C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning terkait dengan Upaweda dan
bagian-bagiannya, dan menemukan permasalahan kemudian menganalisis dan mengevaluasi
secara kreatif dengan komunikasi dan kolaborasi sehingga mendapatkan kesimpulan yang di
dalamnya mengandung dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat
diamalkan di masyarakat serta dapat mengaitkan tentang kebenaran ajaran Upaweda dalam
masyarakat.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Upaweda
2. Bagian-bagian Upaweda
3. Pengertian Bagian-bagian Upaweda
4. Contoh-contoh ajaran dalam kitab Upaweda tentang Itihasa, Purana, Artha Sastra,
Ayur Weda dan Gandarwa Weda
E. MateriPembelajaran
MateriReguler (Faktual, konseptual, procedural, metakognitif)
1. Faktual : Upaweda
2. Konseptual : Pengertian dan bagian-bagian dari Upaweda
3. Prosedural : Menonton vidio tentang Ramayan dan Mahabharata mengidentifikasi
tokoh penting dalam epos Ramayana dan Mahabrata, serta yang
berprilaku Dharma dan Adharma
4. Metakognitif : Perilaku Dharma dan Adharma terkait tokoh penting dalam epos
Ramayana dan Mahabarata dalam kehidupan sehari-hari.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Cooperatif
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan dan
presentasi
F. Sumber Belajar
Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X, Kementerian dan
Kebudayaan Tahun 2014.
Internet:
https://text-id.123dok.com/document/7qvvve71q-kedudukan-upaveda-dalam-
veda.html. Diuduh pada hari kamis 22 Agustus 2019, pukul: 05.58.
https://www.coursehero.com/file/37798021/Pengertian-Upawedadocx/. Diuduh pada
hari kamis 22 Agustus 2019, pukul: 05.59.
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ea3BmmaT9coJ:sim.ihdn.ac.
id/app-assets/repo/repo-dosen-091704055655-
57.pdf+&cd=17&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diuduh pada hari kamis 22 Agustus 2019,
pukul: 06.00.
https://www.youtube.com/watch?v=B3yY90GdJaw. Diuduh pada hari kamis 22
Agustus 2019, pukul: 06.05.
https://www.youtube.com/watch?v=Hc4Jr5ZmRkc. Diuduh pada hari kamis 22
Agustus 2019, pukul: 06.10.
https://www.youtube.com/watch?v=1k5X5jqijgU. Diuduh pada hari kamis 22
Agustus 2019, pukul: 06.13.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama ini diisi dengan pemahaman konsep pengertian dan bagian-bagian dari
Upaweda Itihasa,Purana,Artha Sastra Ayur weda dan Gandarwa Weda Skema kodifikasi Weda
dan persiapan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Problem Based Learning :
Kegiatan / Wkt
Deskripsi Nilai karakter
sintak
Pendahuluan
Orientasi Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam - Komunikasi 15”
pembuka “Om Suastiastu”. - Relegius
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran. - Disiplin
Memeriksa kehadiran peserta didik
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk 4C 60
(stimullasi/ memusatkan perhatian tentang topik dan tujuan literasi menit
Pemberian pembelajaran, mengenai pengertian dan bagian-bagian
rangsangan dari Upaweda Itihasa, Purana, Artha Sastra Ayur weda
dan Gandarwa Weda.
Melihat
Sebelum siswa memahami materi tentang topik dan
tujuan pembelajaran, menjelaskan pengertian dan
Kegiatan / Wkt
Deskripsi Nilai karakter
sintak
bagian-bagian dari Upaweda Itihasa,Purana,Artha
Sastra Ayur weda dan Gandarwa Weda, guru
menunjukkan tayangan video cerita Ramayana /
Mahabharata tentang video tersebut?”
https://www.youtube.com/watch?v=B3yY90Gd
Jaw.
Mengamati
Lembar kerja materi tokoh dharma dan Adharma.
Pemberian contoh-contoh materi Nilai-nilai yang
terkandung dalam Ramayana dan Mahabharata
untuk dapat dikembangkan peserta didik,
Membaca (dilakukan di rumah sebelum membaca materi
Nilai-nilai yang terkandung dalam Ramayana dan
Mahabharata (itihasa-Purana) dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain materi yang berhubungan
dengan lingkungan.
Mendengar pemberian materi ajaran Upaweda dengan
fenomena yang terjadi di masyarakat dalam kerangka
praktek oleh guru.
Menyimak,penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi
yang terkandung dalam Ramayana dan Mahabharata
(itihasa-Purana) ajaran Upaweda dengan fenomena yang
terjadi di masyarakat dalam keragka praktek adalah
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa
: Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang yaitu
ajaran Upaweda dengan fenomena yang terjadi di
masyarakat dalam ajaran Upaweda dengan fenomena
yang terjadi di masyarakat
Menjawab pertanyaan tentang yang terkandung dalam
Ramayana dan Mahabharata (itihasa-Purana) yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan yang terkandung dalam Ramayana dan
Mahabharata (itihasa-Purana)
ajaran Upaweda dengan fenomena yang terjadi di
masyarakat yang akan selesai dipelajari.
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Nilai-nilai
yang terkandung dalam Ramayana dan Mahabharata
(itihasa-Purana) ajaran Upaweda dengan fenomena yang
terjadi di masyarakat yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Kegiatan Penutup
Pertemuan kedua
Pertemuan kedua akan memulai dengan presentasi hasil kerja kelompok dan tanya jawab hasil
analisis tentang pengambilan keputusan bersama tentang pengertian dan bagian-bagian dari Upaweda
(Skema kodifikasi Weda).
Kegiatan Pembelajaran
Secara umum kegiatan pembelajaran dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
No Kegiatan Pembelajaran Nilai Alokasi
Karakter Waltu
1 Pendahuluan 10 Menit
- Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam Religius
dilanjutkan dengan berdoa bersama
Nilai Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
No Karakter Waktu
Sintak Deskripsi Kegiatan
2 Kegiatan Inti 65 Menit
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk Mandiri,
Orientasi proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang disiplin
peserta kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku
didik pada yang diperlukan.
masalah
Nilai Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
No Karakter Waktu
Sintak Deskripsi Kegiatan
2 Kegiatan Inti 65 Menit
yang 2. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi
dibutuhkan belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan komunika
sara syukur peserta didik masih dapat melanjutkan tif
pendidikan ke jenjang Orientasi peserta pendidikan
menengah (SMA).
H. Penilaian
Pertemuan Pertama
Penilaian
(1). Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan dengan
observasi selama proses pembelajaran berlangsung. (Panduan Observasi
Terlampir)
(2). Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja kelompok sebagaimana tersebut
dalam kegiatan pembelajaran problem based learning di atas
(3). Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang dibuat baik secara lisan (1 s.d 2 orang yang
merupakan perwakilan kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta didik yang
mengkomuniikasikan).
Penilaian
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan
pendapat, argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik diminta untuk
menjawab pertanyaan yang terdapat pada Latihan Tugas Mandiri. dan Tugas Mandiri. serta
Tugas Kelompok .
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab/mempertahankan argumentasi
kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang
dibahas (mengkomunikasikan secara lisan).
a. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Proyek, Portofolio
b. Bentuk Penilaian.
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian
5. Portofolio : pedoman penilaian portofolio
d. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
e. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Singaraja,
Mengetahui,
Guru Agama Hindu
Kepala SMA Negeri I Singaraja
M.Pd
NIP. 19740718 199903 1 005
INDIKATOR :
1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama Hindu
1.2 Membiasakan mengucapkan dainika upasana (doa sehari-hari).
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual, sikap peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik :
Kelas : X Mipa 2
Tanggal Pengamatan : .
Materi Pokok : Implementasi ajaran Upaweda yang dikaitkan
dengan ajaran agama hindu.
Singaraja,
Mengetahui, Guru Agama Hindu
Kepala SMA Negeri I Singaraja
2. Ilmu Pengetahuan yang membahas tentang aspek penegtahuan atau hal-hal yang terdapat di dalam Weda dan
kemudian difokuskan pada bidang itu saja sehingga kita memiliki pengetahuan dan pengarahan mengenai
pengetahuan dan peruntukan ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah ….
A. Wedangga
B. Sakha
C. Sruti
D. Smerti
E. Upaweda
3. Untuk mengerti naskah asli Veda Sruti itu tidaklah mudah, perlu kitab-kitab penuntun yang mesti dipelajarai
terlebih dahulu, maka dari itu kitab-kitab ini sering juga disebut dengan batang tubuh veda, kitab yang
dimaksud adalah ….
A. Upaveda D. Itihasa
B. Bhagavad Gita E. Purana
C. Vedangga
4. Sesungguhnya Sruti (wahyu) adalah Weda demikian pula yang dimaksud Smrti, adalah dharmaçastra, kedua
ini tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga karena keduanya adalah kitab suci yang menjadi sumber dari
pada Dharma (agama Hindu). Kutipan arti sloka tersebut tersurat dalam kitab?
A. Reg Veda
B. Sama Veda
C. Bhagavad Gita
D. Manawa Dharmasastra
E. Sarasamuccaya
5. Kitab Upaveda yang khusus membahas tentang ilmu seni dan juga ilmu kedokteran/obat-obatan, disebut
dengan?
A. Arthasastra dan Yajur Veda
B. Gandarwa dan Natyasastra
C. Ayur Veda dan Kama Sutra
D. Gandarwa dan Ayur Veda
E. Ayur Veda dan yogasara
Soal: Esay
NO Pertanyaan Jawaban Skor
Kitab Upaweda adalah kelompok kedua dari Weda Smerti yang sama Betul
pentingnya dengan Wedangga. Kata Upaweda berasal dari bahasa 20
Jelaskanlah pengertian
sansekerta, yang
1 Upaweda
Terdiri dari dua kata yaitu Upa “dekat” dan“weda” yang artinya
pengetahuan suci atau kitab suci. Upaweda berarti dekat dengan
pengetahuan suci
2 Sebutkanlah bagian- Bagian-bagian dari Upaweda: Betul
bagian dari Upaweda Itihasa, Purana, Arthasastra, Ayurweda, Gandharwa Weda 20
Penjelasan isi dari masing-masing bagian kitab Upaweda: Betul
-Itihasa 40
Adalah sebuah epos yang menceritakan sejarah
Perkembangan raja-raja dan kerajaan Hindu dimasa lampau, terdiri
dari Ramayana dan Mahabarata
-Purana
Jelaskanlah pengertian Adalah berbagai macam cerita dan keterangan Kebiasaan -
dari masing-masing kebiasaan yang berlaku pada jaman Dahulu kala ( kuno )
3
bagian Upaweda -Artha Sastra
Adalah tentang pokok-pokok pemikiran bidang
Ilmu politik , Niti Sastra / Raja Dharma ( DandaNiti)
-Ayur Weda
Adalah tentang ilmu kedokteran atau kesehatan
Baik jasmani maupun rohani
-Gandharwa Weda
Adalah tentang berbagai aspek ilmu seni
Mengapa ajaran Upaweda bisa berlangsung sampai saat ini , karena upaweda Betul
Upaweda masih merupakan weda terkecil dan merupakan kelompok kedua 20
4
berlangsung sampai setelah wedangga yang menjadi sumber dari ajaran hindu atau
sekarang dimasyarakat menjadi pedoman bagi masyarakat hindu
Singaraja,
Mengetahui, Guru Agama Hindu
Kepala SMA Negeri I Singaraja
Belum banyak orang yang mengetahui bahwa Ayurweda merupakan kitab kedokteran
Hindu . Ayurweda diakui para ahli kedokteran moderen sebagai suatu sistem
pengobatan,dalam pengertian bahwa sistimatisasi dan penerapan pengetahuannya
khusus mengenai kesehatan dan penyakit, terutama yang menyangkut keadaan
keseimbangan dan ketidakseimbangan yang terjadi dalam tubuh, serta bagaimana cara
untuk memperbaiki dan mengendalikan keadaan yang tidak seimbang itu agar pulih
kembali menjadi seimbang. Buatlah rangkuman pengobatan menurut Upaweda
Rubrik Penilaian
Nama siswa/kelompok : I
Kelas : X Mipa 2
Tanggal Pengumpulan :
Kriteria:
Mengetahui, Singaraja,
Kepala SMA Negeri I Singaraja Guru Agama Hindu
Singaraja,
Mengetahui, Guru Agama Hindu
Kepala SMA Negeri I Singaraja
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Siswa menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan lengkap, dan tugas
4
dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian besar benar tapi kurang
3
lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian besar salah, kurang
2
lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas yang dikerjakan salah,
1
dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat waktu
Siswa tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena tidak pernah
0
mengumpulkan tugas
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Tugas :
Kelas : X Mipa 2
Semester/ Tahun Pelajaran : Ganjil / 2019 - 2020
Mengetahui, Singaraja,
Kepala SMA Negeri I Singaraja Guru Agama Hindu
Kelompok Upaweda.
Kitab Upaweda adalah kelompok kedua dari Weda Smrti yang sama pentingnya dengan
Wedangga. Kata Upaweda berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari 2 kata yaitu “upa”
yang artinya “dekat”dan “Weda” yang atinya “pengetahuan suci atau kitab suci”. Upaweda
berarti dekat dengan pengetahuan suci. Kelompok Upaweda terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Itihasa
Merupakan jenis epos yang terdiri dari dua macam yaitu Ramayana dan Mahabharata.
Kitab Ramayana ditulis oleh Rsi Walmiki. Seluruh isinya dikelompokkan kedalam tujuh
Kanda dan berbentuk syair. Jumlah syairnya sekitar 24.000 syair. Adapun ketujuh kanda
tersebut adalah Bala Kanda ,Ayodhya Kanda, Aranyaka Kanda, Kiskinda Kanda, Sundara
Kanda, Yudha Kanda dan Utara Kanda. Tiap-tiap Kanda itu merupakan satu kejadian yang
menggambarkan cerita yang menarik. Di Indonesia cerita Ramayana sangat populer yang
digubah ke dalam bentuk Kekawin dan berbahasa Jawa Kuno. Kekawin ini merupakan
kakawin tertua yang disusun sekitar abad ke-8. Disamping Ramayana, epos besar lainnya
adalah Mahabharata. Kitab ini disusun oleh maharsi Wyasa. Isinya adalah menceritakan
kehidupan keluarga Bharata dan menggambarkan pecahnya perang saudara diantara bangsa
Arya sendiri.
Ditinjau dari arti Itihasa berasal dari kata "Iti", "ha" dan "asa" artinya adalah
"sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya" maka Mahabharata itu gambaran sejarah,
yang memuat mengenai kehidupan keagamaan, sosial dan politik menurut ajaran Hindu.
Kitab Mahabharata meliputi 18 Parwa, yaitu Adiparwa, Sabhaparwa, Wanaparwa,
Wirataparwa, Udyogaparwa, Bhismaparwa, Dronaparwa, Karnaparwa, Salyaparwa,
Sauptikaparwa, Santiparwa, Anusasanaparwa, Aswamedhikaparwa, Asramawasikaparwa,
Mausalaparwa, Mahaprastanikaparwa, dan Swargarohanaparwa. Diantara parwa-parwa
tersebut, terutama di dalam Bhismaparwa terdapatlah kitab Bhagavad Gita, yang amat
mashyur isinya adalah wejangan Sri Krsna kepada Arjuna tentang ajaran filsafat yang amat
tinggi.
Kitab Upaweda adalah kelompok kedua dari Weda Smerti yang sama pentingnya dengan
Wedangga. Kata Upaweda berasal dari bahasa sansekerta, yang
Terdiri dari dua kata yaitu Upa “dekat” dan“weda” yang artinya pengetahuan suci atau
kitab suci. Upaweda berarti dekat dengan pengetahuan suci
Ayur Weda
Adalah kitab yang menyangkut bidang kesehatan jasmani dan rohani dengan berbagai
sistem sifatnya. Ayur Weda adalah filsafat kehidupan, baik etis maupun medis. Oleh karena
demikian, maka luas lingkup ajaran yang dikodifikasikan di dalam Ayur Weda meliputi
bidang yang amat luas dan merupakan hal-hal yang hidup. Menurut isinya, Ayur Weda
meliputi delapan bidang ilmu, Salya yaitu ajaran mengenai ilmu bedah, Salkya yaitu ajatan
megenai ilmu penyakit, Kayakitsa yaitu ajaran mengenai ilmu obat-obatan, Bhuta Widya
yaitu ajaran mengenai ilmu psikotherapy, Kaumara Bhrtya yaitu ajaran mengenai ilmu
pendidikan anak-anak (ilmu jiwa anak), Agada Tantra yaitu ajaran mengenai ilmu
toksikologi, Rasayama Tantra yaitu ajaran mengenai ilmu mujizat dan Wajikarana adalah
ajaran mengenai ilmu jiwa remaja.
Disamping Ayur Weda, ada pula kitab Caraka Samhita yang ditulis oleh Maharsi
Punarwasu. Kitab inipun memuat delapan bidang ajaran (ilmu), yakni : Sutrathana yang
isinya menguraikan tentang ilmu pengobatan, Nidanastana yang isinya menguraikan tentang
berbagai jens penyakit yang umum, Wimanasthana yaitu isinya menguraiakan tentang ilmu
pathologi, Sarithana yaitu menguraikan tentang ilmu anatomi dan embriologi, Indiyasthana
adalah menguraikan tentang ilmu diagnosis dan pragnosis, Cikitasthana, Kalpasthana,
Siddistana ketiganya menguraikan ajaran pokok-pokok ilmu therapy tetapi dalam catatan
kitab Kalpasthana dan Siddistana telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Persia pada
tahun 800 Masehi. Kitab Susrusa Samhita ditulis oleh Bhagawan Susanta yang menguraikan
tentang ajaran umum di bidang ilmu bedah dan berbagai macam alat-alat yang dipergunakan
dalam pembedahan. Kitab Yogasara dan Kitab Yogasastra ditulis oleh Bhagawan Nagarjuna,
dimana keduannya isinya menguraikan tentang pokok-pokok ilmu yoga yang berhubungan
dengan system anatomi dalam pembinaan kesehatan baik jasmani maupun rohani. Kitab
Kama Sutra ditulis oleh Bhagawan Watsyayana pada abad ke 10 Masehi yang erat
ubungannya dengan kitab Wajikarana , isinya menguraikan tentang ajaran ilmu jiwa remaja.
Gandharwaweda
Adalah kitab yang membahas berbagai aspek cabang ilmu seni. Ada beberapa buku
penting yang termasuk Gandharwaweda ini adalah Natyasastra (yang meliputi
Natyawedagama dan Dewadasasahasri), Rasarnawa, Rasaratnasamuscaya dan lain-lain.
kitab Yajur Weda XVI.18 sebagai berikut :
Yaatkeram wacam kalyanin awadoni janebhyah
Brahma Rajanyabhyam cudraya ca siwaya caranayaca
Artinya :
Biar kunyatakan disini kitab suci ini kepada orang-orang banyak, kepada kaum Brahmana ,
kaum Ksatrya, kaum Sudra, dan kaum Waisya dan bahkan kepada orang-orangKu dan kepada
mereka (orang-orang asing) sekalipun.
Berdasarkan bunyi Sloka tersebut diatas dinyatakan bahwa kitab Suci Weda dapat
dipelajari oleh siapa saja. Namun menyadari akan kekurang sempurnaan kita sebagai
umatnya, maka tidak akan semuanya dapat mempelajarinya dengan sempurna. Disamping itu
juga kita perlu menyadari bahwa, Weda sebagai sumber ajaran agama Hindu mengandung
ajaran yang sangat tinggi. Bagi mereka yang belum dapat mempelajari Weda dapat belajar
agama Hindu berdasarkan kitab-kitab agama yang isinya memuat ajaran tentang keyakinan
adanya Tuhan Yang Maha Esa dan petunjuk-petunjuk untuk melaksanakan tata cara
persembahyangan.
Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa kelompok Weda Smrti meliputi banyak buku
dan kodifikasinya menurut jenis bidang-bidang tertentu. Ditambah lagi kitab-kitab Agama
misalnya Saiwa Agama, Vaisnawa Agama dan Sakta Agama dan kitab-kitab Darsana yaitu
Nyaya, Waisesika, Samkhya, Yoga, Mimamsa dan Wedanta. Kedua terakhir ini termasuk
golongan filsafat yang mengakui otoritas kitab Weda dan mendasarkan ajarannya pada
Upanisad. Dengan uraian ini kiranya dapat diperkirakan betapa luasnya Weda itu, mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan Sloka yang terdapat di dalam kitab
Manawa dharmasastra II.16 sebagai berikut :
Wedo khilo dharma mulam smerti cile ca tad widam
Acaracca iwa sadhunam atmanastustir ceva ca
Artinya,
Seluruh Weda merupaka sumber dari pada Dharma (agama Hindu) kemudian barulah Smrti,
disamping kebiasaan-kebiasaan yang baik dari orang-orang yang menghayati Weda (sila) dan
kemudian tradisi-tradisi dari orang-orang suci (acara) serta yang terakhir adalah rasa puas diri
sendiri (atmanastuti).
Di dalam ajaran Weda, yang perlu adalah disiplin ilmu, karena tiap ilmu akan
menunjuk pada satu aspek dengan sumber-sumber yang pasti pula. Hal inilah yang perlu
diperhatikan dan dihayati untuk dapat mengenal isi Weda secara sempurna.
Weda Bagian Mantra : a) Reg Veda, b) Sama
Veda, c)Yayur Veda, d) Atharvaveda
Bagian Brahmana
WedaSruti
Bagian Upanisad
Weda