Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT


NOMOR : 919/KPTS/RS/IX/2013
PANDUAN KREDENSIAL STAF MEDIS
RUMAH SAKIT

MENIMBANG : 1. Bahwa kredensial staf medis


merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi staf medis
2. Bahwa proses kredensial merupakan salah
satu cara profesi keperawatan mempertahankan
standar praktik dan akuntabilitas persiapan
pendidikan anggotanya.
3. Bahwa untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi tenaga
keperawatan di Rumah Sakit , maka perlu
dilakukan kredensial dengan mengacu pada
panduan kredensial yang sudah ditetapkan.
4. Bahwa untuk maksud tersebut diatas maka
perlu ditetapkan Panduan kredensial dan
rekredensial staf medis di Rumah Sakit dengan
Surat Keputusan Direktur
MENGINGAT: 1. Undang-Undang Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KESATU : Memberlakukan Panduan nomor :
40/PND/ RS/IX/2013, tentang
Kredensial dan Rekredensial Staf Medis di
Rumah Sakit sebagaimana terlampir dalam
Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal
diterbitkan dan akan dilakukan
evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan
adanya perubahan dan perbaikan,
maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan
sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT

Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :
1. Komite Keperawatan
2. Manajer Keperawatan
3. Manajer SDI
4. Bagian Personalia
5. Arsip

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


NOMOR : 919/KPTS/SDI/RS/IX/2013
TENTANG : PANDUAN KREDENSIAL
PERAWAT RUMAH SAKIT

KREDENSIALING PERAWAT
RUMAH SAKIT

I. PENDAHULUAN
Salat satu upaya rumah sakit dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya untuk
menjaga keselamatan pasien adalah dengan
menjaga standar profesi dan kompetensi
para staf medisnya yang melakukan tindakan
medis terhadap pasien. Walaupun
seseorang telah memiliki kompetensi untuk
melakukan tindakan-tindakan yang
berhubungan dengan medis, hal itu harus
dibuktikan lagi dengan pemeriksaan kembali
kompetensi seseorang tersebut dalam melakukan
tindakan medis dan tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan spesialisasi tersebut.
Proses pembuktian tersebut berpengaruh
terhadap pengakuan profesi yang diberikan
kepada individu, yang mempunyai otoritas atau
dianggap kompeten dalam melakukan
suatu tindakan tersebut, dan hal itu akan tercakup
dalam proses kredensial.
II. TUJUAN KREDENSIAL
Proses kredensial sangat penting dilaksanakan
oleh rumah sakit dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan
2. Menetapkan standar pelayanan
3. Menilai boleh tidaknya praktik
4. Menentukan dan mempertahankan kompetensi
5. Membatasi pemberian kewenangan
melaksanakan praktik hanya untuk yang
kompeten
6. Melidungi pasien serta staf medis yang
bersangkutan, atas tindakan yang dilakukan.

III. KEBIJAKAN KREDENSIAL


Kredensial Dokter dilaksanakan oleh Subkomite
Kredensial Komite Medik. Kredensial
dokter berlaku untuk semua dokter yang
melaksanakan praktik di Rumah Sakit , baik
dokter tetap, dokter tidak tetap dan dokter mitra.
Hasil kredensial
dokter dibuktikan dengan pemberian penugasan
klinis (clinical appointment) sesuai
dengan kewenangan klinis (clinical privilege)
dokter.
Primary Source Verification
Seluruh tenaga medis, perawat dan penunjang
medis, dalam pelaksanaan proses
kredensialnya akan diawali dengan proses
verifikasi keabsahan ijasah/lulusannya.

IV. PROSEDUR
1. Komite Medik menugaskan Sub Komite
Kredensial untuk melaksanakan
kredensialing.
2. Sub Komite Kredensial bersama dengan Ketua
SMF dan Mitra Bestari melaksanakan
kredensial dengan menghadirkan dokter umum
atau spesialis beserta daftar rincian
kewenangan klinis yang telah diisi oleh dokter
yang akan dikredensial.
3. Komite Medik melalui Sub Komite Kredensial
melakukan kajian terhadap formulir
daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi
oleh pemohon.
4. Komite Medik memberikan kewenangan klinis
yang mencakup derajat kompetensi
dan cakupan praktik.
5. Hasil pengkajian oleh subkomite kredensial
diajukan ke Komite Medik.
6. Komite Medik memberikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada direktur.
7. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis
kepada staf medis yang bersangkutan.
V. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai