Apa Itu Kanker Otak

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Name: Tia Ramadhany

Prodi : DIII Analis Kesehatan

Definisi
Apa itu kanker otak?
Kanker otak adalah kondisi di mana tumbuhnya tumor ganas di otak.
Penyakit ini dibagi menjadi dua tipe. Terdiri dari kanker otak primer (terhitung
terjadi sebanyak 75 persen dari seluruh kasus tumor otak) yang penyebabnya datang
dari otak, dan kanker otak sekunder (25 persen dari seluruh kasus kanker otak) yang
muncul dari bagian tubuh lain dan menyebar sampai ke otak.
Sekitar 40 persen kanker otak diawali dari penyangga neuron yaitu sel tumor
Glial. Sel U glial termasuk juga tumor astrocytes, tumor glia primer,
oligodendrocytes glioma, meningioma ventricular, dan medulloblastoma.
Tipe kanker otak sekunder biasanya disebabkan oleh penyebaran dari kanker lain,
seperti kanker payudara, paru-paru, ginjal, usus besar, dan melanoma pada kulit.
Kanker otak adalah kondisi yang tidak dapat dihindari tapi sebagian besar dapat
ditangani jika terdeteksi sejak awal.

Seberapa seringkah kanker otak terjadi?


Kanker otak sekunder lebih sering terjadi pada orang dewasa. Kanker otak
primer bisa menyerang siapa saja tapi lebih sering untuk anak usia di bawah 15
tahun dan orang-orang usia paruh baya.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala kanker otak?
Sakit kepala berkepanjangan adalah gejala umum kanker otak karena tumor
tumbuh menekan tengkorak. Sakit kepala biasanya terjadi di pagi hari setelah
bangun dan semakin sakit ketika batuk dan bersin.
Gejala lain tergantung pada lokasi tumor, tetapi juga bisa mengakibatkan perubahan
kebiasaan Anda sehari-hari. Berikut merupakan gejala kanker otak:
 Sakit kepala, terutama di pagi hari. Sakit kepala bisa terasa ringan atau bahkan
terasa berat
 Kelemahan otot yang sering terjadi di salah satu sisi tubuh
 Parestesi, tubuh seperti merasa seperti ditusuk jarum dan kesemuran
 Tubuh sulit untuk seimbang dan koordinasi pada gerakan tubuh berantakan
 Kesulitan berjalan, lengan dan kaki kadang juga menjadi lemah
 Kejang
Gejala dan tanda-tanda kanker otak lainnya yang mungkin bisa terjadi termasuk:
 Perubahan status mental. Ini bisa berupa perubahan konsentrasi, ingatan, perhatian,
bahkan kebingungan tanpa sebab
 Merasakan mual dan muntah terutama di pagi hari dengan yang bisa disebabkan
oleh vertigo
 Kelainan dalam penglihatan (misalnya, penglihatan ganda, penglihatan kabur,
hilangnya penglihatan tepi)
 Kesulitan berbicara ( yang diakibatkan oleh gangguan suara)
 Perubahan bertahap dalam kapasitas intelektual atau emosional. Misalnya, sulit atau
mengalami ketidakmampuan untuk berbicara yang diikuti dengan tidak paham
dengue apa yang lawan bicaranya katakan.
Pada banyak orang, gejala-gejala di atas mungkin diabaikan karena gejala
tidak berlangsung signifikan. Gejala kanker otak bisa tumbuh dan berjalan lama,
namun kadang-kadang, gejala-gejala ini juga bisa muncul lebih cepat.
Dalam beberapa kasus, orang mungkin mengira gejala kanker otak yang dialami
adalah kondisi stroke, padahal bukan. Pada beberapa pasien, gejalanya mungkin
lebih jelas, terutama jika kanker terletak di lobus otak tertentu, yang biasanya
bertanggung jawab untuk fungsi tubuh.

Stadium Kanker
Tahap perkembangan stadium kanker
Pertumbuhan dan gejala kanker otak bervariasi, tergantung stadium
perkembangan kankernya. Sel-sel dalam tumor yang tumbuh cepat dan agresif
biasanya jika dilihat di pada mikroskop terlihat abnormal.
The National Cancer Institute (NCI) menggunakan sistem stadium penilaian untuk
mengklasifikasikan tumor ganas. Berikut stadiumnya:
 Stadium I: Jaringan kanker di otak masih jinak. Sel-sel terlihat hampir seperti sel-
sel otak normal, dan pertumbuhan selnya cenderung lambat.
 Stadium II: Jaringan kanker sudah mulai ganas. Sel-sel kanker mulai terlihat tidak
normal, tidak seperti sel kanker stadium 1.
 Stadium III: Jaringan kanker yang ganas memiliki sel yang terlihat sangat berbeda
dari sel normal. Sel-sel abnormal ini disebut sebagai anaplasik dan mulai tumbuh
secara aktif di stadium ini.
 Stadium IV: Jaringan kanker ganas mulai menunjukkan sel-sel abnormal yang jelas
dan tumbuh agresif atau sangat cepat.
Untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan tumor di otak, dokter fokus
pada karakteristik tumor dan efeknya pada fungsi otak. Faktor utama yang
digunakan untuk menilai tumor otak meliputi:
 Ukuran dan lokasi tumor atau kanker di otak
 Jenis atau jaringan atau sel apa yang memengaruhi otak
 Resectability (kemungkinan dari seberapa besar tumor dapat dihilangkan lewat
operasi kanker)
 Seberapa menyebar nya sel kanker di otak atau sumsum tulang belakang
 Kemungkinan kanker telah menyebar ke bagian luar otak atau tidak Dokter
nantinya juga akan mempertimbangkan usia pasien serta gejala-gejala kanker di
otak.
 Pasien juga akan dilihat, seberapa besar fungsi-fungsi dasar, seperti ucapan,
pendengaran atau gerakan terganggu atau berubah akibat sel kanker pada otak.
Menentukan stadium kanker di otak, caranya cukup jauh berbeda dari
penentuan stadium kanker lain di dalam tubuh. Kanker di paru-paru, usus besar,
dan payudara dipetakan berdasarkan lokasi di dalam tubuh, ukuran, keterlibatan
kelenjar getah bening, dan kemungkinan penyebaran. Sedangkan tumor ganas di
otak dinilai berdasarkan seberapa agresif (ganas) sel-sel tumor muncul di bawah
mikroskop. Tingkat dan kemampuan berkembang tumor juga akan membantu
dokter atau ahli membuat keputusan pengobatan. Pembedahan tergantung pada
kondisi tumor seperti dimana lokasinya, seberapa besar atau kecil ukurannya,
seberapa luas penyebaran sel kanker dan pastinya melihat kondisi kesehatan pasien
secara keseluruhan (termasuk riwayat medis).

Penyebab
Apa penyebab kanker otak?
Kanker otak adalah kondisi yang tidak dapat disimpulkan secara pasti.
Pasien bisa tahu apakah mereka mengalami kondisi ini hanya melalui gejala dan
diagnosa yang tepat dari dokter. Para periset menemukan beberapa perubahan yang
terjadi pada sel otak normal bisa menyebabkan mereka membentuk tumor dan
berakhir menjadi otak.
Tumor otak primer muncul dari banyak jenis jaringan otak (misalnya sel
glia, astrocyte, dan jenis sel otak lainnya). Sementara kanker otak metastatik
disebabkan oleh penyebaran sel kanker dari organ tubuh ke otak. Namun, penyebab
perubahan dari sel normal ke sel kanker pada tumor otak metastatik dan primer
tidak sepenuhnya dipahami. Data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan penelitian
menunjukkan bahwa orang-orang dengan faktor risiko tertentu lebih mungkin
berisiko kanker di otak.
Dikutip dari Medicine.Net, orang yang bekerja atau berada lama di
lingkungan seperti di kilang atau pengeboran minyak, penangan bahan bakar, bahan
kimia, ahli kimia, pembalsem, atau pekerja industri karet, berisiko lebih tinggi
terkena kanker otak daripada masyarakat yang bekerja di lingkungan selain
tersebut.
Selain itu, risiko keturunan seperti anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker
di otak juga dapat memengaruhi. Namun, faktor keturunan (peralihan genetik sifat
dari orang tua ke anak-anak) sebagai penyebab tumor otak belum terbukti.
Sementara faktor risiko lain seperti merokok, paparan radiasi, dan infeksi virus
(HIV) telah banyak diduga menjadi penyebabnya, akan tetapi tidak terbukti
menyebabkan kanker di otak.
Tidak ada bukti yang baik bahwa kanker di otak menular lewat trauma di kepala
atau disebabkan oleh penggunaan telepon seluler. Pernyataan aspartam atau
pemanis buatan bisa menyebabkan kanker otak pun juga belum terbukti. Bahkan,
FDA atau setara dengan BPOM di Amerika berpendapat bahwa itu tidak
menyebabkan kanker di otak.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk kanker otak?
Jika Anda merasakan beberapa gejala kanker otak seperti yang disebutkan
di atas, segera buat jadwal konsultasi dan pemeriksaaan dokter sesegera mungkin.
Faktor-faktor berikut ini mampu meningkatkan risiko kanker otak, di antaranya:
 Usia senja
 Paparan radiasi
 Keturunan

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU
konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk kanker otak?
Tindakan berikut dapat digunakan untuk menangani kanker otak termasuk operasi
pengangkatan tumor, terapi radiasi, atau kemoterapi.

1. Operasi pengangkatan kanker di otak


Operasi mengangkat tumor ganas di otak ini dilakukan dengan cara
mencoba mengangkat semua sel tumor dengan memotong tumor. Dokter akan
meninggalkan jaringan otak normal. Pembedahan ini melibatkan pembukaan
tengkorak (kraniotomi), yang sering disebut operasi invasif. Beberapa kanker yang
menyerang otak tidak semuanya dapat dioperasi oleh ahli bedah, karena dalam
beberapa kasus operasi justru bisa menyebabkan otak bertambah rusak bahkan
mengancam nyawa. Pasien dengan diagnosis tumor otak yang tidak dapat dioperasi,
biasanya akan diberikan berbagai saran atau pilihan pengobatan sebagai
alternatifnya. Jika pasien hendak dioperasi, dokter akan mempertimbangkan tipe
dan posisi tumor yang akan menentukan apakah operasi pengangkatan tumor dapat
berhasil atau tidak. Selain itu, pembedahan juga dapat memberikan diagnosa kanker
dan mengurangi tekanan pada otak.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah tindakan yang umum dilakukan dalam penanganan
kanker otak, tapi tidak untuk jenis tumor otak primer. Dokter juga akan memberikan
obat anti kejang seperti phenytoin yang sering digunakan sebelum dan sesudah
operasi. Untuk pembengkakan otak, dokter akan menyarankan penggunaan obat
steroid (dexamethasone). Cara kerja kemoterapi adalah dengan menghancurkan sel-
sel tumor di dalam tubuh menggunakan bahan kimia (obat-obatan) tertentu. Obat
kemoterapi akan mematikan sel-sel yang tumbuh dan membelah dengan kecepatan
yang abnormal, termasuk sel kanker. Tidak seperti operasi atau terapi radiasi,
kemoterapi tidak menargetkan pada suatu area secara spesifik, sehingga dapat
berefek pada seluruh tubuh. Karena itulah hasilnya juga akan efektif pada sel kanker
yang telah menyebar (bermetastasis) pada bagian tubuh lain.
Sayangnya, kemoterapi adalah perawatan yang juga akan memengaruhi sel-sel
tubuh yang sehat secara cepat seperti sel kulit, rambut, usus, dan sel sumsum.

3. Radiasi atau radioterapi


Radioterapi adalah cara pengobatan yang mengandalkan radiasi dengan
menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron
untuk membunuh sel kanker. Walaupun radioterapi paling sering digunakan untuk
mengobati pasien kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati
pasien non-kanker, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.
Radioterapi bekerja dengan cara merusak DNA yang mengatur pembelahan
diri sel kanker, sehingga sel tidak lagi bisa berkembang dan bahkan mati.
Pengobatan ini juga bisa memengaruhi perkembangan sel-sel normal, tetapi efek
samping yang ditimbulkan akan hilang jika sudah tidak melakukan terapi. Tidak
seperti kemoterapi yang mempengaruhi seluruh bagian tubuh karena menggunakan
aliran darah sebagai perantaranya, radioterapi adalah pengobatan lokal yang
bertujuan untuk menurunkan jumlah sel kanker tanpa harus merusak sel-sel serta
jaringan yang ada di sekitar sel kanker. Tetapi radioterapi tidak selalu langsung
berhasil membunuh sel kanker atau sel normal yang sedang tumbuh. Untuk
membuatnya mati dan tidak tumbuh kembali, maka dibutuhkan waktu beberapa hari
atau bahkan minggu.
Oleh karena itu, efek samping akan timbul beberapa waktu setelah
melakukan radioterapi seperti lelah dan kulit bermasalah seperti gatal atau iritasi
akan muncul sehabis melakukan terapi.

Sumber : https://hellosehat.com/penyakit/kanker-otak/

Anda mungkin juga menyukai