Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan ke-2

Logika Matematika
Teori Himpunan

Oleh : Mellia Liyanthy

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN AJARAN 2007/2008
Perampatan Operasi Himpunan
n

A1 ∩ A2 ∩ ... ∩ An = ∩ Ai
i =1

A1 U A2 U ... U An = U Ai
i =1

n
A1 x A2 x ... x An = x Ai
i=1

A1  A2  ...  A3 =  Ai
i=1
Perampatan Operasi Himpunan

Notasi perampatan dapat mempermudah


penulisan ekspresi yang panjang.
Contoh :
A ∩ ( B1 U B2 U ... U Bn ) = (A ∩ B1) U (A ∩ B2) U ... U (A ∩ Bn)
menjadi :
n n
A∩( U Bi ) = U ( A ∩ Bi )
i=1 i=1
Perampatan Operasi Himpunan
Latihan :
A1 = { 2, 4, 6, 8 } A2 = { 1, 2, 3 }
A3 = { 2, 3, 5, 7 } A4 = { 0, 1, 2 }
4 4

maka : ∩
i=1
Ai dan U Ai
i=2
adalah ...
Jawaban :
4

∩ Ai = A1 ∩ A2 ∩ A3 ∩ A4 = { 2 }
i=1

U Ai = A2 U A3 U A4 = { 0, 1, 2, 3, 5, 7 }
i=2
Prinsip Inklusi-Eksklusi

Berapa jumlah
anggota di dalam
gabungan dua buah
himpunan ?
Prinsip Inklusi-Eksklusi

A B

•1
•2 •2
•3 •4
Prinsip Inklusi-Eksklusi
A B

•1
•2
•3 •4

|AU B|=|A|+|B|-|A∩B|
=3+2–1
=4

Prinsip ini dikenal dengan nama prinsip inklusi-eksklusi


Prinsip Inklusi-Eksklusi
A B

•1
•2
•3 •4

|A B|=|A|+|B|-2|A∩B|
= 3 + 2 – 2(1)
=3

Prinsip ini dikenal dengan nama prinsip inklusi-eksklusi


Perampatan Prinsip Inklusi-Eksklusi

Secara umum untuk himpunan A1, A2, ... , An, berlaku :

| A1 U A2 U ... U An | = Σ | Ai | - Σ | Ai ∩ Aj | +
i 1ir

Σ
1ijkr
| Ai ∩ Aj ∩ Ak | + ... +
r-1
( -1 ) | A1 ∩ A2 ∩ ... ∩ Ar |
Prinsip Dualitas

Hukum yang diperoleh dari hukum yang lain


dengan cara mengganti :
∩ U
U ∩
Ø U
U Ø
dan membiarkan komplemen tetap seperti
semula. Prinsip ini dikenal dengan prinsip
dualitas.
Sifat-sifat Operasi Himpunan
1. Hukum identitas 5. Hukum idempoten
- AUØ=A - AUA=A
- A∩U=A - A∩A=A
- AØ=A 6. Hukum penyerapan
2. Hukum null - AU(A∩B)=A
- A∩Ø=Ø - A∩(AUB)=A
- AUU=U 7. Hukum komutatif
- AA=Ø - AUB=BUA
3. Hukum komplemen - A∩B=B∩A
- A U A’ = U - AB=BA
- A ∩ A’ = Ø 8. Hukum De Morgan
4. Hukum involusi - ( A ∩ B )’ = A’ U B’
- (A’)’ = A - ( A U B )’ = A’ ∩ B’
Sifat-sifat Operasi Himpunan
9. Hukum Distributif
- A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)
- A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)
10. Asosiatif
- A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C
- A U (B U C) = (A U B) U C
- A  (B  C) = (A  B)  C
11. Hukum 0/1
- U’ = Ø
- Ø’ = U
Partisi
Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan
himpunan bagian tidak kosong A1, A2, ... dari A, sehingga :
- A1 U A2 U ... = A
- himpunan bagian Ai saling lepas  Ai ∩ Aj = Ø untuk i ≠
j
Contoh :
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }, maka partisi dari A adalah ...
{ { 1, 2 }, { 3, 4, 5 }, { 6, 7, 8 } }
Multiset
Himpunan yang elemennya boleh berulang
disebut multiset.
Contoh :
A = { 1, 1, 2, 3, 3, 3, 3 }

Multiplisitas dari suatu elemen pada multiset


adalah jumlah kemunculan elemen tersebut pada
multiset.
Sehingga dari contoh di atas :
multiplisitas dari elemen 1 adalah 2,
multiplisitas dari elemen 2 adalah 1,
multiplisitas dari elemen 3 adalah 4.
Operasi pada multiset
Gabungan
P U Q adalah suatu multiset yang
multiplisitas elemennya sama dengan
multiplisitas maksimum dari elemen
tersebut pada himpunan P dan Q.
Contoh :
P = { a, a, a, c, d, d }
Q = { a, a, b, c, c}, maka :
P U Q = { a, a, a, b, c, c, d, d }
Operasi pada multiset
Irisan
P ∩ Q adalah suatu multiset yang
multiplisitas elemennya sama dengan
multiplisitas minimum dari elemen
tersebut pada himpunan P dan Q.
Contoh :
P = { a, a, a, c, d, d }
Q = { a, a, b, c, c}, maka :
P ∩ Q = { a, a, c }
Operasi pada multiset
Selisih
P - Q adalah suatu multiset yang multiplisitas
elemennya sama dengan :
- multiplisitas elemen tersebut pada himpunan
P dikurangi multiplisitasnya pada Q, jika
selisihnya positif
- 0, jika selisihnya 0 atau negatif.
Contoh :
P = { a, a, a, b, d, d }
Q = { a, a, b, c, c}, maka :
P - Q = { a, d, d }
Operasi pada multiset
Penjumlahan
P + Q adalah suatu multiset yang
multiplisitas elemennya sama dengan
penjumlahan dari multiplisitas elemen
tersebut pada P dan Q.
Contoh :
P = { a, b, d, d }
Q = { a, a, b, c, c}, maka :
P + Q = { a, a, a, b, b, c, c, d, d }
Pembuktian Kalimat Himpunan

Kalimat himpunan adalah pernyataan


yang menggunakan notasi himpunan.

Kalimat himpunan dapat berupa


kesamaan himpunan, yang dapat
dibuktikan kebenarannya dengan
menggunakan beberapa metode.
Pembuktian Kalimat Himpunan

Metode-metode pembuktian kalimat :


1. Pembuktian dengan Diagram Venn

2. Pembuktian dengan menggunakan


tabel keanggotaan
3. Pembuktian dengan sifat operasi
himpunan
4. Pembuktian dengan menggunakan
definisi
Pembuktian dengan Diagram Venn

1. Buat diagram venn untuk bagian ruas


kiri dan ruas kanan dari kesamaan
kalimat tersebut.
2. Jika ternyata kedua diagram venn
tersebut sama, maka dapat
disimpulkan kesamaan kalimat
tersebut benar.
Pembuktian dengan Diagram Venn

Contoh :
Buktikan A ∩ ( B U C ) = (A ∩ B ) U ( A ∩ C)

S A B S A
B

C C
Pembuktian dengan Tabel
Keanggotaan
1. Angka 1 untuk menyatakan bahwa
suatu elemen adalah anggota himpunan
(true), dan 0 untuk menyatakan bukan
himpunan (false).
2. Buat kolom untuk ruas kiri dan ruas
kanan.
3. Jika kedua kolom tersebut memiliki nilai
yang sama, maka dapat disimpulkan
kesamaan kalimat tersebut benar.
Pembuktian dengan Tabel
Keanggotaan
Contoh :
Buktikan A ∩ ( B U C ) = (A ∩ B ) U ( A ∩ C)
A B C A∩(BUC) (A∩B)U(A∩C)
0 0 0 0 0
0 0 1 0 0
0 1 0 0 0
0 1 1 0 0
1 0 0 0 0
1 0 1 1 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1
Pembuktian dengan Sifat Operasi
Himpunan
Tidak ada tahapan baku, dilakukan
dengan mengubah bentuk ruas kiri
menjadi bentuk ruas kanan atau
sebaliknya dengan menggunakan sifat-
sifat operasi himpunan.
Pembuktian dengan Sifat Operasi
Himpunan
Contoh :
Buktikan ( A ∩ B ) U (A ∩ B’ ) = A

(A ∩ B ) U ( A ∩ B’ ) = A ∩ ( B U B’ ) ... Hk.distributif
=A∩U ... Hk. Komplemen
=A ... Hk. identitas
Pembuktian dengan definisi

Tidak ada tahapan baku, perlu analisis


yang kuat, dapat dimulai dari operasi
himpunan yang terkecil.
Pembuktian dengan Definisi
Contoh :
Jika ( A ∩ B ) = Ø dan A  ( B U C ), maka A  C.
Buktikan !

(i) Dari definisi himp.bagian : P  Q, jika setiap x  P


juga  Q. Karena A  ( B U C ), maka x  A juga 
(BUC)
(ii) Dari definisi operasi gabungan : x  ( B U C ),
berarti x  B atau x  C.
(iii) Karena x  A dan A ∩ B = Ø, maka x  B.
(iv) Dari (i),(ii),(iii), Maka A  C

Anda mungkin juga menyukai