TUGAS AKHIR
Oleh :
ZAINAL SAMPARA
1722050064
JURUSAN AGRIBISNIS
2019
BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Sub-kingdom : Metazoa
Filum : Artrhopoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malascostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobrachiata
Famili : Penaeidae
Genus : Litopenaeus
Tubuh udang vannamei dibentuk oleh dua cabang atau ( biramous ) yaitu
exopodite dan endopodite. Vannamei memiliki tubuh berbuku-buku dan
aktifitas berganti kulit luar atau eksoskeleton secara periodik (moulting ).
Bagian chephalothorax udang vannamei sudah mengalami modifikasi
sehingga dapat digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sifat nocturnal Yaitu sifat binatang yang aktif mencari makan pada waktu
malam, dan siang hari udang vannamei lebih suka beristirahat, baik
membenamkan diri pada lumpur maupun menempel pada suatu benda yang
terbenam.
2. Sifat kanibalisme Yaitu sifat suka memangsa sejenisnya. Sifat ini sering
timbul pada udang yang kondisinya sehat, yang tidak sedang ganti kulit.
Sasarannya adalah udang-udang yang kebetulan ganti kulit.
3. Ganti kulit ( moulting ) Yaitu suatu proses pergantian kutikula lama
digantikan dengan kutikula yang baru. Kutikula adalah kerangka luar udang
yang keras (tidak elastis). Oleh karena itu untuk tumbuh menjadi besar
udang vannamei perlu melepas kulit lama dan menggantikan dengan kulit
baru.
4. Daya tahanUdang pada waktu masih berupa benih sangat tahan pada
perubahan kadar garam (salinitas). Sifat demikian dinamakan sifat
euryhaline. Sifat lain yang menguntungkan adalah ketahanan terhadap
perubahan suhu dan sifat ini dikenal sebagai Eurytherma.
5. sampling
· Pemeliharaan jaringan
· Pembentukan jaringan
· Pertumbuhan
b.Lemak
· Sumber energi
- Membantu penyerapan kalsium dan vitamin A dari makanan
- Asam lemak penting bagi udang adalah asam linolenat, asam lemak ini
banyak terdapat pada bagian kepala udang, didalam tubuh udang kelebihan
lemak disimpan dalam bentuk trigliserida.
c.Karbohidrat
d.Vitamin
e.Mineral
Sumber mineral utama bagi udang adalah air laut. Mineral dalam
tubuh udang berperan dalam pembentukan jaringan, proses metabolisme,
pigmentasi dan untuk mempertahankan keseimbangan osmisis cairan tubuh
dengan lingkungannya. Kebutuhan udang akan unsur Ca dan P yang
optimum bagi udang diperkirakan 1,2 : 1,0. Kelebihan mineral dalam tubuh
akan dapat menurunkan laju pertumbuhan dan mengganggu pigmentasi
udang.)
Salah satu faktor pembatas yang cukup nyata dalam kehidupan udang
ditambak adalah suhu ai media pemeliharaan. Seringkali didapatkan udang
mengalami stres dan bahkan mati disebabkan oleh perubahan suhu dengan
rentang perbedaan yang tinggi. Keadaan seperti ini sering terjadi pada
tambak dengan kedalaman kurang dari satu meter. Sebagai contoh musim
kemarau (musim bediding) dan perbedaan suhu yang sangat mencolok
antara siang dan malam hari. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, terbukti
bahwa pada suhu rendah metabolisme udang menjadi rendah dan secara
nyata berpengaruh terhadap nafsu makan udang (Byod, 1989). Hasil
pengamatan dari kedua petak ujicoba terukur suhu air media berkisar antara
26,7 – 29,8oC, dari data kisaran suhu ini menunjukan cukup optimal untuk
proses metobolisme udang yang dipelihara. Sedangkan nilai suhu optimal
bagi pertumbuhan dan perkembangan udang Vaname berkisar antara 28,0 –
31,5 0C (Anonim, 1985 dan Ahmad, 1991).
2.6.3 pH Air
2.6.5 Amonia
2.6.6 Nitrit