DOKTER KECIL
DISUSUN OLEH :
dr. ANDREW NUGROHO
PUSKESMAS BEJEN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEMANGGUNG
2014
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2
MARS DOKTER KECIL .................................................................................. 3
PENGERTIAN DOKTER KECIL .................................................................... 4
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) ................................. 7
OBAT-OBATAN SEDERHANA .................................................................... 9
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)...................... 12
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR .................................................... 17
KEBERSIHAN PRIBADI ............................................................................... 18
PEMBIDAIAN................................................................................................. 23
IMUNISASI..................................................................................................... 30
KESEHATAN GIGI DAN MULUT................................................................ 32
KESEHATAN LINGKUNGAN...................................................................... 35
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA..................................................... 39
ILMU GIZI....................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 50
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita
PENGERTIAN DOKTER KECIL
A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan
sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid
pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
D. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam
buku laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan.
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan.
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan.
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku.
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN).
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah,
misalnya :
Menggunting kuku secara rutin.
Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter).
Tidur tidak terlalu larut malam.
Jangan baca buku sambil tiduran.
Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan
menulis.
Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat / pengamatan pada teman/ di masyarakat,
misalnya :
Hasil pengamatan pada warung sekolah.
Kebiasaan teman membuang sampah.
Melihat orang buang sampah dari mobil.
Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas.
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang
kesejahteraan, dll.
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk
perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan
agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga
belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik/siswa yang di dalamya mencakup : Memiliki pengetahuan,
sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di
perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan
TRIAS UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler.
b. Kegiatan ekstrakulikuler.
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat
komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif).
b. Kegiatan pencegahan (preventif).
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif).
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik.
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial.
A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/
puskesmas/rumah sakit).
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah.
2. Menunjang upaya penyembuhan.
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan:
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan
penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang
gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke
dokter atau puskesmas/ rumah sakit.
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati
korban (lihat cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan
jalan nafas dan memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan
berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan
perdarahan.
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta
tunjukkan tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa
ia akan ditolong dan ajaklah bercakap-cakap.
E. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :
Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan
berupa gangguan umum dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang
dalam waktu singkat akan mengancam jiwa korban, misalnya:
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas.
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan
, menghisap asap atau gas beracun.
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar.
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar.
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru.
f. Tindakan P3K : berikan pernafasan buatan.
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama
sekali.
b. Penyebab
Benturan/ pukulan kepala.
Sinar terik matahari langsung mengenai kepala.
Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam.
Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong,
dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang.
d. Prioritas pertolongan :
Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan.
Korban yang kesadarannay berkurang.
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya.
Tidurkan terlentang tanpa bantal bila mukanya pucat/ biru, jika
mukanya merah berikan bantal.
Longgarkan semua pakaian yang mengikat.
Bila penderita sadar berikan minum yang hangat.
Beri selimut supaya badannya hangat.
Jika perlu kirim ke rumah sakit.
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak
dan alat vital lain kekurangan darah oleh berbagai sebab.
b. Penyebab :
Kekurangan darah/cairan (muntaber).
Luka bakar yang luas.
Nyeri yang hebat.
Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu.
c. Penggolongan
Ringan, dengan tanda-tanda; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan
cepat (100x/menit), korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang
ngacau.
Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan
cepat dan tidak teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat
cepat (150x/menit).
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang.
e. Tindakan P3K
Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat
perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala
lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan perdarahan
dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya.
Pakaian korban dikendorkan.
Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat.
Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan
perdarahannya.
Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian.
Bila muntaber beri oralit.
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh
darahyang rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan
keluar dan perdarahan ke dalam.
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh
darah.
c. Penggolongan
Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri.
Perdarahan pembuluh darah balik atau vena.
Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler.
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi.
e. Tindakan P3K
Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan.
Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan.
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu.
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih.
b. Menghindari kontak dengan penderita.
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita.
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih.
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita.
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi.
c. Makan makanan yang bergizi.
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu
diingat, dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus
dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup bersih
tidak senang melihat lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu
dikkotori oleh debu yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak
bersihkan badan kita akan penuh daki bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar,
mandi yang baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah
bangun tidur (pada pagi hari) dan setelah bekerja (artinya setelahmelakukan
kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya dilakukan pada sore hari. Bagian
muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari adalah suatu upaya
untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup bersih dan menjaga
kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi
meggunakan air yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang
kering dan bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta
perhatikanlah kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita
bebas dari kotoran yang menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang
bersih dan sesuai dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa,
pegawai dll) sebab pakaian disamping melindungi badan juga menumbuhkan
kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak
penampilan kita akan berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh
kawan-kawan.
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan
menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil,
minumlah air yang sudah dimasak, gunakan jamban kalau mau buang air
besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita dari sampah dan
genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan
postur tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan
artinya enak dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci
setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga
keberihan dan kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah
suatu kewajiban yang tidak bisa ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita
hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh dan badan yang normal dan
sehat.
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh
tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan
sebagainya agar tidak bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut
tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
3. Macam-macam alat balut
a. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki
dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm.
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku,
telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung
lengan.
Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut
bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya
sehingga berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan
lebarnya antara 5-10 cm.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau
bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut,
betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
i. Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua
ujungnya dapat diikatkan.
ii. Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara
sebelum diikat arahnya saling menarik.
iii. Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis.
Yang paling sering adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah
menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
i. 2,5 cm : untuk jari-jari.
ii. 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan.
iii. 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki.
iv. 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul.
v. 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
d. Plester (pembalut berperekat).
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada
sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang.
Cara pembidaian langsung dengan plester disebut strapping.
Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk
membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya
difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang
sudah dilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik
(Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
i. Luka diberi antiseptik
ii. Tutup luka dengan kassa
iii. Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya
Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup
luka, dan steril. Baru dibuka saat akan digunakan, sering dipakai
untuk menutup luka-luka lebar.
Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil.
f. Kassa steril
Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan
dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh
dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi
atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum
luka dibalut atau diplester.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut
dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi
disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi
luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah
ditekan) untuk melindungi luka selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan
zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air
steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat
di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih
dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa.
Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan
lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat
dilakukan dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau
sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka.
Penekanan paling lama 15 menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara
biasa.
Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk
pendarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk
pendarahan di kaki)
Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya
dialasi dengan kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang
terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan
dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat
kekuningan.
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik,
sementara luka ditekan dengan kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang
perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok
penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis,
yang paling bawah letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh
yang mengalami cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku
maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan
mencegah kerusakan lebih lanjut.
b. Mempertahankan posisi yang nyaman.
c. Mempermudah transportasi korban.
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera.
e. Mempercepat penyembuhan.
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera
(korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan
fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah
dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak
perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan
fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan
yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi
patah tulang: pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan
tulang yang patah akan memberikan nyeri yang hebat pada
penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat
terlihat tidak sama bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau
sama sekali tidak dapat digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
4. Jenis Alat Bidai
a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain
yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik
dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah
mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada
patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk
penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia
dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela
(kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk
menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan
rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan
membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan
di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit,
pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh
yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll)
dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh
menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada
permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang
dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya
agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah
dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC,
Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang
secara benar.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1. Lingkungan sekolah yang sehat
a. Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn
untuk bermain dan olah raga.
b. Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang
nyaman.
c. Tata ruang yang rapi.
d. Terdapat kotak P3K.
e. Terdapat tabung pemadam kebakaran.
f. Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup.
g. Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum.
h. Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah.
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan
ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes
atau pendidikan kesehatan yang disatukan dengan mata pelajaran lain yang
relevan.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari
dengan ukuran yang memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur,
dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci pakaian.
b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah,
jamban, dan saluran pembuangan air hujan.
c. Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang
hari. Jendela harus menghadap arah angin.
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang
cukup untuk membaca.
e. Dinding lantai harus kering dan tidak lembab.
f. Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus selalu dibersihkan.
h. Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah.
i. Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus.
3. Pengadaan Air bersih
Syarat-syarat air bersih:
a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan
segar.
b. Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb,
Zn, Cu, Mg, dan Hg.
c. Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit,
misal E. coli.
b. Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
Sumur pompa tangan.
Sumur gali tertutup.
Mata air yang dirawat atau air perpipaan.
Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari
lubang penampungan tinja atau kotoran.
Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit
penyakit.
4. Pembuangan kotoran manusia
Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di
WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:
a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak
menimbulkan bau.
c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin
d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru
Tiga jenis jamban keluarga:
a. Jamban leher angsa
Air dibagian leher angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak
keluar. Pipa udara dari lubang tinja gunanya untuk membuang bau
busuk.
b. Jamban cemplung
c. Jamban plengsengan
Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke
lubang penampungan kotoran.
5. Pembuangan air limbah
Air limbah disalurkan melalui pipa atau got ke tempat penampungan air
limabah, sungai yang letaknya lebih rendah dari dapur, tempat mandi dan
tempat cucian.
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:
a. Tidak mengotori sumur, sungai dan danau.
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa.
c. Tidak menyebabkan kecelakaan.
d. Tidak mengganggu pemandangan.
6. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan
tanah.
b. Dibakar.
c. Dibuat kompos.
b. Untuk makanan ternak.
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di
buang ke laut.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret,
muntaber, disentri, typus, dan penyakit kaki gajah. Keuntungan membuang
sampah yang benar:
a. Terhindar dari timbulnya penyakit
b. Dapat menghasilkan pupuk
c. Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri
d. Menciptakan keindahan
e. Menimbulkan suasana nyaman
7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi
sangat besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari
lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak
awal dadri pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan mendapatkan
rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan
seseorang akan mengadakan kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu
menyesuiikan dan mempertahankan kehidupannya dalam lingkungannya serta
mampu menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad
disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1. Kelopak Mata
2. Bulu mata
3. Konjungtiva (selaput lendir)
4. Kornea (selaput bening)
5. Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1. Tajam Penglihatan
a. Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam
penglihatan seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku
yang ada.
b. Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan
memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak
tertentu terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang
da[at dikenal/ dilihat penderita.
c. Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
d. Teknik pemeriksaan :
Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
Mata yang kiri atau kanan ditutup.
Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen
mulai dari baris atas kebawah dan ditentukan baris terakhir yang
masih dapat dibaca.
Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30
dikatakan tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan
tajam penglihatan 6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2. Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a. Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.
b. Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c. Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d. Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan
melebar kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3. Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a. Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara
bersamaan.
b. Arah kedua bola mata kedepan.
A. Pengertian
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu
dari makanan (zat gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang
keluar tubuh.
B. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan
mineral) terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-
sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu diperbaharui karena masa kerja
terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami kerusakan
(pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam tubuh.
Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan
memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat
dalam makanan pokok, seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula,
minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat
makanan itu (vitamin dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan,
penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi yang lain.
C. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas
yang kesemuanya tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam
makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
1. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu
dan lan-lain.
2. Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti
telur, tempe, tahu, kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.
3. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan
minyak (minyak goreng).
4. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan
buah segar.
a. Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan.
Banyak terdapat pada daun singkong, papaya dan mangga.
Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan
pertumbuhan terhambat.
b. Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh.
Jika kekurangan akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
c. Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika
kekurangan menyebabkan kelumpuhan tungkai.
d. Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam
peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam
penyakit.
e. Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan
diperlukan sinar ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang
kekurangan vitamin D maka akan terjadi penghambatan pertumbuhan
tulang.
f. Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika
dibanding dengan vitamin yang lain.
g. Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya
terdapat dalam hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan
menyebabkan darah sukar membeku.
5. Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral
yang penting adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya
terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya.
Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurang
zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi
belajar menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang darah.
Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan laut. Kalsium berfungsi dalam
pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D. kekurangan
kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).
D. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan
diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak
sekolah selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak
dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya:
KEP (kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
1. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat,
bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan,
dan memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai dalam
memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru UKS.
2. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal
dari sekolah maupun iuran orang tua murid.
3. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak
berdekatn dengan jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah
dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan nyaman serta ventilasi cukup.
E. Makanan sehat disekolah
Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi
kurang lebih 50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat
makanan siang hari. Makanan yang disediakan disekolah dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
a. Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap,
getuk dan lain-lain.
b. Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur
kacang ijo dan lain-lain.
c. Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka,
melon.
2. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun
dan zat pengatur, seprti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado,
comro, kroket, risoles, nasi kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor,
siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik
dan bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga
seperti gula, serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat tepung.
Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat gula dapat merusak
gigi dan kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan
akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila
makan tidak terlalu berlebihan.