Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


SISTEM PERNAPASAN

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Anggitia Laras Sari


2. Annisa ayuni Azzahra
3. Berlianisa
4. Ermawati
5. Fenia
6. Natasya Septinda
7. Rahmada Ayu Aulia
8. Rheina Eka Mulia
9. Setia Hardiyanti
10.Yulanda Maresta
Dosen Pembimbing : Herlina, M.Kes, Apt

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Semoga kita semua selalu mendapat
petunjuk dan perlindungan-Nya sepanjang masa. Dan atas izin-Nya, Alhamdulillah penyusun
diberikan kesehatan dan semangat dalam menyelesaikan makalah ini berdasarkan berbagai
literatur dengan tujuan mempermudah pemahaman mengenai teori yang di bahas.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Dan
Fisiologi Manusia yang diberikan oleh Ibu Herlina, M.Kes., Apt. Makalah ini berisikan
tentang Sistem Pernapasan. Namun pada dasarnya penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Indralaya, Februari 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah.............................................................................................. 1
1.3. Tujuan................................................................................................................ 1
1.4. Manfaat ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sistem pernapasan ...................................................................................... 2
2.2 Fisiologi sistem pernapasan ......................................................................................... 2
2.3 Anotomi sistem pernapasan ......................................................................................... 3
a. Hidung ................................................................................................................... 3
b. Faring ..................................................................................................................... 6
c. Laring ..................................................................................................................... 7
d. Trakea .................................................................................................................... 7
e. Bronkus .................................................................................................................. 7
f. Paru-paru ................................................................................................................ 8
g. Alveolus ................................................................................................................. 8
2.4 Mekanisme pernapasan ................................................................................................ 9
2.5 Penyakit pada sitem pernapasan.................................................................................. 10

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernapas menghirup udara. Makhluk hidup di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia
akan mati jika sudah tidak dapat bernapas lagi. Manusia sangat membutuhkan oksigen
dalam bernapas dan untuk menjalankan berbagai aktivitas tubuh. Oleh karena itu, di dalam
tubuh manusia terdapat sistem pernapasan yang mensirkulasikan peredaran oksigen dan
pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh. Sistem pernapasan pada manusia terjadi
melalui saluran penghantar udara, yaitu alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh,
dimana masing- masing alat pernapasan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Pernapasan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dengan
cara langsung dan tidak langsung. Pernapasan secara langsung terjadi pada organ pernapasan
khusus. Sedangkan, pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada organ pernapasaan
khusus. Pernapasan manusia dan sebagian besar makhluk hidup vertebrata lainnya, termasuk
pernapasan tidak langsung. Hal ini dikarenakan udara pernapasan yang diperlukan tubuh
tidak langsung masuk ke dalam sel melalui permukaan tubuh, tetapi melalui selaput tipis
yang terdapat dalam saluran pernapasan, yaitu gelembung paru-paru.
Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang
digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru dimana terjadi pertukaran gas.
Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Akan
tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ dan fungsinya, sebagian besar dari kita tidak
mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, sbb:
1. Apa sistem pernapasan itu?
2. Apa saja fungsi organ pada sistem pernapasan?
3. Bagaimana mekanisme organ pernapasan?
4. Apa saja penyakit dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan?
5. Bagaimana bentuk dari organ pada sistem pernapasan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, sbb:
1. Mengetahui penjelasan mengenai sitem pernapasan
2. Mengetahui fungsi organ pada sistem pernapasan
3. Mengetahui mekanisme organ pernapasan
4. Mengetahui dan mempelajari penyakit dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem
pernapasan
5. Mengetahui bentuk organ pada sistem pernapasan
D. Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini, sbb:
1. Menambah pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi manusia bagi penulis
maupun pembaca
2. Menambah wawasan mengenai sistem pernapasan bagi penulis dan pembaca
3. Mengetahui dan memahami pengetahuan yang sebelumnya mungkin belum diketahui
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Pernapasan Manusia

Dengan bernafas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigen-oksigen dan
pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan
karbondan hidrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-sendiri melangsungkan
proses metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dihilangkan. Pernafasan adalah proses ganda, yaitu
terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau 'pernafasan dalam' dan yang terjadi di dalam
paru-paru bernama 'pernafasanluar'. Udara ditarik ke dalam paru-paru pada waktu menarik
napas dan didorong keluar paru-paru pada waktu mengeluarkan napas (Pearce, 2005).

Perpindahan gas dari satu tempat ketempat lain bergantung sepenuhnya pada
perbedaan tekanan gas yang ada antara satu tempat dengan tempat yang lain. Suatu gas selalu
berdifusi dari tempat bertekanan tinggi menuju tempat yang tekanannya lebih rendah.
Atmosfir mengandung oksigen padatekanan 150 mmHg dan hampir tidak ada
karbondioksida. Sedangkan jaringan mengandung oksigen pada tekanan 40 mmHg dan
karbondioksida dengan tekanan 46 mmHg. Tekanan ini berbeda karena pertukaran gas
(Cambridge Communication Limited, 2012).

2. Fisiologi Sistem Pernapasan

Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada
pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksternaL, oksigen dipungut melalui hidung
dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli,
dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapis
membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang memisahkan oksigen dari darah. Oksigen
menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke
jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru
– paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen
jenuh oksigen. Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa
bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-
parumenerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebihhbanyak darah
datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2
itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini
merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan dalamnya
pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya
dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, di
mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk
memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon
dioksida.

3. Anatomi Sistem Pernapasan


1. Hidung dan Rongga Hidung

Hidung adalah salah satu alat indera manusia yang berfungsi sebagai indera
penciuman juga bagian dari sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat
masuknya udara. Di dalam hidung terdapat rambut – rambut halus dan reseptor yang
peka terhadap rangsangan dalam bentuk gas atau uap. Saat bernapas, kita menghirup
zat gas di sekitar kita sehingga dapat merasakan aromanya. Ukuran dan bentuk hidung
bervariasi, ada yang ukurannya besar atau kecil, bentuknya bisa pesek atau mancung.
Biasanya ukuran dan bentuk ini tergantung kepada ras manusia tersebut dan pengaruh
genetiknya.

a. Fungsi Hidung

1. Sebagai organ pernapasan (penyaring udara).


Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang akan dilalui oleh tubuh,
pada hidung terdapat struktur berupa rambut halus, lendir, dinding tulang, dll yang
akan berperan untuk menyaring udara yang masuk ke dalam organ pernapasan
selanjutnya. Pada dinding hidung juga terdapat banyak pembuluh darah dan lendir
yang akan berfungsi sebagai pengatur kelembapan dan suhu udara yang masuk,
selain itu dinding hidung dapat menyeimbangkan tekanan udara yang masuk
dengan cara membelokkan udara ketika mengenainya.
2. Sebagai indera penciuman
Hidung memiliki saraf olfaktori (saraf pembau) yang merupakan bagian dari
saraf kranial (berhubungan langsung dengan otak) dan berfungsi untuk
menanggapi rangsangan zat gas atau uap. Rangsangan yang datang akan diterima
oleh saraf ini, kemudian diteruskan dalam bentuk impuls ke otak sehingga kita
dapat mencium sesuatu.

3.Pemberi rasa pada makanan


Hidung memiliki pengaruh terhadap indera pengecapan yang kita miliki,
kombinasi dari hidung dan lidah yang baik dapat memberikan rasa yang optimal
pada makanan yang kita makan. Pengaruh tersebut ada karena hidung berperan
daram penerimaan pantulan rasa oleh lidah. Oleh karena itu ketika kita sakit (flu)
dan mengalami sumbatan hidung, maka rasa makanan akan bereda.

4. Ikut berperan dalam pengaturan suara


Rongga hidung dapat mempengaruhi resonansi suara dan proses bicara yang
kita lakukan, mungkin karena pengaruh tekanan udara yang masuk melalui
hidung. Ketika kita menutup hidung, maka kualitas suara akan berkurang
dibandingkan saat berbicara dalam keadaan normal.

5 Pembersihan saluran napas


Pada bagian hidung terdapat lendir dan enzim yang akan membersihkan
saluran napas dari bakteri serta kotoran yang masuk. Selain itu ketika terjadinya
refleks bersin, maka kotoran dari dalam sistem pernapasan akan keluar melalui
hidung dan mulut.

b. Struktur dan Bagian - Bagian Hidung

1. Lubang Hidung

Lubang hidung merupakan bagian yang berfungsi melindungi hidung dari


berbagai ancaman dari luar. Juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang
dapat masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga
hidung. Terdapat 2 buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh
septum (pemisah) hidung.

2. Bulu Hidung

Bulu hidung merupakan rambut – rambut halus pada hidung yang berfungsi
untuk penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran sehingga tidak
dapat masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.

3. Septum (Pemisah) Hidung

Septum hidung merupakan struktur yang memisahkan hidung menjadi dua


bagian. Septum hidung memisahkan hidung menjadi 2 bagian (kiri dan kanan)
dari mulai lubang hidung hingga bagian tenggorokan awal. Dinding septum nasi
dilapisi oleh lendir dan memiliki pembuluh darah sehingga berfungsi untuk
melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk. Septum nasi dibentuk oleh
tulang dan tulang rawan hidung.

4. Rongga Hidung

Rongga hidung merupakan organ yang sangat penting. Pada rongga hidung
terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga hidung
adalah untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokkan. Rongga
hidung juga dapat menjaga kelembapan, suhu dan tekanan udara. Dalam
menjalankan fungsinya, bagian ini dibantuk oleh tulang tengkorak yang
membentuk dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding yang saling berhubungan,
yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan lateral
(samping)

5. Saraf Hidung (Saraf Olfaktori)

Saraf olfaktori merupakan salah satu dari 12 saraf kranial yang berhubungan
langsung dengan otak. Saraf olfaktori merupakan saraf kranial 1 yang berfungsi
sebagai reseptor utama dalam indera penciuman. Saraf ini menerima rangsangan
berupa bauan yang terbawa bersama udara yang dihirup kemudian mengirimkan
informasi tersebut dalam bentuk impuls. Fungsi dari saraf olfaktori akan
berhubungan dengan rasa makanan atau minuman yang kita konsumsi.

6.Sinus Hidung

Sinus merupakan struktur berupa rongga yang terletak disekitaran hidung.


Manusia memiliki 4 pasang sinus hidung. Strukur ini juga sering disebut sinus
paranasal. Semua sinus akan bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung
berfungsi untuk melebabkan dan menyaring udara. 4 sinus yang dimiliki manusia
adalah :

1. Sinus maksilaris (di tulang pipi)

2. Sinus Frontalis (di tengah dahi)

3. Sinus ethmoidalis (diantara mata)

4. Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung)

7. Tulang Rawan Hidung

Tulang rawan pada hidung merupakan struktur kuat yang juga elastis pembentuk
bagian ujung hidung. Bentuk dari tulang rawan yang menyusun hidung menentukan
bentuk hidung tersebut. Tulang rawan yang membentuk bagian hidung disebut tulang
rawan hialin yang bersifat semi transpasan, kuat dan fleksibel. Walaupun bersifat kuat
dan elastis, tulang rawan ini juga dapat rusak apabila terjadi benturan yang sangat
keras.
8. Silia

Silia merupakan struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi utamanya
adalah untuk melakukan penyaringan udara yang masuk ke hidung.

9. Selaput Lendir

Selaput lendir pada hidung merupakan bagian yang berfungsi untuk


menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung dapat terlindung dari berbagi macam
kotoran dan bakteri.

10. Saluran Hidung – Tenggorokkan (Nasofaring)

Pada bagian belakang hidung terdapat saluran yang berhubungan dengan


tenggorokkan. Pada Nasofaring terdapat tuba eustachius dan juga tonsil adenoid
(faringeal). Nasofaring ini berfungsi sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba
eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokkan) dan pelindung dari
infeksi oleh tonsil adenoid.

c. Cara Kerja dan Kepekaan Hidung

Udara yang ada di luar tubuh bercampur dengan berbagai komponen gas lain,
termasuk komponen bauan. Udara yang dihirup dari lubang membawa zat kimia
berupa bauan bersamanya. Udara ini disaring terlebih dahulu oleh bulu hidung,
kemudian Zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di dalam rongga hidung.
Zat kimia ini akan diterima oleh sel olfaktori yang peka terhadap rangsangan bau
berupa uap atau gas. Informasi tentang rangsangan ini akan dibawa oleh saraf
olfaktori menuju otak. Kemudian otak menerjemahkan informasi tersebut sehingga
kita dapat mencium aroma yang ada di sekitar kita.

2. Faring

faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan


makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut
sebelah depan ruas tulang leher.

3. Laring

Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan


trakea , fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara, membersihkan jalan
masuknya makanan ke esofagus dan sebagai produksi suara. Laring sering disebut
sebagai kotak suara dan terdiri atas :

 Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring

selama menelan

 Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

4. Trakea

Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak paru,
panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6-torakal 5 Disebut juga batang
tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

5. Bronkus

Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-paru kanan dan
paru-paru kiri.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar diameternya.Bronkus kiri
lebih horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.

a. Bronkus

 Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan(3lobus)
dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

 Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus


lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental

 Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental yang


dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf

b. Bronkiolus

 Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

 Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang


membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

c. Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminali (yang
tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)

d. Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori


Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas
konduksi dan jalan udara pertukaran gas

6. Paru-Paru

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada pada rongga
dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk dan di bagianb bawah
di batasi oleh diafragma yang berotot kuat. Merupakan organ yang elastis berbentuk
kerucut Terletak dalam rongga dada atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh
mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar Setiap
paru mempunyai apeks dan basis Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus
oleh fisura interlobaris Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus Lobos-lobus
tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.

7. Alveolus

Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung jawabn akan


struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka pada salah satu sisinya dan
tempat pertukaran O2 dan CO2 Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk
satu lembar akan seluas 70 m2

4. Mekanisme Organ Pernapasan Pada Manusia

a. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tungang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini diawali dengan berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada terangkat atau membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara
tulang rusuk ke kebelakang yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.

b. pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.


Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini merupakan fase kontraksi otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

5. Penyakit dan Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan yang
mempengaruhi sistem itu sendiri.Berikut ini Adalah Macam Macam Jenis Penyakit Pada
Sistem Pernapasan Manusia :

1.Faringitis

Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri
pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit
ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu
banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di
kerongkongan.

2.Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak
napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru
paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa
daerah.Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan
saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan
diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di
masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh
alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.

3.Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan


antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari
dan biasanya sembuh sendiri.

4. Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
( Obat Sinusitis Herbal )

5. Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman
Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi pada
hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya
merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada
bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi
oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.

6. Pneumonia

Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan suatu


penyakit pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang bertangggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru
dapat disebabkan oleh beberapa penyebab termasuk oleh infeksi bakteria, virus,
jamur, atau pasilan (parasit). Radang paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri
streptococcus dan mycopalsma pneumoniae. Radang paru-paru juga dapat
disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau
sebagai akibat dari penyakit lainnya.Seperti kanker paru-paru atau berlebihan
minum alcohol

7.Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya
dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal
dunia.

8.Kanker Paru-Paru

Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-
paru.
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jadi, dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki sistem
pernapasan, yang mana sistem pernapasan tersebut memiliki beberapa organ yaitu hidung,
laring, faring, trakea, bronkus, bronkilus, paru-paru, dan alveolus yang memiliki fungsi
masing-masing dalam melakukan pernapasan manusia. Pernapasan manusia dibagi menjadi
pernapasan perut dan pernapasan dada. Beberapa kelainan atau penyakit pada saluran
pernapasan seperti influenza, TBC, kanker paru paru yang dapat disebabkan oleh bakteri
maupun polusi udara dan asap rokok.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai