BAB 1 - Pendahuluan
BAB 1 - Pendahuluan
01
Latar Belakang Proyek ini muncul akibat dari adanya peluang bisnis dibidang perhotelan berkelas
bintang 4 dengan mempertimbangkan segala faktor yang ada di wilayah pembangunan
Proyek tertuju. Hotel memiliki pengertian berupa salah satu bentuk akomodasi yang dikelola
secara komersial, yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan,
penginapan berikut makanan dan minuman (SK Menteri Perhubungan No. PM 16/PW
301/PHB 77 tanggal 22 Desember 1977 pada bab Pasal 7 ayat a). Berdasarkan
pengertian ini, hotel memerlukan pengelolaan secara terus menerus untuk melayani
konsumennya. Hal ini juga sesuai dengan rumusan dari aspek pariwisata yang
menyatakan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian
atau seluruh bagian dari jenis bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan
dan minum, serta jasa lainnya bagi kepentingan umum yang dikelola secara komersial
(keputusan menteri pariwisata, pos telekomunikasi RI). Perancangan sebuah hotel perlu
mempertimbangkan dua aspek utama pada perancangan bangunan komersial, yaitu
efisiensi dan kenyamanan. Dua aspek tersebut secara keseluruhan akan mempengaruhi
keputusan sebuah rancangan hotel dengan melihat kepentingan konsumen hotel yang
menjadi sasaran hotel tersebut. Pada akhirnya hal ini akan berdampak pada lahirnya
rancangan berbagai jenis hotel yang berbeda sesuai jenis target pasarnya.
Proyek penginapan di Kawasan Setiabudhi dengan menerapkan konsep biophilic melalui unsur
alam yang dirancang agar menyatu kedalam sebuah bangunan. Konsep ini bermaksud
untuk menciptakan kondisi ruang yang baik dengan menyatukan antara unsur alam
dengan bangunan guna memberikan kondisi yang segar bagi manusia meskipun ketika
berada dalam bangunan atau ruang dari setiap fungsinya. Desain biophilic juga
merupakan upaya untuk mengatur dalam meningkatkan hubungan antara manusia
dengan alam.
PENDAHULUAN
Panji Meilan I 212014155
02
Tema Istilah desain biophilic bermula dari kata biophilia yang bermakna kecenderungan manusia untuk berafiliasi dengan alam. Pada dasarnya
manusia tidak bisa lepas dari alam. Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan gedung-gedung semakin pesat terutama di dalam
Perancangan suatu kota yang menyebabkan tergesernya alam dari kehidupan manusia. Desain biophilic ini merupakan sebuah pendekatan rancangan
arsitektur yang menggunakan alam sebagai media pendekatan utama. Desain biophilic dapat diartikan juga sebagai pendekatan rancangan
yang menghadirkan kembali unsur alam ke dalam suatu bangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia yang cenderung
membutuhkan alam dalam kehidupannya. Desain biophilic ini dapat dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu Pola alam dalam ruang (Nature in
the Space), Pola analogi alam (Natural Analogies), dan pola sifat ruang (Nature of the Space).
berkurangnya lahan hijau yang tersisa. Melalui semua • Light (Cahaya alami) • Images of nature (View Alam)
• Air (Penghawaan alami) • Natural materials (Material alami)
pertimbangan diharapkan dengan pendekatan “natures in • Water (Kehadiran air) • Natural colors (Warna Alami)
the space, analogical element of nature, & nature of • Plants (Tanaman) • Natural light and air
• Natural landscapes and (Pencahayaan dan Penghawaan
space” dapat memberikan pengalaman ruang hijau yang ecosystems (Lansekap Alami)
alami) • Naturalistic shapes and forms
nyaman pada pengguna melalui setiap fungsi ruang pada
(Bentuk-bentuk yang natural/
hotel agar terasa seperti berada di alam nyata dengan kondisi organik)
PENDAHULUAN
Panji Meilan I 212014155
03
Potensi Tapak berada di kawasan Setiabudhi-Lembang yang sangat berpotensi dalam pengembangan tempat objek wisata di kota
Bandung. Munculnya objek wisata di kawasan tersebut tentu membuka peluang bagi para pebisnis lain untuk membuka usaha
Kawasan seperti kuliner, pusat perbelanjaan, hingga layanan penginapan. Selain itu kondisi lingkunagan yang rindang dan masih sejuk
memeberikan rasa nyaman dalam beraktifitas dan jauh dari pencemaran polusi yang yang kini kian meningkat di perkotaan.
Lembang
Lokasi Tapak
Setiabudhi
Terusan Jln. DR. Setiabudhi – Jln. Raya Lembang, Jln Sersan Sodik, RT 001 RW 003 Ds. Gudangkahuripan, Kec. Lembang, Kab. Bandung, Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
What To See : Nature & View of Bandung What To Do : Relaxing, Shopping, & Touring What To Buy : Food & Souvenir
Karakter Tapak berada di kawasan Setiabudhi-Lembang yang karakter tanahnya berkontur. Hal ini wajar untuk kawasan yang berada di
daerah perbukitan atau lereng. Dengan tipe kawasan berkontur cukup menarik untuk mengolah massa yang memungkinkan kita
Tapak untuk bermain elevasi pada sebuah desain bangunan.
PENDAHULUAN
Panji Meilan I 212014155
04
Aspek Tujuan
Permasalahan Proyek
Aspek Perancangan • Membuka peluang usaha dalam bidang perhotelan berkelas bintang 4.
• Penerapan konsep sesuai dengan kebutuhan dan fungsi bangunan dengan pendekatan • Menyediakan layanana dan fasilitas penginapan hotel bintang empat
arsitektur biophilic sebagai solusi dari permasalahan kawasan maupun global; bagi pengunjung di kalangan menengah ke atas dari berbagai Kota
• Merencanakan fungsi ruang dengan zoning dan alur sirkulasi yang tepat untuk fungsi maupun Negara dalam maksud berwisata ataupun berbisnis di kota
hunian Hotel Bintang Empat. bandung.
Aspek Bangunan
• Dapat mewadahi pengguna bangunan baik pengunjung maupun karyawan pada Hotel
Bintang Empat;
• Memiliki potensi yang baik dari segi ekonomi maupun manfaat pada bangunan;
• Memperhatikan estetika bangunan dengan tidak mengabaikan aspek keselamatan dan
kekuatan bangunan.
Aspek Lingkungan dan Tapak Definisi
• Memperhatikan regulasi yang berlaku pada lokasi tapak;
• Aksesibilitas menuju bangunan ataupun tapak harus melalui perencanaan yang tidak
memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar.
Fungsi
WHAT
• Sebagai tempat penginapan di kawasan wisata dan
bisnis.
• Sebagai tempat berwisata.
• Sebagai tempat rehabilitasi tubuh dari sibuknya pusat
Metoda perkotaan.
• Sebagai tempat komersial
Perancangan • Sebagai tempat pertemuan
WHO
• Masyarakat kota Bandung
Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Hotel Bintang Empat ini adalah • Masyarakat luar kota Bandung
metode five-steps-design-proces. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: • Staff pengelola hotel
• Tahap persiapan, tahap ini meliputi pengenalan masalah yang akan dipecahkan, disebut • Staff pegawai hotel
juga identifikasi masalah yang mencakup tujuan, lingkup proyek, dan penentuan isu WHERE
(permasalahan). Site berada di Jl. Dr. Setiabudhi - Jl. Raya Lembang,
• Persiapan (programming), yaitu tahap pengumpulan (collecting) dan analisis informasi, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat,
fakta, data tentang proyek pusat perbelanjaan ini. Jawa Barat 40391, Indonesia.
• Pengajuan usul, yaitu pengajuan proposal cara pemecahan sederhana dari hasil analisis WHEN
kedalam suatu konsep rancangan dengan pendekatan prinsip arsitektur kontemporer. • Hotel Bintang 4 didesain pada tahun 2019
• Evaluasi, yaitu tahapan diskusi dari hasil pengajuan konsep rancangan dan pengajuan • Masih sedikit hotel sekelas bintang 4 di kawasan
alternatif-alternatif desain. tersebut.
• Tindakan, merupakan tahap pengembangan konsep rancangan yang dituangkan ke HOW
dalam gambar rancangan dan gambar konstruksi. • Menciptakan penginapan hotel berkelas bintang 4
dengan aspek desain yang memperhatikan
kanyamanan dan kebugaran bagi tamu atau
pengunjung dan juga memperhatikan agar
lingkungan sekitar tetap terjaga ke asriannya.
PENDAHULUAN
Panji Meilan I 212014155
05
Deskripsi
Lokasi
Tapak
Bandung
Setiabudhi - Lembang
Luas Bangunan:
KLB (0,7) = 0,7 x 21.600 = 15.120 Indonesia
15.120 : 4.320 = 3.5 Lt
15.120 : 4 = 3.780 m²/Lt
PENDAHULUAN
Panji Meilan I 212014155
06
Skema
Pemikiran
Setiabudhi - Lembang merupakan Modernisasi menyebabkan gaya Kurangnya layanan penginapan
Latar Belakang kawasan sub urban yang lokasinya hidup kurang sehat dan jumlah sekelas bintang 4 di kawsan
dekat dengan tujuan-tujan wisata di pembangunan di perkotaan yang Setiabudhi - Lembang menjadi
Kota Bandung. Kawsan ini juga terus meningkat menyebabkan jembatan ide untuk membuka
ISU
Permasalahan merupakan kawsan budidaya dan berkurangnya lahan hijau di peluang usaha dalam bidang
konservasi. kawasan tersebut. Dan pembangun- perhotelan sekelas bintang 4.
an pun tidak menutup kemungkinan
Tujuan Proyek terus berlanjut ke kawsan sub
urban.
Planning Programing Users & Flow Activity Kebutuhan Ruang Persyaratan Ruang Zonning
Konsep Tapak Konsep Massa Konsep Ruang Dalam Konsep Utilitas Konsep Struktur
Proses Desain
Preliminary
Development
PENDAHULUAN