َ
ِم فِي ْاْلرْض
ْ َخلِ َف هن ُه ملُوا ال ه
ْ صالِحَاتِ لَي
ْ َست ْ َّللا ال ه ِذينَ آ َم ُنوا ِم ْن ُك
ِ م َو َع ُ َو َع َد ه
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan
mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di muka bumi.” [an-Nûr/24: 55]
Istikhlâf (menjadikan penguasa) merupakan janji Allah bagi orang-orang beriman
pada setiap generasi sampai datang takdir Allah. Dia berfirman:
ْ ن َق ْبلِ ِه
م ِ ف ال ه
ْ ذينَ ِم َ ََخل ْ َكمَا
ْ است
“Hari kiamat tidak akan datang sehingga kaum muslimin memerangi orang-orang
Yahudi. Kaum muslimin akan memerangi mereka, sehingga seorang Yahudi
bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu atau pohon itu akan berkata: “Wahai
muslim, wahai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah
dia,” kecuali pohon Gharqad; sesungguhnya ia termasuk pohon Yahudi”. [HR Mutafaq
‘Alaihi][1].
Pohon dan batu akan mengangkat suaranya dengan mengatakan: “Wahai muslim,
wahai hamba Allah,” ini menjelaskan bahwa para tentara pelopor iman dan batalyon-
batalyon ar-Rahman itu, muslim dan menghambakan diri kepada Allah Azza wa Jalla
Rabb semesta alam.
Dari sini kita memahami urgensi mewujudkan penghambaan kepada Allah dalam
mewujudkan kejayaan umat Islam dan dalam memulai kehidupan yang lurus di atas
jalan kenabian.
Sungguh, pada saat umat Islam berjalan di atas jalan Allah, supaya agama itu
semuanya untuk Allah Azza wa Jalla, maka janji Allah Azza wa Jalla pasti terwujudkan,
yaitu dijadikan penguasa, berjaya, dan diberi rasa aman. Ingatlah! Sesungguhnya janji
Allah pasti benar, dan ingatlah bahwa syarat dari Allah Azza wa Jalla itu telah
diketahui! Maka barang siapa menghendaki janji yang mulia itu, hendaklah ia
menunaikan syaratnya dan memenuhi perjanjiannya kepada Allah Azza wa Jala.
Barang siapa memenuhi syaratnya, pastilah janji akan dipenuhi. Siapakah yang lebih
sempurna dalam menepati janjinya dibandingkan dengan Allah Azza wa Jalla ?
ِل ه
َّللا ُ تر
َ َسو ُ م ْع
ِ سَ ل َ م َر َقا َ ن ُع ِ ن ا ْب ْ َعn م ِ م أَ ْذنَابَ ْالبَ َق ِر َو َر
ْ ضي ُت َ َة وَأ
ْ ُخ ْذت ْ ِم ب
ِ ال ِعي َن ُ ي َُقو
ْ إِ َذا تَبَاي َْع ُت:ل
ْ ج ُعوا إِلَى ِدينِ ُك
م ِ ح هتى تَ ْرَ م ُذَل ًّ َل َ يَ ْنزِ ُع ُه ُ سلهطَ ه
ْ َّللا َعلَ ْي ُك َ م ْالجِهَا َد ْ بِال هزرْعِ َوتَر َْك ُت
“Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Jika kamu berjual-beli ‘inah (semacam riba), kamu memegangi ekor-
ekor sapi, kamu puas dengan tanaman, dan kamu meninggalkan jihad, Allah pasti akan
menimpakan kehinaan kepada kamu, Dia tidak akan menghilangkan kehinaan itu
sehingga kamu kembali menuju agama kamu”. [Hadits hasan, riwayat Abu Dawud dan
lainnya dengan sanad yang hasan].[2]
Allah pasti melaksanakan urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
[Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari dari makalah berjudul
“Fiqhul-Istikhlâf, Âyatuhu wa Ghâyatuhu”, dari kitab al-Maqalât as-Salafiyah fil-‘Aqidah
wad-Da’wah, wal-Manhaj, wal-Waqi’, karya Syaikh Salim bin ‘Id al-Hilali -hafizhahullah-
, Penerbit Maktabah al-Furqân, Cetakan I, Tahun 1422 H / 2001 M, halaman 157-160]
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XI/1429H/2008M. Penerbit
Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo
Solo 57183 Telp. 0271-761016]
______
Footnote
[1]. HR Bukhâri, no. 2926 dan Muslim, no. 2922, dan lafazhnya milik Imam Muslim,
Pent.
[2]. HR Abu Dawud, no. 3462. Al-Baihaqi, 5/316. Ad-Daulabi di dalam al-Kuna, 2/65.
Ahmad, no. 4825, dan lain-lain. Hadits ini memiliki banyak jalan, sehingga
dihasankan oleh Syaikh al-Albâni dalam ash-Shahîhah, no. 11, dan Syaikh Ali bin
Hasan al-Halabi dalam al-Arba’un Haditsan fid-Da’wah wa Du’at, no. 2, Pent.
2. Persatuan negeri-negeri Islam
Khalifah Islam yang menyeluruh serta diperhitungkan harus melalui kesepakatan
seluruh negara Islam. Selain itu, khilafah ini juga dibangun berdasarkan kesepakatan
seluruh Organisasi Islam Internasional, dan melalui kesepakatan ulama kaum muslimin
di berbagai belahan dunia.
Khilafah Islam bukanlah muncul melalui cara-cara teror dan paksaan, menebarkan
ketakutan di tengah masyarakat.- Ini justru memperburuk citra Islam, ataupun atas
nama Islam!.