Anda di halaman 1dari 5

Skenario Proses Pembelajaran

MENTORING BALANCE UNHAS 2019


Durasi : 180 minutes
Materi : Keterampilan Berpikir
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa memahami jenis berpikir yang dapat membantu dirinya dalam belajar dan kehidupan
sehari-hari
Sumber Belajar:
- Foto
- Laptop
- LCD
Strategi Pembelajaran/Metode:
- Diskusi Kelompok
- Diskusi Berpasangan
- Kuliah Interaktif

No Jam Durasi Kegiatan


1 09.00- 5 menit Pembukaan
09.05 Mentor memberikan salam dan menanyakan kabar
Mentor memaparkan materi yang akan dibawakan pada hari ini
Mentor menjelaskan tentang agenda hari ini yaitu:
- Diskusi Kelompok
- Diskusi Berpasangan
- Kuliah Interaktif
Mentor juga menjelaskan bahwa materi yang akan di-cover pada pertemuan tersebut
adalah:
- Berpikir Reklektif
- Berpikir Spiritual
Mentor Menjelaskan sasaran belajar hari ini yakni:
- Mengingat apa yang dimaksud dengan keterampilan berpikir reflektif dan
manfaat berpikir reflektif sebagai mahasiswa,
- Mengimplementasikan bagaimana langkah-langkah membangun
keterampilan berpikir reflektif sesuai dengan materi yang telah diberikan
- Mahasiswa mengetahui keterkaitan antara Tuhan, manusia dan alam
- Mahasiswa dapat mengukur tipe kecerdasan spiritualnya
- Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip yang mendasari kecerdasan spiritual

2 09.05- 25 Sharing
09.30 menit Mentor membentuk kelompok beranggotakan 5 orang . Kemudian, mempersilahkan
mahasiswa untuk mendiskusikan dalam kelompoknya mengenai:
- Pengalaman menarik yang terjadi selama seminggu kuliah
- Tantangan yang dihadapi selama seminggu kuliah

1
No Jam Durasi Kegiatan
- Kekhawatiran yang dirasakan
- Solusi-solusi yang mungkin dapat dilakukan

Satu orang dalam kelompok merangkum hasil diskusi dalam kertas HVS. Yang dikumpulkan
oleh mentor
3 09.30- 20 Presentasi Kelompok
09.50 menit Setelah mahasiswa berdiskusi dalam kelompok, beberapa perwakilan kelompok diminta
untuk memaparkan hasil diskusinya (sesuaikan dengan waktu). Setelah itu. Mentor
dipersilahkan untuk membagikan pengalamannya, juga dapat sharing solusi untuk
kendala-kendala serta kekhawatiran yang mereka alami.
4 09.50- 25 Overview materi Berpikir Reflektif
10.15 menit 1. Mentor memberikan pertanyaan ini kepada mentee:
- Apa yang telah anda pahami mengenai berpikir reflektif?
- Apa manfaat berpikir reflektif bagi mahasiswa?
2. Mentor meminta masing-masing mahasiswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut secara mandiri
3. Mentor membagi mahasiswa ke dalam kelompok (masing-masing
kelompok maksimal 7 orang) (5 Menit)
4. Mentor menginstruksikan agar mahasiswa berdiskusi mengenai jawaban
pertanyaan tersebut di dalam kelompok. (5 Menit)
5. Mentor menunjuk secara acak (alternatif: menggunakan metode undian) 3
kelompok yang berbagi mengenai jawabannya terhadap pernyataan
tersebut. (8 Menit)
6. Setelah kelompok yang ditunjuk telah selesai mempresentasikan
jawabannya, mentor menjelaskan kembali hal-hal yang telah dan atau
belum sesuai dengan tujuan materi reflektif thinking skills. (7 Menit)
5 10.15- 25 Mari Mengalami
10.40 menit Mentor meminta mahasiswa untuk mengalami proses berpikir reflektif
1. Mentor meminta setiap mentee untuk menyiapkan kertas dan alat tulis
2. Mentor meminta mentee untuk menceritakan dalam bentuk tulisan setiap
perintah yang ada dalam langkah-langkah proses berfikir reflektif
3. Mentor memulai dengan langkah pertama : meminta mahasiswa
menuliskan suatu pengalaman paling berkesan tanpa melibatkan
perasaannya. (2 menit)
4. Selanjutnya mentor melanjutkan dengan langkah kedua : mahasiswa
diminta menuliskan perasaan dan pikirannya terhadap situasi tersebut (2
menit)
5. Selanjutnya mentor melanjutkan dengan langkah ketiga : mahasiswa
diminta untuk menuliskan pelajaran yang dapat dia ambil dari peristiwa
tersebut (2 menit)

2
No Jam Durasi Kegiatan
6. Selanjutnya mentor melanjutkan dengan langkah terakhir : mahasiswa
diminta untuk menuliskan langkah antisipasi terhadap kejadian tersebut di
masa depan (2 menit)
7. Mahasiswa diminta untuk berbagi dengan teman yang terdekat dari dirinya
secara berpasangan.
8. Mahasiswa berdiskusi tentang :
a) Hal apa yang mereka rasakan saat melakukan proses refleksi?
b) Saling memberi umpan balik terhadap pelajaran yang dapat diambil dari
peristiwa yang dialami serta memberi langkah antisipasi di masa depan.
- Setiap orang berkesempatan 5 menit untuk bercerita dan memberi
umpan balik.
- Mentor dapat meminta rekannya untuk menjadi pengingat waktu.
9. Mentor meminta kesediaan 3 mahasiswa untuk berbagi di kelas besar
mengenai berpikir reflektif yang telah mereka lakukan (6 menit)

6 10.40- 10 Penutup Meteri Berpikir Reflektif


10.50 menit 1. Mentor menutup dengan memperlihatkan batang kayu yang terpotong.
Setiap kali pohon dipotong, tentu saja menyisakan “luka”. Namun,
setelahnya tumbuh kembali ranting pohon yang baru dan memungkinkan
pohon untuk mendapatkan ranting baru. Ranting yang baru berarti
mendapatkan asupan makanan baru. Begitu juga hidup manusia, ketika kita
merasa terluka maka jika kita bersedia merefleksikan pengalaman terluka
tersebut, selalu ada keterampilan baru yang dapat kita kembangkan. (4
Menit)
2. Mentor mengingatkan kembali pentingnya melakukan refleksi sebagai
proses untuk mengendapkan pengalaman dalam diri sehingga terjadi
proses pembelajaran atas pengalaman tersebut. Proses pembelajaran
hanya dapat terjadi ketika seseorang mulai memahami bahwa setiap
pengalaman dalam hidup, baik yang menyenangkan maupun tidak
menyenangkan, membawa pembelajaran baru yang memungkinkan setiap
orang mengembangkan kemampuan baru dalam hidupnya (4 Menit)

7 10.50- 15 Istirahat
11.05 menit
8 11.05- 5 menit Ice Breaking – Double this that
11.10
Double double this this,

Double double that that.

Double this, double that,

3
No Jam Durasi Kegiatan
Double double this that.

Insturuksi
1. Berdiri berhadapan
2. Setiap kali mengatakan ‘double’ telapak tangan menghadap ke diri sendiri
3. Setiap kali mengatakan ‘this’ dan ‘that’ telapak tangan menghadap ke teman

9 11.10- 45 Diskusi Berpasangan


11.55 menit 1. Mentor menjelaskan sasaran belajar (1 menit)
2. Mentor mengingatkan kembali kepada peserta tentang tugas untuk
menentukan kisah yang paling berkesan dan membawa 3 foto yang
mewakili kisahnya tersebut. Fotonya tentang apa saja, tapi bukan foto
tentang dirinya/ keluarganya (2 menit)
3. Instruktur meminta mahasiswa untuk duduk berpasangan (2 menit)
4. Mahasiswa memberikan foto yang mereka bawa dari rumahnya kepada
rekan pasangannya
5. Mahasiswa tersebut harus menyampaikan judul kisahnya dengan tema:
“Kisahku yang paling bermakna” kepada pasangannya. Kisah ini boleh yang
sedih, boleh yang membahagiakan, yang penting berkesan, dan bermaka
6. Pasangannya tersebut pun diminta untuk menceritakan kisah temannya
dengan judul yang sama, dengan menggunakan foto dari temannya. (5
menit)
7. Setelah itu, mentor meminta mahasiswa untuk menambahkan, bagaimana
kisah tersebut dapat meningkatkan kecerdasan spiritualnya, dari aspek
mana? (5 menit)
8. Foto yang diberikan tadi dikembalikan, kemudian mahasiswa yang memiliki
foto diminta untuk menceritakan kisahnya dari versi yang sebenarnya.
serta pelajaran yang bisa ia petik dari kisah tersebut (5 menit)
9. Hal ini dilakukan secara bergantian (15 menit)
10. Mentor kemudian menanyakan secara bergantian, apakah kisahnya sama?
Apakah pelajaran yang dipetik sama? (10 menit)
10 11.55- 5 menit Penguatan
12.00 Setelah itu, mentor memberi penguatan tentang:
1. Setiap orang punya kisah sendiri-sendiri. Ada yang menyenangkan, ada
yang menyedihkan. Yang terpenting adalah apapun kisah kita, yang penting
adalah belajar dari kisah tersebut, dan meningkatkan kemampuan berpikir
spiritual kita.
2. Bahkan dari satu stimulus yang sama, respon dan cerita yang dihasilkan
berbeda. Adakah yang justru belajar dari cerita temannya yang berbeda?
(ingatkan kembali bahwa kisah mereka berbeda-beda). Perbedaan adalah
sesutu yang pasti terjadi.

4
No Jam Durasi Kegiatan
3. 0Kita harus menerima perbedaan tersebut, justru perbedaan sesuatu yang
harus dirayakan, karena memberikan kita banyak pelajaran.
4. Sampaikan ucapan terima kasih atas perhatiannya dan sampai berjumpa
lagi.

Anda mungkin juga menyukai