ABSTRAK
Banjir terjadi akibat tidak tertampungnya air dalam saluran/kali. Penelitian ini diarahkan untuk
mengestimasi luas genangan Sungai Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan
akibat debit ekstrim. Pemodelan dinamika air Sungai Rongkong dilakukan dengan memanfaatkan
model HECRAS dengan skenario aliran tidak tunak (unsteady flow). Sebagai input data digunakan
data debit Sungai Rongkong selama 10 tahun mulai dari tahun 2004-2015 yang diolah menggunakan
Distribusi Log Pearson tipe III dan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu. Berdasarkan perhitungan dari
beberapa debit periode kala ulang didapatkan luas genangan maksimum terdapat di Kecamatan
Sabbang pada Desa Bakka, Buntu Terpedo, Malimbu, Marobo, Pararra, Pengkendekan, Sabbang,
Salama, Tandung, dan Tulak Tallu, pada Kecamatan Baebunta pada Desa Salassa, Sassa, Tarobok dan
Baebunta. Pada Kala Ulang 200 tahun dengan debit maksimum 1420,90 mᵌ/det, sebaran area banjir
terluas berada pada Kecamatan Baebunta, Desa Tarobok dengan luas genangan sebesar 774,46 Ha.
7000 100
= X = 10.47035 tahun
6000
50 tahun
Debit mᶟ/s
Setelah perhitungan parameter selesai, maka 5000
selanjutnya menetukan bentuk hidrograf satuan, tabel 4000
25 tahun
ordinat hidrograf satuan dan hasil perhitungan dapat 10 tahun
3000
dilihat pada gambar 5.
2000
5 tahun
Hasil Pengolahan Data Raster
1000 2 tahun
2500
1500 1510
1367
1000
750
500
350
260
102
0 3 20
1/09/2016 1/09/2016 1/09/2016 1/09/2016 1/09/2016 1/09/2016 2/09/2016 3/09/2016
jam 2 jam 7 jam 10 jam 12 jam 20 jam 23 jam 23 jam 17
Waktu Simulasi
Tandung 649.81
Salama 193.37 periode kala ulang 200 tahun sebesar 1420.90
Sabbang
Pengkendekan 71.65
253.57
m3/det.
Pararra 407.29 2. Hasil daerah yang tergenang akibat debit rencana
Marobo 127.65
Malimbu 425.13
maksimum 2, 5, 10, 25, 50, 100 dan 200 tahun
Buntu Terpedo 105.92 berada di dua kecamatan yaitu Kecamatan
Bakka 491.23
Sabbang dan Baebunta. Pada Kecamatan Sabbang
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800
Luas (Ha)
genangan berada di Desa Bakka, Buntu Terpedo,
Malimbu, Marobo, Pararra, Pengkendekan,
Gambar 7 Luas Area Tergenang Kala Ulang 200 Sabbang, Salama, Tandung dan Tulak Tallu
Tahun sedangkan di Kecamatan Baebunta berada di Desa
Analisis Genangan Ditinjau dari Penggunaan Baebunta, Salassa, Sassa dan Tarobak sedangkan
Lahan untuk penggunaan lahan yang terbesar tergenang
adalah pertanian seluas 1666.71 Ha dan terkecil
Genagan adalah suatu keadaan dimana tidak yaitu pemukiman seluas 110.914 Ha.
tertampungnya aliran air dalam saluran pembuangan
(kali). Salah satu pengaruh terjadinya genangan pada UCAPAN TERIMA KASIH
suatu daerah yaitu terjadinya perubahan tata lahan
(land use) di daerah aliran sungai (DAS). Dalam Ucapan terima kasih kepada Allah SWT, Orang Tua
penelitian ini berdasarkan analisis perhitungan ada dan semua pihak yang telah membantu dalam
beberapa penggunaan lahan yang terendam terwujudnya paper ini.
diantaranya hutan, lahan terbuka, pemukiman, REFERENSI
pertanian, sawah, dan semak belukar. Dari perhitungan
yang telah dilakukan daerah genangan paling luas Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan
yaitu di Kecamatan Baebunta tepatnya di Desa Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University
Taborok. Dimana daerah ini pengguna lahannya Press. Yogyakarta.
berupa pemukiman, perrtanian sawah, dan semak
belukar. Berikut hasil analisis genangan berdasarkan Campbell, J. E., & Shin, M. 2012. Geographic
penggunaan lahan: Information System Basics. Los Angeles,
California: Creative Commons.
Semak Belukar Chow, Ven Te. 1989. Hidrolika Saluran Terbuka.
Sawah
Erlangga. Jakarta
Penggunaan Lahan
Pertanian
Ikke Sari, Arnita dkk. 2013. Penentuan Area Luapan
Kali Babon Akibat Kenaikan Debit Air Berbasis
Pemukiman Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi
Undip Volume 2, No.4 Oktober 2013
Lahan Terbuka
International Hydrological Decade (IHD) 6. 1975. A
Hutan
united state of contributions to the International
Hydrological Decade
50
1050
1150
1250
1350
1450
150
250
350
450
550
650
750
850
950
Luas (Ha)
Gambar 8 Presentase Luas Genangan Keseluruhan Istiarto. 2014. Modul Pelatihan : Simulasi Aliran 1-
Penggunaan Lahan Dimensi Dengan Bantuan Paket Program
Hidrodinamika HEC-RAS. Yogyakarta : UGM
Dari presentasi diatas jumlah keseluruhan penggunaan
lahan yang terbesar yaitu Pertanian seluas 1666.71 Ha, Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis,
hutan dengan luas 1273.996 Ha, lahan terbuka dengan Konsep-konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan
luas 306.292 Ha, semak belukar dengan luas 462.46 Geomatika). Informatika Press. Bandung
Sudjawardi. 1987. Teknik Smber Daya Air. Pusat
Antar Universitas (PAU) Ilmu Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Supirin. 2004. System Drainase Perkotaan yang
Berkelanjutan. Penerbit Andi. Yogyakarta
Suyono dan Kusnama. 2010. Statigraphy and
Tectonics of the Sengkang Basin, South Sulawesi,
Jurnal Geologi Indonesia, Vol.5 No. 1 Maret
2010:1-11
Triatmodjo Bambang. 2014. Hidrologi Terapan. Beta
offset. Yogyakarta.
Winatdi, Aryo Titis dan Putra, Galih Permana.
Elavuasi Kapasitas Kali Bodri dengan
Menggunakan Program Hec-Ras 4.0 pada Kondisi
Unsteady.