Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh tumbuhan golongan rumput
rumputan (gramineae) yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia sejak
lama. Beras merupakan kebutuhan makanan pokok penduduk Indonesia dan
sebagian beras petani turut serta dalam memproduksinya. Permintaan akan
beras akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Indonesia adalah suatu Negara yang sebagian besar penduduknya bermata
pencarian sebagai petani. Perekonomian Indonesia ditopang oleh pertanian.
Komoditas pertanian yang umunya ditanam oleh penduduk Indonesia adalah
padi, dan padi tersebut akan menghasilkan gabah yang kemudian diolah menjadi
beras.
Penanganan pasca panen padi khususnya pengeringan merupakan proses
yang sangat penting untuk mempertahankan kualitas padi selama proses
penyimpanan. Dalam proses pengeringan ini juga sering mengalami kendala
yang membuat petani gagal memproduksi padinya. Akibat berbagai kendala
yang dihadapi tersebut, penggunaan alat pengering buatan mulai digunakan
petani untuk mengeringkan gabah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis jenis mesin penggiling padi?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan mesin penggiling padi?
3. Apa saja jenis jenis mesin pengering padi?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan mesin pengering padi?

1.3 Tujuan makalah

1. Menjelaskan Jenis Jenis Mesin Penggiling Padi.


2. Menguraikan kelebihan dan kekurangan mesin penggiling padi.
3. Menjelaskan jenis jenis mesin pengering padi
4. Menguraikan kelebihan dan kekurangan mesin pengering padi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Penggilingan Padi

berdasarkan tipe proses, penggilingan padi dibedakan menjadi 2, yaitu:

2.1.1 Penggilingan Padi 1 Phase

Tipe penggilingan padi jenis ini, merupakan satu perangkat alat (1 mesin ) yang
berfungsi memecah gabah sekaligus menyosoh beras. jadi ketika menggunakan alat
ini, gabah dimasukkan ke dalam alat dan keluar dari alat langsung berupa beras
sosoh.

mesin penggilingan padi 1 phase

2.2.2 Penggilingan padi 2 phase

Untuk jenis 2 phase ini, terdiri dari mesin husker (pecah kulit) dan mesin pemutih
beras (polisher).
mesin husker (pecah kulit) menghasilkan beras pecah kulit (brown rice), kemudian
beras pecah kulit inilah yang diproses lebih lanjut dengan mesin polisher sehingga
dihasilkan beras sosoh.

2
Mesin Polisher

Mesin Husker

3
2.2 Kelebihan Mesin Penggiling Padi Phase 1 Dan Phase 2

2.2.1 Kelebihan Phase 1

Penggilingan padi tipe 1 phase, mempunyai keunggulan sebagai berikut:


1. Ringkas, terdiri dari 1 alat/mesin
2. Tidak memerlukan tempat yang luas untuk pengoperasiannya
3. Lebih mobile, mudah dibawa. (untuk penggilingan padi keliling)
4. Tenaga kerja cukup 1 orang
5. Proses pengoperasian yang mudah dan cepat
6. Modal pembelian alat kecil

Penggilingan Padi tipe 1 Phase

2.2.2 Kelebihan Phase 2

Pada Penggilingan Padi tipe 2 phase mempunyai keunggulan berupa: mutu beras
yang dihasilkan lebih bagus dibanding tipe 1 phase dan rendemen beras bisa
meningkat. selain itu dedak atau bekatul yang dihasilkan bisa terpisah dari sekam.

4
Beras kepala

2.3 Kekurangan Mesin Penggiling Padi Phase 1 Dan Phase 2

2.3.1 Kekurangan Phase 1

Kelemahan dari tipe ini adalah mutu beras yang dihasilkan kurang bagus,
banyak butir patah dan warna beras yang kurang putih dan mengkilat.

butir patah (broken rice)

2.3.2 Kekurangan Phase 2

1. Perlu ruang yang lebih luas karena banyaknya alat (terdiri atas Husker dan
Polisher)
2. Menetap disuatu tempat (tidak mobile)
3. Modal pembelian alat yang cukup besar
4. Proses pengoperasian lebih lama
5. Perlu tambahan tenaga kerja

5
Husker

Polisher

6
2.4 Jenis Jenis Mesin Pengerin Padi

2.4.1 Pengeringan alami.


Pengeringan alamiah yaitu memanfaatkan radiasi surya, suhu dan kelembaban
udara sekitar serta kecepatan angin untuk proses pengeringan.
Pengeringan alami terdiri dari.
 Sun Drying
Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan
di tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 100o
Fahrenheit. Pengeringan dengan metode ini memerlukan waktu 3-4
hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan, panaskan
bahan di oven dengan suhu 175 o Fahrenheit selama 10-15 menit untuk
menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya
 Air Drying
Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan
menggunakan sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara
menggantung bahan di tempat udara kering berhembus. Misalnya di
beranda atau di daun jendela. Bahan yang biasa dikeringkan dengan
metode ini adalah kacang-kacangan.

2.4.2 Pengeringan buatan.


Pengeringan buatan merupakan alternatif cara pengeringan padi bila
penjemuran dengan matahari tidak dapat dilakukan. Secara garis besar
pengeringan buatan dibagi atas 3 bentuk, yaitu tumpukan datar (Flat Bed), dan
kontinyu (Continuous-Flow Dryer).

7
a. Flat Bed Dryer

Flat Bed Dryer merupakan mesin pengering yang terdiri dari:

 Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, ber-bentuk kotak persegi


panjang dengan ukuran bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada kirakira
bagian kotak terdapat sekat/lantai yang berlubang terbuat dari plat baja
lembaran, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan bawah.
 Blower/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak pengering,
dihubungkan dengan cerobong.
 Kompor pemanas memakai bahan bakar minyak tanah.

Pengeringan dengan meng-gunakan Flat Bed Dryer dilakukan dengan cara


sebagai berikut :

 Padi yang akan dikeringkan di tempatkan pada kotak pengering.


 Api dari sumber panas akan dihembuskan ke bagian/ ruangan bawah dari
kotak pegering oleh blower yang digerakkan motor peng-gerak.
 Udara panas naik ke ruang atau kotak pengering yang berisi padi melalui
sekat yang berlubang.
 Udara panas akan me-nurunkan kadar air padi.

8
b. Continuous Flow Dryer

Continuous Flow Dryer me-rupakan mesin pengering dengan bagian


komponen mesin yeng terdiri dari kotak pengering, komponen pemanas seperti
kompor, kipas / blower, motor penggerak, dan screw conveyor discharge.
Pengeringan dengan continuous flow dryer dilakukan dengan cara sebagai
berikut :

 Cara kerja sama dengan drier lainnya, namun padi yang akan dikeringkan
diaduk posisinya oleh screw conveyor.
 Alat ini terdiri dari kotak pengering vertikal, pemanas dan dilengkapi
dengan screw conveyor dischange.
 Gabah yang akan dikeringkan dimasukan pada bagian atas kotak
pengering. Udara pemanas dihembuskan pada salah satu sisi kotak
pengering dan keluar lewat sisi yang lain.
 Pada saat pengeringan gabah terus turun ke bawah dan dikeluarkan pada
bagian bawah “Screw Conveyor Dischange” yang terletak pada bagian
bawah kotak pengering. Besarnya kecepatan keluarnya gabah dapat
diatur.

9
2.5 Kelebihan Mesin Pengering Padi

2.5.1 Kelebihan Mesin Pengering Alami

Kelebihan Pengeringan Alami adalah tidak memerlukan keahlian dan


peralatan khusus, biasanya petani hanya menabur gunungan padi di atas terpal
yang bersih dan dibawah pencahayaan yang cukup. Petani juga biasanya
mengaduk aduk gunungan peadi tadi dengan garukan sampah agar keringnya
merata. Selain itu, kelebihan dari pengeringan alami ialah biayanya yang lebih
murah. Petani tidak akan meneluarkan uang yang banyak untuk mengeringkan padi.
Hanya dengan terpal yang besar, petani sudah bias mengeringkan padinya.

2.5.2 Kelebihan Mesin Pengering Buatan

Kelebihan mesin pengering buatan ialah waktu penjemuran yang lebih


singkat, petani tidak butuh waktu berhari hari agar padi kering. Dengan mesin, padi
yang di keringkan hanya memakan waktu beberapa jam saja. Selain itu, gabah atau
padi yang djemur lebih bersih dan terlindung dari debu. Dibandingkan dengan
pengeringan alami, mengeringkan padi dengan mesin lebih terjaga mutunya,
terhindar dari debu, dan beras lebih bersih. Serta terhindar dari cuaca buruk seperti
hujan dan lain-lain.

2.6 Kekurangan mesin pengering padi

2.6.1 Kekurangan Mesin Pengering Alami

Pengeringan secara alami mempunyai kelemahan antara lain;

a. Memerlukan banyak tenaga kerja untuk menebarkan, membalik dan


mengumpulkan kembali,
b. Sangat bergantung pada cuaca, sehingga gabah tidak dapat dikeringkan
apabila cuaca buruk terlebih-lebih apabila hujan datang pada saat sedang
menjemur,
c. Memerlukan lahan yang luas untuk jumlah gabah gabah yang besar dan
lahan yang dijadikan lamporan semen tidak dapat lagi dipergunakan untuk
beberapa keperluan lain,
d. Sulit mengatur suhu dan laju pengeringan di atas semen atau alas logam.

2.6.2 Kekurangan Mesin Pengering Buatan

Dengan penggunaan mesin pengering maka proses pengeringan tidak


tergantung cuaca, sehingga dampak negative dari tingginya kelengasan tanah dan
tingginya curah hujan yang menghambat proses penjemuran dapat diatasi.
Selanjutnya ialah memerlukan keterampilan dan peralatan khusus, dimana
10
keterampilan itu diperuntukkan oleh karyawan yang sudah professional dalam
mengeringkan padi dengan mesin. Sedangkan untuk peralatan yang khusus, lebih di
peruntukkan untuk mesin agar proses pengeringan berjalan dengan lancer, dan
menghasilkan beras yang bagus. Selain itu, masalah biaya yang lebih tinggi
dibanding pengeringan alami, juga menjadi kelemahan yang utama dalam
menggunakan pengering buatan ini. Biaya biaya itu biasa digunakan untuk membeli
mesin, dan bahan bakar agar mesin biasa berfungsi dengan baik.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penerapan penggilingan gabah diharapkan dapat mengatasi berbagai


macam kendala kualitas gabah atau padi yang baik akan sangat berpengaruh pada
kehidupan bangsa. Maka diperlukannya mesinatau acara yang baik dalam
pengeringan dan penggilingan beras. Petani diharapka mampu memproduksi beras
dengan baik dan dengan mesin atau cara yang bagus pula. Sehingga kualitas beras
akan bagus, warnanya tidak pucat dan pastinya higenis.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://aryaagh.wordpress.com/tag/pengeringan-gabah/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47141/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=3AE68EC13B7A413F5D0D42C079880C26?sequence=4#

https://h4nh4n.wordpress.com/2009/11/05/metode-pengeringan/

http://penggilingan-padi-rmu.blogspot.com/2016/04/keunggulan-dan-kelemahan-
penggilingan.html

13

Anda mungkin juga menyukai