Mimit Kwu Fix
Mimit Kwu Fix
Disusun Oleh :
Diah Mitra Hutasoit
1708194
Tk 3-A
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................
2.1 Konsep Enterpreneur....................................................................
2.2 Jenis-Jenis Enterpreneur ..............................................................
2.2.1 Home Care ................................................................................
2.2.2 Nursing Care .............................................................................
2.2.3 Konseling Keperawatan ............................................................
2.2.4 Terapi Keperawatan ..................................................................
2.2.5 Fisioterapi ..................................................................................
2.2.6 Konsultasi Penelitian .................................................................
2.2.7 Lembaga Pelatihan di Bidang Kesehatan ..................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................
3.1 Kesimpulan ..................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Kasali dan Yosep (2010), mendefinisikan entrepreneurship
sebagai seseorang yang menyukai perubahan, melakukan temuan-temuan yang
membedakan dirinya dengan orang lain,menciptakan nilai tambahan,
memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain, karyanya dibangun
berkelanjutan dan dilembagakan agar kelak dapat bekerja efektif ditangan
orang lain. Sedangkan nursepreneur merupakan istilah yang mempopulerkan
entrepreneurship yang dikaikan dengan perawat atau dunia karier dari peran
dan fungsi perawat. Pengembangan karier tersebut dapat menjadi pengelola
klinik, penelitian-penelitian dan bahkan bisa menyediakan pelatihan sebagai
konsultan(Yosep. 2010).
Luasnya dimensi pelayanan keperawatan dalam ranah profesi kesehatan,
seharusnya dapat dijadikan sebagai peluang oleh para lulusan keperawatan
dalam membangun budaya berwirausaha, baik itu berupa barang maupun jasa.
Profesi keperawatan adalah profesi yang sangat menjanjikan yang mampu
memberikan pencitraan positif bagi profesi keperawatan. Peningkatan status
ekonomi perawat yang pada saat ini sepertinya masih belum membanggakan,
atau dapat dikatakan bahwa rata-rata tingkat ekonomi perawat masih berada di
bawah profesi kesehatan lainnya.
Maka dari itu, adalah hal yang baik ketika banyak perawat yang tidak lupa
mengenai tugas dan tanggung jawabnya sambil menjadi entrepreneur.
PEMBAHASAN
1.Pengerahan Diri :
Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri
sendiri.
2. Pengasuhan Diri :
Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya.
3. Orientasi pada Tindakan :
Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasi kan dan mengubah ide – ide
Anda menjadi kenyataan.
4. Energi Tingkat Tinggi :
Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik. Toleransi
atas
5. Ketidakmenentuan :
c. Trend sosial : Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap kesehatan
seseorang sehingga untuk tetap sehat membutuhkan perawatan untuk
mempertahankan kesehatanny, dalam hal ini focus kepada kelompok – kelompok
tertentu seperti klub jantung sehat. Peluang – peluang diatas sangat mungkin
dimanfaatkan oleh perawat karena perawat di rumah sakit sangat dekat dengan
pasien, namun untuk memanfatkan peluang tersebut perawat sering menghadapi
hambatan – hambatan diantaranya: isu malpraktek, tidak punya hak istimewa dari
rumah sakit, padangan skeptis dari beberapa dokter tentang peran independen
perawat, dan ketakutan rumah sakit akan menurunnya kedisiplinan perawat.
Dengan kata lain, perawat harus pandai berbagai peluang usaha dalam
cakupan bidang keperawatan, dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai
keperawatan yang sudah dipelajarinya.
a. Udara bersih
d. Kebersihan
e. Penerangan/pencahayaan
Sesuai dengan batasan Nursing Center, maka yang menjadi ciri utama
Nursing Center adalah:
1) Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi
program pendidikan, pelayanan dan penelitian/pengembangan keperawatan.
Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan penelitian
keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam setiap
langkah pengelolaan
2) Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan
seluruh potensi yang ada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya
kesadaran,keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi pelaksanaan
tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai
tanggung jawab bersama.
3) Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada
tersebut,diperlukan persamaan persepsi seluruh personal yang terlibat terhadap
keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal
keperawatankomunitas.
4) Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui
membangun masyarakat ilmiah keperawatan komunitas dimana seluruh
anggota profesi bersatu padu dalam mengembangkan keperawatan baik dalam
teori maupun praktik.
5) Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh stake
holder yang terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakatmelalui kolaborasi
berbagai sektor
2.2.3 Konseling Keperawatan
1. Dalam konseling, klien tidak dianggap sebagai orang yang sakit mental,
tetapi dipandang sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk memilih
tujuan, membuat keputusan dan secara umum menerima tangguang jawab
dari tingkah laku dan perkembangannya dikemudian hari
2. Konseling berfokus pada saat ini dan masa depan, tidak
berfokus pengalaman masa lalunya.
3. Klien adalah klien, bukan pasien. Dan konselor bukan figur yang memiliki
otoritas tetapi secara esensial sebagai guru dan partner klien sebagimana
mereka bergerak secara mutual dalam mendefinisikan tujuan.
4. Konselor secara moral, tidak netral. Tetapi memiliki nilai, perasan yang
standar untuk dirinya. Konselor tidak seharusnya menjauhkan nilai,
perasaan dan standar itu dari klien, dan dia tidak mencoba
menyembunyikannya pada klien
5. Konselor memfokuskan pada perubahan tingkah laku dan bukan hanya
membuat klien menjadi sadar
2.2.5 Fisioterapi
Fisioterapi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang ikut berperan dalam
proses pembangunan di bidang kesehatan. Menurut UU Kesehatan No. 36tahun
2009, pembangunan kesehatan merupakan salah satu dari upaya pembangunan
nasional yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemajuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal.Fisioterapi merupakan pelayanannya ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis),
pelatihan fungsi, komunikasi (KepMenKes No.1363, 2001, dikutip oleh Majalah
Fisioterapi Indonesia, 2006).Peran dan fungsi fisioterapi dalam pembangunan
kesehatan adalah mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi
saat ini sehingga dapat berperan dan berfungsi dalam kesehatan masyarakat serta
harus memiliki kemampuan sesuai dengan profesinya sebagai fisioterapi.
\
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai calon perawat maka harus pandai berbagai peluang usaha dalam
cakupan bidang keperawatan, dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai
keperawatan yang sudah dipelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA