PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Kegagalan penyatuan atau perkembangan jaringan lunak dan atau tulang selama fase embrio
pada trimester I.
2. Terbelahnya bibir dan atau hidung karena kegagalan proses nosal medial dan maksilaris untuk
menyatu terjadi selama kehamilan 6-8 minggu.
3. Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan
penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12 minggu.
4. Penggabungan komplit garis tengah atas bibir antara 7-8 minggu masa kehamilan.
Palatoskisis(kehamilan 9
Terjadi bersama : minggu
Komplikasi : gangguan
pendengaran,otitis Labiopalatoskisis
media,distress
pernapasan,resiko infeksi - Gangguan bicara
saluran pernapasan,tumbang Pembedahan
- Aspirasi,dll.
terhambat.
2.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan labio palatoschizis adalah dengan tindakan pembedahan. Tindakan
operasi pertama kali dikerjakan untuk menutup celah bibir palatum berdasarkan kriteria “ rule of
ten “, yaitu:
a. Umur lebih dari 10 minggu ( 3 bulan )
b. Berat lebih dari 10 pond ( 5 kg )
3.1 Pengkajian
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
A. BB normal neonatus : 2,75 – 3,00 kg
B. TB normal neonatus : 50 cm
C. LK normal neonatus : 43 -35 cm
D. LD normal neonatus : 32 -33 cm
E. Perkembangan motorik kasar
1. Usia 1 - 4 bulan
a. Mengangkat kepala saat tengkurap.
b. Dapat duduk sebentar dengan ditopang.
c. Dapat duduk dengan kepala tegak.
d. Jatuh terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi berdiri.
e. Kontrol kepala keluar.
f. Mengangkat kepala sambil berbaring terlentang.
g. Berguling dari terlentang kemiring.
h. Posisi lengan dan tungkai kurang flexi.
i. Berusaha merangkak
2. Usia 4 -8 bulan
a. Menahan kepala tegak terus menerus
b. Berayun ke depan dan ke belakang
c. Berguling dari terlentang ke tengkurap
d. Dapat duduk dengan bantuan selama interval singkat
3. Usia 8 -12 bulan
a. Duduk dari posisi tegak tanpa bantuan
b. Dapat berdiri tegak dengan bantuan
c. Menjelajah
d. Berdiri tegak tanpa bantuan walaupun sebentar
e. Membuat posisi merangkak
MAKALAH “ Labio Palato Skisis”
OLEH : KHOMSIATUN 13
f. Merangkak
g. Berjalan dengan bantuan
F. Perkembangan motorik halus
1. Usia 1 – 4 bulan
a. Melakukan usaha yang bertujuan untuk memegang suatu obyek
b. Mengikuti obyek dari sisi ke sisi
c. Mencoba memgang benda tapi terlepas
d. Memasukkan benda ke dalam mulut
e. Memperhatikan tangan dan kaki
f. Memegang benda dengan kedua tangan
g. Mempertahankan benda di tangan walaupun hanya sebentar
2. Usia 4 - 8 bulan
a. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk memegang
b. Mengeksplorasi benda yang sedang dipegang
c. Mampu menahan menahan kedua benda di kedua tangan secara simultan
d. Menggunakan bahu dan tangan sebagai satu kesatuan
e. Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan yang lainnya
3. Usia 8 – 12 bulan
a. Melepas objek dengan jari lurus
b. Mampu menjepit benda
c. Melambaikan tangan
d. Menggunakan tangan untuk bermain
e. Menempatkan objek ke dalam wadah
f. Makan biskuit sendiri
g. Minum dengan cangkir engan bantuan
h. Menggunakan sendok dengan bantuan
i. Makan dengan jari
j. Memegang krayon dan membuat coretan di atas kertas
G. Perkembangan sensoris
1. Usia 0 -1 bulan
a. Membedakan rasa manis dan asam
MAKALAH “ Labio Palato Skisis”
OLEH : KHOMSIATUN 14
b. Menari diri dari stimulus yang menyakitkan
c. Membedakan bau, mampu mendeteksi bau ibu
d. Memalingkan kepala dari bau yang tidak disukai
e. Membedakan bunyi berdasarkan perbedaan nada, frekuensi dan durasi
f. Berespon terhadap penurunan cahaya
g. Mudah melacak objek tetapi mudah juga kehilangan objek tersebut
h. Lebih berfokus pada wajah manusia dibandingkan benda – benda lain yang ada
dalam satu lapang pandang
i. Mempunyai ketajaman penglihatan 20 / 40, mampu berfokus pada objek yang
berada pada jarak 20 cm
j. Terdiam jika mendengar bunyi suara
2. Usia 1 – 4 bulan
a. Membedakan wajah dan suara ibu
b. Menunjukkan pelacakan visual yang akurat
c. Membeda-bedakan antar pola penglihatan
d. Membeda-bedakan wajah yang dikenal dan tidak kenal
3. Usia 4 – 8 bulan
a. Berespon terhadap perubahan warna
b. Mengikuti objek dari garis tengah ke samping
c. Mengikuti objek dari berbagi arah
d. Mencoba mencari sumber bunyi
e. Berusaha mengkoordinasikan tangan – mata
f. Indera penciuman sudah berkembang dengan baik
g. Mencapai batas ketajaman penglihatan dewasa
h. Berespon terhadap suara yang tidak terlihat
4. Usia 8 – 12 bulan
a. Persepsi ke dalam telah meningkat
b. Mengenali namanya sendiri
H. Perkembangan kognitif
1. Usia 0 -1 bulan
a. Perilaku involunter
MAKALAH “ Labio Palato Skisis”
OLEH : KHOMSIATUN 15
b. Refleksif primer
c. Orientasi autistic
d. Tidak ada konsep baik diri sendiri maupun orang lain
2. Usia 1 – 4 bulan
a. Perilaku reflektif secara bertahap diagantikan gerakan volunter
b. Aktifitas berpusat di sekitar tubuh
c. Membuat usaha awal untuk mengulang atau menirukan tindakan
d. Banyak menunjukkan perilaku trial dan error
e. Berusaha memodifikasi perilaku sebagai respon terhadap berbagai stimulus
(menghisap payudara vs botol)
f. Menunjukkan orientasi simbolitik
g. Tidak mampu membedakan diri sendiri dan orang lain
h. Terlibat dalam suatu aktifitas, karena aktifitas tersebut menyenangkan
3. Usia 4 – 8 bulan
a. Menunjukkan pengulangan tindakan yang bertujuan
b. Menunjukkan keinginan berperilaku untuk mencapai tujuan
c. Menentukan perbedaan intensitas (suara dan penglihatan)
d. Menunjukkan tindakan sederhana
e. Menunjukkan permulaan objek permanent
f. Antisipasi kejadiaan – kejadian di masa akan datang (makan)
g. Menunjukkan kesadaran bahwa diri sendiri terpisah dengan orang tua
4. Usia 8 – 12 bulan
a. Mengantisipasi kejadian sebagai suatu yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan.
b. Menunjukkan tingkat kegawatan pada kesengajaan perilaku
c. Menunjukkan perilaku – perilaku yang mengarah pada tujuan
d. Membuktikan kepermanenan objek
e. Mencari objek – objek yang hilang
f. Dapat mengikuti sejumlah besar tindakan
g. Memahami dari kata – kata dan perintah sederhana
h. Menghubungkan sikap dan perilaku dengan symbol
MAKALAH “ Labio Palato Skisis”
OLEH : KHOMSIATUN 16
i. Menjadi lebih mandiri dan figur keibuan
I. Perkembangan bahasa
1. Usia 0 -1 bulan
a. Mendengkur
b. Membuat suara tanpa huruf hidup
c. Membuat suara merengek ketika sedang kesal
d. Membuat suara berdeguk ketika sedang kenyang
e. Tersenyum sebagai respon terhadap pembicaraan orang dewasa
2. Usia 1 -4 bulan
a. Bersuara dan tersenyum
b. Dapat membuat bunyi huruf hidup
c. Bersuara
d. Berceloteh
3. Usia 4 -8 bulan
a. Menggunakan vokalisasi yang semakin banyak.
b. Menggunakan kata – kata yang terdiri dari 2 suku kata (buu – buu).
c. Dapat membuat dan bunyi vokal bersamaan
4. Usia 8 -12 bulan
a. Mengucapkan kata – kata pertama
b. Menggunakan bunyi untuk mengidentifikasikan objek, orang dan aktifitas
c. Menirukan berbagai bunyi kata
d. Mengucapkan serangkaian suku kata
e. Memahami arti larangan misal : “ jangan “
f. Berespon terhadap panggilan dan orang – orang yang mirip anggota keluarga
g. Menunjukkaninfleksi kata – kata yang nyata
h. Menggunakan 3 kosa kata
i. Menggunakan kalimat satu kata
J. Perkembangan psikoseksual (Tahap oral)
1. Berfokus pada tubuh – mulut
2. Tugas perkembangan – gratifikasi kebutuhan dasar (makanan, kehangatan dan
kenyamanan)
MAKALAH “ Labio Palato Skisis”
OLEH : KHOMSIATUN 17
3. Krisis perkembangan dan penyapihan; bayi dipaksa untuk menghentikan
kesenangannya untuk minum ASI / menyusu dari botol
4. Keterampilan koping yang umum – menghisap, menangis, mendengkur, berceloteh,
memukul dan bentuk perilaku lainnya sebagai respon iritan
5. Kebutuhan seksual – menggeneralisasikan sensasi tubuh yang menyenangkan.
Meskipun berfokus pada kebutuhan oral, bayi mendapat kesenangan fisik dari
digendong, ditimang, diayun.
6. Bermain – stimultan taktil diberikan melalui aktifitas pengasuhan
K. Perkembangan psikososial
1. Tugas perkembangan – perkembangan rasa percaya terhadap pemberian asuhan primer
2. Krisis perkembangan – disapih dari ASI / susu botol
3. Bermain – interaksi dengan pemberi asuhan. Membentuk dasar – dasar perkembangan
hubungan di kemudian hari
4. Peran orang tua – bayi merumuskan sikap dasar terhadap kehidupan berdasarkan
pengalamannya bersama orang tua. Orang tua dapat dianggap sebagai sebagai seorang
yang dapat dipercaya, konsisten, selalu ada dan penyayang
L. Perilaku social
1. Usia 0 -1 bulan
a. Bayi tersenyum tanpa membeda –bedakan
2. Usia 1 – 4 bulan
a. Tersenyum pada wajah manusia
b. Waktu tidur dalam sehari lebih sedikit daripada waktu terjaga
c. Membentuk siklus tidur bangun
d. Menangis menjadi sesuatu yang berbeda
e. Membeda – bedakan wajah yang dikenal dan tidak dikenal
f. Senang menatap wajah – wajah yang dikenalnya
g. Diam saja jika ada orang asing
3. Usia 4 – 8 bulan
a. Merasa terpaksa jika ada orang asing
b. Mulai bermain dengan mainan
c. Takut akan kehadiran orang asing
MAKALAH “ Labio Palato Skisis”
OLEH : KHOMSIATUN 18
d. Mudah frustasi
e. Memukul - mukul lengan dan kaki jika sedang kesal
4. Usia 8 -12 bulan
a. Bermain permainan sederhana (cilukba)
b. Menangis jika dimarahi
c. Membuat permintaan sederhana dengan gaya tubuh
d. Menunjukkan peningkatan ansietas terhadap perpisahan
e. Lebih menyukai menyukai figure pemberi asuhan daripada orang dewasa lainnya
f. Mengenali anggota keluarga
M. Perkembangan moral
Perkembangan moral tidak dimulai sampai usia toddler, ketika kognitif awal sudah
muncul
N. Perkembangan kepercayaan (tahap tidak membedakan)
Rasa percaya dan interaksi dengan pemberi asuhan membentuk dasar untuk
perkembangan kesetiaan selanjutnya
3.2 Observasi dan Pengkajian
1. Respiratory Sistem
RR neonatus normal : 30 – 50 x/menit
RR bayi normal : 26 – 40 x/menit
Pernafasan abdominal dan diafragma
Pernafasan dangkal dan iregular
Pada pt dengan labio palatoschizis system pernafasannya terganggu, karena bayi tidak
dapat bernafas melalui mulut apabila hidungnya tersumbat. Akibatnya dapat terjadi
distress pernafasan atausebagai kompensasi melakukan hiperventilasi dan selanjutnya
dapat terjadi dispnea
2. Kardiovaskuler
TD neonatus normal 80/50 mmHg
TD bayi normal 90/61 mmHg
Nadi neonatus normal 70 -170 mmHg
Nadi bayi normal 80 – 160 mmHg
4.1 Kesimpulan
1. Labio palatoschizis adalah suatu keadaan terbukanya bibir dan langit – langit rongga
mulut dapat melalui palatum durum maupum palatum mole, hal ini disebabkan bibir dan
langit – langit tiadak dapat tumbuh dengan sempurna pada masa pembentukan mesuderm
pada saat kehamilan.
2. Beberapa penyebab labio palatoschizis antara lain : faktor genetik, insufisiensi zat untuk
tumbuh kembang, pengaruh obat teratogenik, faktor lingkungan maupun infeksi
khususnya toxoplasma dan klamidial.
3. Labio palatoshizis dibagi menjadi tiga klasifikasi: berdasarkan organ yang terlibat,
berdasarkan lengkap atau tidaknya celah yang terbentuk, berdasarkan letak celah.
4. Labio palatoshizis adalah suatu kelainan kongenital sehingga insidensnya adalah
kongenital. Insiden tertinggi terdapat pada orang Asia dengan prevalensi 1:1000
kelahiran.
5. Penatalaksanaan Labio palatoshizis adalah dengan tindakan pembedahan.
6. Asuhan keperawatan ditegakkan untuk mengatasi masalah dan dampak hospitalisasi
yang ditimbulkan.
4.2 Saran
Bagi masyarakat khusunya ibu hamil dapat sesering mungkin untuk memeriksakan
kehamilannya dan menghindari seminimal mungkin hal – hal yang dapat menyebabkan
terjadinya kelainan kongenital pada janin atau organ yang dikandungnya.
Suradi, S.Kp, dan Yuliani, Rita. S.Kp.2001. Asuhan keperawatan pada anak. PT Fajar
Interpratama, Jakarta.
Wong, Donna L.1996. Pedoman klinis keperawatan pediatrik. EGC. Jakarta
Mansyoer, Arif. Dkk.2000. Kapita selekta kedokteran. Edisi III jilid II. Media Aesculapius FK
UI. Jakarta.
Dr . Bisono, SpBp. Operasi bibir sumbing. EGC. Jakarta.
Betz, Cecily, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pedriatik. Jakarta ; EEC.
Carpenito,L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan (Terjemahan). Edisi 8. EGC : Jakarta.
Donna, L. Wong. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. EGC : Jakarta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Nelson. 1992. Ilmu Kesehatan Anak Bagian 2. EGC : Jakarta.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EEC.
Price, S. A. Wilson, L. M. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
(terjemahan). Edisi 4. EGC : Jakarta.
Smeltzer, Suzanne. C. et. all. (2002). Buku Ajar Keperawata Medikal Bedah. Brunner &
Suddarth. Edisi VIII vol 2. Jakarta: EGC