Policy Brief Mendorong Perbaikan Kinerja Layak280619
Policy Brief Mendorong Perbaikan Kinerja Layak280619
BRIEF
Agustus 2018
K
warah perencanaan pembangunan (musren
ota Yogyakarta belum sepenuhnya bang) tidak mampu menyediakan peluang
mampu menyediakan pekerjaan yang kerja yang sesuai dengan keterampilan dan
layak bagi pemuda dan perempuan. keahlian pencari kerja. Akibatnya, usulan-
Survei INFID (2018) di Kota Yogyakarta usulan yang tercermin dalam musrenbang
menunjukkan bahwa hingga saat ini dari seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan riil
total responden yang disurvei, baru sekitar calon pekerja. Meskipun musrenbang hanya
26 persen tenaga kerja di kelompok ini yang salah satu wadah menjaring kebutuhan
bekerja sesuai keahliannya. Sementara itu, keterampilan dari sisi calon peserta,
masih terdapat 31 persen pekerja yang mekanisme usulan dari bawah ini tentunya
digaji di bawah Upah Minimum Kota (UMK). perlu dioptimalkan lagi. Kedua, belum
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya optimalnya sinergi antara pemerintah,
informasi mengenai mekanisme kenaikan swasta, institusi pendidikan, dan kelompok
gaji atau upah dan tidak adanya ruang untuk masyarakat sipil dalam mendukung kebija
menegosiasikan gaji.1 Akan tetapi, kebijakan kan kerja layak di Kota Yogyakarta.
UMK bagi sebagian pe ngusaha, terlebih
Data publikasi April, 2017 memperlihatkan
dalam ketogori UKM, mengalami kesulitan
rasio penduduk usia produktif terhadap total
untuk memenuhi standar UMK, mengingat
penduduk sebesar 0,78%. Bonus demografi
keuntungan yang diperoleh masih terbilang
ini merupakan peluang untuk meningkatkan
kecil karena jumlah produksi yang terbatas.
tingkat kesejahteraan daerah karena beban
Riset IRE menemukan dua penyebab penduduk usia produktif untuk menanggung
utama kondisi ini. Pertama, ketidaksesuaian penduduk usia non produktif menjadi lebih
antara kebijakan pemerintah kota dengan kecil. Selain itu, tingkat pengangguran di
kebutuhan peningkatan kapasitas dan Kota Yogyakarta juga terbilang rendah yaitu
keahlian pekerja. Program atau kegiatan 3.33%, di bawah rata-rata pengangguran
nasional yang mencapai 5%. Namun, jumlah
1 Prakarsa-INFID, 2018, Laporan Riset Kondisi pekerja perempuan terbilang masih rendah
Ketenagakerjaan di Kota Yogyakarta.
2.317 67.214
3.851 70.374
200.877
Angkatan Kerja 210.987
108.452
70.43
211.743
Bukan Angkatan Kerja
Pengangguran
Penduduk Usia Kerja 110.895
Bekerja Jumlah Penduduk
Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 2017
86%
69%
31%
14% Ya
Tidak
Policy Brief ditulis oleh Dina Mariana, Rajif Dri Angga, dan Melani Jayanti. Reviewer oleh Titok Hariyanto. Policy Brief ini merupakan produk pengetahuan yang
dipublikasikan oleh Institute for Research and Empowerment (IRE) yang disarikan dari hasil riset yang bertema Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Yogyakarta dan
serangkaian dialog kebijakan dengan pemangku kepentingan ketenagakerjaan di Kota Yogyakarta.
Riset dan publikasi Policy Brief didukung oleh International NGO Forum on Indonesia Development (Infid). Pembaca dipersilahkan untuk menyalin, menyebarkan
dan mengirimkan karya ini untuk tujuan nonkomersil.
Untuk memperoleh salinan laporan ini atau keterangan lebih lanjut mengenai laporan ini, silahkan menghubungi Unit Komunikasi IRE Yogyakarta. Laporan ini
juga tersedia pada situs web IRE Yogyakarta.