Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

TUGAS FINAL GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN


“PAPER PEMETAAN KONTUR BAWAH PERMUKAAN
DAN AKUISISI SEISMIK”

OLEH :
NURUL AISYAH
D611 11 268

MAKASSAR
2014
Peta Struktur-Kontur
Pada studi analisis cekungan seringkali dilakukan penentuan karakteristik
struktur regional dari suatu batuan disamping kehadiran fitur struktur lokal seperti
antiklin dan sesar. Peta stuktur kontur disiapkan untuk tujuan ini. Peta ini
menyediakan informasi mengenai bentuk cekungan, orientasi, dan geometri isi
cekungan. Peta struktur kontur disiapkan dengan menggambar garis pada peta
melalui titik-titik dengan elevasi yang sama di atas atau di bawah datum, pada
umumnya berupa elevasi air laut rata-rata. Elevasi pada umumnya ditentukan pada
bagian top dari formasi tertentu atau key bed pada beberapa titik kontrol. Data
elevasi didapat melalui studi terhadap singkapan dan intrepertasi bawah
permukaan dari wireline loging atau data inti batuan. Setelah titik kontrol diplot
pada peta, interval kontur yang sesuai ditetapkan, selanjutnya garis kontur
digambar menggunakan tangan atau computer.
Kontur struktur juga dapat disiapkan pada bagian top dari reflektor bawah
permukaan yang jelas kenampakannya pada data seismik. Kedalaman terhadap
reflektor tertentu dapat diplot awalnya secara two-way travel time. Oleh
karenanya, peta awal akan menunjukkan garis kontur dengan kesamaan waktu.
Jika kecepatan gelombang seismik dapat ditentukan, waktu tempuh gelombang
dapat dikonversikan menjadi kedalaman aktual, sehingga peta dapat digambar
ulang menjadi peta dengan elevasi aktual dari suatu horizon refleksi.
Peta kontur struktur dapat menunjukkan lokasi dari subcekungan atau
pusat pengendapan di dalam suatu cekungan mayor disamping axis dari
pengangkatan yang terjadi(antiklin atau kubah). Fitur struktural dapat
dihubungkan dengan topografi sindeposisi. Oleh karena itu, analisis terhadap peta
ini dapat memberikan petunjuk terhadap paleogeografi dan pola fasies. Peta
struktural berguna untuk penilaian aspek ekonomis(eksplorasi petroleum) dari
suatu cekungan.
Gambar : ilustrasi skematik dari peta kontur struktur yang digambar pada bagian
top suatu formasi. Kontur interval yang dipakai adalah 20 m. nilai kontur negatif
mengindikasikan bahwa formasi tersebut terletak di bawah permukaan air laut dan
oleh karenanya adalah formasi bawah permukaan. Perhatikan juga kehadiran
sinklin, kubah, antiklin, dan sesar.

Peta Isopach
Isopach adalah garis kontur dari ketebalan yang sama. Suatu peta isopach
adalah peta yang menunjukkan kontur ketebalan dari suatu formasi atau unit
batuan. Peta yang menunjukkan variasi areal dari jenis batuan spesifik(contohnya
batupasir) disebut sebagai peta isolith. Ketebalan dari sedimen di dalam
cekungan ditentukan oleh intensitas suplai sedimen dan akomodasi area di dalam
cekungan, yang pada gilirannya adalah fungsi dari geometri cekungan dan
intensitas penurunan cekungan. Bagian tebal yang abnormal dari suatu unit
stratigrafi mengindikasikan kehadiran pusat pengendapan mayor di dalam suatu
cekungan(bagian rendahan cekungan), sementara bagian tipis yang abnormal dari
suatu unit mengindikasikan tinggian predeposisi atau kemungkinan lainnya adalah
adanya erosi post-deposisi. Peta isopach oleh karena itu memberikan informasi
mengenai geometri dari cekungan tepat sebelum dan selama sedimentasi
berlangsung. Lebih jauh, analisis terhadap suksesi dari peta isopach dalam suatu
cekungan dapat memberikan informasi mengenai perubahan struktural cekungan
sepanjang waktu.
Untuk membuat peta isopach, ketebalan formasi atau unit stratigrafi harus
ditentukan dari pengukuran singkapan atau data well-log bawah permukaan dari
beberapa titik kontrol. Ketebalan dari unit stratigrafi pada tiap titik kontrol ini
dimasukkan pada peta dasar, dan peta kemudian dikonturkan dengan cara yang
sama dengan peta kontur struktur. Contoh dari peta isopach dapat dilihat pada
gambar dibawah ini

Gambar : Contoh dari peta isopach dari suatu formasi hipotetikal yang digambar
menggunakan interval kontur 40 m. Perhatikan bahwa formasi menebal lebih dari
240 m pada rendahan cekungan(pusat deposisi), menipis pada tinggian cekungan,
dan memiliki ketebalan nol di sepanjang bagian barat laut dan utara dari peta.

Peta ketebalan adalah alat fundamental dalam struktur geologi. Mereka


mewakili variasi ketebalan dan tren ketebalan unit tertentu. Isochore dan peta
isopach dua jenis yang berbeda dari peta ketebalan. Untuk membuat jelas dari
awal yakni: Sebuah isopach adalah garis yang menghubungkan titik-titik dari
ketebalan sebenarnya yang sama (yaitu diukur tegak lurus terhadap lapisan),
sedangkan sebuah isochore adalah garis yang menghubungkan titik-titik ketebalan
vertikal yang sama.
Gambar : Sebuah lapisan ketebalan konstan dibor pada sudut yang berbeda oleh
tiga sumur.

Gambar diatas menggambarkan lipatan silinder yang sempurna, di mana sisi barat
dips lebih dari sisi timur. Sumur 1 memotong lapisan kuning pada sudut yang
lebih tinggi dari sumur 3, dan oleh karena itu, ketebalan vertikal yang ditemukan
di sumur 1 lebih besar dari di sumur 3. Sumur 2 memotong lapisan di mana adalah
horisontal, dan karena itu ketebalan vertikal sama dengan ketebalan nyata.
Ketebalan nyata dari lapisan kuning adalah konstan: 500 m.
Jika kita akan melakukan peta isopach unit kuning, itu akan menunjukkan
nilai konstan dari 500 m, karena unit ini tidak menunjukkan variasi ketebalan
sebenarnya . Ini akan menjadi peta yang cukup membosankan Tapi itu akan
memberitahu kita sudah cukup banyak; untuk awal, kita bisa memikirkan kita
berhadapan dengan lipatan paralel yang dibentuk oleh aliran lentur.
Gambar : Peta Isochore untuk bagian yang berwarna kuning pada gambar
sebelumnya.

Gambar diatas menunjukkan peta isochore yakni kontur yang memiliki


ketebalan vertical yang sama, untuk lapisan kuning digambarkan dalam gambar
sebelumnya. Warna merah menunjukkan ketebalan vertikal minimum, sementara
ungu menunjukkan nilai maksimum. Anda dapat melihat bahwa itu menunjukkan
apa yang dapat Anda lihat pada penampang: kita akan mengukur peningkatan
ketebalan vertikal seperti yang kita bergerak menjauh dari engsel flip, sebagai dip
lapisan meningkat dan oleh karena itu kita akan memotong lapisan kuning pada
sudut lebih tinggi
Kita bisa melihat bahwa perbedaan antara peta isopach dan peta isochore
cukup jelas dan mudah dimengerti. Sayangnya, beberapa orang pertukarkan kedua
istilah ini, dan kita terlalu banyak melihat peta isochore disebut sebagai " peta
isopach ".
Jika kita akan mendapatkan peta dari gambar diatas, dan seseorang akan
memberitahu kita bahwa ini adalah peta isopach atas dan antiklin, kita bisa salah
menyimpulkan bahwa ketebalan sebenarnya di sekitar garis engsel lipatan lebih
kecil daripada di sisi-sisi, dan kami akan mungkin berpikir bahwa kita ada di
depan kita sebagai pertumbuhan antiklin.
Kesalahan lain dapat berasal dari bekerja dengan survei seismik dan tidak
menyadari bahwa jika Anda mengambil permukaan mewakili unit atas , dan Anda
kurangi permukaan lain yang mewakili unit bawah , hasilnya adalah peta
isochore, bukan peta isopach.

Akuisisi Seismik
1. Seismik Darat/Konvensional

Gambar : Seismik Darat

Seismik darat berarti kegiatan seismik dilakukan sepenuhnya di area darat.


Baik itu survey 2 dimensi maupun 3 Dimensi. Sumber energi yang digunakan
adalah eksplosive. Sesuai dengan namanya, maka Seismik Transisi dilakukan di
daerah transisi antara darat dan laut. Daerah survey sebagian darat dan sebagian
adalah laut dangkal.
Pada seismik laut dangkal area survey sepenuhnya laut, namun umumnya
dengan kedalaman kurang dari 50 meter. Disini sumber energi sudah
menggunakan Airgun. Untuk kedalaman laut lebih dari 50 meter, survey seismik
dilakukan dengan menggunakan streamer. Kapal survey tinggal menyusuri
area/lintasan survey dengan streamer sebagai ekornya.
Secara umum kegiatan akuisisi data seismik adalah dimulai dengan
membuat sumber getar buatan, seperti vibroseis atau dinamit, kemudian
mendeteksi dan merekamnya ke suatu alat penerima, seperti geophone atau
hidrophone. Getaran hasil ledakan akan menembus ke dalam permukaan bumi
dimana sebagian dari sinyal tersebut akan diteruskan dan sebagian akan
dipantulkan kembali oleh reflektor. Sinyal yang dipantulkan kembali tersebut
akan direkam oleh alat perekam di permukaan.
Sedangkan sinyal yang menembus permukaan bumi akan dipantulkan
kembali oleh bidang refleksi yang kedua snyalnya akan diterima kembali oleh alat
perekam dan seterusnya hingga ke a;at perekam yang terakhir. Alat perekam akan
menghasilkan data berupa trace seismik.
Dalam kegiatan akuisisi seismik secara sederhana dapat di bagi menjadi 3 tahap
yaitu topografi, drilling dan recording.
Tahap pertama yaitu Topografi disini dimaksud yaitu menentukan titik
koordinat Shot point dan receiver berdasarkan koordinat teoritik dari client.
Metoda yang digunakan stake out yaitu mengembalikan data teoritik ke lapangan.
Data ini akan diproses sehingga akan menghasilkan data fix atau data koordinat
real.
Tahap kedua yaitu drilling, drilling yang dimaksud yaitu pengeboran untuk
lobang SP yang akan dimasukkan bahan peledak dimana kedalaman lubang antara
20-30m (sesuai dengan parameter test). Pengisian bahan peledak dilakukan oleh
shooter pengisian yang mempunyai licensi dari Migas.
Tahap ketiga yaitu recording (perekaman data). Tahap terakhir operasional
seismik yaitu dengan meledakkan SP yang sudah di isi dengan bahan peledak
kemudian merekam getaran teersebut dengan menggunakan geophone yang
tertancap di setiap trace (receiver). Setelah semua data terekam akan dilakukan
pengolahan data menggunakan sofware (untuk pengolahan dilapangan lebih
umum menggunakan Promax). Hasil akhir setelah dilakukan pengolahan data
seismik adalah berupa penampang seismik yang menceritakan struktur bawah
permukaan.
Akuisisi data dimaksudkan untuk memetakan struktur geologi di bawah
permukaan dengan menggunakan alat – alat geofisika. Untuk di darat alat yang
digunakan untuk menangkap signal dari sumber getar disebut dengan geophone,
sedangkan untuk di laut diberi nama hydrophone.
Untuk memperoleh hasil pengukuran seismik yang baik, diperlukan
pengetahuan tentang sistem perekaman dan parameter lapangan yang baik pula.
Parameter akan sangat ditentukan oleh kondisi lapangan yang ada yaitu berupa
kondisi geologi daerah survei. Teknik-teknik pengukuran seismik meliputi sistem
Perekaman Seismik
Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran
travel time dari sumber energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa
bergantung pada jenis sumber energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat
dibagi menjadi dua yaitu sumber impulsif dan vibrator. Sumber impulsif adalah
sumber energi seismik dengan transfer energinya terjadi secara sangat cepat dan
suara yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi impulsif
untuk akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data seismik di laut
adalah air Sumber energi vibrator merupakan sumber energi dengan durasi
beberapa detik. Panjang sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya
berupa gelombang sinusoidal. Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan
vibrator dengan frekuensi 125 Hz atau lebih.
2. Seismik marine
Akuisisi data seismik laut 2D / Data Marine Seismic Aquisition 2
Dimension dilakukan dalam proses pemetaan struktur geologi di bawah laut
dengan menggunakan peralatan yang cukup rumit seperti: Perahu, streamer, Water
gun, air gun, GPS, Sparrker dan perlengkapan navigasi dll. Skema akuisisi laut 2
Dimensi untuk multi channel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Skema akuisisi laut 2 Dimensi untuk multi channel

Waktu Akusisi Data Seismik Laut


Operasi akuisisi data seismik memakan waktu dari mulai waktu singkat
seperti beberapa minggu sampai terlama hingga beberapa bulan adapula hingga
periode 4 tahunan, tergantung pada 'kesehatan' perangkat yang digunakan, musim,
arus laut, cuaca dan masih banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi waktu
Akusisi data ini, .
Operasi akuisisi marine sangatlah mahal biasanya mencapai hingga 150
ribu dollar per hari itu untuk operasi pemetaan marine 2D, berbeda kasusnya
apabila dalam operasi pemetaan marine 3D anggaran yang bisa dikeluarkan
mencapai 250 ribu dollar per hari. Maka Quality Control dari operasi ini harus
betul-betul diperhatikan, seperti apakah semua hidrophone bekerja dengan baik,
apakah air gun memiliki tekanan yang cukup, apakah streamer dan air gun berada
pada kedalaman yang dikehendaki, apakah feather tidak terlalu besar, dll.
3. Seismik vibrator

Gambar : Kendaraan Vibroseis

Sebuah seismic vibrator adalah sebuah truk yang merupakan alat yang
dapat menginjeksikan getaran berfrekuensi rendah ke bawah permukaan bumi. Ini
merupakan salah satu sumber seismik yang digunakan dalam seismology refleksi.
Seismik vibrator digunakan seluruhnya untuk survei seismik darat.
Referensi :
https://gprgindonesia.wordpress.com/2014/05/16/ringkasan-cekungan-sedimen-
based-on-sam-boggs-jr-vol-5/
http://gandukaleng.blogspot.com/2014/05/peta-isopach-dan-peta-isochore.html
http://chevyanjarblog.blogspot.com/2011/10/ada-tiga-tahapan-yang-harus.html
http://seismictrack.wordpress.com/2014/09/27/akuisisi-seismik/
http://www.expandxi.web.id/2014/11/akuisisi-data-seismik-laut-2-dimensi.html

Anda mungkin juga menyukai