Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

GRANULOSIT

DI SUSUN OLEH

NAMA : SYELOMITA RAHIM

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA MANDIRI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Granulosit”
Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menyelesaikan tugas. Makalah ini telah diupayakan agar sesuai dengan apa yang
diharapkan dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalahn ini jauh dari kesempurnaan dan
dengan segala kerendahan hati saya mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun, sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai.

Gorontalo, Agustus.,2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Manfaat ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

2.1 Pengertian Sel Darah Putih ..................................................................... 2

2.2 Jenis – Jenis Sel Darah Putih .................................................................. 2

2.3 Pengertian Granulosit ............................................................................. 3

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang
berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil
metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain
sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi
punya sistem transportasi dengan darah.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah)
dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita
yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5
liter. Jenis sel darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit) dan trombosit (keping darah)
Sel darah putih (leukosit) merupakan unit yang aktif dari system
pertahanan tubuh. Leukosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat
dan kuat terhadap setiap agen infeksi yang ada. Terdapat beberapa jenis
leukosit, yaitu netrofil, eosinofil, basofil, monosit, limfosit dan megakarosit.
Pada orang dewasa terdapat kira-kira 7000 sel darah putih per millimeter
kubik.
Peran sel darah putih (leukosit) yang begitu penting, sehingga seorang
manusia perlu dilakukan pengecekan kadar sel darah putih (leukosit). Oleh
karena itu dilakukannya praktikum patologi klinis ini dimana dilakukan pula
praktikum perhitungan kadar leukosit dalam tubuh manusia.
1.2 Tujuan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sel darah putih?
2. Jenis – jenis leukosit?
3. Apa yang di maksud dengan granulosit?
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui sel darah putih.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis – jenis sel darah putih
3. Mahasiswa dapat mengetahui granulosit

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sel Darah Putih
Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC,
leukocyte) adalah sel-sel sistem imun yang terlibat dalam melindungi tubuh
baik terhadap penyakit menular dan penyerbu asing. Semua sel darah putih
ini diproduksi dan berasal dari sel multipoten di sumsum tulang yang dikenal
sebagai sel induk hematopoietik. Leukosit yang ditemukan di seluruh tubuh,
termasuk darah dan sistem limfatik.
Leukosit adalah sel darah yang mengendung inti, disebut juga sel darah
putih. Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral
organisme terhadap zat-zat asingan. Didalam darah manusia, normal didapati
jumlah leukosit rata-rata 6000-10000 sel/mm3, bila jumlahnya lebih dari
12000, keadaan ini disebut leukositosis, bilakurang dari 5000 disebut
leukopenia.
2.2 Jenis – Jenis Sel Darah Putih
Ada lima jenis leukosit berbeda yang mengembang tugas spesifik
berdasarkan kemampuan masing-masing dan jenis molekul asing yang
dilawan. Lima komponen sel darah putih ini disebut neutrofil, basofil,
eosinofil, monosit, dan limfosit.
1. Neutrofil
Hampir setengah dari jumlah sel darah putih dalam tubuh adalah sel
neutrofil. Neutrofil adalah sel pertama dari sistem kekebalan tubuh yang
merespons dengan cara menyerang bakteri atau virus. Sebagai tameng
utama, neutrofil juga akan mengirimkan sinyal yang memperingati sel-sel
lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk merespons bakteri atau virus
tersebut. Neutrofil umumnya ada pada nanah yang keluar dari infeksi
atau luka di tubuh Anda.
2. Eosinofil
Eosinofil adalah bagian dari leukosit yang berfungsi melawan bakteri
dan infeksi parasit (seperti cacing). Eosinofil juga bekerja ketika
seseorang mengalami reaksi alergi. Apabila jumlah sel eosinofil

2
berlebihan, maka umumnya ini adalah hasil dari respon imun terhadap
zat penyebab alergi.
3. Basofil
Basofil adalah sel darah putih yang jumlahnya hanya sekitar 1 persen.
Basofil berfungsi untuk meningkatkan respons imun non-spesifik
terhadap patogen. Basofil adalah sel yang paling dikenal karena perannya
memunculkan asma..
4. Limfosit (limfosit B dan limfosit T)
Limfosit adalah sel darah putih yang penting untuk menjaga sistem
kekebalan tubuh. Limfosit T bertanggung jawab untuk membunuh
bakteri dan virus secara langsung. Sedangkan limfosit B fungsinya
membuat antibodi untuk melawan antigen.
5. Monosit
Monosit adalah sel darah putih yang bisa dibilang sebagai truk
sampah. Sel leukosit ini jumlahnya ada sekitar 5 persen dari keseluruhan
sel darah putih. Fungsi truk sampah monosit ini adalah berpindah ke
jaringan-jaringan dalam tubuh sembari membersihkan sel-sel mati di
dalamnya.
2.3 Pengertian Granulosit
Granulosit adalah jenis sel darah putih yang ditandai dengan adanya
butiran dalam sitoplasma mereka. Granulosit juga disebut leukosit
polimorfonuklear (PMN, PML, atau PMNL) karena bentuk bervariasi dari
inti, yang biasanya lobed menjadi tiga segmen. Hal ini membedakan mereka
dari agranulosit mononuklear.
Dalam bahasa umum, leukosit polimorfonuklear adalah istilah yang sering
merujuk secara khusus untuk granulosit neutrofil, yang paling melimpah dari
granulosit; jenis lain (eosinofil, basofil, dan sel mast) memiliki jumlah yang
lebih rendah. Granulosit diproduksi melalui granulopoeisis dalam sumsum
tulang.
Granulosit adalah jenis sel darah putih yang terbuat dari butiran kecil,
yang mengandung protein. Jenis-jenis sel-sel ini adalah neutrofil, eosinofil,
dan basofil. Fungsi Granulosit adalah membantu tubuh melawan infeksi

3
bakteri. Jumlah granulosit dalam tubuh naik ketika ada infeksi serius. Orang
dengan angka yang lebih rendah dari granulosit lebih mungkin untuk
mendapatkan infeksi buruk lebih sering. Granulosit dihitung sebagai bagian
dari tes diferensial sel darah putih. Ada empat jenis granulosit; basofil,
eosinofil, neutrofil, dan sel mast, berikut penjelasaanya:
1. Basofil
Basofil adalah jenis spesifik leukosit yang disebut granulosit, yang
dicirikan oleh granula sitoplasma besar yang dapat diwarnai dengan
pewarna dasar dan inti bi-lobed, memiliki kemiripan dengan sel mast,
sejenis granulosit lainnya. Basofil adalah granulosit yang paling tidak
umum, hanya menghasilkan 0,5% dari leukosit darah yang bersirkulasi,
dan memiliki masa hidup yang pendek hanya 2-3 hari.

2. Eosinofil
Eosinofil adalah granulosit yang memiliki karakteristik granula
sitoplasma yang besar dan nukleus yang memiliki lobus dua. Mereka
dapat ditemukan tidak hanya di sumsum tulang dan aliran darah tetapi
juga di jaringan termasuk; timus, saluran pencernaan bagian bawah,
ovarium, uterus, limpa dan kelenjar getah bening (Uhm et al. 2012).
Eosinofil membentuk sekitar 1% dari leukosit yang bersirkulasi, naik
menjadi sekitar 3-5% ketika diaktifkan. Eosinofil berumur pendek dalam
darah tepi yang bertahan hingga 12 jam, namun mereka dapat tetap
berada di jaringan hingga 12 hari ketika dalam keadaan stabil yang tidak
distimulasi.

4
3. Neutrofil
Neutrofil adalah leukosit paling melimpah yang ditemukan dalam
aliran darah manusia dan membentuk garda depan dari respon imun
seluler. Mereka berkembang di sumsum tulang dari prekursor sel-sel
induk hematopoietik granulosit monosit (GMP) di bawah kendali faktor
stimulasi koloni granulosit (G-CSF) dalam proses yang dikenal sebagai
granulopoiesis, sebelum dilepaskan ke dalam aliran darah. Neutrofil yang
bersirkulasi berumur pendek (sekitar lima jam) tetapi perekrutan ke
lokasi cedera dan / atau infeksi dapat meningkatkan masa hidup mereka
secara signifikan hingga beberapa hari.

4. Sel mast
Pertama kali dijelaskan oleh Paul Ehrlich pada tahun 1878 sel mast
awalnya dianggap sebagai sumber makanan untuk jaringan di sekitarnya.
Sumber kesalahpahaman ini terletak pada pewarnaan sel dengan pewarna
alkalin anilin. Pewarna ini memungkinkan visualisasi butiran besar yang
menjadi ciri sel mast. Meskipun Ehrlich bekerja, fungsi sel mast tetap
sulit dipahami sampai tahun 1950 ketika sejumlah penelitian memuncak
dalam identifikasi sel mast sebagai gudang utama untuk histamin.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC,
leukocyte) adalah sel-sel sistem imun yang terlibat dalam melindungi tubuh
baik terhadap penyakit menular dan penyerbu asing. Semua sel darah putih
ini diproduksi dan berasal dari sel multipoten di sumsum tulang yang dikenal
sebagai sel induk hematopoietik. Leukosit yang ditemukan di seluruh tubuh,
termasuk darah dan sistem limfatik.
Granulosit adalah jenis sel darah putih yang ditandai dengan adanya
butiran dalam sitoplasma mereka. Granulosit juga disebut leukosit
polimorfonuklear (PMN, PML, atau PMNL) karena bentuk bervariasi dari
inti, yang biasanya lobed menjadi tiga segmen. Hal ini membedakan mereka
dari agranulosit mononuklear.

6
DAFTAR PUSTAKA
Riki.,2012.(http://stikeskharismakarawang.blogspot.com/2012/12/makalah-
leukosit_15.html) Di akses pada tanggal 15 Agustus 2019

Novita.2015.(https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fungsi-leukosit-sel-
darah-putih/) Di akses pada tanggal 15 Agustus 2019

Isham.2015.(https://hisham.id/2015/06/pengertian-dan-fungsi-granulosit.html) Di
akses pada tanggal 15 Agustus 2019

Ahmat.2017.(https://www.infolabmed.com/2017/03/sel-darah-putih-penjelasan-
secara-umum.html) Di akses pada tanggal 15 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai