ABSTRAK
Pondasi tiang berfungsi untuk memikul dan menahan beban yang bekerja. Setiap pondasi harus mampu
mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang
mungkin. Tujuan dari studi ini adalah untuk menghitung dan membandingkan kapasitas daya dukung aksial tiang
pancang dari data sondir dengan memakai metode Mayerhof, data SPT memakai metode Mayerhof, data manometer
hydraulic jack dan menghitung daya dukung dengan metode numerik dengan bantuan program. Sedangkan untuk
perhitungan daya dukung lateral menggunakan metode Broms. Berdasarkan hasil perhitungan tiang tunggal untuk
sondir titik pertama, diperoleh kapasitas daya dukung ultimit (Qu) = 460, 18 ton, titik kedua sebesar 337,24 ton.
Berdasarkan data SPT, titik pertama sebesar 272,20 ton, titik kedua sebesar 161,82 ton. Dari bacaan manometer
hydraulic jack titik pertama dan titik kedua sebesar 231,20 ton, dan berdasarkan metode numerik diperoleh daya
dukung ultimit (Qu) = 290,00 ton dengan phi/c reduction sebesar 1,0656 dan untuk titik kedua, (Qu) = 222,68 ton
dengan phi/c reduction sebesar 1,3761. Sedangkan perhitungan daya dukung lateral tiang (Hu) tunggal pada titik
pertama sebesar 16,32 ton dan pada titik kedua sebesar 17,74 ton.
ABSTRACT
Pile foundation serves to carry load. Each foundation must be capable of supporting load up to a
predetermined safety limits, including supporting the maximum possible load. The purpose of this study was to
quantify and compare the axial bearing capacity of piles using the data sondir with Mayerhof method, data SPT use
Mayerhof method, the data of manometer hydraulic jack and calculate the bearing capacity of numerical methods
with the help of the program. As for the lateral bearing capacity calculations using the method of Broms. Based on
calculations for the single pole sondir first point, obtained ultimate bearing capacity (Qu) = 460, 18 tons, the second
point is 337.24 tons. Based on the SPT data, the first point is 272.20 tons, the second point is 161.82 tons.
Manometer readings hydraulic jack of the first point and the second point at 231.20 tons, and based on numerical
methods obtained ultimate bearing capacity (Qu) = 290.00 tons with phi / c reduction is 1.0656 and for the second
point, (Qu) = 222.68 tons with phi / c reduction at 1.3761. While the calculation of lateral pile bearing capacity (Hu)
single on the first point of 16.32 tons and 17.74 tons at second point.
1. PENDAHULUAN
Pondasi merupakan bagian paling bawah (sub structure) dari suatu konstruksi dan merupakan bagian yang
sangat penting karena pondasi berfungsi memikul beban bangunan di atasnya (upper structure) dan beban
lainnya seperti angin, gempa dan sebagainya ke lapisan tanah yang ada di bawahnya. Suatu perencanaan pondasi
dikatakan benar apabila beban yang diteruskan pondasi ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang
bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang berlebihan dan keruntuhan dari tanah
akan terjadi. Kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakan pada konstruksi yang berada di atas pondasi
tersebut.
2. TUJUAN
Untuk menghitung dan membandingkan kapasitas daya dukung aksial dan lateral yang terjadi pada tiang
pancang tunggal berdasarkan rumus dari beberapa metode yang didasarkan pada data pengujian lapangan dan
data pengujian laboratorium. Dan mengetahui besarnya kapasitas daya dukung aksial pondasi tiang pancang
tunggal menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan program.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mencapai maksud dan tujuan studi ini, dilakukan beberapa tahapan, secara garis besar diuraikan sebagai
berikut :
Tahapan Pertama yaitu melakukan studi pustaka yang terkait dengan pondasi tiang, baik permasalahan pada
pondasi tiang maupun desain dan pelaksanaan pemancangan pondasi tiang.
Tahapan kedua yaitu melakukan observasi ke lokasi proyek. Meninjau secara langsung lokasi tempat
pengambilan data yang diperlukan.
Tahapan ketiga yaitu pengumpulan data-data yang terdiri dari :
1. Data hasil uji sondir
2. Data hasil uji SPT
3. Data hasil uji laboratorium
4. Data pembacaan manometer hydraulic jack
Tahapan keempat yaitu melakukan analisis dan perhitungan data dengan menggunakan beberapa metode analitis
dan dengan bantuan program
Tahapan kelima yaitu melakukan analisis terhadap hasil perhitungan dan membuat kesimpulan.
𝑞 𝑐 𝑥 𝐴𝑝 𝐽𝐻𝐿 𝑥 𝑃
Qall = + (2)
3 5
Dengan qc = tahanan ujung sondir (kg/cm2) , Ap = luas penampang tiang (cm2), JHL = jumlah hambatan lekat
(kg/cm), P = keliling tiang (cm)
Tabel 1. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang pancang dari data
pada lokasi titik 1 (BH-1)
Tabel 2. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang pancang dari data
sodir pada lokasi titik2 (BH-2)
Untuk menghitung daya dukung pondasi tiang pancang berdasarkan data SPT dapat digunakan metode
Mayerhof, adapun rumus yang dapat digunakan antara lain :
Qs = 2 x N-SPT x P x Li (4)
dimana N-SPT = Nilai N-SPT, Lb= panjang lapisan tanah (m), d = diameter tiang (m), Ap= Luas Tiang (m2), Li =
tebal lapisan tanah (m), P = keliling tiang (m)
Tanah Kohesif
Daya dukung ujung pondasi tiang
Qp = 9 x cu x Ap (5)
Qs = α x cu x P x Li (6)
2
Dimana : α = koefisien adhesi antara tanah dan tiang, cu = kohesi undrained (kN/m2) = N-spt x x 10, Ap =
3
luas penampang tiang (m2), P = keliling tiang (m), Li = tebal lapisan tanah (m)
Tabel 3. Hasil Perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang pancang dari data spt pada lokasi titik1 (BH-1)
0 0 0.00 1.39 0.69 4.6 1.00 7.23 7.23 8.12 15.35 1.53 0.61
1
1 3 1.50 2.39 1.94 12.933 1.00 20.32 27.55 22.84 50.38 5.04 2.02
2 5 2.67 2.89 2.78 18.533 1.00 29.12 56.66 32.73 89.39 8.94 3.58
3 4 3.00 3.22 3.11 20.733 1.00 32.57 89.23 36.61 125.84 12.58 5.03
2
4 3 3.00 4.00 3.50 23.333 1.00 36.66 125.89 41.20 167.09 16.71 6.68
5 7 3.67 5.28 4.47 29.8 0.94 14.04 139.93 52.62 192.56 19.26 7.70
6 10 5.33 6.83 6.08 40.533 0.83 19.10 159.04 71.57 230.61 23.06 9.22
3
7 12 6.83 9.00 7.92 52.8 0.69 24.88 183.92 93.23 277.16 27.72 11.09
8 14 8.33 12.44 10.39 - - 32.65 216.57 163.06 379.63 37.96 15.19
9 25 11.83 16.67 14.25 - - 44.77 261.34 447.34 708.68 70.87 28.35
4
10 35 17.17 20.56 18.86 - - 59.26 320.60 888.13 1208.73 120.87 48.35
11 30 21.00 23.06 22.03 - - 69.22 389.82 1382.99 1772.81 177.28 70.91
12 25 23.50 24.17 23.83 - - 74.88 464.70 1870.44 2335.14 233.51 93.41
5
13 19 24.67 24.00 24.33 - - 76.44 541.15 1909.68 2450.83 245.08 98.03
14 12 24.33 22.67 23.50 - - 73.84 614.98 1844.28 2459.26 245.93 98.37
15 6 17 23.00 21.39 22.19 - - 69.72 684.70 1741.82 2426.52 242.65 97.06
16 21 20.67 21.22 20.94 - - 65.79 750.50 1643.72 2394.22 240.89 95.77
Tabel 3 (sambungan)
Tabel 4. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang pancang dari data spt pada lokasi titik 2 (BH-2)
13 11 9.67 10 9.83 65.556 0.55 30.90 349.18 115.64 464.82 46.48 18.59
Tabel 4 (lanjutan)
2 𝑀𝑢
Hu = 𝑀𝑢
(7)
𝑒+0,54
𝛾 .𝑑 .𝐾 𝑝
Dimana : Hu = Daya dukung mendatar yang diizinkan (kg), Mu = momen ultimate , d = Diameter Pile (cm), e
= jarak beban ke permukaan tanah, γ= berat isi tanah ( kN/m3 ), Kp = Koefisien tekanan tanah pasif
2 (105)
Hu = 𝐻𝑢
= 16,32 ton
𝑒+0,54
18 ,06 0,5 (3,186 )
2 (105)
Hu = 𝐻𝑢
= 17,74 ton
𝑒+0,54
18 ,81 0,5 (3,93)
Kapasitas Daya Dukung Axial dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga
Pada metode ini digunakan bantuan program Plaxis dengan menggunakan pemodelan Mohr-Coloumb yang
mengasumsikan bahwa tanah bersifat plastis sempurna dengan menetapkan suatu nilai tegangan batas, dimana
pada titik tersebut tegangan tidak lagi dipengaruhi oleh regangan. Parameter yang digunakan sebagai masukan
data berupa parameter tanah dan tiang. Parameter tanah terdiri dari modulus elastisitas tanah (E), Poisson ratio
(μ'), berat jenis tanah (berat jenis tanah jenuh dan kering), sudut geser dalam (ø), kohesi (c) dan permeabilitas.
Sedangkan parameter tiang terdiri dari diameter, panjang tiang dan berat tiang, momen inersia, modulus
elastisitas dan poisson ratio.
Adapun proses pemasukan data pada metode elemen hingga yaitu sebagai berikut :
a. Struktur tanah yang hendak dihitung, digambar terlebih dahulu menggunakan garis geometri dengan lebar
diambil sebesar 20d (d = diameter tiang) dan kedalaman 30 m (kedalaman bore hole) yang terdiri dari
beberapa layer dengan ketebalan tertentu pada tampilan geometri.
b. gambar dinding diafragma sebagai tiang dengan menggunakan tombol pelat yang dibuat dengan pemodelan
axisymetrys. kemudian Gambarkan beban permukaan, yaitu sistem beban A-beban terpusat dan buat ke
dalam kondisi batas.
c. Masukkan data input tanah dan tiang pada material set, kemudian mesh generated, generate water
pressures, tegangan efektif lalu kalkulasikan.
d. Proses kalkulasi yang dilakukan terdiri dari beberapa fase, yaitu :
- Initial phase, sebagai kondisi awal tanah dengan waktu 0 hari
- Fase 1: pemberian beban, dengan kondisi plastic
- Fase 2: phi/c reduction, koreksi faktor aman
- Fase 3 : consolidation, minimum pore pressure
- Fase 4 : phi/c reduction, koreksi faktor aman
Berikut merupakan hasil masukan data tanah dan tiang dengan menggunakan program plaxis
Diperoleh nilai Σ Msf = 1,0656 (Gambar 2). Maka Qu plaxis titik bore hole 2 adalah :
Qu = Σ Msf x Pu
= 1,0656 x 2722 kN
= 2900 kN
= 290 Ton
5. KESIMPULAN
Dari metode analitis dan metode numerik, diperoleh hasil sebagai berikut :
Perbedaan daya dukung tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis tanah, cara pelaksanaan pengujian
yang bergantung pada ketelitian operator dan perbedaan parameter yang digunakan dalam perhitungan
Pada analisis ini, bila dibandingkan antara perhitungan dengan menggunakan metode analitis dan
perhitungan dengan metode numerik (Plaxis) maka hasil perhitungan dengan metode analitis lebih dapat
dipercaya bila dibandinggkan dengan metode numerik (Plaxis). Hal tersebut dikarenakan parameter tanah
yang dibutuhkan sebagai input untuk Program Plaxis tidak semua dapat diperoleh, sehingga hanya bisa
diasumsikan saja, sehingga mengakibatkan hasil perhitungan yang diperoleh kurang akurat.
6. DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J. E., Analisis dan Desain Pondasi, Edisi Keempat jilid 1, Jakarta : Erlangga, 1991
Das, M. B., Principles of Foundation Engineering Fourth Edition, California : State University
Sacramento, 1941
Das, M. B., Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1 Jakarta : Erlangga, 1995
Hardiyatmo, H. C., Teknik Fondasi 1, Edisi Kedua, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996
Hardiyatmo, H. C., Teknik Fondasi 2, Edisi Kedua, Yogyakarta : Beta Offset, 2002.
Sosrodarsono, S. Dan Nakazawa, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi Jakarta : PT Pradnya Paramita,
2005.
Sardjono, H. S., Pondasi Tiang Pancang Jilid 1, Surabaya : Sinar Jaya Wijaya, 1988
Sudarmo, Djatmiko dan Purnomo, Edy, Mekanika Tanah 2, Yogyakarta : Kanisius, 1997
Frick, Heinz, Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan: Cara Membangun Kerangka Gedung Ilmu Konstruksi
Bangunan I, Yogyakarta : Kanisius, 2001