SKRIPSI
Oleh:
Marsyana Taru’M
J1A1 14 130
i
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
hasil penelitian ini dengan judul “Hubungan Personal Higiene Dan Sanitasi
Kantin Se-Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2018” sebagai syarat untuk
penelitian ini banyak hambatan dan tantangan yang didapatkan. Namun atas
bantuan dan bimbingan serta motivasi yang tiada henti-hentinya disertai harapan
tua saya yang sangat saya cintai dan saya banggakan, yaitu kepada Bapak saya
Yohanis Utan T.Tandirerung yang telah memberikan segala dukungan dan suport
sampai saat ini dan Mama saya Veronika Sartina yang telah melahirkan,
kesabarannya sampai saat ini,Serta Ibu Saya Ester Pasang memberikan dukungan,
motivasi, dan kesabarannya sampai saat ini sekali lagi tidak henti-hentinya saya
vii
ucapkan terima kasih kepada orang tua saya karena telah memberikan segala nya
yang saya butuhkan dan mereka punya demi melihat anak mereka sukses
kemudian terima kasih kepada kakak saya Fransiska Guling, serta adik saya Elsa
Kendari.
7. Dosen pengajar dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah banyak
dan saran yang membangun demi penyempurnaan isi tugas akhir ini.
viii
10. Kepala Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Pendidikan Fakultas Pertanian
11. Seluruh responden yang bekerja di Kantin Se-Universitas Halu Oleo Kendari
proses penelitian.
keceriaan.
14. Keluarga dan sahabat-sahabat KKN Revolusi Mental Desa Inotu Kecamatan
15. Kepada semua keluarga besar saya baik dari pihak Bapak maupun Ibu yang
selama ini.
16. Teman – teman kelas A , B, C dan D angkatan 2014 yang tidak dapat saya
17. Teman-teman Grup ‘semangat’ Fina, Dian, Rika, Surya, Rurys, Malikul,
Syahrir, Asrar, Abdul, yang telah banyak membantu dan sama-sama berjuang
Penelitian ini Mardaniah, Indri Astuti, Nur Muhafia, Ivana meysita, Gabriella
ix
Novelia, Al-amin, Dina, Nina dan teman-teman lain yang tidak dapat saya
sebutkan namanya.
membantu dalam doa K’Noni, K’Yuskal, K’Siska, Ela, Exel, Aden, Kiki,
Okta, Merlin, Oji, Resky, Elsa dan teman-teman lain yang tidak dapat saya
sebutkan namanya.
20. Teman-teman PMK yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam
menyusun penelitian ini Damita, Venny, Irfan, Astrid, Edisen, Maikel, Yuda,
Juninto Terkhusus Deris, Melda, Ica, Feby dan teman-teman lain yang tidak
21. Teman-teman SMA yang selalu membantu penulis bila mengalami kesusahan
dan kebinggungan Oval, Ayu, Novi, Yana, Acam, Uci, Desy, Andi, Fandi,
22. Kepada kakak senior angkatan 2011, 2012, 2013, dan adik-adik angkatan,
2015, 2016 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas
membantu penulis dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat. Amin.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN ISTILAH xiv
ABSTRAK xv
ABSTRACT xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 7
1.3. Tujuan Penelitian 7
1.4. Manfaat Penelitian 8
1.5. Ruang Lingkup/ Batasan Penelitian 9
1.6. Organisasi/Sistematika 10
1.7. Definisi Istilah 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Echerichia Coli 11
2.2. Tinjauanumum Higiene Dan Personal Higiene Pedagang 16
2.3. Tinjauan Umum Higiene Sanitasi Makanan 22
2.4. Tinjauan Umum Makanan Jajanan 25
2.5. Tinjauan Umum Kantin 27
2.6. Tinjauan Penelitian Sebelumnya 32
2.7. Kerangka Teori Penelitian 35
2.8. Kerangka Konsep 36
xi
2.9. Hipotesis Penelitian 36
4.3 Pembahasan 65
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan 72
5.2. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
4.14 Distribusi Keberadaan Escherichia coli Pada Sambal di Kantin 62
Universitas Halu Oleo Tahun 2018
xiv
DAFTAR GAMBAR
2 Kerangka Teori 36
3 Kerangka Konsep 37
xv
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Ml mili liter
% Persentase
- Sampai dengan
ͦC Derajat Celcius
xvi
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN
TERHADAP KEBERADAAN Escherichia Coli PADA SAMBAL YANG
DISEDIAKAN DI KANTIN SE-UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI TAHUN 2017
xvii
PERSONAL RELATIONSHIPS ON FOOD HYGIENE AND
SANITATIONTHE PRESENCE OF Escherichia Coli INCHILI PROVIDED
ON KANTIN HALUOLEO UNIVERSITY
KENDARI YEAR 2018
Abstract
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
selain mengandung nilai gizi juga merupakan media untuk dapat berkembang
biaknya mikroba atau kuman terutama makanan yang mudah membusuk yang
mengandung kadar air serta nilai protein yang tinggi. Kemungkinan lain
pestisida serta bahan lainnya antara lain debu, tanah, rambut manusia dapat
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku
Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
peralatan, sampah, serangga, tikus, dan faktor lingkungan seperti udara dan air.
Dari seluruh sumber kontaminasi makanan tersebut pekerja adalah paling besar
1
2
Wolrd Health Organization mencatat pada tahun 2010 terjadi 600 juta
Pada tahun 2010, beban dunia bertambah dengan terjadinya penyakit bawaan
makanan yang mencapai 33 juta kasus dimana 40% dari kasus tersebut terjadi
pada anak dibawah 5 tahun. Diseluruh dunia, agen penyakit diare makanan
makanan, Jumlah keracunan dan tingkat kejadian per 100.000 orang bervariasi
yang disebabkan oleh pathogen. 41% keracunan akibat makan di sebabkan oleh
paling tinggi di dunia dengan korban sebanyak 175 ribu kematian per tahun,
sementara itu 150 juta kasus keracunan makanan terjadi di Asia Tenggara (WHO
2015).
Balai Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) RI telah mencatat 197 kasus
8943 orang sakit/dirawat dan 79 yang meninggal dunia. Ditinjau dari kejadian
bahan kimia dan 21 (10,66%) kasus tidak ada sampel. Profil proporsi angka
3
kesakitan pada kasus KLB keracunan pangan tahun 2008 dapat disimpulkan
bahwa jumlah kasus tertinggi dilaporkan terjadi di Jawa Barat sebanyak 3166
(35,40%), Jawa Tengah 1240 (13,87%) dan Kalimantan Tengah sebanyak 860
Pada tahun 2014, data kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan yang
menunjukkan ada 47 kasus sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 84. Data KLB
yaitu 115 Kejadian (2010), 163 Kejadian (2011), 128 Kejadian (2012). Urutan
(36%) masakan rumah tangga; 13 kejadian (28%) pangan jasa boga; 12 kejadian
(26%) pangan jajanan; dan 5 kejadian (11%) pangan olahan, di mana umumnya
pangan jajanan dan pangan jasa boga dihasilkan oleh industri pangan siap saji
(BPOM RI 2014). Sedangkan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota
Kendari mencatat terdapat 281 kasus keracunan akibat makanan dari seluruh
puskesmas dan rumah sakit yang berada di Kota Kendari pada Tahun 2016
higienis dan sering terjadi adalah penyakit dengan gejala diare, gastrointestinal
dan keracunan makanan. Salah satu penyebab dari penyakit yang diakibatkan oleh
makanan adalah adanya bakteri Escherichia coli dalam sumber air atau makanan
yang merupakan indikasi pasti kontaminasi tinja manusia. Terdapat 4 hal penting
yang menjadi prinsip higiene dan sanitasi makanan yang meliputi perilaku sehat
dan bersih orang yang mengelola makanan, sanitasi makanan, sanitasi peralatan
4
2007).
Halu Oleo Kendari. Data yang diperoleh dari Puskesmas Mokoau menunjukan
bahwa tingginya penderita diare pada tahun 2016 terjadi 38 kasus diare pada usia
15-19 tahun sedangkan pada usia 20-44 tahun terjadi 50 kasus diare.
penyakit yang disebabkan oleh agen yang masuk kedalam tubuh melalui konsumsi
penyakit bawaan makanan. Penyebaran penyakit bawaan makan ini sangat luas
maupun di negara berkembang dimana, insiden global salah satu penyakit bawaan
makanan adalah sulit untuk diperkirakan dan diare merupakan penjyebab utama
Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli adalah salah satu jenis spesies
utama bakteri gram negatif. Pada umumnya bakteri ini diketahui terdapat secara
normal dalam alat pencernaan manusia dan hewan. Keberadaannya di luar tubuh
tercemar oleh kotoran manusia atau tidak. Keberadaan Eschericia coli dalam air
5
atau makanan juga dianggap memiliki korelasi tinggi dengan ditemukannya bibit
E. coli dipilih sebagai indikator tercemarnya air atau makanan karena keberadaan
bakteri E. coli dalam sumber air atau makanan merupakan indikasi terjadinya
sanitasi yang tidak baik karena E. coli bisa berpindah dengan kegiatan tangan ke
mulut atau dengan pemindahan pasif lewat makanan, air, susu dan produk-produk
lainnya. E. coli yang terdapat pada makanan atau minuman yang masuk kedalam
diare dan berbagai penyakit saluran pencernaan lainnya (Nurwanto 2007 dalam
kurniadi 2015).
salah satunya harus memperhatikan higiene sanitasi makanan yaitu sikap bersih
perilaku penjamah makanan agar makanan tidak tercemar. Ada banyak faktor
Coliform adalah 1x10 MPN/gram sampel dan E.coli adalah 0 (nol). Keberadaan
kotoran akibat pengolahan dan kebersihan pengolah makanan yang kurang baik.
6
Bakteri E.coli merupakan bakteri patogen yang sering dijadikan indikator sanitasi
penyajian, sarana penjaja dan lokasi penjualan. Beberapa aspek tersebut sangat
Semarang Tahun 2014. Dimana dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada
menunjukkan bahwa ada beberapa sambal yang disediakan dalam wadah yang
terbuka, sehingga serangga seperti lalat hinggap pada sambal tersebut dan ada
beberapa sambal yang disediakan dalam wadah yang tertutup. Dan berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan terhadap dua kantin yang menyediakan sambal
E.Coli pada sambal yang disediakan di dua kantin tersebut. Berdasarkan uraian di
Higiene Personal dan sanitasi dengan Keberadaan Escherichia coli Pada sambal
keberadaan E.coli pada sambal yang disediakan di kantin Se-Univeritas Halu Oleo
Tahun 2018?
antara Personal Higiene dan sanitasi makanan terhadap keberadaan E.coli pada
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi
pihak Kantin dalam upaya meningkatkan pencegahan adanya bakteri pada sambal
yang disediakan tersebut dan bagi mahasiswa dapat mengasah kemampuan dan
Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna
Kantin Se-Universitas Halu Oleo Tahun 2018. Penelitian ini bermanfaat sebagai
a. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada kantin yang berada di
1.6 Organisasi/Sistematika
Universitas Halu Oleo Tahun 2018. Yang dibimbing oleh Hartati Bahar, S.K.M.,
M.Kes (Pembimbing I) dan Arum Dian Pratiwi, S.K.M., M.Sc (Pembimbing II) .
10
Istilah Arti
Coliform Bakteri
tinja
tertentu
berdarah.
TINJAUAN PUSTAKA
Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan.
Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli.
Nama “Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika
fakultatif dan tidak dapat membentuk spora. Bakteri ini dapat hidup pada berbagai
berkapsul dan merupakan flora normal di dalam saluran pencernaan hewan dan
manusia yang mudah mencemari air. Bakteri E. coli dapat berubah menjadi
oportunis patogen bila hidup di luar usus, misalnya pada infeksi saluran
wabah penyakit diare berdarah dan gagal ginjal akut yang menyebabkan kematian
12
13
pada bayi dan lansia yang disebabkan oleh infeksi E.Coli serotipe O15:H7. KLB
besar lainnya terjadi dijepang pada tahun 1996 terjadi 6.309 kasus siswa sekolah
Dalam Kepmenkes No. 715 tahun 2003 tentang persyaratan higiene dan
sanitasi rumah makan dan restoran mengatur angka bakteri E. coli dalam makanan
jadi disyaratkan 0 per gram contoh makanan dan minuman disyaratkan angka
Kingdom : Bacteria
Filum : Proterobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
virulensi yang membantu mereka menginfeksi host. Jenis E. coli yang patogen
14
(Prescott, 2008).
water borne atau food borne. Dulu dikenal ada 3 grup (kelompok E. coli patogen
penyebab diare yaitu ETEC, EPEC dan EIEC. Sekarang ditemukan 2 grup yang
terdiri atas 18-48 asam amino yang memiliki banyak cystein dalam
diare patogenik pada pasien bayi dan anak-anak pada rumah sakit di
30% kasus-kasus diare akut pada bayi dan anak-anak disebabkan oleh
dalam hal reaksi biokimia dengan gula-gula pendek, serologi dan sifat
colon (usus besar). Kerusakan yang terjadi pada epitel usus menimbulkan
2005).
terjadi melalui makanan daging yang diolah dan dihidangkan secara tidak
higienis. tapi dapat pula terjadi secara person to person (kontak langsung).
ditandai dengan diare akut, kejang, panas dan dalam waktu relatif singkat
berair pada anak-anak dan dapat berlanjut menjadi diare persisten (Eslava.,
et al, 2009).
makanan yang enak rasanya, menarik penampilannya, juga harus layak untuk
dikonsumsi. Untuk itu, makanan harus bebas dari bakteri atau kuman penyakit
WHO adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh pada manusia, terutama terhadap hal hal yang mempunyai efek
Menurut Streeth, J.A. dan Southgate, H.A, (1986) Kata “Hygiene” berasal
dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan.
18
Dalam sejarah Yunani, “Hygiene” berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea
(Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama
yaitu:
lebih tinggi.
adalah salah satu upaya pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik
makanan agar makanan tidak tercemar. Beberapa hal yang harus diperhatikan
hidup yang baik. Para pekerja yang menangani bahan makanan seperti memanen,
melalui makanan (food born illness). Kejadian penyakit yang ditularkan melalui
makanan di Indonesia cukup besar terlihat dari masih tingginya penyakit infeksi
seperti tifus, kolera, desentri. Oleh karena itu pekerja yang menangani makanan
untuk:
e. mencegah penyakit
f. menciptakan keindahan
20
a. Dampak fisik
mukosa mulut, gangguan pada mata dan telinga, gangguan pada kuku.
b. Dampak psikososial
diri.
a. Citra tubuh
tubuh dapat berubah akibat adanya pembedahan atau penyakit fisik maka
b. Praktik sosial
Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan
perawatan kebersihan.
bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik
rumah)
d. Pengetahuan
diri.
22
e. Kebudayaan
f. Pilihan pribadi
melakukan higiene.
g. Kondisi fisik
1. Faktor predisposisi
2. Faktor pendukung
dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku.
renik pembusuk dan patogen dalam makanan yang dapat merusak makanan dan
beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan,
24
RI, 2004 ).
melalui pemukiman antara lain rumah tempat tinggal dan asrama atau yang
sejenisnya, melalui lingkungan kerja antara perkantoran dan kawasan industri atau
sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara
25
tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, publik area, ruang kantor, rumah
dsb (Juli Soemirat, 2005). Menurut Siti Fathonah (2005) Beberapa manfaat dapat
c. Menghindari pencemaran.
adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual oleh pedagang
kaki lima dijalanan dan ditempat-tempat keramaian umum lain yang langsung
Makanan jajanan (sreet food) adalah makanan yang siap dimakan atau
diminum yang biasanya didapatkan dengan dibeli. Makanan ini merupakan yang
merupakan hasil olahan sendiri atau industri. Bahan bakunya ada yang terdiri dari
satu jenis tau dari beberapa jenis (Ghaib 1987, dalam martiani 2000).
Makanan jajaan adalah makanan siap makan yang didapatkan dan atau
dijual oleh orang yang sama atau diproduksi oleh seseorang lain dan dijual oleh
bidang makanan yang keberadaan sering kali masih jauh dari memenuhi
masyarakat. Melihat potensi makanan jajanan yang demikian besar dan tingkat
Salah satu penyebab utama terjadinya diare pada anak disebakan oleh
kontaminasi bakteri E.coli sekitar 25% penyakit diare pada anak di negara
makanan tambahan yang beredar sangat terkontaminasi dan bahwa pada musim
peralatan, sampah, serangga, tikus, dan faktor lingkungan seperti udara dan air.
bentuk, keperluan dan harga. Umumnya makanan jajanan dapat dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu:
a. Makanan utama seperti: nasi rames, nasi rawon, nasi pecel. Dan lain lain;
lain sebagainya;
d. Buah buahan segar seperti mangga, durian dan lain lain (Agreteksos,
merupakan salah satu bentuk fasilitas umum, yang keberadaannya selain sebagai
tempat untuk menjual makanan dan minuman juga sebagai tempat bertemunya
segala macam masyarakat dalam hal ini mahasiswa maupun karyawan yang
kesehatan seseorang.
yang
berlaku di masyarakat.
dan
sanitasi yaitu:
1. Kebersihan peralatan.
kebersihan teknik
penjamah makanan.
a. Lokasi Jarak jasaboga harus jauh minimal 500 m dari sumber pencemaran
pencemar lainnya.
1. Halaman bersih, tidak banyak lalat dan tersedia tempat sampah yang
kebersihannya.
air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dengan
memperhatikan:
30
permukaan tanah.
dalam keadaan bersih secara fisik dan bebas dari barang-barang sisa atau
d. Lantai Permukaan lantai rapat air, halus, kelandaian cukup, tidak licin dan
mudah dibersihkan.
f. Pencahayaan
90 cm dari lantai.
menghindarkan bayangan.
31
pembersihan.
peralatan terbuat dari bahan yang kuat, aman dan tidak berkarat, dan
mudah dibersihkan. Bak pencuci setidaknya terdiri dari 3 bak. Yaitu bak
2009: 161).
h. Tempat cuci tangan Tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dengan
tempat cuci peralatan maupun bahan makanan yang dilengkapi dengan air
i. Air bersih Air bersih harus tersedia cukup untuk seluruh kegiatan
penyelenggaraan jasaboga.
32
bak sampah tertutup harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan
dibersihkan.
kesehatan manusia.
minimal 10 meter.
Buffer Area Bandara Adi Soemarmo Surakarta dengan uji statistik dengan Chi
Square didapatkan pvalue (0,000) dan kekuatan hubungan sedang dengan nilai
memakai tutup kepala saat bekerja. Hal ini bisa terjadi kontaminasi
Keberadaan E.coli dalam makanan jajanan kue basah yang dijual oleh
makanan yaitu mendasar pada Kantin yang ada di Universitas Halu Oleo, kondisi
Higiene sanitasi
Permenkes
No.1096/menkes/PER/VI/2011
Mengacu pada kerangka teori diatas, maka kerangka konsep penelitian ini
adalah Variabel bebas yaitu: personal Higiene pedagang dan Sanitasi makanan
Personal Higiene
Pedagang Keberadaan
Escherichia coli pada
Sanitasi Makanan sambal yang
disediakan di kantin
Keterangan:
= Variabel Bebas
= Variabel Terikat
Kendari 2017.
37
Kendari 2017.
METODE PENELITIAN
tahun 2018.
3.3.1 Populasi
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh kantin yang
3.3.2 Sampel
sampel dengan menggunakan survey kepada seluruh populasi yang ada atau
38
39
atau ukuran yang menjadi fokus penelitian. Variabel dalam penelitian ini
Potter, 2005).
40
umum :
ini sanitasi makanan yang akan diteliti antara lain lokasi dan bangunan,
halu Oleo.
adalah:
makanan.
3. Alat tulis dan computer yaitu alat yang digunakan untuk mengolah
laporan penelitian.
bunsen, tabung reaksi, pipet 10 ml, kawat ose, , cawan petri, gelas
a. Uji Penduga
disediakan .
b. Uji Penguat
medium EMBA
Escherichia coli
sebagai berikut:
a. Editing
b. Coding
c. Cleaning
kembali data yang sudah ada supaya tidak ada data yang tidak
lengkap (missing)
d. Processing
e. Tabulasi
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
BAB IV
sebagai berikut:
Bapak Drs. Ld. Malim dan dia adalah Rektor Unhol saat
itu. Rektor Unhalu pertama setelah menjadi universitas negeri adalah Prof. H.
Pendidikan dan Kebudayaan yang masa itu dijabat oleh Prof. Dr. Nugroho
Nomor 37 tahun 1981 yang terdiri dari: - Fakultas Keguruan dan Ilmu
Fakultas Pertanian.
Hijau Bumi Tridharma Anduonohu yang menempati areal 250 Ha, yang
Anduonohu saat ini berada di jantung kota. Bersamaan dengan itu, Senat
menjadi UNHALU.
Saat ini penduduk Sulawesi Tenggara berjumlah 2,72 juta jiwa yang
Kerajaan Konawe yang hidup sekitar abad tujuh belas. Haluoleo selain
dikenal sebagai pemimpin yang bijak, diyakini pula sebagai ksatria yang
1. Visi
2. Misi
global.
pendidikan.
a. Umur
makhluk, baik yang hidup maupun yang diukur sejak dia lahir hingga umur
4.1 berikut :
Jumlah
No Kelompok Umur
n %
1 20-30 3 9,7
2 31-40 13 42.0
3 41-50 11 35.5
4 51-60 4 12.8
Total 31 100
Sumber :Data Primer,Februari 2018
responden yang paling banyak adalah kelompok umur 31-40 tahun dengan
jumlah 13 responden (42,0%) dan yang paling sedikit adalah kelompok umur
b. Jenis Kelamin
mengidentifikasi perbedaan laki- laki dan perempuan dilihat dari sudut non-
2012).
4.2 berikut:
Jumlah
No Jenis Kelamin
n %
1 Perempuan 31 100
2 Laki-laki 0 0
Total 31 100
Sumber: Data Primer Februari 2018
orang (100%).
c. Tingkat Pendidikan
4.3 berikut:
Jumlah
No Tingkat Pendidikan
n %
1 Tidak Tamat SD 1 3,2
2 Tamat SD 4 12,9
3 Tamat SMP/Sederajat 10 32,3
4 Tamat SMA/Sederajat 13 41,9
5 S1 3 9,7
Total 31 100
Sumber: Data Primer,Februari 2018
a. Personal Higiene
Jumlah
No Kriteria Penilaian
n %
1 Memenuhi syarat 26 83,9
2 Tidak memenuhi syarat 5 16,1
Total 31 100
Sumber: Data Primer, Februari 2018
No Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
Mencuci Tangan Sebelum Menjamah
31 100 0 0
1 Makanan
Mencuci tangan menggunakan Sabun
17 54,8 14 42,5
2 dan menggunakan Air Bersih
3 Memakai Cincin 30 96,8 1 3,2
5 Mandi Sehari 2 Kali 31 100 0 0
6 Mandi Menggunakan Sabun 31 100 0 0
7 Memakai Celemek Saat Bekerja 13 41,9 18 58,1
Mencuci Celemek Yang Digunakan
18 58,1 13 41,9
8 Untuk Bekerja Setiap Hari
Mencuci Pakaian Yang Digunakan
30 96,8 1 3,2
9 Untuk Bekerja Setiap Hari
Menutup Mulut Saat Bersin Atau
Batuk Atau Flu Pada Saat Menjamah 14 45,2 17 54,8
10 Makanan
Sumber : Data Primer, Februari 2018
b. Sanitasi Makanan
Jumlah
No Kriteria Penilaian
N %
1 Memenuhi syarat 0 0
2 Tidak memenuhi syarat 31 100
Total 31 100
Sumber : Data Primer,Februari 2018
untuk lokasi dan bangunan kantin atau tidakterdapat kantin yang memiliki
Jumlah
No Kriteria Penilaian
N %
1 Memenuhi syarat 0 0
2 Tidak memenuhi syarat 31 100
Total 31 100
Sumber : Data Primer,Februari 2018
untuk fasilitas sanitasi kantin atau tidak terdapat kantin yang memiliki fasilitas
Jumlah
No Kriteria Penilaian
N %
1 Memenuhi syarat 12 38,7
2 Tidak memenuhi syarat 19 61,3
Total 31 100
Sumber : Data Primer,Februari 2018
Tabel 4.8 menunjukkan dari 31 kantin (100%) terdapat 12
kantin ( 38,7%) memiliki dapur kantin yang memenuhi syarat dan 19 (61,3%)
Jumlah
No Kriteria Penilaian
n %
1 Memenuhi syarat 5 16.1
2 Tidak memenuhi syarat 26 83,9
Total 31 100
Sumber: Data Primer, Februari 2018
syarat.
Jumlah
No Kriteria Penilaian
n %
1 Memenuhi syarat 26 83,9
2 Tidak memenuhi syarat 5 16,1
Total 31 100
Sumber : Data Primer, Februari 2018
60
Jumlah
No Kriteria Penilaian
n %
1 Memenuhi syarat 9 29,0
2 Tidak memenuhi syarat 22 71,0
Total 31 100
Sumber : Data Primer, Februari 2018
syarat.
Jumlah
No Kriteria Penilaian
n %
1 Memenuhi syarat 30 96,8
2 Tidak memenuhi syarat 1 3,2
Total 31 100
Sumber : Data Primer, Februari 2018
(96,8%) memiliki sanitasi peralatan yang memenuhi syarat dan 1 kantin (3,2
Jumlah
No Kriteria Penilaian
n %
1 Memenuhi syarat 21 67,7
2 Tidak memenuhi syarat 10 32,3
Total 31 100
Sumber : Data Primer, Februari 2018
hewan dan manusia yang mudah mencemari air. Bakteri E. coli dapat
dan sanitasi rumah makan dan restoran mengatur angka bakteri E. coli dalam
hubungan variabel.
sambal yang disediakan di Kantin Universitas Halu Oleo tahun 2018 dapat
Keberadaan E.Coli p
Total
No Personal Higiene Positif Negatif Value
n % n % n %
1 Memenuhi Syarat 12 46,2 14 53,8 26 100
Tidak Memenuhi 1,000
2 2 40,0 3 60,0 5 100
Syarat
Total 14 45,2 17 54,8 31 100
Sumber: Data Primer, Februari 2018
terhadap keberadaan E.Coli pada sambal yang disediakan. Hasil uji statistik
fisher’s exact pada taraf kepercayaan 95% (0,05) diperoleh nilai p value =
1,000 ( p value > 0,005) dengan demikian maka Ho diterima dan Ha ditolak
sambal yang disediakan di Kantin Universitas Halu Oleo tahun 2018 dapat
Keberadaan E.Coli p
Sanitasi Value
No Positif Negatif Total
Makanan
n % N % n %
1 Memenuhi Syarat 5 23,8 16 76,2 21 100
Tidak Memenuhi 0,001
2 9 90,0 1 10,0 10 100
Syarat
Total 14 45,2 17 54,8 31 100
Sumber: Data Primer, Februari 2018
terhadap keberadaan E.Coli pada sambal yang disediakan. Hasil uji statistic
fisher’s exact pada taraf kepercayaan 95% (0,05) diperoleh nilai P value =
0,001 ( P value < 0,005) dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima
4.3 Pembahasan
pakaian dan kebiasaan hidup yang baik. Para pekerja yang menangani
besar terlihat dari masih tingginya penyakit infeksi seperti tifus, kolera,
desentri. Oleh karena itu pekerja yang menangani makanan harus mengikuti
66
yang disediakan di kantin Universitas Halu Oleo Tahun 2018. Nilai p value
sambal yang disediakan di kantin Universitas Halu Oleo. Pada penelitian ini
penelitian yang dilakukan oleh Dyah Puji lestari menunjukkan bahwa tidak
coli pada sambal yang disediakan di kantin Universitas Halu Oleo hal ini
sabun pada saat akan menjamah makan hal ini dapat menyebabkan
harus mengunakan sabun dan air mengalir dan mencuci tangan dengan
tidak menggunakan penutup mulut pada saat batuk atau flu Berdasarkan
saat batuk atau flu. Perilaku pedagang yang tidak higiene juga dapat
atau menderita penyakit mudah menular dan selalu mencuci tangan pada
risiko kontaminasi, Pekerja harus mandi setiap hari, Kuku pekerja harus
kesehatan manusia.
dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak
disediakan di kantin Universitas Halu Oleo pada Tahun 2018. Nilai P value
makanan yang memenuhi syarat yaitu 21 kantin dan yang tidak memenuhi
bangunan kantin berada tidak jauh dari sumber pencemar seperti Asap,
bau, debu dan berada dekat dengan tempat pembungan sampah yang
pada jarak < 100 meter dari sumber pencemar seperti tempat pembuangan
limbah (SPAL), serta kantin tidak memiliki tempat mencuci peralatan dan
berulang kali. Dapur kantin tidak tertata dengan rapi dan bersih bahan
makanan yang akan diolah tidak disimpan dalam wadah khusus terdapat
dapur yang memiliki ukuran tidak memadai. Terdapat kantin yang memiliki
kondisi bangunan yang tidak rapat oleh vektor seperti tikus dan serangga,
serta semua lokasi kantin tidak di lengkapi oleh fasilitas pengendali vektor.
makanan jadi seperti sambal dalam kondisi terbuka. Penelitian ini sejalan
kue terdapat 50% tempat jualan makanan jajanan kue yang lokasinya
tidak terhindar dari vektor (lalat), selain itu lokasi tempat jualan tidak di
jualan tidak dilengkapi fasilitas sanitasi air bersih. Serta semua lokasi
penjualan makanan jajanan kue berada jauh atau minimal 500 meter
penting bagi setiap tempat usaha, usaha yang memiliki bangunan akan
2009).
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Universitas Halu Oleo Tahun 2018. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Coli pada sambal yang disediakn di Kantin Universitas Halu Oleo Kendari
Tahun 2018.
5.2. Saran
sebagai berikut :
batuk atau flu. Memperhatikan sanitasi makanan pada kantin misal kondisi
72
73
kantin harus berada 500 meter dari sumber pencemar,kondisi kantin harus
rapat tikus dan serangga, kantin memiliki saluran pembuangan air limbah
khususnya kondisi kantin dan cara penyajian makanan pada kantin yang
jajanan khususnya yang disediakan langsung oleh pemilik kantin dan tidak
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, F., Pambayun, R., & Febry, F. (2009). Higiene Dan Sanitasi Pada
Pedagang Makanan Jajanan Tradisional Di Lingkungan Sekolah Dasar Di
Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Jurnal Publikasi
Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
Alen, A. T., Yusuf, L., & Yulastri, A. (2014). Hygiene Dan Sanitasi Kantin
Selingkungan Universitas Negeri Padang. E-Journal Home Economic And
Tourism, 5(1).
Ariefianda, H. (2015). Evaluasi Higiene Sanitasi Di Kantin Pt. Trimegah Bangun
Persada Kawasi Maluku Utara Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1096 Tahun 2011. Universitas Sebelas Maret.
Asan, B. (2015). Gambaran Higiene Dan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Di Desa
Tunang Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Tahun 2015. Um
Pontianak.
Asokawati, R., Chahaya, I., & Dharma, S. Gambaran Higiene Sanitasi
Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli
Pada Peralatan Makan Di Lingkungan Kantin Universitas Sumatera Utara
Tahun 2015. Gambaran Higiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan
Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Peralatan Makan Di
Lingkungan Kantin Universitas Sumatera Utara Tahun 2015.
Azizah, A. (2016). Kondisi Higiene Sanitasi, Kualitas Bakteriologis Makanan
Dan Keluhan Salmonellosis Konsumen Di Kantin Kampus C Universitas
Airlangga Surabaya. Universitas Airlangga.
BPOM. (2008). Data Keracuanan Akibat Makanan. Jakarta: BPOM RI.
BPOM. (2014). Data Keracunan Akibat Makanan. Jakarta: BPOM RI.
BPOM. (2016). Data Keracunan Akibat Makanan. Kendari,Sulawesi Tenggara:
Bpom Kota Kendari.
Cahyaningsih, C. T., Kushadiwijaya, H., & Tholib, A. (2009). Hubungan Higiene
Sanitasi Dan Perilaku Penjamah Makanan Dengan Kualitas Bakteriologis
Peralatan Makan Di Warung Makan. Berita Kedokteran Masyarakat,
25(4), 180.
Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Egc.
Damayanthi, E., Yuliati, L. N., Suprapti, V. Y., & Sari, F. (2008). Aspek Sanitasi
Dan Higiene Di Kantin Asrama Tingkat Persiapan Bersama (Tpb) Institut
Pertanian Bogor. Jurnal Gizi Dan Pangan, 3(1), 22-29.
Depkes, R. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/Menkes:
Sk/Ix/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.
Devi, E. L., Adnyawati, N. D. M. S., & Masdarini, L. (2017). Higiene Sanitasi
Pengolahan Dan Penyajian Makanan Pada Kantin Sekolah Dasar Negeri
Di Kota Singaraja. Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 8(2).
Djaja, I. M. (2008). Kontaminasi E. Coli Pada Makanan Dari Tiga Jenis Tempat
Pengelolaan Makanan (Tpm) Di Jakarta Selatan 2003. Makara, Kesehatan,
12, 36-41.
75
LEMBAR PERSETUJUAN
(Informed Consent)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, telah mendapat penjelasan tentang
Kantin Se-Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2018 yang ditulis oleh saudari
menyatakan bersedia dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak
manapun, maka dengan ini saya menyatakan bersedia untuk ikut serta dengan
Demikian surat pernyataan ini saya buat, agar dapat dipergunakan bila diperlukan
Kendari …………………….2018
Responden
(…………………..)
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DENGAN
TAHUN 2018
Lokasi
cemaran lainnya.
Bangunan
lainnya
2. Kokoh/kuat/permanen
3. Rapat serangga
4. Rapat tikus
Pembagian Ruangan
1. Ada dapur
1. Bersih
2. Kedap air
3. Tidak licin
4. Rata
5. Kering
6. Konus
Dinding
1. Kedap air
2. Rata
3. Bersih
Ventilasi
Pencahayaan/penerangan
ruangan
2. Tidak menyilaukan
Atap
2. Tidak bocor
3. Cukup landai
Langit-langit
Pintu
Air Bersih
butuhkan)
Pembuangan Air
Limbah
dengan lancar
4. Saluran tertutup
Tempat Mencuci
Peralatan
setiap dibutukan)
pencuci
Makanan
setiap dibutukan)
2. Terbuat dari bahan yang
Peralatan Untuk
Mencegah Masuknya
serangga
Dapur
1. Bersih
makanan dingin
3. Tersedia fasilitas penyimpanan
asap
Makanan
Penyimpanan
dengan persyaratan
penyimpanan jenis
makanan
3. Penempatannya terpisah
terpelihara
Pengolahan Makanan
2. Pengambilan makanan
makanan, dll)
benar
makanan
Ketentuan Peralatan
sebelum digunakan
dn utuh
halus
responden
Nama
Alamat
Jenis kelamin :
1. Laki-laki 2. Perempuan
Umur
Pendidikan
1. Tidak tamat SD
2. Tamat SD
3. Tamat SMP/sederajat
4. Tamat SMA/sederajat
III. Kuisioner Personal Higiene
NO PERTANYAAN YA TIDAK
Apakah anda menutup mulut saat bersin atau batuk atau flu pada saat
10 menjamah makanan?
Ket :
1= ya
2= tidak
Gambar 3. Gambar 4.