BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Siapa yang dimaksud dengan Sahabat Rasulullah SAW? ........................ 3
2.2 Bagaimana Seseorang Dapat dianggap Sebagai Sahabat Nabi saw? ....... 3
2.3 Mencintai Sahabat Termasuk Sebagian dari Keimanan ........................... 4
2.3.1 Pujian dan Sanjungan kepada Sahabat Nabi saw .............................. 4
2.3.2 Mencintai Kaum Anshar dan Muhajirin Sebagai Tanda Keimanan . 5
2.3.3 Riwayat yang Menyatakan Tentang Keistimewaan Sahabat ............ 6
BAB III ................................................................................................................... 7
KESIMPULAN ....................................................................................................... 7
REFERENSI ........................................................................................................... 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Para Sahabat Nabi adalah orang-orang yang layak dikenal dan diketahui
sejarah oleh kaum muslimin. Karena merekalah yang membantu perjuangan Islam
dan lewat mereka ilmu Islam berkembang dan berjaya.
, beriman kepada dia dan meninggal dalam keadaan Islam dan Iman.
Seseorang yang beinteraksi dengan Nabi saw namun belum pernah melihat
fisik beliau, lantaran ia buta, maka tetaplah ia sebagai sahabat, seperti Ibnu
ummi Maktum.
Seseorang yang pernah Islam dan bertemu serta bergaul dengan Nabi saw,
namun kemudian mati dalam keadaan murtad, seperti Abdullah bin Jahsy
dan Abdullah bin Khathai, maka bukan lagi dianggap sebagai sahabat.
3
Jika yang murtad tersebut kemudian kembali menjadi muslim, baik
kembalinya itu tatkala Nabi saw masih hidup atau wafat, maka masih
digolongkan sebagai sahabat. Seperti kisah Syas bin Qais yang pernah
murtad, namun tatkala menghadap Abu Bakar ash Shidiq ia sebagai
tawanan perang, kemudian menyatakan kembali ke Islam. Abu Bakar ash
Shidiq menerimanya bahkan beliau menikahkan Syas bin Qais tersebut
dengan saudara perempuan beliau.
Anak-anak yang belum mencapai umur dewasa, mereka beriman dan
Islam serta pernah bergaul bersama Nabi saw, maka tetap termasuk
sebagai sahabat. Seperti cucu beliau, Ibnu Zubair.
Tentu saja masih banyak lagi nama lain yang secara khusus dan
eksplisit mendapat pujian dan kesaksian Rasulullah Saw. sebagai penghuni
surga, seperti Bilal bin Rabbah, keluarga Yasir, ‘Amer bin Jamuh, Ja’far
bin Abi Thalib, Hasan dan Husein putra Ali, atau ‘Ukkasyah.
4
Pujian dan sanjungan yang diberikan Allah dan Rasul-Nya
merupakan tanda bahwa seluruh umat harus melakukan hal serupa sebagai
tanda dari keimanan kita, dan mengambil banyak pelajaran dari kisah-
kisah para sahabat.
ُار َوآيَــة
ِ صَ ان حُبُّ األ َ ْن ِ ُ” آيَة:َسلَّ َم قَال
ِ اإل ْي َم َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِ ي هللاُ َع ْنهُ َع ِن النَّبِي ِ َع ْن أَن ٍَس َر
َ ض
ار
ِ صَ ض األ َ ْن ِ النِفَا
ُ ق بُ ْع
Kata ار
ِ صَ ( األ َ ْنal-Anshar) bentuk jamak dari kata َاصر
ِ ( نnaashir) yang
bermakna penolong. Predikat mulia ini hanya melekat pada diri mereka
saja karena mereka telah menyediakan tempat tinggal bagi Rasulullah saw
dan orang-orang yang datang berhijrah dari Makkah ke Madinah yang
kemudian dikenal dengan kaum Muhajirin. Mereka juga memperhatikan
keperluan serta kebutuhan hidup kaum Muhajirin dan dengan jiwa dan
harta-benda mereka, serta lebih mengutamakan kepentingan kaum
Muhajirin dalam banyak hal daripada diri kepentingan dan kebutuhan
mereka sendiri, walaupun mereka dalam kesulitan hidup dan
membutuhkan.
5
2.3.3 Riwayat yang Menyatakan Tentang Keistimewaan Sahabat
6
BAB III
KESIMPULAN
Dalam hadits-hadits yang lain juga telah dijelaskan bahwa salah satu tanda
keimanan pada diri seseorang adalah mencintai saudaranya sesama Mukmin
semata-mata karena Allah –ta’ala-. Dan kaum Anshar termasuk di dalamnya,
bahkan mereka termasuk orang-orang yang harus didahulukan dari kalangan
orang-orang Mukmin. Hal ini disebabkan adanya beberapa keutamaan yang
mereka miliki.
Karena kita beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Al-Quran dan
Sunnah lah pegangan utama kita dalam menilai dan momosisikan para sahabat
Nabi, bukan sejarah. Karena, sejarah adalah milik pengarangnya. Jika Allah Swt.
ridho dan cinta kepada para sahabat demikian juga Rasulullah Saw. mencintai dan
menyanjung mereka atas segala amal, perjuangan, serta pengorbanan mereka,
maka mencintai mereka adalah konsekuensi dari keimanan kita kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mencintai mereka adalah ibadah kepada-Nya dan mengikuti sunnah
Rasul-Nya.
7
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Sahabat_Nabi
https://nurahmad007.wordpress.com/2012/08/29/siapakah-yang-disebut-
sebagai-sahabat-nabi-saw/
http://percikaniman.id/2015/03/23/pentingnya-mencintai-sahabat-
rasulullah-bag-1/
http://percikaniman.id/2015/03/24/pentingnya-mencintai-sahabat-
rasulullah-bag-2/
https://dakwahwaljihad.wordpress.com/2010/07/12/cinta-kepada-anshar-
adalah-sebagian-dari-iman/
http://muslim.or.id/21421-mencintai-kaum-anshar-tanda-iman.html