strategis.
Setiap perubahan itu membutuhkan sejumlah individu untuk menjadi role model atau
pemandu proses berjalannya perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi, agar
tercapai tujuan yang diharapkan.
Agen perubahan adalah orang yang menghubungkan antara sumber perubahaan baik
itu inovasi maupun kebijakan organisasi dengan target perubahan. Untuk itu ada
sejumlah peran agent of change yang harus dilaksanakan sebagai Change Leader.
c. Mengidentifikasi masalah
Agen Perubahan bertanggung jawab menyajikan hasil analisis tentang apa yang
terjadi dan tidak dapat terpenuhi kebutuhannya saat itu. Pada saat yang demikian
Agen Perubahan diharapkan mampu melihat persoalan komunikasi yang dihadapi
dengan menggunakan perspektif organisasi dan menyajikan komunikasi yang
efektif.
Setiap perusahaan selalu berusaha dan mengharapkan untuk mencapai hasil maksimal.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, seorang pimpinan/manajer harus mampu
melaksanakan tugasnya melalui dan dengan kerja sama dengan orang lain dengan
proses manajemen, yakni :
a. Perencanaan (Planning)
Seorang manajer harus memikirkan perencanaan kegiatan yang akan di buat
karena, Pembutan perencanaan oleh pimpinan oleh pimpinan/manajer
perusahaan untuk perusahaan dilakukan guna menentukan garis-gari besar
kegiatan perusahaanya, memikirkan dan mempersiapkan masa depannya, serta
menentukan What, How, goal, whow, Goal, Where, dan when yang sesuai dan tepat
untuk melaksanakannya,serta menentukan arah dan proses yang akan ditempuh.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Selain membuat planing seorang manajer harus membuat pengorganisasian karena
pengorganisasian adalah pengaturan pembagian tugas yang didelegasikan kepada
para staf dengan baik dan tepat sehingga tugas tersebut dapat diselesaikan tempat
waktu secara efektif dan efesien.
c. Pengarahan (Directing)
Dalam Hal ini pengarahan sangat perlu dilakukan oleh seorang manajer karena
pengaraha adalah kemampuan pimpinan/manajer perusahaan untuk menciptakan
kegiatan yang bermakna yang dapat mencapai sasaran yang di harapkan. Hal-hal
yang perlu di ketahui oleh seorang pimpinan/manager perusahaan dalam
pelaksanaan pengarahan adalah sebagai berikut:
2) Memotivasi
Pimpinan/manajer persahaan harus mampu memberikan semangat dan
dorongan kepada karyawannya sehingga dapat melakukan tugasnya seperti
yang diharapkan.
3) Melakukan Koordinasi
Pimpinan/manajer perusahaan harus mampu menciptakan keserasian dalam
setiap kegiatan secara optimal sesuai dengan perubahan keadaan dan
perkembangan jaman.
4) Mengatasi konflik
Pimpinan/manajer perusahaan harus mampu menciptakan suasana sikap
keterbkaan, keberanian mengemukakan pendapat, kesedian mendengarkan
orang lain dan mempertimbangkannya.
5) Mengendalikan perubahaan.
Pimpinan/manajer harus mampu memberikan dorongan kepada karyawan
untuk berreaksi secra inovatif guna mencapai sasran yang diharapkan dalam
situasi dan zaman yang selalu berubah dan berkembang.
Dalam penempatan tenaga kerja yang tepat pada setiap jabatan pemimpin
perusahan hendaknya:
1) Menyeleksi
2) Memberikan orientasi
3) Mengadakan pendidikan dan pelatihan