Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
tanpa berkat dan rahmat Nya-lah kami tidak dapat menyelesaikan makalah tentang
Asuhan Keperawatan Teoritis Pada Intranatal tepat pada waktu yang telah di
tentukan. Kami juga berterimakasih kepada pihak yang baik secara langsung
ataupun tidak langsung membantu kami dalam mengerjakan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan pada mata
pelajaran Keperawatan Maternitas pada semester VI di ITEKES BALI.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Karena itu penulis meminta saran maupun kritik secara terbuka. Semoga makalah
ini bisa menjadi pedoman dan bermanfaat bagi para pembaca dan dosen penguji.
Terimakasih
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 3
2.1 Pengertian 4
2.2 Penyebab/Etiologi 4
2.4 Klasifikasi 7
2.5 Patofisiologi 8
2.6 WOC 9
2.7 Komplikasi 10
2.9 Pencegahan 14
2.10 Penatalaksanaan 14
3.1 Pengkajian 16
3.2 Intervensi 20
3.3 Implementasi 28
3.4 Evaluasi 28
BAB IV PENUTUP 30
4.1 Kesimpulan 30
4.2 Saran 31
DAFTAR PUSTAKA 32
BAB I
PENDAHULUAN
Dari berbagai pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada saat
persalinan normal memiliki hambatan dan masalah saat melahirkan. Dengan
adanya masalah-masalah yang telah dijabarkan maka penulis tertarik untuk
menulis mengenai “Asuhan Keperawatan Teoritis Pada Intranatal”.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kajian teori dan asuhan keperawatan teoritis pada
persalinan normal.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari persalinan normal.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan bisa menjadi acuan
pembelajaran untuk menambah ilmu mengenai keperawatan maternitas
khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada intranatal.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Asuhan keperawatan teoritis ini diharapkan mampu menambah
keperpustakaan yang akan digunakan dalam penambahan ilmu
mengenai Keperawatan Maternitas khususnya dalam menangani ibu
dengan persalinan normal.
b. Bagi Pembaca
Diharapkan bisa menjadi acuan pembelajaran mengenai
Keperawatan anak khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan
pada intranatal
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Persalinan Normal
Persalinan atau Partus adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.Ibu dikatakan
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
(Damayanti et all, 2015).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Harianto.2010).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Bandiyah, 2009).
2.2 Etiologi
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina.Syarat agar janin
dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan
lahir tersebut harus normal.
2. Power
3. Passanger
a. Janin
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala
janin.Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
b. Sikap (habitus)
c. Letak janin
d. Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang
ada di bagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau
pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi
bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
e. Posisi
f. Placenta
g. Psikis (psikologis)
h. Penolong
1. Kala I
a. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak
lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring /
membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior /
posterior).
3. Kala III
a. Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan
lahirnya plasenta.
b. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus,
serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
c. Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze)
ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-
Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak
sentral dan marginal.
d. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus
adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan
berdarah.
e. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus
setinggi sekitar / di atas pusat.
Sifat His :
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas
uterus menurun.Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini,
namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan
aktif (manual aid).
4. Kala IV
Dimulai pada saat plasenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1
jam setelahnya. Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala IV
persalinan :
a. Kontraksi uterus harus baik.
b. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain.
c. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap.
d. Kandung kencing harus kosong.
e. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma.
f. Resume keadaan umum ibu dan bayi.
2.6 Patofisiologi
Persalinan normal terjadi karena kadar hormone menurun,oksitoksin
bertambah, prostaglandin, Rahim yang membesar dan ganglion tertekan
menimbulkan His.
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin ke bawah pada letak kepala, bila his sudah
cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.
Kontraksi dimulai pada salah satu cornue (tanduk) uterus kiri atau kelenjar
ke seluruh miometrium sehingga menghasilkan kontraksi yang
simetris.Fundus uteri berkontraksi lebih kuat dan lebih lama dari bagian-
bagian lain dari uterus.Bagian tengah uterus berkontraksi pada fundus uteri.
Bagian bawah uterus-uterus serviks tetap pasif atau kontraksi lemah.Setelah
kontraksi terjadi relaksasi tonus otot diluar his tidak seberapa jauh meningkat.
Pada waktu his kemudian keluar pada keadaan semula. Tahap persalinan:
2. Perubahan Serviks
3. Persalinan Palsu
5. Bloody Show
6. Lonjakan Energi