Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Respirasi
Pernapasan atau respirasi ialah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan
lingkungannya. Secara umum, pernapasan bisa diartikan sebagai proses menghirup oksigen
udara lalu mengeluarkan karbon dioksida serta uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen
adalah zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan didapatkan dari udara di
lingkungan sekitar.

Pernapasan manusia meliputi dua proses, yakni :


1. Pernapasan Eksternal
pernapasan dengan penukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara
gelembung paru-paru dengan darah kapiler.
2. Pernapasan Internal
ialah pernapasan dengan pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah kapiler
dengan sel-sel jaringan tubuh.
Dalam proses pernapasan, oksigen membutuhkan oksidasi (pembakaran) zat makanan.
Oksidasi zat makanan tersebut adalah gula (glukosa). Glukosa adalah zat makanan yang
mengandung energi. Proses oksidasi zat makanan, yakni glukosa, tujuannya untuk
menghasilkan energi. Jadi, pernapasan/ respirasi dilakukan organisme untuk mengambil
energi yang ada di dalam makanan. Hasil utamanya pernapasan adalah energi. Hasil energi
digunakan untuk aktivitas hidup, seperti untuk pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh,
lalu pembelahan sel-sel tubuh, serta kontraksi otot. Berikut ini alat dan bagian sistem
pernapasan manusia sesuai urutannya:
1. Hidung
Hidung ini adalah organ tubuh pertama kita yang dilalui oleh oksigen. Bagian hidung
terdiri dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga hidung. Di dalam rongga
hidung terdapat selaput lendir dan bulu-bulu hidung, makanya lebih aman kalau kita
bernafas menggunakan hidung daripada mulut.
2. Tenggorokan
Tenggorokan ini memiliki 2 cabang saluran yaitu untuk saluran pernafasan dan untuk
saluran pencernaan. Khusus untuk saluran pernafasan biasanya panjangnya 12-14 cm.
Tepat dibagian pangkalnya tenggorokan kita namakan laring. Laring ini panjangnya
hanya sekitar 3-4 cm dan berbentuk seperti kerucut terbalik yang tersusun dari 9 tulang
rawan dan beberapa otot. Nah jika kita amati secara seksama di tulang rawan, kita akan
menemukan pintu masuk laring atau biasa kita sebut epiglotis.
3. Trakea
Trakea ini terletak di kerongkongan saluran makanan. Trakea ini tersusun dari tulang
rawan yang berbentuk cincin. Untuk dinding sebelah dalamnya terdapat selaput lendir
dan silia. fungsinya adalah menahan dan mengeluarkan kotoran agar tidak masuk paru-
paru jika kotoran tersebut tidak mampu ditangkap oleh cairan dari laring.
4. Bronkus
Bronkus ini adalah cabang trakea dan tersusun atas tulang-tulang rawan yang
berbentuk cincin. Cabangnya ada dua yaitu kekanan menuju paru-paru kanan dan
kekiri menuju paru paru kiri.
Fungsi dari bronkus sendiri adalah sebagai tempat untuk masuknya udara ke paru-paru
dan keluarnya udara dari paru-paru.
5. Tenggorokan
Tenggorokan ini memiliki 2 cabang saluran yaitu untuk saluran pernafasan dan untuk
saluran pencernaan. Khusus untuk saluran pernafasan biasanya panjangnya 12-14 cm.
Tepat dibagian pangkalnya tenggorokan kita namakan laring. Laring ini panjangnya
hanya sekitar 3-4 cm dan berbentuk seperti kerucut terbalik yang tersusun dari 9 tulang
rawan dan beberapa otot. Nah jika kita amati secara seksama di tulang rawan, kita akan
menemukan pintu masuk laring atau biasa kita sebut epiglotis.
6. Trakea
Trakea ini terletak di kerongkongan saluran makanan. Trakea ini tersusun dari tulang
rawan yang berbentuk cincin. Untuk dinding sebelah dalamnya terdapat selaput lendir
dan silia. fungsinya adalah menahan dan mengeluarkan kotoran agar tidak masuk paru-
paru jika kotoran tersebut tidak mampu ditangkap oleh cairan dari laring.
7. Bronkus
Bronkus ini adalah cabang trakea dan tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk
cincin. Cabangnya ada dua yaitu kekanan menuju paru-paru kanan dan kekiri menuju
paru paru kiri. Fungsi dari bronkus sendiri adalah sebagai tempat untuk masuknya udara
ke paru-paru dan keluarnya udara dari paru-paru.
8. Bronkiolus
cabang bronkus adalah bronkiolus. Jumlah cabangnya sesuai gelambir paru-paru, bagi
yang menuju paru-paru kanan berjumlah 3 cabang sedangkan yang paru-paru kiri ada 2
cabang. Bronkiolus adalah saluran halus, kecil, dan dindingnya tipis. Bronkiolus
rongganya ada silia dan tidak memiliki tulang rawan. Ujung Bronkiolus terdapat
gelembung-gelembung sangat kecil dinamakan alveolus.
9. Alveolus
Alvelous ini memungkin udara keluar masuk (oksigen dan karbon dioksida) dari dalam
paru-paru. Alvelous ini berjumlah sekitar 300 juta dalam paru-paru. Alvelous
diselubungi pembuluh darah yang membentuk jaring. Dinding alvelous sangat tipis
seperti silapis sel, lembab, dan berdekatan dengan kapiler darah.
10. Paru-paru
Inilah organ yang paling vital di antara organ yang lain. Paru-paru ini letaknya berada
di dalam rongga dada tepatnya diatas diafragma.
11. Diafragma
Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi antara rongga perut dan rongga
dada. Manusia memiliki 2 pasang paru-paru, kanan dan kiri. Bagian kiri terdapat 2
gelambir/lobus (atas bawah) dan dikiri ada 3 gelambir yaitu atas, tengah dan bawah.
Paru-paru terbungkus pleura (selaput paru-paru). Pleura memiliki 2 lapisan dan salah
satu lapisannya berisi cairan. Fungsi cairan tersebut adalah Supaya tidak ada lecet pada
paru-paru akibat gesekan yang disebabkan mengembang dan mengempisnya paru-paru.
Kapasitas maksimal paru-paru menampung udara adalah berkisar sekitar 3,5 liter.
Jenis Pernapasan Pada Sistem Pernapasan Pada Manusia

Pernapasan dada: pernapasan yang terjadi karena kerja otot antar tulang yang
berkontraksi.

Inspirasi: otot antar tulang berkontraksi, tulang rusuk naik, paru-paru mengembang, rongga
dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari tekanan luar

ekspirasi: otot antar tulang berelaksasi, tulang rusuk turun, paru-paru menyusut, rongga
dada membesar, tekanan dalam lebih besar dari tekanan luar

pernapasan perut: pernapasan yang terjadi karena kerja otot diafragma

inspirasi: otot diafragma berkontraksi, tulang rusuk naik, rongga dada membesar, tekanan
dalam lebih kecil dari tekanan luar

ekspirasi: otot diafragma berelaksasi, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil, tekanan
dalam lebih besar dari tekanan luar
II.2 Penyakit pada system respirasi
Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan merupakan organ
tubuh yang sangat penting. Jika alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka
proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.Berikut akan
diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa
gatal.
2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan
yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma
bersifat menurun.
3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri
mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil
atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas,
sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah

Gejala sistemik/umum penyakit tuberkulosa :

 Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
 Penurunan nafsu makan dan berat badan.
 Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
 Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:

 Rinitis
 Radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza.misal
Faringiti, Laringitis , Bronchitis , Sinusitis

1. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari,
dan debu. Produksi lendir meningkat.
2. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan
sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi
antibiotik.
3. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya
antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu
banyak serak.
4. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami
demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan
5. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang
hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui
operasi.

Bronchitis ditandai adanya dilatasi ( ektasis ) bronkus lokal yang bersifat patologis dan
berjalan kronik.

 Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding


bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus.
 Bronkus yang terkena umumnya bronkus kecil (medium size ), sedangkan bronkus
besar jarang terjadi
 Bronchitis kronis dan emfisema paru sering terdapat bersama-sama pada seorang
pasien, dalam keadaan lanjut penyakit ini sering menyebabkan obstruksi saluran
nafas yang menetap yang dinamakan cronik obstructive pulmonary disease ( COPD
).
 Di negara barat, kekerapan bronchitis diperkirakan sebanyak 1,3% diantara populasi.
Di Inggris dan Amerika penyakit paru kronik merupakan salah satu penyebab
kematian dan ketidak mampuan pasien untuk bekerja.
 Kekerapan setinggi itu ternyata mengalami penurunan yang berarti dengan
pengobatan memakai antibiotik. Di Indonesia belum ada laporan tentang anka-angka
yang pasti mengenai penyakit ini.
 Kenyataannya penyakit ini sering ditemukan di klinik-klinik dan diderita oleh laki-
laki dan wanita.
 Penyakit ini dapat diderita mulai dari anak bahkan dapat merupakan kelainan
congenital. ETIOLOGI
 Penyebab bronchitis sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas.
 Pada kenyataannya kasus-kasus bronchitis dapat timbul secara congenital maupun
didapat

1. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan


oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia
(akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN,
atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
2. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
3. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang
dihasilkan kuman difteri.
4. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan
udara.
5. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada
alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
6. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas
karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau
amandel.
7. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru
dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan
aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru.
Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita
menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.

Untuk jelasnya Deskripsi penyakit Pernafasan sebagai berikut

Asma

 Asma adalah suatu keadaan di mana saluran napas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan;
penyempitan ini bersifat sementara.
 Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
 Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi.
 Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan
serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu.
 Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher.
 Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-
satunya gejala.
 Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa
cemas.
 Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
 Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena
sesaknya sangat hebat.
 Kebingungan, letargi dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa
persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
 Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan
udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar
organ dada.
 Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
 Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal.
 Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan
rutin untuk mencegah serangan.
 Agonis reseptor beta-adrenergik (inhaler) merupakan obat terbaik untuk mengurangi
serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin
dipicu oleh olahraga.
 Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama
jantung.
 Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari.
Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum
melakukan olah raga
Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).

 Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna.
 Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
 Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai
bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)
 Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru
dan saluran pernafasan menahun.

Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:

 Sinusitis kronis
 Bronkiektasis
 Alergi
 Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:


 Berbagai jenis debu
 Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur
dioksida dan bromin
 Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
 Tembakau dan rokok lainnya.
Gejalanya berupa:

 batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)


 Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
 Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
 bengek
 lelah
 pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan wajah
 telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan pipi tampak kemerahan
 sakit kepala
 gangguan penglihatan.
 Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa
diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan
acetaminophen.
 Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
 Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa
penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan
demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru.
 Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau
ampisilin.
 Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma
pneumoniae. Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin.
 Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.
 Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka
dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu
dilakukan penggantian antibiotik.

Influensa
 Influensa, biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, adalah penyakit menular
burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae
(virus influensa). Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si
penderita. Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan,
sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak
enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan
terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak
dan orang berusia lanjut.
 Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak
kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
 Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan
penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
Pencegahan
1. Sebagian besar virus influensa disebarkan melalui kontak langsung. Seseorang yang
menutup bersin dengan tangan akan menyebarkan virus ke orang lain. Virus ini dapat
hidup selama berjam-jam dan oleh karena itu cucilah tangan sesering mungkin dengan
sabun
2. Minumlah yang banyak karena air berfungsi untuk membersihkan racun
3. Hiruplah udara segar secara teratur terutama ketika dalam cuaca sejuk
4. Cobalah bersantai agar anda dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh karena
dengan bersantai dapat membantu sistem kekebalan tubuh merespon terhadap virus
influensa
5. Kaum lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit kronis dianjurkan diimunisasi.
Namun perlu adanya alternatif lain dalam mengembangkan imunitas dalam tubuh
sendiri, melalui makanan yang bergizi dan menjahui potensi-potensi yang
menyebabkan influenza
6. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dengan mengkonsumi 200 ml yoghurt
rendah lemak per hari mampu mencegah 25% peluang terkena influensa dikarenakan
yoghurt mengandung banyak laktobasilus.
Flu burung

 (bahasa Inggris: avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus
influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu
pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia
 Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya Hemagglutinin
(H) dan Neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. Virus flu burung yang
sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama
3-5 hari.
 Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan
sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena
itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari
penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik.
Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
 Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau
dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak
atau menyentuh bahan makanan mentah.
 Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal.
Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
 Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan
(mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien
perlu segera mendapatkan perhatian medis.
 Penanganan medis maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis yang
berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti virus. Di
antara antivirus yang dapat digunakan adalah jenis yang menghambat replikasi dari
neuramidase (neuramidase inhibitor), antara lain Oseltamivir (Tamiflu) dan
Zanamivir. Masing-masing dari antivirus tersebut memiliki efek samping dan perlu
diberikan dalam waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokter.

Flu babi

 (Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus


Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap
tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi,
meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus
termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan
kesadaran yang berakhir pada kematian Flu babi diketahui disebabkan oleh virus
influenza A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.
 Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala
influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada
kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa
penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

Asbestosis

 Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
 Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika
terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut.
Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi
paru-paru).
 Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di
dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang
dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya
pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
 Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi
dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari
partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:

 Plak pleura (klasifikasi)


 Mesotelioma maligna
 Efusi pleura.
 Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya
jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
 Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk
melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat
dan mengalami kegagalan pernapasan.
 Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan
bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya
cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes
juga bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput
perut yang disebut mesotelioma peritoneal.
 Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan.
Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes.
Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak
menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat
menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama
30-40 tahun
 Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama
mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

 Batuk
 rasa sesak di dada
 nyeri dada
 kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh
genderang).
 Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak
dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan
obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik
melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang
hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal,
kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan
kanker.
 Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan
kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu,
sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi
pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
 Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang
berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna
menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap
pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian
bersih untuk kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa
pulang, dan pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-
masing.
Faringitis

 Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.
Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan.
 Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, disebabkan daya tahan yang lemah.
Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala
makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin
bisa menolong.
 Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pra tanda penyakit flu atau pilek.
faringitis ada yang akut dan kronis,
 Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan
kadang disertai demam dan batuk.
 Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama,
biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di
tenggorok.

TBC (TUBERCULOSIS)

 Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin,
atau kaya) dan dimana saja.
 Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan
sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.
 Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
 Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
 Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch.
 Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
 Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini
bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah
infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
 Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera
akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui
serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme
pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan
bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang
sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
 Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant
sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel
bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-
paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang
yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan
tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
 Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama
pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

Gejala sistemik/umum

 Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
 Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
 Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus

 Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
 Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
 Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan
keluar cairan nanah.
 Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang.
 Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui
adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan
penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3
bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA
positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

Emfisema

 Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.


 Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.
 Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya.
 Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
 Gejala: Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
 Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
 Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
Kanker Paru-Paru

 Penyebab: Kanker telah menjadi penyakit yang mematikan, bahkan kanker paru-
parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya.
 Sel tumor atau kanker yang tumbuh di paru-paru dialami oleh penderita kanker paru-
paru.
 Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain.
 Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan
dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan
mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.
 Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor
keturunan.
 Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat
badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat
apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
 Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi
makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel
kanker.
Pneumonia

 Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim)
yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
 Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
 Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan
sesak napas juga disertai demam tinggi.
 Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh
tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan
tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara
teratur.
 Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan
meminum antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai