Proses Sensasi Dan Persepsi
Proses Sensasi Dan Persepsi
DISUSUN OLEH :
1. Septianah 1511414074
2. Daefina Adzhani 1511417039
3. G. Aulia Hermawan 1511417051
4. Dini Amalia Utami 1511417072
5. Lidya Nestina Zega 1511417082
6. M. Bachtiar Rakasiwi 1511417099
7. Butsainah Adiba Wafa 1511417115
8. Nur An’nisa 1511417123
Dosen Pengampu:
- Abdul Azis, M.Psi, Psikolog
- Rulita Hendriyani, S.Psi., M.Si
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Pendidikan Kognitif khususnya tentang Sensasi dan Persepsi.
Penulis berterima kasih kepada Pak Abdul Azis, M.Psi, Psikolog ,
selaku Dosen Mata Kuliah Psikologi Kognitif telah memberikan arahan
dalam mengerjakan tugas ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
laporan ini dengan baik. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak
langsung dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan tugas-tugas selanjutnya. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan lebih menggunakan bagian-bagian
dalam tubuh kita yang unit bagian kognitif. Bagian inilah yang berfungsi dalam
kehidupan sehari-hari kita ntah itu minum segelas air, mencium aroma dan lain-
lainnya. Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita mempelajari satu demi satu
untuk memahami lebih detail.
B. Tujuan Diskusi
1. Untuk mengetahui definisi sensasi dan persepsi, penyimpanan iconic
dan echoic, struktur persepsi visual, top down dan bottom up, serta
proses rekognisi pola.
2. Untuk membahas media-media pembelajaran yang akan digunakan
sebagai bahan pembelajaran di kelas.
C. Topik
1. Sensasi dan persepsi
2. Penyimpanan iconic dan echoic
3. Struktur persepsi visual
4. Pemrosesan imformasi Top Down dan Bottom Up
5. Rekognisi pola
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
7. Defisit-defisit dalam persepsi
E. Peserta Diskusi
1. Septianah
2. Daefina Adzhani
3. G. Aulia Hermawan
4. Dini Amalia Utami
5. Lidya Nestina Zega
6. M. Bachtiar Rakasiwi
7. Butsainah Adiba Wafa
8. Nur An’nisa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Materi Diskusi
Sebelum membahas mengenai proses sensasi dan persepsi maka kita harus
mempelajari tentang Otak. Otak adalah pusat dari seluruh proses ini, karena otak
mengolah dan memaknai informasi yang diterima dari Sistem saraf perifer. Sistem
tersebut tersusun dari saraf-saraf yang terletak diluar sumsum tulang belakang atau
otak yang terlibat dalam sensasi dan persepsi.
Otak Komputasional.
B. Uraian Diskusi
1. Definisi Sensasi dan Persepsi
Sensasi adalah pendeteksian dini terhadap stimuli secara spontan
tanpa penguraian verbal, simbolis, dan konseptual yang
berhubungan dengan alat indera.
Hasil Diskusi:
Kelompok kami menyimpulkan tentang definisi Penyimpanan
ikonik bahwa penyimpanan iconic adalah kesan visual yang
menetap secara singkat (selama ¼ - 5 detik).
Sperling mengembangkan suatu teknik pelaporan-pelaporan
(partial-report technique) yang di dalamnya seseorang partisipan
ditunjukan satu daftar huruf, selama 50 milidetik. Huruf-huruf
tersebut adalah sebagai berikut:
3. Penyimpanan Echoic
Nesser 1967 dalam buku Psikologi Kognitif menyebutkan memori
ekhoik, penyimpanan ekhoik serupa dengan penyimpanan ikonik
dalam 2 hal:
1. Informasi sensorik mentah disimpan dalam ruang penyimpanan
(agar informasi mentah tersebut dapat diolah lebih lanjut)
2. Jangka waktu penyimpanan sangatlah singkat (sama dengan
memori ikonik, yakni sekitar 250 milidetik hingga 4 detik).
Seperti penyimpanan ikonik, yang berfungsi menyediakan waktu
tambahan untuk mengamati stimuli yang menghilang dari
penglihatan, penyimpanan ekhoik memberikan waktu tambahan
bagi kita untuk mendengarkan pesan. Kegunaan penyimpanan
ekhoik menjadi jelas apabila kita mempertimbangkan kerumitan
proses dalam memahami sebuah pembicaraan sederhana. Implus-
implus auditorik yang diindera sebagai “percakapan” akan
bertambah jumlahnya sering berlalunya waktu. Informasi yang
terkandung dalam satu bagian kecil percakapan, music, atau bunyi-
bunyian lain tidak akan bermakna kecuali ditempatkan dalam
konteks yang tepat, bersama suara-suara lain. Penyimpanan ekhoik
berfungsi sebagai “lem” yang secara singkat menyimpan informasi
auditorik sehingga seluruh informasi auditorik dapat dipahami.
Hasil Diskusi :
Kami menyimpulkan bahwa penyimpanan echoic adalah kesan
audio yang menetap secara singkat.
Contoh, terdapat 4 orang berbicara angka atau kata secara yang
berbeda dalam waktu bersamaan, dan terdapat 1 orang yang
mendengarkan dan kemudian mengatakan apa yang di dengar itu.
Hasil diskusi:
Bottom Up adalah pengenalan suatu objek diawali identifikasi
terhadap bagian-bagian tertentu.
6. Rekognisi Pola
Rekognisi pola, melibatkan proses membandingkan :
a. Informasi diterima oleh indera (DDS)
b. Pengetahuan yang disimpan dalam memori (CDS)
Proses yang menjembatani proses deteksi sinyal penginderaan
yang sederhana (DDS) dengan persepsi terhadap pola-pola yang
kompleks (CDS).
b. Faktor eksternal
Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus
Bentuk suatu obyek akan mempengaruhi
Warna dari obyek-obyek
Keunikan dan kekontrasan stimulus
Intensitas dan kekuatan dari stimulus
Motion atau gerakan
A. Simpulan
Sensasi adalah pendeteksian dini terhadap stimuli secara spontan tanpa
penguraian verbal, simbolis, dan konseptual yang berhubungan dengan
alat indera.
Persepsi adalah cara seseorang dalam menginterpretasikan sesuatu yang
ditangkap oleh alat indera.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/saiful22/pemrosesan-bottom-up-dan-pemrosesan-
top-down_552b69f66ea834db428b4568
https://dolanangon.wordpress.com/2012/06/14/persepsi-ilusi-dan-halusinasi/
http://destiputriandini.blogspot.co.id/2015/03/proses-persepsi.html