Anda di halaman 1dari 5

Kehidupan masyarakat bali

Dari kegiatan kunjungan wisata dapat diketahui keadaan disana menunjukan


bahwa mayarakat Bali merupakan pemegang teguh tradisi warisan budaya serta
agama dan kepercayaan masih dipegang teguh hingga saat sekarang ini. Kini
Bali adalah sebuah propinsi yang berada di wilayah negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Hindu tetap menjadi agama mayoritas yang wariskan
secara turun temurun.
Kehidupan dalam segi Ekonomi
Kehidupan ekonomi yang berkembang di Bali adalah sektor pertanian. Hal
itu dapat dibuktikan dengan banyaknya lahan pertanian di daerah tersebut
terutama di daerah bukit ataupun dataran tinggi disana. Selain itu karena pulau
bali banyak dikunjungi wisatawan, sehingga banyak masyarakat bali yang
memanfaatkan keadaan tersebut. Sebagian dari mereka menjadi seorang
pedagang yang menjual berbagai barang khas Bali ataupun menjadi pemandu
wisata bagi para wisatawan
Teknologi transportasi di Bali sudah sangat memadai, misalnya transportasi
darat. Disana ada bus yang dipakai untuk kendaraan pengangkut penumpang
antar daerah, baik untuk jarak dekat maupun jarak jauh, bahkan ada yang di
pakai untuk mengangkut penumpang antar pulau. Lalu transportasi laut, ada
yang disebut angkutan penyembrangan Gilimanuk Ketapang yang
menghubungkan Bali dengan Jawa. Disamping itu, Bali mempunytai Bandara
Internasional yang sangat baik. Umumnya mata pencaharian masyarakat Bali
dibidang kesenia, sperti seni pahat, lukis, kerajinan dan lain-lain. Tetapi tidak
semuanya, ada juga yang bergerak di bidang pertanian dan industri, misalnya
perusahaan tenun di Denpasar.

.
Kehidulan dalam segi budaya
Bali dalam kehidupan sehari- hari menggunakan bahasa Bali dan sasak. Bali
mempunyai beraneka ragam seni tari, seperti tari Legong yang berlatar belakang
kisah cinta Raja Lasem, dan tari Kecak adalah tari yang mengisahkan tentang
bala tentara monyet Hanoman dan Sugriwa, dan tari barong. Lagu-lagu
daerahnya pun bermacam-macam seperti mejangeran, Macepet Cepetan,
Meyong – Meyong, Ngusak Asik, dan lain-lain. Alat musiknya disebut gamelan
Bali. Bali juga mempunyai senjata tradisional, yaitu keris (Kedukan), tombak
dan golok. Rumah adatnya pun bermacam-macam seperti Gapura Candi Bentar,
Bali Bengong, Balai Wanikan, Kori Agung, Kori Babetelan. Sedangkan pakaian
adatnya adalah untuk pria Bali berupa ikat kepala (Destar) kain songket saput,
dan sebilah keris terselip dipinggang belakang, kaum wanitanya memakai dua
helai kain songket, Stagen Songket (Merpada), selendang / senteng serta hiasan
bunga emas dan kamboja (Subang, Kalung, Gelang) diatas kepala.
Masyarakat Bali mempunyai tradisi seperti upacara kematian yang
sampai sekarang tetap dilaksanakan, namun saat mengetahui bahwa tradisi
upacara kematian ini sebagai tujuan penyucian roh fase pertama sebagai
kewajiban suci umat Hindu Bali terhadap leluhurnya dengan melakukan prosesi
pembakaran jenazah atau bisa disebut dengan “Ngaben”. Tradisi Ngaben ini
tentunya memiliki arti penting bagi masyarakat Bali. Tijuan dari dilakukannya
ngaben ini adalah agar roh tersebut bisa bereinkarnasi kembali.
Kehidupan dalam Sosial Masyarakat
Struktur masyarakat Bali yaitu Catur Warna antara lain Brahmana,
Kesatria, Wesya, dan Sudra. Pengelompokannya menurut bakat/ kualitas
manusia dan kerjanya:
1. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang ke-Tuhanan
disebut Brahmana.
2. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang pemerintahan
disebut Kesatria.
3. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang perekonomian
disebut Waisya.
4. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang pelayanan
disebut Sudra.
Tetapi pembagian kasta ini tidak seketat seperti di India. Begitu pula dalam
pemberian nama awal pada anak-anak di lingkungan masyarakat Bali
memiliki cara yang khas, yaitu:
a. Wayan untuk anak pertama.
b. Made untuk anak kedua
c. Nyoman untuk anak ketiga
d. Ketut untuk anak keempat
Tetapi ada juga nama Putu untuk panggilan anak pertama dari kasta
Brahmana dan Ksatria.

Kehidupan dalam segi Agama


Sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu – Bali, dengan kitab
sucinya adalah “Weda” yang bersisi tentang Arman, Karmapala, Punarbawa,
dan Moksa.. Sebagian kecil masyarakat Bali yang menganut agama Islam,
Kristen, dan katholik. Penganut agama Islam terdapat di Karang Asem,
Klungkung, dan Denpasar, sedangkan penganut agama Kristen dan katholik
terutama terdapat di Denpasar, Jimbaran dan Singaraja.
Di Bali ada seorang pemimpin agama yang bertugas melaksanakan upacara
keagamaan, terutama upaca besar adalah orang yang dilantik menjadi pendeta
yang umumnya disebut “Sulingih” tetapi tidak semua pendeta disebut Sulingih,
misalnya “Pedanda” untuk pendeta dari kasta Brahmana baik yang beraliran
Siwa maupun Budha, atau “Resi” untuk pendeta dari kalangan Satria.
Manfaat

Kegiatan karyawisata ini dilakukan untuk menambah pengetahuan siswa


dan juga lebih mencintai negeri sendiri. Selain itu juga untuk melatih siswa
untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari di sekolah seperti lebih
menghargai dan menghormati antar perbedaan yang ada di sekitar contohnya
saat kunjungan ke yayasan Bunga Bali. Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena
selain menambah wawasan siswa kegiataan ini lebih mudah bagi siswa untuk
menerima wawasan ataupun pelajaran. Hal ini dikarenakan siswa tak hanya
mendengar dan mencatat saja seperti di sekolah, tetapi mereka melihat dan
mendatangi secara langsung serta mendengarkan penjelasan tentang hal hal
yang berhubungan dengan kebudayaan Bali dari seorang pemandu wisata yang
berasal dari Bali sendiri.

Kesimpulan

Objek wisata yang ada di pulau Bali sangat beraneka ragam, ada yang
berupa wisata olah raga, ada yang berupa fasilitas yang sudah modern, wisata
kebudayaan bali begitu kental dan ada juga yang berupa wisata keindahan alam
yang begitu terjaga keasliannya.
Bali bukan hanya terkenal dengan begitu banyak sektor pariwisatanya,
akan tetapi terkenal dengan begitu banyak pusat oleh oleh dan kerajinan tangan
yang sangat menarik dan merupakan tempat surganya belanja bagi orang-orang
yang berwisata kesana sebagai buah tangan saudara di tempat mereka berasal.

Saran

1. Perlu adanya penambahan fasilitas- fasilitas yang masih dianggap kurang


seperti masjid dan tempat parkir di tempat-tempat wisata. Karena hal
tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan jasa pariwisata Bali.
2. Perlunya peningkatan dalam pelayanan ketika waktu makan prasmanan.
Karena pelayan masih kurang cekatan dalam menyiapkan peralatan
makan saat pengambilan makanan mulai ramai.
3. Perlunya peningkatan dalam pelayanan pihak hotel terutama ketika para
siswa mulai checkin hotel.

Anda mungkin juga menyukai