Anda di halaman 1dari 9

1

Judul : Analisis Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat 2 atas


Pendapatan Sewa Gedung Pertokoan Kenari Baru pada
PT Pegadaian (Persero)
Pemrasaran / NIM : M. Afton Ilman Huda / J3N114015
Pembahas 1 / NIM : /
Hari / Tanggal :
Waktu :
Ruangan :
Dosen Pembimbing : Ratih Pratiwi, SE, MAk

Menyetujui oleh

Ratih Pratiwi, SE, MAk


Pembimbing

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang yang terutang oleh
orang pribadi maupun badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
kepentingan negara bagi kemakmuran masyarakat.
PT Pegadaian (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) sektor keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga lini bisnis perusahaan
yaitu pembiayaan, emas, dan aneka jasa. Pada tahun 1995 PT Pegadaian (Persero)
melakukan perjajian kerjasama BOT (Build, Operate, and Tranfer) dimana
perjanjian tersebut berisikan pembangunan Gedung Pertokoan Kenari Baru, tahun
2015 perjanjian tersebut habis dan Gedung Pertokoan Kenari Baru menjadi milik
PT Pegadaian (Persero). Penghasilan yang dihasilkan dari sewa ruangan pada
Gedung Pertokoan Kenari Baru menjadi objek pajak Pajak Penghasilan Final Pasal
4 Ayat 2 atas Pendapatan Sewa tanah/Bangunan.

1.2 Tujuan

Penulisan Tugas Akhir di PT Pegadaian (Persero) Jakarta Pusat mempunyai


tujuan diantaranya:
1. Menjelaskan perhitungan, pencatatan, penyetoran, dan pelaporan PPh Final
Pasal 4 Ayat 2 pada PT Pegaddaian (Persero)
2. Menganalisa perhitungan, pencatatan, penyetoran, dan pelaporan PPh Final
Pasal 4 Ayat 2 pada PT Pegadaian (Persero).
2

3. Sistem pengendalian internal terkait PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas


pendapatan sewa di Gedung Pertokoan Kenari Baru pada PT
Pegadaian (Persero) Jakarta Pusat.

2 KEADAAN UMUM PT PEGADAIAN (PERSERO)


JAKARTA PUSAT

2.1 Struktur Organisasi Divisi Pengelolaan Aset PT Pegadaian (Persero)

Perusahaan yang memiliki kualitas yang baik ialah perusahaan yang memiliki
pembagian tugas dan wewenang sesuai dengan keahlian setiap karyawannya.
Karyawan bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing, melaporkan kepada
manajer divisi dan manajer perusahaan harus mampu mencari solusi di setiap
masalah. Struktur organisasi yang dimiliki PT Pegadaian (Persero) bertujuan agar
visi dan misi bisa meningkatkan kualitas perusahaan. “Struktur Organisasi adalah
kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas
pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan” (Robbins ddan
Coulter, 2007:284). Sesuai surat lampiran dengan nomor 27 tahun 2016 PT
Pegadaian (Persero) sebagai berikut :

Genera Manager

Pengelolaan Aset

Manager Manager Pengelolaan Manager Administrasi


Pengembangan Bisnis Bangunan & Inventaris Aset
Aset

Asisten Manager Asisten Manager Asisten Manager


Pengembangan Pengelolaan Administrasi
Bisnis Aset Bangunan Aset

Asisten Manager Asisten Manager


Operasional & Pengelolaan
Kinerja Bisnis Inventaris
Aset

Asisten Manager Pengelolaan


Aset

Lokasi Kantor Wilayah

Gambar 1. Struktur Organisasi pada Divisi Pengelolaan Aset PT Pegadaian


(Persero)
3

2.2 Tugas dan Wewenang Divisi Pengelolaan Aset PT Pegadaian


(Persero) Jakarta Pusat

Rincian Tugas
1. Melakukan koordinasi terkait penyusunan rencana anggaran, program kerja,
inisiatif strategis, rincian biaya untuk mendapatkan RKAP yang terintegrasi
dengan baik di kantor wilayah.
2. Menyusun KPI dan Target Setting berdasarkan RKAP yang telah disetujui
dan cascading KPI kepada seluruh karyawan di unit kerjanya.
3. Rencana kerja yang disusun pada RKAP yang meliputi :
a. Target kinerja
b. Inisiatif strategis yang terintegrasi dan menjamin keselarasan dengan
tema RKAP yang ditetapkan
c. Pengembangan infrastruktur penunjang operasional sesuai kebutuhan.
4. Merencanakan dan melaksanakan perawatan, renovasi, restorisasi, dan
pembangunan bangunan mulai dari proses desain, penyusunan anggaran,
prosesn pengadaan, pelaksanaan pembangunan, monitoring hingga proses
searah terima hasil perawatan, renovasi, restorisasi dan bangunan.
5. Merencanakan dan melaksanakan pengamanan dan administrasi, fisik
bangunan, aspek legal kepemilikan maupun penguasaan dokumentasinya.
6. Meyakini strategi dan kebijakan dari kantor pusat mengenai pengelolaan
aset, di implementasikan secara efektif di kantor wilayah.
7. Pengelolaan pengurusan terkait dengan proses sewa-sewanyaaset outlet
maupun rumah dinas.
8. Mengelola fungsi sentral arsip atau gudang arsip untuk menyimpan seluruh
dokumen/administrasi/laporan pembukuan perusahaan sesuai masa retensi
kearsipan yang berlaku.
9. Mengembangkan dan mengelola digitalisasi arsip dalam bentuk dalam
bentuk file elektronik (softcopy) sebagai bagian dari tata kelola kearsipan
perusahaan.
10. Mengelola dan updating database sistem, dan administrasi logistik melalui
Sistem Informasi Logistik (SISLOG), untuk menjamin informasi mengenai
aset tetap, inventaris, kendaraan, perlengkapan dan aset lainnya tercatat
akurat.
11. Menusulkan penghapusan inventaris kantor dan melaksanakan proseddur
pelelangan atas persetujuan penghapusan inventaris kantor tersebut.
12. Merncanakan dan melaksanakan pemeliharaan kebersihan lingkungan
kantor, rumah dinas, gudang dan bangunan lainnya yang menjadi tanggung
jawab perusahaan.
13. Menyususun Service Level Agreement (SLA) terkait dengan ruang lingkup
pekerjaan dan bidang tugasnya.
14. Membuat laporan pelaksanaa pekerjaan (progress report) kepada divisi
terkait di kantor pusat yang berhubungan dengan ruang lingkup dan bidang
tugasnya.
15. Melaksanakan Business Continuity plan (BCP) sesuai kebijakan dari divisi
terkait
16. Menyelesaikan tugas-tugas lainnya yang dierikan oleh atasan.
4

Wewenang
1. Menyusun konsep atau draf mengenai rencana kegiatan operasional bidang
pengelolaan aset yang sangat efektif di unit kerja yang menjadi
koordinasinya.
2. Membuat usulan sesuai ruang lingkup dan bidang pekerjaanya.
3. Melaksanakan pekerjaan administrasi yang ditugaskan oleh atasan
langsung.
4. Mendokumentasikan seluruh dokumen sesuai ketentuan yang berlaku.

3 ANALISIS PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT 2 ATAS


PENDAPATAN SEWA GEDUNG PERTOKOAN KENARI BARU PADA
PT PEGADAIAN (PERSERO)

3.1 Perhitungan, Pencatatan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak


Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 pada PT Pegadaian (Persero)

3.1.1 Bagian Terkait dan Dokumen


Pihak yang terkait dengan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas Pendapatan Sewa
Tanah/Bangunan sebagai berikut :
1. Divisi Pengelolaan Aset, Divisi yang bertugas untuk melakukan transaksi sewa-
menyewa Gedung Pertokoaan Kenari Baru, setelah mencapai kesepakatan maka
divisi tersebut melakukan penjurnalan dan perhitungan PPh Final Pasal 4 Ayat
2.
2. Divisi Akuntansi, berperan sebagai pihak yang mencatat transaksi yang
dilakukan Divisi Pengelolaan Aset dengan tenan (Penyewa). Divisi Akuntansi
mencatat penerimaan atas sewa ruangan Gedung Pertokoan Kenari Baru.
3. Divisi Perpajakan, bertugas untuk menghitung dan melaporkan PPh Final Pasal
4 Ayat 2 atas pendapatan sewa tanah/bangunan.
4. Divisi Tresuri, pihak yang bertugas untuk mengecek kembali perhitungan PPh
Final dari Divisi Perpajakan, setelah tidak ada masalah Divisi Tresuri
menyetor/membayar PPh Final yang terutang kepada KPP Wilayah Jakarta
Pusat.

3.1.2 Perhitungan PPh Final Pasal 4 Ayat 2


Rumus perhitungan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas Pendapatan Sewa
Tanah/Bangunan dengan tarif 10% sebagai berikut :
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 = DPP x 10%
5

Keterangan :
DPP : Dasar Pengenaan Pajak
Transaksi persewaan ruangan pertiga bulan, dicatat pada tanggal 16/02/16.
A. Data penerimaan bulan 13-31 Oktober 2015
Penerimaan service charge : Rp 251,393,19
B. Data penerimaan Bulan November 2015
Penerimaan service charge : Rp 407,507,419
C. Data penerimaan Bulan Desember 2015
Penerimaan service charge : Rp 402,797,729
Total penerimaan atas sewa Rp 1,061,698,348

Total sewa pertiga bulan : Rp 1,061,698,348


PPh Final (10%) : (Rp 106,169,835)
(Rp 1,061,698,348 x 10%)
Pendapatan service charge Rp 955,528,513

3.1.3 Pencatatan PPh Final Pasal 4 Ayat 2

Pencatatan atas transaksi sewa-menyewa PT Pegadaian (Persero)


menggunakan aplikasi PASSION. Contoh pencatatan PPh Final Pasal 4 Ayat 2
sebagai berikut :

Jurnal manual diinput pada tanggal 16/02/016.


211.02.09 Hutang Jasa Lainnya Rp 1,061,698,348
514.03.03 Biaya PPh Final Rp 106,169,835
414.02.03 Pendapatan Service Charge Rp 955,528,513
214.02.01 Hutang PPN Rp 106,169,835
214.01.05 Hutang PPh Final Rp 106,169,835
Badan usaha (ditetapkan sebagai PKP) yang menyewakan tanah/bangunan
dikenakan PPN dan PPh Final, biasanya PPh Final dan PPN dinegosiasikan dengan
calon penyewa (masuk ke nilai transaksi awal). Dari negosiasi tersebut ada yang
PPN dan PPh Final dibebankan ke penyewa dan ada yang PPh Final yang
dibebankan saja ke penyewa.

3.1.4 Penyetoran PPh Final Pasal 4 Ayat 2


PT Pegadaian (Persero) meneyetorkan pajak pada tanggal 10 bulan berikutnya,
penyetorannya kemudian dikirim ke Bank Persepsi.
6

Gambar 2. Bukti setoran PPh Final Pasal 4 Ayat 2


Sumber : PT Pegadaian (Persero)

3.1.5 Pelaporan PPh Final Pasal 4 Ayat 2


PT Pegadaian (Persero) melakukan pelaporan mengenai besarnya pajak yang
terutang untuk dilaporkan, dengan jangka waktu paling lama 20 hari setelah masa
pajak berakhir. PT Pegadaian (Persero) dalam melaporkan PPh Final pasal 4 Ayat
2 menggunakan aplikasi E-SPT. Pelaporannya kemudian diserahkan ke KPP
Wilayah Jakarta Pusat.

Gambar 3. Bukti pelaporan PPh Final Pasal 4 Ayat 2


Sumber : PT Pegadaian (Persero)

3.2 Analisis Perhitungan, Pencatatan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh


Final Pasal 4 Ayat 2

Hasil analisis perhitungan, pencatatan, penyetoran, dan pelaporan PPh Final


Pasal 4 Ayat 2 sebagai berikut :
7

Kewajiban UU No. 28 PT Pegadaian Evaluasi


Perpajakan Tahun 2007 (Persero)
Perhitungan Tarif PPh final Transaksi sewa Sesuai
Pasal 4 Ayat 2 toko PT
Pegadaian
dikenai tarif 10%
Pencatatan Dicatat Transaksi dengan Sesuai
berdasarkan penjurnalannya
transaksi yang sama dengan
berkaitan tanggal terjadinya
transaksi
Fgjh Dilakukan setiap Penyetoran pajak Sesuai
Penyetoran tanggal 10 bulan dilakukan setiap
berikutnya tanggal 10 bulan
berikutnya
Pelaporan Dilakukan setiap Pelaporan pajak Sesuai
tanggal 20 bulan yang terutang
berikutnya dilakukan setiap
tanggal 20 bulan
berikutnya
Tabel 1. Analisis Perhitungan, Pencatatan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Final
Pasal 4 Ayat 2

4.4 Sisten Pengendalian Internal Terkait PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas
Pendapatan Sewa Tanah/Bangunan pada Gedung Pertokoan Kenari baru
PT Pegadaian (Persero)

Pengendalian internal sangant penting bagi perusahaan dan diharapkan dapat


melindungi kekayaan perusahaan dari kemungkinan penyimpangan, khususnya
dalam PPh Final Pasal 4 Ayat. Pengendalian internal yang terdapat dalam PT
Pegadaian (Persero) sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
Manajemen PT Pegadaian (Persero) sangat menjunjung tinggi kedisiplinan,
integritas, dan kompetensi. PT Pegadaian (Persero) memiliki SOP
(Standard Opertaing Procedure) yang harus dijalankan oleh semua
karyawan. Setiap bagian memiliki SOP yang berbeda, oleh karena itu job
description dari setiap bagian berbeda.
2. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian terhadap PPh Final Pasal 4 Ayat 2 pada PT
Pegadaian (Persero) sebagai berikut :
a. Divisi Akuntansi, dimana fungsi akuntansi bertanggung jawab atas
pencatatan dan pembukuan transaksi yang telah terjadi.
b. Divisi Perpajakan, memiliki kewenangan untuk menghitung dan
melaporkan PPh Final Pasal 4 Ayat 2.
c. Divisi Tresuri, ,fungsi Divisi Tresuri ialah melakukan pengecekan ulang
hasil perhitungan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 dari Divisi Perpajakan dan
melakukan pembayaran PPh Final Pasal 4 Ayat 2 ke KPP Wilayah
Jakarta Pusat.
8

3. Penaksiran Risiko
Penentuan resiko atas PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas Pendapatan
SewaTanah/Bangunan sebagai berikut :
a. Risiko strategi, dalam Divisi Pengelolaan Aset proses mencatat
pelunasan Gedung Kenari Baru yang berjumlah ratusan tenan, maka
harus dipegang oleh karyawan yang berkompeten dalam bidangnya.
b. Risiko keuangan, semua data keuangan keluar-masuk selalu dicatat
secara rinci oleh Divisi Akuntansi dan Divisi Tresuri.
c. Risiko informasi, PT Pegadaian (Persero) selalu meng-update mengenai
teknogo informasi yang terkait dengan pelaporan PPh Final Pasal 4 Ayat
2.
4. Informasi dan Komunikasi
PT Pegadaian (Persero) dalam menjalankan informasi dan komunikasi
sudah baik, hal itu dapat dilihat pada penyusunan procedur yang jelas.
5. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) sehubungan
dengan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 dilakukan dengan memantau dan
memeriksa secara rutin pelaksanaan kerja dan fungis-fungsi yang terkait.

4 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya mengenai


PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas pendapatan sewa bangunan di Gedung Pertokoan
Kenari Baru milik PT Pegadaian (Persero), maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Perhitungan PPh Final Pasal 4 ayat 2 PT Pegadaian (Persero) dilakukan tiga
bulan sekali dengan tarif sesuai objek pajak yang dikenai, pencatatan PPh
Final Pasal 4 Ayat 2 PT Pegadaian (Persero) menggunakan aplikasi
PASSION, penyetoran PPh Final Pasal 4 Ayat 2 PT Pegadaian (Persero)
melalui Bank Persepsi dan paling lambat disetorkan tanggal 10 bulan
berikutnya dengan menggunakan Surat Setoran Pajak, dan pelaporan PPh
Final Pasal 4 Ayat 2 PT Pegadaian (persero) paling lambat dilaporkan
tanggal 20 bulan berikutnya ke KPP Wilayah Jakarta Pusat dengan
menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT).
2. Hasil evaluasi tentang perhitungan, pencatatan, penyetoran, dan pelaporan
telah sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan.
3. Pengendalian internal PT Pegadaian (Persero) terdiri dari lingkungan
pengendalian yang mengatur SOP perusahaan yang mencakup integritas &
nilai-nilai etika, filosofi manajemen & gaya operasi, dan struktur oragnisasi.
Aktivitas pengendalian yang terdiri dari aktivitas otorisasi dan aktivitas
pemisahan tugas, aktivitas pemisahan tugas tersusun oleh Divisi Akuntansi,
Divisi Perpajakan, dan Divisi Tresuri. Penaksiran risiko yang terbagi
menjadi tiga, yaitu risiko strategis, risiko keuangan, dan risiko informasi.
Informasi dan komunikasi yang bertugas menyusun prosedur perusahaan
dengan jelas. Pemantauan (monitoring) untuk mengawasi dan memeriksa
secara rutin pelaksanaan kerja dan fungsi-fungsi yang terkait PPh Final.
9

DAFTAR PUSTAKA

Hartati N. 2015. Pengantar Perpajakan. Bandung (ID) : Pustaka Setia


Mardiasmo. 2016. Perpajakan. Jakarta (ID) : Andi Offset
Online-Pajak. http://www. Online-Pajak.com/id/Pajak-Penghasilan-PPh-Pasal-4-
Ayat-2. Diakses pada tanggal 09/04/2017.
Resmi S. 2014. Perpajakan Teori dan kasus Ed ke-8 buku 1. Jakarta (ID) : Salemba
Empat.
Robbins S dan Coulter M. 2007. Manajemen Edisi ke-8. Jakarta : Indeks
Sari D. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung (ID). Refika Aditama
Sujarweni, V Wiratna. 2015. Metedologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta
(ID) : Pustaka Baru Press
Susyanti J, Dahlan A. 2016. Perpajakan untuk praktisi dan akademisi. Jawa Timur
(ID) : Empatdua Media.
Undang-Undang KUP Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan.
Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 tentang Pajak Penghasilan

Anda mungkin juga menyukai