Ipi357272 PDF
Ipi357272 PDF
Zuriman Anthony
Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Padang
Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang, Sumatera Barat
e-mail: antoslah@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang besarnya pengaruh perubahan tahanan stator
terhadap kinerja motor induksi 3-fasa akibat terjadi kenaikan suhu pada kumparan motor. Penelitian ini menggunakan
parameter motor induksi yang diambil berdasarkan percobaan di laboratorium yang kemudian dianalisa dengan
menggunakan rangkaian ekivalen motor. Untuk mempermudah analisa maka digunakan progarm Matlab agar dapat
dilihat secara ditail pengaruh perubahan tahanan stator terhadap kinerja motor. Motor induksi yang dijadikan objek
penelitian adalah motor induksi 3-fasa, 1,5HP, 380V, Y, 2,75A, 1400 rpm. Dari penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil bahwa semakin besar kenaikan tahanan kumparan stator, maka semakin jelek kinerja motor, yang
ditandai dengan terjadinya penurunan arus masukan, daya mekanik, daya keluaran, dan efisiensi motor. Kecuali pada
faktor daya motor, dimana kenaikan tahanan stator akan menaikan faktor daya karena kenaikan rugi-rugi pada
kumparan stator sehingga motor bekerja dengan efisiensi yang rendah.
Kata kunci: kenaikan suhu kumparan motor, tahanan kumparan stator, penurunan kinerja motor
Abstract
This research was purposed to give a drawing characteristic of the 3-phase induction motor when the stator’s windings
resistance was increased by the temperature. This research used the motor’s parameters that are taken based on
experiments in the laboratory and then analyzed using the equivalent circuit of a motor. To simplify the analysis, it used
a Matlab program to find out the performance detail of the motor. The motor used was the 3-phase induction motor of
1,5 kW, 380V; Y; 50 Hz; 2.75 A; 1400 rpm. The result of this research showed that increasing resistance of the stator
winding of the motor will reduce the performance of the motor which are marked by decreasing the input current,
mechanical power, output power, and efficiency of the motor. Except for motor power factor, where the increase of
resistance of the stator winding will raise the power factor of the motor, but did not improve the performance of the
motor.
Keywords: increase in temperature of the motor’s winding, resistance of the stator windings, decrease performance
of the motor
44
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
kumparan rotor. Motor ini bekerja berdasarkan X m = Reaktansi magnet pada motor
induksi medan magnet yang berputar pada
R2 '
kumparan stator yang mempengaruhi kumparan 1 s = Resistansi yang mewakili beban
rotor sehingga rotor berputar mengikuti s
perputaran medan magnet pada kumparan motor
stator. Besarnya kecepatan perputaran medan I1 = Arus kumparan stator
magnet ini dapat dihitung dengan mengacu ke
I2 ' = Arus pada kumparan rotor dilihat dari
persamaan berikut.
Ns = 120.f/p (1) sisi stator
Im = Arus Magnet
yang mana :
f = frekuensi sumber AC (Hz) Dari rangkaian ekivalen motor induksi pada
p = jumlah kutup yang terbentuk pada gambar 1, dapat dijabarkan sebagai berikut.
motor R' 2
Ns = kecepatan putaran medan magnet stator Z '2 jX ' 2 (3)
(putaran/menit, rpm) s
Z ' x. jXm
Zp 2 2 (4)
Putaran medan magnet pada stator motor Z ' 2 jXm
induksi akan diikuti oleh rotor sehingga rotor
berputar. Makin berat beban yang diberikan ke
Zt Z 1 Zp 2 (5)
motor, maka kecepatan rotor akan turun V
I1 1 I (6)
sehingga terjadi slip (s) yang dapat dihitung Zt
seperti persamaan (2). VAB V1 I1.x.Z1 (7)
Ns Nr V
s (2)
Ns I 2 ' AB
Z2 '
yang mana :
s = slip R2 '
Nr = kecepatan putaran rotor pada motor
Pm( 3 fasa ) 3x (i2 ' ) 2 x 1 s (9)
s
POUT = Pm (3 fasa) – Prot (10)
Besarnya slip akan mempengaruhi kinerja
motor karena slip ini berhubungan langsung Pin (3 fasa ) 3.x.VLL .x.I L .x. cos (11)
dengan rangkaian ekivalen motor. Hubungan POUT
slip dengan rangkaian ekivalen motor ini .x.100% (12)
diperlihatkan pada gambar 1. PIN
yang mana:
Pm(3 fasa ) = daya makanik yang dibangkitkan
pada motor (W)
R '2 Pin(3 fasa ) = daya masukan pada motor (W)
1 s
s = efisiensi motor (%)
POUT = daya keluaran pada motor (W)
Gambar 1. Rangkaian ekivalen motor induksi Prot = rugi-rugi putaran (W)
3-fasa perfasa
yang mana: Kumparan stator motor induksi biasanya
V1 = Tegangan sumber perfasa pada dibuat dari tembaga yang diberi isolasi. Bila
kumparan stator terjadi peningkatan suhu pada kumparan maka
akan terjadi peningkatan nilai tahanan
R1 = Resistansi kumparan stator
kumparan yang persamaannya dapat dibuat
X 1 = Reaktansi Induktif kumparan stator sebagai berikut.
R2 ' = Resistansi kumparan rotor dilihat dari R1 R0 (1 0t ) (13)
sisi stator yang mana:
X 2 ' = Reaktansi Induktir rotor dilihat dari sisi Rt = tahanan kumparan pada suhu t0 C
stator R0 = tahanan kumparan pada suhu awal (0C)
45
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
α0 = koefisien suhu tahanan per 0C pada total motor sehingga arus masukan semakin
suhu nol 0C kecil. Tetapi efek dari naiknya nilai tahanan ini
t = suhu saat Rt (0C) akan memperkecil daya mekanik (Pm) yang
Dengan memperhatikan persamaan (13) terlihat dibangkitkan motor sehingga daya keluaran
bahwa bila terjadi peningkatan suhu pada motor (Pout) juga menjadi kecil seperti yang
kumparan stator, maka terjadi pula peningkatan diperlihatkan pada gambar 3. Kondisi ini akan
nilai tahanan kumparan stator. Besarnya nilai memperjelek kineja motor karena akan
tahanan kumparan stator ini tergantung kepada menurunkan kemampuan motor untuk
besarnya nilai kenaikan suhu pada kumparan. mengkopel beban sesuai dengan standar yang
tertera pada pelat nama motor.
3. Metode Penelitian
Motor induksi yang diteliti adalah motor 1000
hubungan perubahan tahanahn kumparan stator terhadap kinerja motor
daya
X1 = 9,6231 ohm 750
agar diperoleh hasil perhitungan dengan grafik Gambar 3. Grafik hubungan pengaruh
yang akurat dan cepat. perubahan nilai tahanan kumparan stator
terhadap daya mekanik dan daya keluaran
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan motor
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan menggunakan program Matlab maka hubungan kecepatan rotor terhadap kinerja motor
80
diperloleh hasil kinerja motor seperti yang
diperlihatkan pada gambar 2 sampai dengan 75
gambar 4.
70
Faktor Daya
efisiensi
hubungan perubahan tahanahn kumparan stator terhadap arus motor 65
dalam %
2.8
arus input motor
2.75 60
2.7 55
2.65
50
arus(A)
2.6
45
10 12 14 16 18 20 22 24
2.55 tahanan kumparan staotor
karena dengan naiknya nilai tahanan kumparan process optimation”, IEEE, No. 0-7803-
stator akan memperbesar rugi-rugi daya pada 4962-8198, pp. 1-6.
motor sehingga daya aktif total yang diserap
motor semakin besar dibandingkan dengan daya Sen, P.C., 1989, “Principles of Electric
reaktif yang dihasilkan motor. Dengan kata lain Machines and Power Electronics”, John
bahwa faktor daya yang besar terjadi bukan Wiley & Son, New York.
karena kinerja motor yang baik tetapi karena
rugi-rugi dayayang besar pada motor. Ini
dibuktikan dengan tampilan grafik efisiensi
yang terdapat pada gambar 4, dimana dengan
semakin besarnya faktor daya ternyata efisiensi
motor semakin mengecil (rugi-rugi semakin
besar).
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian motor induksi 3-fasa
yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut.
1. Naiknya nilai tahanan kumparan stator
dari nilai standar nominalnya akan
memperjelek kinerja motor yang
tergantung dari seberapa besar naiknya
nilai tahanan kumparan stator ini.
2. Semakin besar naiknya nilai tahanan
kumparan stator akan memperkecil arus
masukan motor, daya mekanik, daya
keluaran dan efisiensi motor.
3. Semakin besar naiknya nilai tahanan
kumparan stator akan mempebesar nilai
faktor daya motor karena meningkatnya
rugi-rugi kumparan motor sehingga
motor bekerja dengan efisiensi yang
semakin rendah (jelek).
Daftar Pustaka