Anda di halaman 1dari 14

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

I.7
SURVEI TERPADU GEOLOGI, GEOKIMIA, DAN GEOFISIKA DAERAH PANAS BUMI
WAI SELABUNG, KABUPATEN OKU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN

Mochamad Nur Hadi, Arif Munandar, Dedi Kusnadi, Ahmad Zarkasyi, Dendi Suryakusuma, Wiwid
Joni, Asep Sugianto
Kelompok Penyelidikan Panas Bumi,
Pusat Sumber Daya Geologi

SARI

”Semakin meningkatnya kebutuhan akan energi mendorong pemerintah untuk mengupayakan penamba-
han energi baru sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan. Penyelidikan terpadu geologi, geokimia,
dan geofisika ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengupayakan peningkatan
kebutuhan energi listrik di daerah Sumatera Selatan khususnya di daerah Wai Selabung, Kabupaten Ogan
Kemiring Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.

Tatanan tektonik daerah penyelidikan termasuk ke dalam jalur magmatik Sumatera bagian Selatan den-
gan lingkungan vulkanik. Secara geologi, batuan di daerah Wai Selabung didominasi oleh batuan Vulkanik
dan Sedimen Tersier. Pembentukan sistem panas bumi di daerah Wai Selabung dipengaruhi oleh aktivitas
vulkanik dan tektonik yang searah dengan pola sesar Sumatera.

Keberadaan panas bumi daerah ini dicirikan dengan munculnya manifestasi berupa air panas dengan
temperatur 92 °C, pH netral, dan alterasi batuan dengan tipe alterasi argilik. Fluida panas bertipe klo-
rida - bikarbonat berada pada zona immature water. Temperatur reservoir diambil melalui perhitungan
geotermometer Na-K (176°C), termasuk entalpi sedang.

Tahanan jenis DC AB/2 1000 m memperlihatkan sebaran yang relatif rendah mengisi bagian tengah ke
arah barat sekitar Teluk Agung, anomali rendah pada gaya berat terindikasi sebagai zona depresi yang
mengikuti sesar besar Sumatera. Anomali geomagnet juga memperlihatkan pola yang sama berupa kelur-
usan berarah baratlaut-tenggara.

Sumber panas berasal dari batuan vulkanik Kuarter yang berumur Plistosen. Batuan penudung terbentuk
sebagai hasil proses alterasi mineral lempung yang tersebar di sekitar air panas hingga kedalaman 1500 m.
Permeabilitas batuan reservoir terbentuk pada produk Vulkanik Tua yang didukung data Magnetotelluric
dengan nilai tahanan jenis sedang pada kedalaman 1500 m diduga sebagai top reservoir.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Kompilasi terpadu memperlihatkan daerah prospek berada di bagian barat daya daerah survei dengan
luas sekitar 27 km2 yang termasuk kedalam kelas cadangan terduga sekitar 70 Mwe, dan di bagian barat

dengan luas 15 km2 sebagai potensi sumber daya hipotetis sebesar 64 MWe.

Kata Kunci : Panas Bumi, Wai Selabung, Potensi, Prospek

PENDAHULUAN tepat pada salah satu segmen sesar Sumatera


bagian selatan. Daerah Danau Ranau merupa-
Kebutuhan listrik di Indonesia merupakan kan penciri tatanan tektonik tersebut, dimana
salah satu prioritas pemerintah dalam pro- pembentukannya merupakan akibat proses
gram diversifikasi energi. Pemanfaatan energi vulkanisme dan tektonisme yang membentuk
panas bumi secara langsung untuk tenaga suatu Kaldera besar dengan material piroklas-
listrik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tik yang tersebar luas di sekitarnya. Posisi Wai
tenaga listrik di Indonesia yang diperkirakan Selabung sekitar 20 km di bagian utara Danau
terus meningkat. Salah satu alternatif dalam Ranau. Secara umum batuan penyusun di
pengembangan energi listrik adalah melalui daerah penyelidikan di dominasi oleh batuan
panas bumi, disamping energi lainnya yang vulkanik pada bagian barat daya dan batuan
terbarukan seperti matahari, angin dan mikro sedimen klastik yang berumur Tersier di timur
hidro. Pemilihan daerah Wai Selabung, Kabupa- lautnya.
ten OKU Selatan Sumatera Selatan (Gambar 1)
sebagai salah satu pertimbangan akan peman- Urutan stratigrafi batuan dikelompokkan
faatan energi panas bumi adalah berdasarkan menjadi Satuan Lava Akar Jangkang, Satuan
data manifestasi yang ada, melalui program Batupasir, Lava Asadimana, Lava Pematang
survei terpadu oleh Kementerian Energi dan Gong, Breksi Tua, Aliran piroklastik Ranau
Sumber Daya Mineral tahun 2011. Survei (terelaskan), Aliran piroklastik Sapatuhu, Jatu-
ini dilakukan dengan menggunakan metode han piroklastik Ranau, Lava Laai, Lava Bengkok,
geologi, geokimia, dan geofisika (gayaberat, Lava Pandan, Lava Gedang, Lava Perean, Lava
geomagnet, geolistrik dan magnetotelurik). Tebatgayat, Aluvium (Gambar 2 ).

Batuan sedimen klastik berupa serpih dan


batupasir merupakan batuan dasar di daerah
Hasil Penyelidikan ini yang kemudian ditindih oleh batuan vulkanik
muda berumur Kuarter Awal produk Danau
Geologi Ranau. Di sisi Barat terbentuk batuan vulkanik
dengan komposisi andesit – basaltis yang
Wai Selabung secara tatanan tektoniknya menindih produk piroklastik Danau Ranau dan
berada pada busur magmatik Sumatera dan diduga berperan dalam pembentukan sistem

I.7 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

panas bumi di daerah Wai Selabung. Batuan


Air panas Wai Selabung1
termuda yang diperoleh dari analisis umur bat-
uan dengan metode jejak belah pada lava basalt
Manifestasi panas bumi ditemukan di anak
produk Tebat Gayat diperoleh kisaran umur 0,4
Sungai Wai Selabung berupa air panas pada
± 0,2 juta tahun yang lalu atau pada Kala Plis-
koordinat UTM zona 48 S (369107 mT, 9479937
tosen (Laboratorium PSG, 2011).
mS) dengan temperatur 92,5°C pada temperatur
udara sekitar 25,43°C, pH 9,43, debit 0,1 lt/det,
Pola struktur didominasi oleh arah barat laut
tidak berasa dan berbau, muncul pada celah
– tenggara ditunjukkan oleh sesar Asadimana,
batuan vulkanik berupa lava andesit basaltis
sesar Kayumanis, sesar Telukagung, sesar
yang telah teralterasi. Mata air panas relatif
Kotadalam, dan sesar WaeSelabung yang
jernih, tawar, terdapat sinter karbonat.
mengisi bagian tengah dari depresi Selabung.
Sesar tersebut terpotong oleh sesar dengan
Air panas Wai Selabung2
arah barat daya – timur laut seperti sesar
Pematanggong dan sesar Gistong. Sesar Gis-
Manifestasi panas bumi ditemukan di anak
tong diperkirakan sebagai kontrol struktur
Sungai Wai Selabung 40 m dari Wai Selabung
yang memfasilitasi munculnya air panas Lubuk
1 berupa air panas pada koordinat UTM zona
Suban dan sesar dengan arah utara – selatan
48 S (369171 mT, 9479959 mS) dengan tem-
seperti sesar Pematangbuluh, sesar Perean,
peratur 89,3°C pada temperatur udara sekitar
sesar Sinarmarga, dan sesar Akarjang-
29,9°C, pH 9,47, debit 0,05 lt/det, tidak berasa
kang. Sesar tersebut mengikuti pola Sunda
dan berbau, muncul pada celah batuan vulkanik
yang terbentuk pada Eosen dan diperkirakan
berupa lava andesit basaltis yang telah teralter-
merupakan sesar tua. Sesar akarjangkang
asi. Mata air panas relatif jernih, tawar, terdapat
diperkirakan merupakan salah satu sesar yang
sinter karbonat.
mengontrol munculnya air panas Wai Selabung.
Disamping pola tersebut terbentuk bentu-
Air panas Wai Selabung3
kan depresi kawah di Bukit Gedang. Analisis
Fracture and Fault Density menunjukkan nilai
Manifestasi panas bumi ditemukan di anak
anomali tinggi disekitar air panas pada perpo-
Sungai Wai Selabung 100 m dari Wai Selabung
tongan sesar Kotadalam dan Wai Selabung
2 berupa air panas pada koordinat UTM zona 48
S (369256 mT, 9480060 mS) dengan temperatur
Manifestasi panas bumi yang ada di sekitar
40,2°C pada temperatur udara sekitar 30,1°C,
lokasi penyelidikan terdiri dari pemunculan
pH 8,38, debit 0,1 lt/det, tidak berasa dan ber-
mata air panas di Sungai Wai Selabung (2 kelom-
bau, muncul pada celah batuan vulkanik berupa
pok), di anak sungai Wai Selabung (2 kelompok),
aliran piroklastik. Mata air panas relatif jernih,
manifestasi lainnya berupa alterasi yang mun-
tawar, terdapat sinter karbonat.
cul di dekat air panas Suban (pinggir sungai Wai
Selabung).

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.7
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Air panas Lubuk Suban


Geokimia
Manifestasi panas bumi ditemukan di Sungai
Hasil analisis air panas (gambar 3) pada dia-
Wai Selabung berupa air panas pada koordinat
gram segi tiga Cl-SO4-HCO3, air panas bertipe
UTM zona 48 S (369055 mT, 9481615 mS) den-
klorida bikarbonat atau klorida sulfat dan juga
gan temperatur 68,1°C pada temperatur udara
tipe bikarbonat. Mata air panas dengan tem-
sekitar 27,0°C, pH 8,92, debit 0,5 lt/det, tidak
peratur relatif rendah (air panas Selabung 3,
berasa dan berbau, muncul pada celah batuan
Selabung Damping) termasuk ke dalam tipe
vulkanik berupa lava basaltis. Mata air panas
bikarbonat, sementara mata air panas dengan
relatif jernih, tawar, terdapat sinter karbonat.
temperatur lebih tinggi termasuk ke dalam tipe
klorida sulfat ataupun klorida bikarbonat. Plot
Air panas Selabung Damping
pada diagram Na-K-Mg menunjukkan bahwa
air panas Wai Selabung 1 dan Wai Selabung 3
Manifestasi panas bumi ditemukan di Sungai
berada pada partial equilibrium yang mengin-
Wai Selabung berupa air panas pada koordinat
dikasikan bahwa reaksi antara fluida dengan
UTM zona 48 S (367959 mT, 9479453 mS) den-
batuan reservoir telah mencapai kesetimban-
gan temperatur 44,4°C pada temperatur udara
gan sebagian. Air panas yang lain berada pada
sekitar 25,1°C, pH 8,19, debit 0,1 lt/det, tidak
daerah immature water, lebih mengindikasikan
berasa dan berbau, muncul pada celah batuan
bahwa air panas tersebut telah tercampur den-
vulkanik berupa aliran piroklastik. Mata air
gan air dingin di permukaan dengan proporsi
panas relatif jernih, tawar, terdapat sinter kar-
yang tinggi. Hasil analisis air panas daerah
bonat.
Wai Selabung pada diagram Cl-Li-B menun-
jukkan bahwa air panas tersebut terbentuk
Alterasi Lubuk Suban
pada lingkungan vulkanik. Untuk air panas Wai
Selabung 2 diperkirakan selama perjalanannya
Lokasi alterasi batuan berada di pinggir sungai
mengalami kontak dengan batuan sedimen
Wai Selabung dengan jarak sekitar 20 m dari
sehingga cenderung mendekati sudut B.
air panas Lubuk Suban (369.036 mT, 9.481.651
mU). Kenampakan fisik alterasi berupa min-
Plotting hasil analisis isotop pada grafik δD ter-
eral lempung dengan warna abu-abu kebiruan
hadap δ18O (gambar 3), memperlihatkan bahwa
sampai keputih-putihan yang kelilingi endapan
air panas Wai Selabung 2 dan Wai Selabung
oksida besi kemerahan dengan luas sekitar
3 terletak sangat dekat pada garis Meteoric
0,5 x 0,5 m 2. Alterasi batuan menunjukkan
Water Line (MWL), menunjukkan bahwa mata
beberapa mineral seperti haloysit, montmo-
air panas tersebut sangat dipengaruhi oleh air
rilonit, piropilit, klorite dan paligorskit yang
meteorik atau air permukaan. Sementara air
terbentuk pada zona argilik – argilik lanjut.
panas Wai Selabung 1, Lubuk Suban, Selabung
Damping, menunjukkan adanya pengayaan
oksigen menjauhi garis MWL, sebagai indikasi
mata air panas berhubungan dengan adanya

I.7 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

interaksi antara fluida panas pada sistem panas ggi ke arah utara, timur, dan tenggara. Arah
bumi dengan batuan yang menyebabkan ter- pola regional ini sesuai dengan arah struktur
jadinya pengkayaan 18O. geologi yang membentang dari barat laut ke
arah tenggara. Beberapa kelurusan dengan
Konsentrasi Hg tanah setelah dikoreksi oleh pola yang kuat dan tegas (terutama di bagian
nilai konsentrasi H2O -, bervariasi dari nilai baratldaya, tenggara, dan selatan) memperte-
terendah 8 ppb (BT1), sampai dengan 312 ppb gas keberadaan struktur-struktur berarah
(TB7). Variasi Hg tanah memberikan nilai back- baratlaut-tenggara dan baratdaya - timurlaut,
ground 140 ppb, nilai treshold 189 ppb, dan yang secara geologi dapat dikenali di permu-
nilai rata-rata 92 ppb. Peta distribusi nilai Hg kaan dan merupakan struktur-struktur tua di
tanah (gambar 3.2.9), memperlihatkan anom- daerah ini. Dari Anomali Sisa (Gambar 4) mem-
ali relatif tinggi >150ppb terletak di sebelah perlihatkan kelurusan-kelurusan gayaberat
selatan daerah penyelidikan yaitu di sekitar Tal berarah baratdaya - timurlaut, dan baratlaut -
Pelekat, yang berasosiasi dengan lava Tebat tenggara yang secara tegas tampak di bagian
Gayat, sedangkan Hg 100-150 ppb berada tengah, selatan, barat, dan timur daerah
sebelah barat lokasi mata air panas atau di penyelidikan. Kelurusan ini searah dengan
daerah Selabung Damping, sementara Hg <100 keberadaan struktur-struktur geologi yang
ppb menyebar merata di bagian timur, barat dapat dikenali di permukaan dan dari kelurusan
dan utara daerah penyelidikan. kontur topografi, dan se arah dengan struktur
sesar utama Sumatera yang berarah baratlaut
Geotermometer air yang mungkin dapat diap- – tenggara. Kompleksitas kelurusan di daerah
likasikan adalah geotermometer NaK. Hasil tengah dan tenggara tidak dapat dikenali dari
perhitungan dengan geotermometer Na-K geologi permukaan mungkin karena tingkat
terhadap sampel yang ada pada umumnya erosi yang kuat di daerah tersebut. Selain itu
menunjukkan temperatur reservoir berkisar juga memperlihatkan pengkutuban anomali
antara 146-176oC. positif dan anomali negatif dengan kerapatan
serta pembelokan kontur yang tajam. Ano-
Geofisika mali rendah umumnya ditempati oleh batuan
yang telah mengalami ubahan, dari tingkat
Gaya Berat lemah – kuat, akibat berkembangnya struktur
dan fluida panas hidrothermal. Jalur anomali
Pola lineasi anomali Bouguer memperlihatkan rendah negatif ini sangat menarik karena dia-
arah umum baratlaut – tenggara dan baratdaya pit oleh anomali tinggi positif yang mempunyai
- timurlaut yang di beberapa tempat, (bagian arah yang sama dengan jalur anomali rendah.
selatan, tengah, timur, dan barat) terjadi pem- Hal ini ditafsirkan bahwa zona anomali ren-
belokan dan pengkutuban anomali rendah dan dah yang membujur dari arah barat ke arah
tinggi. Dari peta ini memperlihatkan kecen- selatan dan tengah ke arah tenggara diduga
derungan pola regional berarah baratlaut merupakan suatu zona depresi atau graben
- tenggara dengan nilai gayaberat yang menin- yang diikuti dengan munculnya manifestasi

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.7
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

panasbumi Wai Selabung akibat struktur yang pada bagian baratlaut dan pada bagian sela-
berkembang dengan arah baratlaut – teng- tan nilai anomali tinggi hampir berarah utara
gara. anomali tinggi sangat terlihat jelas pada – selatan. Pola kontur terlihat semakin smooth
peta sebaran ini yang membatasi zona ano- sesuai dengan bertambahnya ketinggian.
mali rendah sehingga zona anomali tinggi yang Secara umum pola delineasi anomali magnet
berada tidak jauh dari manifestasi air panas berarah baratlaut-tenggara yang sejajar den-
Wai Selabung, kemungkinan ditimbulkan oleh gan keberadaan sesar Semangko. Pola anomali
blok batuan dengan densitas yang relatif lebih magnet rendah secara umum berada pada
tinggi dari pada batuan yang ada di sekitarnya bagian tengah daerah survei dengan delineasi
atau berupa tubuh batuan pluton. Tubuh batuan berarah baratlaut-tenggara yang secara tegas
diantaranya mempunyai kontras densitas 0,30 diapit keberadaannya oleh nilai anomali magnet
atau 2,90 gram/cm3, diinterpretasikan sebagai sedang.
batuan andesit basalt yang masih segar.
Geolistrik
Geomagnet
pengukuran tahanan jenis semu pada ben-
Batuan di daerah penyelidikan yang memberi- tangan AB/2 250 meter memperlihatkan nilai
kan nilai kerentanan magnet 0.0 – 0.1 x 10-6 cgs Tahanan jenis tinggi >150 ohm-m umumnya
mengindikasikan batuan tersebut bersifat non mengisi bagian timur dan tengah area penye-
magnetik sedangkan batuan yang mempunyai lidikan, sedangkan bagian barat dan sekitar
nilai K, antara 0,2 – 1 x 10-3 cgs mengindikasi- mata air panas Wai Selabung dan Lubuk Suban
kan batuan bersifat magnetis dari batuan lain terisi tahanan jenis relatif rendah <75 ohm-m.
yang ada di daerah penyelidikan. Nilai anomali Pada bentangan AB/2 500 m dan AB/2 800 m
rendah < 0 nT (warna biru) hampir mendomi- memiliki kemiripan pola sebaran tahanan jenis-
nasi daerah survei. Nilai ini terdapat di bagian nya. Tahanan jenis yang tinggi mengisi bagian
utara, timurlaut, tenggara, selatan, dan barat- tenggara, timur dan timurlaut, dengan nilai
daya daerah survei. Anomali sedang dengan relatif lebih rendah (150-250 ohmm) dibanding-
nilai sekitar 0 s/d 250 nT (warna kuning hingga kan dengan tahanan jenis tinggi yang mengisi
hijau) terlihat dengan pola kelurusan berarah di area yang sama pada bentangan AB/2 500
baratlaut-tenggara yang sejajar dengan arah m (>250 ohm-m). Tahanan jenis rendah <50
sesar Semangko. Nilai anomali tinggi diba- ohm-m tetap mengisi bagian barat sedang-
gian barat ini tepatnya ujung lintasan D berupa kan ke tiga kelompok manifestasi mata air
spot menutup, sedangkan di bagian baratlaut panas berada pada tahanan jenis 50-75 ohm-
kemungkinan masih membuka kearah barat- m. Pada bentangan AB/2 1000 m (Gambar 6),
laut daerah survei Wai Selabung (gambar 5). pola sebaran tahanan jenisnya sangat mirip
dengan bentangan sebelumnya (AB/2 500 dan
Setelah dilakukan (Reduction to Pole) RTP kontur 800 m). Hal ini mengindikasikan distribusi lat-
anomali-anomali ini membesar dan meman- eral batuan yang menyusun area adalah sama
jang dengan pola delineasi baratlaut-tenggara di kedalaman yang terukur pada bentangan

I.7 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

AB/2 mulai 500 sampai dengan 1000 m. Nilai batuan piroklastik produk Ranau yang berkom-
rendah yang terukur di bagian barat, bila dili- posisi batu apung dan debu vulkanik yang
hat dari distrbusi titik ukur, merupakan respon mengisi celah depresi di daerah ini sedangkan
batuan alluvium yang mengisi graben yang ter- nilai rendah yang bagian dalam merupakan
bentuk di Sumatera, sedangkan batas graben respon batuan sedimen berupa batu pasir.
bagian barat yang secara permukaan diisi oleh Sedangkan liniasi sebaran tahanan jenis yang
lava tidak terdeteksi oleh pengukuran geolis- berarah baratlaut-tenggara diperkirakan akibat
trik. Dominasi tahanan jenis tinggi di daerah kontrol Sesar Besar Sumatera. Sebaran nilai
ini diduga merupakan respon batuan piroklas- tahanan jenis relatif tinggi di bagian timur dan
tik yang berasal dari beberapa produk gunung timurlaut diperkirakan respon batuan piroklas-
api dan mengisi hampir semua area penyelidi- tik produk Sapatuhu yang tersusun dari lava
kan.Secara makrokopis batuan piroklastik ini andesit, batu apung dan juga konglomerat.
berupa batuan lepas yang membentuk ruang
udara di antaranya, sehingga tahanan jenis ter- Magnetotelluric
ukur menjadi tinggi. Daerah sekitar mata air
panas Wai Selabung, Selabung Dumping dan Sebaran tahanan jenis secara lateral dan ver-
Lubuk Suban terukur tahanan jenis rendah, tikal (Gambar 6) memperlihatkan pola lineasi
hal ini diduga karena adanya fluida panas yang berarah baratlaut - tenggara yang diinterpre-
menyusupi batuan di area tersebut. Pola liniasi tasikan sebagai struktur sesar. Dilihat dari
kontur tahanan jenis yang berarah baratlaut- atas hingga ke bawah, pola lineasi tersebut
tenggara mengindikasikan kuatnya pengaruh cenderung mengalami pergeseran arah yang
struktur besar Sumatera terhadap sebaran berlawanan dengan arah jarum jam. Per-
batuan di daerah ini. geseran ini sebagai indikasi adanya pergerakan
aktif dari Sesar Besar Sumatera. Sesar-sesar
Di bagian timurlaut lapisan batuan bertahanan aktif inilah yang diperkirakan menjadi pen-
jenis rendah <50 ohm-m terindikasi sampai gontrol utama sistem panas bumi di daerah
dengan permukaan. Diduga batuan bertahanan ini. Di sebelah baratdayanya terlihat adanya
jenis rendah di permukaan disebabkan adanya sebaran tahanan jenis rendah dari elevasi 250
fluida panas yang mengisi ruang antar batuan meter hingga elevasi -500 meter. Tahanan jenis
yang dicirikan dengan keberadaan mata air ini diduga sebagai batuan penudung pada sis-
panas Wai Selabung. Secara lateral sebaran tem panas bumi daerah Wai Selabung. Pada
tahanan jenis mencerminkan distribusi litologi elevasi -750 meter sebaran tahanan jenis ren-
batuan yang menyusun daerah Wai Selabung. dah tersebut cenderung mengecil dan mulai
Sebaran tahanan jenis yang relatif rendah muncul tahanan jenis sedang. Tahanan jenis
mengisi bagian tengah ke arah barat dengan sedang ini diinterpretasikan sebagai batas
arah liniasi baratlaut-tenggara yang terindi- antara batuan penudung dan puncak zona res-
kasi sampai bentangan AB/2=1000 m. Korelasi ervoir.
dengan peta geologi, kemungkinan nilai rendah
yang dipermukaan merupakan respon jatuhan Tahanan jenis rendah yang tersebar di seb-

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.7
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

elah timurlaut diperkirakan berbeda dengan dengan permeabilitas yang terbentuk akibat
tahanan jenis rendah yang berada di baratdaya. perpotongan sesar Wai Selabung, Kotadalam
Tahanan jenis rendah yang berada di timurlaut dan Akarjangkang dalam suatu pola hidroge-
cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi jika ologi di daerah lepasan (discharge).
dibandingkan dengan nilai tahanan jenis rendah
di sebelah baratdaya, sehingga diinterpreta- Berdasarkan data analisis laboratorium terse-
sikan sebagai batuan sedimen tersier yang but maka sumber panas untuk sistem panas
merupakan basemen dari sistem panas bumi bumi Wai Selabung diperkirakan berasal
di daerah ini. Tahanan jenis tinggi tersebar di dari vulkanik dome Tebat gayat berumur 0,4
sebelah selatan dan bagian tengah daerah sur- ± 0,2 juta tahun yang lalu/ Kala Plistosen
vei. Tahanan jenis tinggi ini diinterpretasikan (Laboratorium PSG, 2011). Batuan penudung
sebagai batuan beku yang menjadi indikasi ter- diperkirakan berupa lapisan batuan vulkanik
dapatnya sumber panas. yang telah teralterasi (argilik-argilik lanjut)
yang berada di sekitar pemunculan manifes-
Tahanan jenis rendah yang diinterpretasikan tasi panas bumi memanjang hingga tersebar di
sebagai batuan ubahan tersebar di sebelah bagian depresi Kepayang, sekitar Teluk Agung,
baratdaya dari dekat permukaan hingga kedala- memiliki ketebalan hingga 1500m. Batuan
man sekitar 1500 meter dengan ketebalan sarang dan permeabel sebagai reservoir
antara 1000 meter hingga 1500 meter (Gambar diperkirakan pada batuan lava tua dan lapisan
7). Di bagian bawahnya tersebar nilai tahanan batuan sedimen yang telah terdeformasi kuat di
jenis sedang yang diinterpretasikan sebagai sekitar Teluk Agung dibawah lapisan piroklastik
zona reservoir. Puncak dari reservoir ini berada Ranau, sesuai hasil analisis MT yang men-
pada kedalaman sekitar 1500 meter di bawah unjukkan berada pada kedalaman lebih dari
permukaan tanah dan memiliki ketebalan seki- 1500m . Fluida sistem ini termasuk tipe klorida
tar 1000 meter. bikarbonat dan bikarbonat. Pasokan fluida ter-
besar dari sistem panas bumi berasal dari air
meteorik, namun diperkirakan terdapat pula
fluida yang berasal dari magma (juvenile) dalam
PEMBAHASAN proporsi yang kecil. Untuk menjaga pasokan air
meteorik tersebut perlu dijaga daerah resapan
Sistem panas bumi berhubungan dengan tek- (recharge area) yang ada. Temperatur reservoir
tono-vulkanik dengan pembentukan kaldera diperkirakan sekitar 176oC berdasarkan geoter-
dan kawah serta di bagian tengahnya terbentuk mometer Na-K dari manifestasi air panas Wai
jalur depresi Kepayang yang diakibatkan oleh Selabung 2.
pola merencongnya sesar Sumatera.
Deliniasi daerah potensi panas bumi Wai
Pembentukan sistem panas bumi di daerah Selabung dilakukan dengan menggabungkan
Wai Selabung (gambar 8) berhubungan dengan hasil analisis dari metode geologi, geokimia,
munculnya tubuh basalt yang berumur Kuarter dan geofisika yang kemudian dituangkan dalam

I.7 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

bentuk peta kompilasi. Penentuan daerah pros- pok Penyelidikan Panas Bumi atas dukungan
pek diambil dengan pertimbangan nilai anomali dan diskusi hingga terselesaikannya kegiatan
Hg tinggi (>150 ppb), CO 2 (> 2%), lokasi air ini dengan baik.
panas dan alterasi serta batas struktur geologi,
anomali rendah gaya berat dan magnet serta
nilai tahanan jenis rendah dari magnetotellurik
(<30 ohmm) maka diperoleh luas daerah pros- DAFTAR PUSTAKA
pek terduga panas bumi Wai Selabung sekitar
27 km2 berada di sekitar Teluk Agung dan pros- Fournier, R.O., (1981), Application of Water Geo-
pek hipotetis di sekitar Akarjangkang sekitar 15 chemistry Geothermal Exploration and Reservoir
km2 meliputi air panas Wai Selabung (gambar Engineering, “Geothermal System : Principles and
9). Perhitungan potensi dengan asumsi tebal Case Histories”. John Willey & Sons, New York.
reservoir 1500m, T cut off 150 oC, Recovery factor
25 % diperoleh 70 MWe kelas cadangan terduga Gafur .S dkk 1993; Geologi Regional Bersis-
dan 64 MWe kelas sumber daya hipotetis. tem Lembar Baturaja, Skala 1 : 250.000 (Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi).
KESIMPULAN
Giggenbach, W.F., (1988), Geothermal Solute
Daerah Wai Selabung termasuk kedalam sis- Equilibria Deviation of Na – K - Mg – Ca Geo Indi-
tem panas bumi vulkanik yang juga berada cators, Geochemica Acta 52, 2749 – 2765.
pada sistem sesar sumatera. Pembentukan
sistem panas bumi Wai Selabung dicirikan oleh Hassan R, dkk (1999); Penyelidikan Potensi
munculnya manifestasi air panas dengan tem- Panas bumi di Kabupaten Ogan Komering Ulu
peratur 92 oC, dengan nilai geotermometer 176 (OKU) Sumatera Selatan.
o
C termasuk entalpi menengah. Luas prospek
di bagian barat adalah 27 km2, diperoleh potensi Hochstein, M.P., dan Browne, P.R.L., 2000. Sur-
70 MWe kelas cadangan terduga, dan 16 km2 , face Manifestations of Geothermal System with
diperoleh potensi 64 MWe kelas sumber daya Vulcanic Heat Source, dalam Encyclopedia of
hipotetis. Volcanoes, Geothermal Institite, Auckland.

Katili, J.A. 1998. Geotectonics of Indonesia: A


Modern View, The Directorate General of Mines,
UCAPAN TERIMAKASIH Jakarta.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kadir, W.G.A., 2000. Eksplorasi Gaya Berat dan
seluruh pemerintah daerah OKU Selatan dan Magnetik, Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas
tim WEST JEC, Jepang atas bantuan dan ker- Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral, Institut
jasama di lapangan selama kegiatan survei Teknologi Bandung
serta bagi seluruh staf dan pimpinan Kelom-

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.7
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Kingston Morrison, 1997. Important Hydroter- Thompson A.J.B dan Thompson J.F.H, 1996.
mal Minerals and their Significance, Seventh Atlas of Alteration, Mineral Deposit Division,
Edition, New Zealand. Geological Association of Canada.

Kusumadinata,K.,1979, Data Dasar Gunungapi Telford, W.M. et al, 1982. Applied Geophysics,
Indonesia, Direktorat Vulkanologi. Cambridge University Press. Cambridge.

Lawless, J., 1995. Guidebook: An Introduction to Tim Survei Terpadu, 2011. Survei Terpadu
Geothermal System. Short course. Unocal Ltd. Geologi dan Geokimia Daerah Panas Bumi Way
Jakarta. Selabung, Kabupaten OKU Selatan, Provinsi
Sumatera Selatan, Pusat Sumber Daya Geologi,
Mahon K., Ellis, A.J., (1977), Chemistry and Geo- Bandung.
thermal system, Academic Press, Inc. Orlando.
Tim Survei Geofisika Terpadu, 2011. Survei
Nikmatul Akbar (1994), Penyelidikan Lapangan Geofisika Terpadu Daerah Panas Bumi Way
Geologi Panas Bumi Selatan Margabayur, Kec. Selabung, Kabupaten OKU Selatan, Provinsi
Pulau Beringin, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Pusat Sumber Daya Geologi,
Provinsi Sumatera Selatan. Bandung.

Nicholson, K., 1993, Geothermal Fluids Chemis-


try and Exploration Technique Springer Verlag,
Inc. Berlin.

Sumintadireja P., 2005. Vulkanologi dan Geoter-


mal, Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung.

Standar Nasional SNI 13-6171-1999, Metode


Estimasi Potensi Energi Panas Bumi, Badan
Standarisasi Nasional.

I.7 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Gambar 1. Peta Indeks Gambar 3. Diagram segitiga tipe air, Na-K-


Mg, Cl-Li-B dan isotop

Gambar 2. Peta Geologi daerah Wai Selabu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.7
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Gambar 4. Peta anomali bouguer dan sisa bouguer gaya berat

Gambar 5. Peta anomali magnet total, RTP danPseudo Gravity

I.7 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Gambar 6. Peta tahanan jenis AB/2 1000 m dan penampang lintasan C

Gambar 7. Layer peta tahanan jenis dan penampang MT

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.7
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Gambar 8. Model tentatif panas bumi Wai Selabung

Gambar 9. Peta kompilasi daerah panas bumi Wai Selabung

I.7 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

Anda mungkin juga menyukai