SAPRAS
SAPRAS
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dapat diketahui dari pembahasan makalah ini adalah
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dan ruang lingkup pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan.
2. Pembaca dapat mengetahui tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan.
3. Pembaca dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan.
4. Pembaca dapat mengetahui perencanaan kebutuhan, pengadaan dan
pengembangan sarana dan prasarana pendidikan.
5. Pembaca dapat mengetahui penataan sarana dan prasarana pendidikan
1.5 MetodePenyusunan
Metode yang
digunakandalampenyusunanmakalahiniadalahstudiputakayaitusuatu
metode penyusunan karya ilmiah yang dilakukan dengan cara mengutip
dari literatur atau sumber pustaka yang berkaitan dengan permasalahan
yang diangkat. Selain itu, penyusun menggunakan pendekatan kualitatif
dalam membuat narasi dan deskripsi mengeni data dan informasi yang
ditelaah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti dan Ruang lingkup Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Salah satu aspek yang seyogyanya mendapat perhatian utama dari setiap administrator
pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan umumnya
mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang dalam proses pendidikan, seperti: gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau
media pendidikan, meja, kursi dan sebagainya.
Sedangkan menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembukuan Media Pendidikan
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan ”sarana pendidikan adalah
semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur,
efektif dan efesien”.
Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, seperti : halaman, kebun atau taman sekolah, jalan
menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya.
Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokan dalam empat
kelompok, yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building,
equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti
pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan dengan baik. Pengelolaan yang
dimaksud meliputi:
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Inventarisasi
4. Penyimpanan
5. Penataan
6. Penggunaan
7. Pemeliharaan
8. Penghapusan
Menurut Tim Pakar Manajemen Pendidikan (2003:86) “pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan
semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien”.
Dengan memperhatikan pendapat diatas maka tempat atau letak tanah untuk bangunan
sekolah harus benar-benar memperhatikan, dan mempertimbangkan keadaan lingkungan
sekolah, kebutuhan murid-murid sekolah, serta kurikulum sekolah itu sendiri.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan menurut J.Mamusung antara lain:
1. Mudah dicapai dengan berjalan kaki ataupun berkendaraan
2. Terletak disuatu lingkungan yang banyak hubungan dengan kepentingan
pendidikan (sekolah)
3. Cukup luas, bentuk maupun tofogafinya akan memenuhi kebutuhan
4. Mudah menjadi kering jika digenangi air, bebas dari pembusukan dan tidak
merupakan tanah yang konstruksinya adalah hasil buatan / timbangan / urugan.
5. Tanahnya yang subur, sehingga mudah ditanami dan indah pemandangan alam
sekitarnya
6. Cukup air ataupun mudah dan tidak tinggi biayanya jika harus menggali sumur
ataupun memasang pipa-pipa perairan
7. Terdapat air yang bersih dan berkualitas
8. Memperoleh sinar matahari yang cukup selama waktu sekolah berlangsung,
sehingga kelancaran dan kesehatan terjamin
9. Tidak terletak di tepi jalan/persimpangan jalan yang ramai dan berbahaya dan
tidak berdekatan dengan rumah sakit, kuburan, pabrik-pabrik yang membisingkan,
pasar dan tempat-tempat lain yang dapat memberikan pengaruh-pengaruh negatif
10. Harganya tidak terlalu mahal (murah)
Dengan memperhatikan syarat-syarat diatas tidak semua tanah dapat dijadikan untuk
tempat pendidikan. Untuk sebelum tanah itu dibeli perlu terlebih dahulu adanya perencanaan.
Dalam pengadaan tanah yang meliputi:
a. Membuat rencana pengdaan tanah, luas dan lokasi sesuai dengan kebutuhan.
REPORT THIS AD
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana sekolah pada dasarnya merupakan salah satu bidang kajian
administrasi sekolah (school Administrator) dan sekaligus menjadi tugas pokok administrator
sekolah atau kepala sekolah. Pada hakekatnya manajemen sarana dan prasarana sekolah
merupakan proses pendayagunaan semua sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.
Melalui proses tersebut diharapakan semua pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan
disekolah dapat secara efektif dan efisien. Secara etimologis(bahasa) prasarana berarti alat
tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya lokasi/tempat bangunan
sekolah, lapanagan olahraga, uang dan sebagainya. Sedangkan sarana berati alat langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan
sebagainya. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen saran dan
prasarana sekolah adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Menurut keputusan menteri P&K No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok
besar yaitu: a) Bangunan dan perabot sekolah b) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan,
alat-alat peraga dan laboratorium c) Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi
audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat
penampil. Dengan demikian manajemen sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk
mengupayakan sarana dan alat peraga yang dibutuhkan pada proses pembelajaran demi
lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan. Sebagai contoh sarana sekolah adalah gedung,
ruangan, meja-kursi alat peraga dan lain-lain. Sedangkan prasarana sekolah adalah jalan
menuju sekolah, tempat atau perkarangan sekolah, kebun, halaman serta tatatertib sekolah.
3.2 Saran
1. Hendaknya kepala sekolah sebagai administrator harus mengetahui langsung sarana
prasarana apa saja yang ada disekolahan dan bagaimana keadaannya.
2. Melakukan sisi pencatatan yang tepat sehingga mudah diketahui dan di kerjakan.
3. Administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran harus senantiasa di tinjau dari segi
pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan program pengajaran
Kondisi-kondisi di atas akan terpenuhi jika administrator mengikutsertakan semua guru dalam
perencanaan seleksi, distribusi dan penggunaan serta pengawasan peralatan dan perlengkapan
pengajaran.