Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitri Aisah Anggraeni

Kelas : PPKn A 2017

Nim : 1401617027

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran PPKN

Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari dan


Kerangka Pemerintahan Indonesia

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sekaligus sebagai ideologi negara


Indonesia, yang di dalam sila-silanya terdapat nilai-nilai yang seharusnya dapat di dalam
kerangka pemerintahan Indonesia, tetapi sebelum membahas lebih jauh tentang
implementasinya dalam kerangka pemerintahan, terlebih dahulu akan dibahas mengenai
implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sebagai ciri khas bangsa
Indonesia dan juga yang menjadi pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lain, agar lebih
memahami lebih mendalam lagi tentang nilai Pancasila dan dapat selalu diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

Dimulai dari bunyi sila yang pertama yaitu “ketuhanan yang maha esa” yang dalam
pengamalan kehidupan sehari-hari seperti bahwa rakyat Indonesia merupakan rakyat yang
menjungjung tinggi nilai agama yang dianutya masing-masing, dan adanya kepercayaan
terhadap Tuhan, dalam sila ini mengandung nilai religius, dan menjalankan semua perintah-
Nya serta menjauhi semua larangan-Nya. Dan dalam kehidupan sehari contohnya seperti
menjaga kebersihan seperti yang diperintahkan dalam agama islam, dan rajin dalam
beribadah, dan tidak melakukan segala sesuatu larangan yang berada di dalam ajaran agama
yang dipeluk masing-masing, dan adapula contohnya toleransi, karena Indonesia merupakan
negara yang memiliki agama yang berbeda-beda, dan semua agama mengajarkan agar
bertoleransi agar dapat hidup berdampingan walaupun memiliki perbedaan diantaranya, dan
hal tersebut agar dapat hidup dengan damai dan aman, karena kedamaian, kenyamanan, dan
kemanan bukan hanya tugas pemerintah saja akan tetapi merupakan tugas seluruh warga
negara Indonesia. Lalu bunyi sila yang kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” yaitu
bahwa sebagai rakyat Indonesia mengakui adanya harkat dan martabat manusia dengan
segala hak dan kewajiban asasinya dan perlakuan yang adil terhadap semua manusia , diri ,
sendiri, dan alam sekitar, itu berarti setiap manusia harus dan layak diperlakukan dengan
sama tanpa membeda-bedakan dari latar belakang sosial ataupun ekonomi, hal ini berkendaan
dengan asas persamaan didepan hukum, dan juga hak asasi manusia yang harus dilindungin
oleh negara dan masing-masing warga negara Indonesia juga turut menghargai dan
menghormati hak asasi manusia yang dimiliki oleh orang lain, karena batasan hak asasi
manusia adalah dengan adanya hak asasi manusia yang dimiliki oleh orang lain.

Sila yang ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia” yang berarti sebagai rakyat
Indonesia tidak memandang perbedaan yang ada di Indonesia, baik agama, suku, ras, dan
agama, tetap sebangsa dan setanah air dan contoh implementasi dalam kehidupan sehari-hari
yakni dengan berteman dengan siapa saja, membantu siapa saja tanpa memandang perbedaan.
Lalu ada sila keempat yang berbunya “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan” yang berarti dalam menyelesaikan sesuatu atau untuk
mendapatkan keputusan yang terbaik, itu dilakukan dengan cara musyawarah. Dan yang
terakhir yaitu sila kelima yang berbunya “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
yakni yang berarti perlakuan yang adil disegala bidang kehidupan, dan keadilan tersebut
meliputi seluruh rakyat Indonesia.

Selain dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Pancasila juga diimplementasikan


dalam kerangka pemerintahan Indonesia, pemerintah merupakan salah satu unsur konstitutif
berdirinya sebuah negara, pemerintah yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan negara,
untuk mencapai tujuan dan cita-cita negara.

Pembagian kekuasaan di Negara Indonesia. Pengertian dari kekuasaan itu sendiri


merupakan kewenangan Negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan
dan kemakmuran serta keteraturan. Dan di Indonesia kekuasaan terdiri atas pembagian
kekuasaan secara vertical dan horizontal. Pembagian secara horizontal yaitu pembagian
kekuasaan yang dilakukan menurut fungsi-fungsi lembaga tertentu contohnhya: konstitutif,
eksekutif, legislatif, yudikatif, eksaminatif, dan moneter sedangkan secara vertical ialah
pembagian kekuasaan berdasarkan tingkatan pemerintahnnya yakni: tingkat pusat, provinsi,
kabupaten, dan kota.

Dalam penyelenggaran pemerintahan pun terdapat nilai-nilai Pancasila yang


merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan maupun dihilangkan.
Untuk menjaga nilai Pancasila agar tetap terjaga nilainya dan tidak dilupakan dari generasi ke
generasi, maka Pancasila juga dijadikan sebagai dasar dari pendidikan karakter di Indonesia,
agar generasi muda di Indonesia tidak melupakan identitas Pancasila , sebagai ciri khas
bangsa dan negara Indonesia.

Dan hal tersebut penting untuk ditanamankan kepada generasi muda sejak dini dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan tidak hanya pembelajaran nilai-nilai
Pancasila yang tanpa penjelasan saja, tapi juga dengan diiringi dengan pengalaman dan
mengamalkannya dilingkungan sekitar misalkan dengan menjaga lingkungan sekitar terlebih
dahulu yang sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian dapat yang dikutip dari sebuah jurnal disimpulkan
bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah lingkungan yang belajar dengan
strategi pembelajaran ekperiensial lebih tinggi dibandingkan ekspositori. Sementara
kemampuan siswa dengan gaya berpikir akomodatif dalam memecahkan masalah lingkungan
lebih tinggi dibandingkan asimilatif. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya
berpikir berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kemampuan siswa memecahkan masalah
lingkungan. Kemampuan siswa memecahkan masalah lingkungan yang memiliki gaya belajar
akomodatif dengan strategi pembelajaran eksperiensial lebih tinggi dibanding dengan strategi
ekspositori.(Nadiroh 2010)

Dan nilai-nilai Pancasila yang terkandung pada setiap silanya merupakan wujud dan
karakter bangsa Indonesia itu sendiri yang merupakan cerminan sebagai bentuk warga negara
yang baik (Good Citizen) dan dalam sebuah jurnal penelitian di kampung Pancasila yang
menggunakan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan pendidikan karakternya sudah berjalan
baik, dan sudah dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
(Damanhuri, Wika Hardika, Febrian Alwan 2016)

Tapi dalam penerapan nilai Pancasila terdapat masalah-masalah yang ada seperti
pengaruh individualisme yang sudah menjalar yang bertolak belakang dengan nilai-nilai
Pancasila yang lebih menekankan pada nilai gotong-royong dan kerja sama yang baik antar
sesama.

Selain itu nilai Pancasila juga dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan
sosial seseorang, khususnya siswa, arti penting kemampuan sosial menurut Johnson dan
Johnson (1999) yang dikutip melalui sebuah jurnal penelitian, mengemukakan 6 hasil penting
dari memiliki kemampuan sosial yaitu: (1)perkembangan kepribadian dan identitas,
(2)mengembangkan kemampuan kerja, (3)meningkatkan kualitas hidup, (4)meningkatkan
kesehatan fisik, (5)meningkatkan kesehatan psikologis, dan (6)kemampuan mengatasi stress.
Dan dalam jurnal penelitiannya menyatakan bahwa pengaruh nilai Pancasila terhadap
pengaruh kemampuan sosial memang benar adanya dan berjalan dengan baik (Musdalipah,
Holilullah 2014)

Pada intinya kita sebagai bangsa Indonesia harus dapat menanamkan nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, karena itu merupakan identitas dan ciri khas kita sebagai bangsa
Indonesia dan warga negara yang baik, bahkan pemerintah pun dalam menyelenggarakan
pemerintahnnya turut melibatkan dan menanakan nilai-nilai Pancasila kedalamnya karena
merupakan identitas negara Indonesia, yang harus selalu tertanam didalam diri bangsa
Indonesia tanpa terkecuali. Selain itu upaya yang dapat dan telah dilakukan agar nilai-nilai
Pancasila dapat diimplementasikan dengan cara menjadikan nilai Pancasila sebagai landasan
dalam melaksanakan pendidikan karakter.

Agar dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi penerus
bangsa, karena di era modern ini pasti sudah banyak nilai-nilai dan budaya-budaya dari luar
yang masuk kedalam Indonesia, dan dikhawatirkan akan menggantikan nilai-nilai Pancasila
yang ada di Indonesia, khususnya pada diri anak muda saat ini yang selalu ingin mengikuti
perkembangan zaman, maka dari itu lebih baik nya jika nilai Pancasila ditanamkan sejak dini
sebagai nilai karakter bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai