Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan Pembelajaran Umum :


1. Mahasiswa mampu mendefinisikan hidrologi.
2. Mahasiswa memahami konsep siklus hidrologi dan komponen-komponennya.
3. Mahasiswa mengenali keberadaan air di bumi.

Tujuan Pembelajaran Khusus :


1. Mahasiswa mengerti tujuan dan manfaat mempelajari hidrologi.
2. Mahasiswa mengerti komponen-komponen hidrologi yang berperan dalam peristiwa
siklus hidrologi.
3. Mahasiswa mampu memahami input dan output dari perjalanan air dalam sistem
hidrologis global.
4. Mahasiswa mampu menghitung neraca air pada sistem tata air sederhana, yaitu berupa
suatu daerah pengaliran sungai (DPS), waduk, dan kawasan pemukiman.
5. Mahasiswa mengenal volume air dan lokasi tampungannya di permukaan bumi,
sehingga timbul kesadaran untuk ikut berperan dalam melestarikan sumber daya air.

1.1 Definisi.
Hidrologi, adalah ilmu kebumian yang membahas tentang kejadian, pergerakan dan
distribusi air di alam, baik di atas, di permukaan maupun di bawah permukaan bumi, serta
hubungan dengan lingkungannya.

Siklus Hidrologi, adalah sistem perputaran air yang dapat dikatakan dimulai dari wujud air
yang terdapat dan menutupi sebagian besar permukaan bumi (laut, danau dsb), berubah
menjadi uap (menguap) ke udara, kemudian mengembun dan jatuh ke permukaan bumi
dan akhirnya mengalir dan terakumulasi kembali menjadi air laut, danau dsb. Lihat
Gambar 1.1 di bawah ini.

Hidrologi Rekayasa I -1
Gambar 1.1 Siklus hidrologi.

Siklus hidrologi global dapat digambarkan sebagai suatu system yang terdiri dari 3
subsistem, yaitu subsistem air atmosfir, subsistem air permukaan, dan subsistem
air bawah-permukaan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.

1.2 Komponen Hidrologi

 tampungan air
 evaporasi & transpirasi selalu berputar
 presipitasi membentuk
neraca air
 infiltrasi & perkolasi keseimbangan
(water balance).
 limpasan
 air tanah

Dalam kaitannya dengan perencanaan drainase, komponen hidrologi yang terpenting


adalah aliran permukaan (runoff). Oleh karena itu komponen inilah yang harus ditangani
secara baik untuk menghindari bencana, khususnya banjir.

Hidrologi Rekayasa I -2
1.3 Daerah Aliran Hujan
Dalam proses hujan-limpasan pada daerah tadah (watershed), dapat digambarkan
sebagai system hidrologis sedemikian. Sebagai input adalah curah hujan yang terdistribusi
dalam ruang dan waktu pada daerah tadah dan outputnya adalah limpasan yang melalui
titik control (outlet) daerah tadah tersebut. Batas daerah tadah didefinisikan sebagai batas
pembagian suatu daerah tadah dan memanjang secara vertical ke atas da ke bawah
terhadap bidang horizontal.
Gambar 1.2 memperlihatkan pembatasan daerah aliran, pembatasan daerah tadah, atau
pembatasan daerah tangkapan, yang mana garis punggungan tanah membatasi air hujan
untuk mengalir ke sungai yang ada dan seterusnya akan mengalir menuju dataran.

Gambar 1.2 Diagram skematis daerah pengaliran yang dikelilingi punggungan


tanah sebagai batas pengaliran (Mash 1987).

Daerah pengaliran (drainage basin), daerah tangkapan (catchment area), dan


darah tadah (watershed) adalah tiga istilah yang memiliki pengertian sama yang
menunjukkan suatu kesatuan geografis daerah tata air yang terbentuk secara
alami terutama dibatasi oleh punggung-punggung bukit, dimana air meresap atau
mengalir dalam suatu system aliran melalui lahan anak sungai dan sungai
induknya yang mengumpulkan dan mengeluarkan debit aliran permukaan melalui
suatu titik kontrol (outlet).

Hidrologi Rekayasa I -3
Gambar 1.3 memperlihatkan daerah pengaliran dalam bentuk pyramidal sebagai
limpasan (runoff) daerah pengaliran kecil (subsistem) bergabung ke daerah
pengaliran yang lebih besar (subsistem dalam sistem) dan limpasan dari daerah ini
berkumpul kembali ke daerah pengaliran yang lebih besar lagi, dan seterusnya.

Gambar 1.3 Hirarki daerah pengaliran kecil dengan yang lebih besar.

1.4 Keseimbangan Hidrologi (Neraca Air)

Hubungan antara aliran kedalam (inflow) dan aliran keluar (outflow) di suatu
daerah untuk suatu periode tertentu, yang selalu membentuk suatu keseimbangan,
disebut keseimbangan hidrologi. Keseimbangan tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut ;
P = D + E + G + M.

dimana : P = presipitasi
D = debit limpasan
E = evapotranspirasi.
G = penambahan airtanah.
M = penambahan kadar kelembaban tanah.

Hidrologi Rekayasa I -4
Presipitasi

Evaporasi

Air permukaan
Limpasan
Presipitasi
Uap air Curah hujan Perkolasi Air keluar

Perkolasi
Kelembaban tanah
dan airtanah

Evaporasi

Presipitasi

Gambar 1.4 Keseimbangan Hidrologi.

Untuk periode perhitungan satu tahun dan daerah yang relatif luas, M = 0

P = D + E + G.

Untuk daerah tertentu dan terbatas, inflow dan outflow ( D dan G ) mungkin
berbeda, maka

P = ( D2 - D1 ) + E + ( G2 - G1 ) + H.Pa + M.

dimana D1 = debit limpasan yang masuk (dari bagian hulu) daerah tinjauan.
: D2 = debit limpasan yang keluar ( ke bagian hilir ) daerah tinjauan.
G1 = aliran airtanah yang masuk ke daerah tinjauan.
G2 = aliran airtanah yang keluar dari daerah tinjauan.
H = perubahan muka air tanah rata-rata daerah tinjauan.
Pa = laju tahanan udara rata-rata di bagian lapisan airtanah yang
bervariasi.

 Pa , D1 , D2 dan H dapat diukur.


 G1 dan G2 dapat dihitung.
 M dan Pa adalah harga-harga yang dapat diperoleh dari profil tanah daerah
tinjauan.

Hidrologi Rekayasa I -5
1.5 Volume Air Di Bumi

Volume air yang terdapat dibumi ini adalah tetap, tapi keberadaannya di suatu
tempat selalu berubah-ubah terhadap ruang dan waktu. Menurut perhitungan para
ahli, hingga saat ini diketahui bahwa volume air di bumi adalah sebesar 1,386
milyar km3, yang tersebar diberbagai tempat, baik di lautan, daratan (di permukaan
dan di dalam perut bumi) maupun di udara (atmosfer), dengan perincian sebagai
berikut, lihat Tabel 1.1.

Tabel 1.1 - Volume dan Lokasi Air di Bumi :


LOKASI VOLUME AIR ( km3 ) PERSENTASE

Jumlah Air 1 385 990 800 100

Tampungan
Samudra 1.350.000.000 97,403
Atmosfer 13.000 0,00094
Daratan 35.977.800 2,596
- Sungai 1.700 0,00012
- Danau tawar 100.000 0,0072
- Danau asin 105.000 0,0076
- Airtanah dangkal 70.000 0,0051
- Airtanah dalam 8.200.000 0,592
- Es dan gletser 27.500.000 1,984
- Biota 1.100 0,00008

Fluktuasi tahunan
Evaporasi 496.000
 Lautan 425.000
 Daratan 71.000

Presipitasi 496.000
 Lautan 385.000
 Daratan 111.000

Limpasan ke lautan 41.500


 Sungai 27.000
 Airtanah 12.000
 Es / salju 2.500

*)
Ward & Robinson, Principles of Hidrology.

Hidrologi Rekayasa I -6

Anda mungkin juga menyukai