BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan sebagainya.
3. Faktor Pendorong
a) Tahu
b) Memahami
c) Aplikasi
d) Analisis
e) Sintesis
ada.
f) Evaluasi
a) Cara Tradisional
dan logis.
3) Jenis Pengetahuan
knowledge.
c. Pengetahuan filsafat.
12
b. Sikap
1) Pengertian sikap
atau bereaksi dengan suatu cara tertentu terhadap orang lain, objek,
a) Pengalaman pribadi.
pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan
berbekas.
b) Kebudayaan.
d) Media massa.
sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi
dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan
adalah prasangka.
3) Tingkatan Sikap
a) Menerima (receiving)
b) Merespon (responding)
c) Menghargai (valuing)
(Notoatmojo, 2007).
c. Paritas
a. Pengertian
16
lahirkan atau jumlah anak yang dimiliki baik dari hasil perkawinan
aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas tinggi >3 kali
dan plasenta, Paritas tinggi risiko kematian maternal 3 kali lebih tinggi.
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
sehari-sehari.
3) Keadaan Ekonomi
5) Pengetahuan
18
bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham
tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai
d. Faktor Pendukung
terapis wicara.
e. Faktor Pendorong
Program Imunisasi
Kebijakan program imunisasi di Indonesia adalah
B. Imunisasi
20
Kebal atau resisten terhadap suatu penyakit belum tentu kebal terhadap
penyakit lain. Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk
memberikan kekebalan khusus bagi seseorang yang sehat dengan tujuan utama
2009).
imunisasi nasional pada bayi sangat efektif untuk mencegah penyakit dan
kematian dari penyakit menular seperti campak, polio, dan meningitis. Pada
tahun 1990 Indonesia telah mencapai lebih dari 90% cakupan vaksinasi dasar
Artinya, di beberapa daerah sangat rendah. Ada sekitar 2400 anak Indonesia
meninggal setiap hari termasuk yang meninggal karena sebab yang seharusnya
1. Imunisasi Aktif
Adalah kekebalan yang dibentuk anak secara aktif dimana tubuh itu
Polio.
2. Imunisasi pasif
imunisasi yang secara rutin dan terus menerus dilakukan pada periode waktu
yang telah ditentukan. Imunisasi rutin pada bayi atau imunisasi dasar meliputi
terhadap infeksi yang disebabkan virus Hepatitis B dan Imunisasi campak yang
imunisasi dasar lengkap secara nasional baru mencapai 53,8% (Thaib, 2013).
Kegiatan ini sifatnya tidak rutin, membutuhkan biaya khusus dan kegiatannya
yang selama dua tahun berturut turut tidak mencapai desa UCI
terjadinya KLB. Kriteria pemilihan lokasi imunisasi jenis ini antara lain :
2004).
C. Imunisasi DPT-HB
Vaksin DPT adalah vaksin berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus yang
merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat
23
berasal dari HbsAg yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan pada
sel ragi. Setiap dosis vaksin mengandung zat berkhasiat : toksoid difteri murni
mcg, zat tambahan : aluminium phospate 1,5 mg, natrium clorida 4,5 mg,
2. Posologi
3. Efek samping
Reaksi local atau sistemik yang bersifat ringan, kasus yang sering
Menangis >3 jam dan kadang kadang terjadi reaksi umum seperti demam
>38,50 C
4. Kontraindikasi
fits atau gejala cerebral abnormality pada periode baru lahir atau