Kehidupan Masyarakat Bali
Kehidupan Masyarakat Bali
.
Kehidulan dalam segi budaya
Bali dalam kehidupan sehari- hari menggunakan bahasa Bali dan sasak. Bali
mempunyai beraneka ragam seni tari, seperti tari Legong yang berlatar belakang
kisah cinta Raja Lasem, dan tari Kecak adalah tari yang mengisahkan tentang
bala tentara monyet Hanoman dan Sugriwa, dan tari barong. Lagu-lagu
daerahnya pun bermacam-macam seperti mejangeran, Macepet Cepetan,
Meyong – Meyong, Ngusak Asik, dan lain-lain. Alat musiknya disebut gamelan
Bali. Bali juga mempunyai senjata tradisional, yaitu keris (Kedukan), tombak
dan golok. Rumah adatnya pun bermacam-macam seperti Gapura Candi Bentar,
Bali Bengong, Balai Wanikan, Kori Agung, Kori Babetelan. Sedangkan pakaian
adatnya adalah untuk pria Bali berupa ikat kepala (Destar) kain songket saput,
dan sebilah keris terselip dipinggang belakang, kaum wanitanya memakai dua
helai kain songket, Stagen Songket (Merpada), selendang / senteng serta hiasan
bunga emas dan kamboja (Subang, Kalung, Gelang) diatas kepala.
Masyarakat Bali mempunyai tradisi seperti upacara kematian yang
sampai sekarang tetap dilaksanakan, namun saat mengetahui bahwa tradisi
upacara kematian ini sebagai tujuan penyucian roh fase pertama sebagai
kewajiban suci umat Hindu Bali terhadap leluhurnya dengan melakukan prosesi
pembakaran jenazah atau bisa disebut dengan “Ngaben”. Tradisi Ngaben ini
tentunya memiliki arti penting bagi masyarakat Bali. Tijuan dari dilakukannya
ngaben ini adalah agar roh tersebut bisa bereinkarnasi kembali.
Kehidupan dalam Sosial Masyarakat
Struktur masyarakat Bali yaitu Catur Warna antara lain Brahmana,
Kesatria, Wesya, dan Sudra. Pengelompokannya menurut bakat/ kualitas
manusia dan kerjanya:
1. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang ke-Tuhanan
disebut Brahmana.
2. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang pemerintahan
disebut Kesatria.
3. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang perekonomian
disebut Waisya.
4. Orang yang berbakat, berkualitas, dan bekerja di bidang pelayanan
disebut Sudra.
Tetapi pembagian kasta ini tidak seketat seperti di India. Begitu pula dalam
pemberian nama awal pada anak-anak di lingkungan masyarakat Bali
memiliki cara yang khas, yaitu:
a. Wayan untuk anak pertama.
b. Made untuk anak kedua
c. Nyoman untuk anak ketiga
d. Ketut untuk anak keempat
Tetapi ada juga nama Putu untuk panggilan anak pertama dari kasta
Brahmana dan Ksatria.
Kesimpulan
Objek wisata yang ada di pulau Bali sangat beraneka ragam, ada yang
berupa wisata olah raga, ada yang berupa fasilitas yang sudah modern, wisata
kebudayaan bali begitu kental dan ada juga yang berupa wisata keindahan alam
yang begitu terjaga keasliannya.
Bali bukan hanya terkenal dengan begitu banyak sektor pariwisatanya,
akan tetapi terkenal dengan begitu banyak pusat oleh oleh dan kerajinan tangan
yang sangat menarik dan merupakan tempat surganya belanja bagi orang-orang
yang berwisata kesana sebagai buah tangan saudara di tempat mereka berasal.
Saran