Anda di halaman 1dari 5

Vol 3 No 1 2019 : 149-151

Jurnal BaJET
( Baturaja Journal of Educational Technology
http://journal.unbara.ac.id/index.php/BaJET

PERSEPSI SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN


BAHASA INGGRIS BERBASIS LOCAL LEARNING

Oktariyani1, Rani Puspa Juwita2


1
Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
Email : rani05unulampung@gmail.com
2
Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
Email : Okta14unulampung@gmail.com

Kata Kunci ABSTRAK

Persepsi siswa, media Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
pembelajaran,Local informasi tentang persepsi siswa terhadap media pembelajaran bahasa Ingris
Learning.
Berbasis Local Learning SD Negeri 09 Duren Tiga Jakarta Selatan. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa terhadap media
pembelajaran bahasa Inggris berbasis Local Learning SD Negeri 09 Duren Tiga
Jakarta Selatan? Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Populasi yang
digunakan adalah seluruh siswa SD Negeri 09 Duren Tiga Jakarta Selatan, sampel
yang diambil berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 27 siswa dari masing-masing
kelas. Instrumen yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis
data menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi
siswa terhadap media pembelajaran bahasa Inggris berbasis Local Learnig SD
Negeri 09 Duren Tiga Jakarta Selatan mendapatkan skor 1700 atau rata-rata
jawaban siswa dengan persentase sebesar 62.96 % dan masuk dalam kategori
“Baik”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap media
pembelajaran bahasa Inggris berbasis Local Learning adalah baik.

© 2019 Universitas Baturaja


p-ISSN 25809067
e-ISSN 25806599
Oktariyani/Jurnal Bajet (Baturaja Journal Education Technology) Vol 3 No 1 (2019): 149-151

149
Oktariyani/Jurnal Bajet (Baturaja Journal Education Technology) Vol 3 No 1 (2019): 149-151

PENDAHULUAN dan media pembelajaran benar tepat dan gambar bergerak secara
Pembelajaran yang menarik dan menguntungkan. Melalui sekuensial. Seperti
bahasa Asing bagi anak menyenangkan, persepsi, seseorang akan compact disk audio dan
akan sangat mudah jika diantaranya adalah terus melakukan Film. 4) Bahan ajar
sudah dilatih sejak dini, dengan melalui media hubungan dengan interaktif yakni
apalagi jika selalu dipakai pembjar lajaran berbasis lingkungan dan kegiatan kombinasi dari dua atau
di lingkunganya, di Local Learning, yang yang akan dilakukan. Hal lebih media (audio teks,
rumah ataupun di berupa video animasi utama yang pasti mereka grafik, gambar, animasi,
sekolah. Sayangnya di permainan tradisional lakukan adalah dan video) yang oleh
Indonesia tidak semua bahasa Inggris. mengeluarkan persepsi penggunanya
keluarga menggunakan Di era digital mereka terhadap media dimanipulasi atau diberi
bahasa Inggris sebagai sekarang anak-anak tak pembelajaran Bahasa perlakuan untuk
bahasa sehari-hari di bisa pisahkan dari gatget, Ingris Berbasis Local mengendalikan suatu
lingkunganya, Dan karena memang pada Learning dimana ini akan perintah dan/atau
memang pada dasarnya faktanya setiap detik, berpengaruh terhadap perilaku alami dari suatu
masyarakat Indonesia setiap menit, setiap jam, keinginan mereka untuk presentasi. Contohnya,
yang sudah kaya akan dan setiap hari anak ikut serta mudah dalam compact disk interaktif.
bahasa daerah masing- selalu melihat alat menerima materi Persepsi merupakan
masing, jadi untuk komunikasi berupa pelajaran bahasa Inggris. suatu proses yang
menggunakan bahasa handpone yang selalu Sebagaimana didahului oleh proses
Inggris masih hal yang dipegang oleh orang menurut Prastowo penginderaan, yaitu
sangat langka di dengar tuanya. Sejak umur 1 (2010:42) bahan ajar merupakan proses
terutama di lingkungan tahun anak sudah tertarik memiliki 4 jenis yaitu diterimanya stimulus
masyarakat di daerah. untuk melihat dan sebagai berikut: 1) Bahan oleh individu melalui alat
Disamping factor di memegang handphone. cetak (printed), yakni indera (Mashuri, 2017).
atas terdapat motivasi Dibandingkan bermain sejumlah bahan yang Karena itu proses
yang rendah untuk permainan tradisional disiapkan dalam kertas, persepsi tidak dapat lepas
belajar bahasa Inggris. siswa lebih tertarik untuk yang dapat berfungsi dari proses penginderaan,
Disamping karena memainkan game yang untuk keperluan dan proses penginderaan
menganggap bahwa online dan offline yang pembelajaran atau terjadi setiap saat, yaitu
belajar bahasa Inggris itu bisa meraka mainkan penyampaian informasi. pada waktu individu
tidak penting ada juga lewat handphone mereka. Seperti handout, buku, menerima stimulus yang
anggapan bahwa belajar Keberhasilan dalam modul,LKS, mengenai dirinya melalui
bahasa Inggris itu sulit. pembelajaran bahasa Brosur,leaflet, wallchart, alat indera. Alat indera
Sulit untuk mengahapal Inggris juga tergantung foto atau gambar, dan merupakan penghubung
kosakatanya, sulit untuk pada proses interaksi model atau maket. 2) antara individu dengan
mengucapkan kata demi yang diawali dengan Bahan ajar dengar atau dunia luarnya.
katanya, sulit untuk persepsi pelaku program audio, yakni Berdasakan pendapat
membuat kalimat yang pendidikan, yaitu siswa semua system yang tersebut jelaslah bahwa
sesuai dengan aturan dan guru terhadap media menggunakan sinyal persepsi itu merupakan
tatabahasanya dll. pembelajaran bahasa radio secara langsung, anggapan dari seseorang
Salah sau tugas Inggris. Persepsi yang dapat dimainkan dalam memahami
seorang guru untuk merupakan suatu hal oleh seseorang atau informasi tentang
memberikan motivasi yang cukup penting bagi kelompok orang. Seperti lingkungannya melalui
kepada peserta didiknya setiap orang sebelum kaset, radio, piringan panca indera seperti
untuk memiliki motivasi orang itu terjun langsung hitam dan compact disk halnya siswa dalam
yang tinggi untuk belajar dalam melakukan setiap audio. 3) Bahan ajar berargumen tentang
dan menguasai bahasa kegiatan perlu pandang dengar (audio media pembelajaran
Inggris. Salah satu jalan pertimbangan terlebih visual), yakni segala berbasis local learning
untuk mecapai itu semua dahulu sebelum sesuatu yang baik dari segi tujuan,
adalah seorang guru melakukan suatu memungkinkan sinyal landasan dan manfaat
harus mampu kegiatan, agar suatu hal audio dapat melalui pengliahatan dan
memberikan bahan ajar yang dilakukan itu benar- dikombinasikan dengan pendengaran siswa.

150
Oktariyani/Jurnal Bajet (Baturaja Journal Education Technology) Vol 3 No 1 (2019): 149-151

2. Dari setiap sampel 41 – 60 % = cukup Learning Berikut adalah


METODE PENELITIAN diperoleh jawaban (sedang) rata-rata dan persentase
Jenis penelitian ini sesuai dengan 61 – 80 % = kuat jawaban dari tiap siswa:
adalah penelitian survei pertanyaan yang (baik)
(Non Eksperimen). diberikan. 81 – 100 % = sangat kuat Tabel Rata-rata
Penelitian survei adalah (baik Sekali) (Riduan, Persentase
3. Dari semua jawaban
penelitian yang siswa tersebut 2002) Skor Presentase Kate
mengambil sampel dari merupakan data Total 1700
satu populasi dan 62 % Ba
yang diperoleh Rata-rata 62.96 %
menggunakan kuesioner dalam penelitian ini
sebagai alat Tabel 2 menyatakan
HASIL DAN
pengumpulan data yang Pengumpulan data bahwa persepsi siswa
PEMBAHASAN
pokok. Kuesioner berisi dalam penelitian ini terhadap media
Hasil penelitian
sejumlah pertanyaan dilakukan dengan pembelajaran bahasa
membahas hasil
yang harus dijawab oleh menggunakan angket Inggris berbasis Local
perhitungan frekuensi
responden (Maksum, Data kuantitatif akan Learning SD Negeri 09
jawaban, rata-rata skor
2008). Ada empat ciri dianalisis secara Jakarta Selatan
persentase jawaban siswa
utama penelitian survei, deskriptif kuantitatif. mendapatkan skor 1700
mengenai persepsi siswa
yakni 1) menggunakan Data yang diperoleh dari atau rata-rata jawaban
SD Negeri 03 Duren Tiga
kuesioner sebagai hasil pengumpulan data siswa dengan persentase
Jakarta Selatan terhadap
instrumen utama, 2) ialah dengan sebesar 62.96 % dan
media pembelajaran
subjek penelitian dalam mengklasifikasikan masuk dalam kategori
bahasa Inggris berbasis
jumlah besar, 3) tidak angka-angka hasil “Baik”. Dengan demikian
Local Learning.
memberikan perlakuan perhitungan dan dapat dikatakan bahwa
dan 4) menggunakan pengukuran, kemudian persepsi siswa terhadap
Berdasarkan Hasil
logika deduktif sebagai dipersentasikan media pembelajaran
penghitungan Frekuensi
kerangka berfikir. menggunakan rumus bahasa Inggris berbasis
Jawaban, persentase dari
Populasi penelitian sebagai berikut : Local Learning adalah
tiap kategori, kategori
ini adalah siswa kelas III baik.
jelek sekali mendapatkan
SD Negeri 09 Duren Tiga
nilai 25 (6%), kategori
Jakarta Timur. Jumlah SIMPULAN DAN SARAN
jelek mendapatkan nilai
populasi adalah 90 siswa, Temuan penelitian
17 (4%), kategori cukup
masing-masing kelas menunjukan bahwa
mendapatkan nilai 74
berjumlah 30 siswa. persepsi siswa tentang
(19%), kategori baik
Sampel dalam penelitian media pembelajaran
Mengacu pada mendapatkan nilai 156
ini, yaikni 27 siswa yang bahasa Inggris berbasis
rumus diatas maka (41%), dan kategori baik
diambil dari tiap kelas. local learning sebesar
diperoleh hasil sekali mendapatkan nilai
Instrumen penelitian 62.96 % dan masuk
perhitungan yang 106 (28%). Hasil tersebut
menggunakan kuesioner. dalam kategori “Baik” dan
dipersentasikan dari tiap- menyatakan bahwa siswa
Pengumpulan mendapatkan respon
data dalam penelitian ini tiap item pertanyaan, lebih dominan memilih
positif. Dengan demikian
dilakukan dengan langkah selanjutnya yaitu jawaban “Baik” dengan
dapat dikatakan bahwa
menggunakan angket mendeskripsikan dari persentase 41%.
persepsi siswa terhadap
yaitu daftar pertanyaan setiap item soal dalam
media pembelajaran
yang diberikan kepada angket dan menentukan Penghitungan rata-
bahasa Inggris berbasis
orang lain yang bersedia klasifikasi baik tidaknya rata skor dari tiap siswa
Local Learning adalah
memberikan persepsi persepsi siswa, maka akan dipersentasikan
baik.
sesuai dengan permintaan dipergunakan pedoman sehingga bisa
Hal ini
pengguna. Langkah- dengan range 20% memberikan kesimpulan
mengindikasikan bahwa
langkah yang digunakan sehingga pembagian itu tentang persepsi siswa
bahwa guru harus
oleh peneliti yaitu: adalah sebagai berikut: terhadap media
memberikan media
1. Peneliti 0 – 20% = sangat lemah pembelajaran Bahasa
membagikan angket pembelajaran yang
21- 40 % = lemah (jelek) Inggis Berbasis Local
pada tiap sampel menarik dan

151
Oktariyani/Jurnal Bajet (Baturaja Journal Education Technology) Vol 3 No 1 (2019): 149-151

menyenangkan sehingga Pembelajaran


dapat menumbuhkan Olahraga
minat siswa untuk http://ojs.unpkediri.
mengikuti dan ac.id/index.php/pjk/
mempelajari mata index Volume 3
pelajaran bahasa Inggris Nomor 1.
dengan perasaan
bahagia. Maksum, A. 2009.
Statistik Dalam
Selain itu media Olahraga. Surabaya:
pembelajaran yang Universitas Negeri
dikembangkan oleh guru Surabaya.
harus mampu
menambah pengetahuan Prastowo, Andi. 2011.
dan mengandung nilai- Panduan Kreatif
nilai pendidikan Membuat Bahan
karakter. Dari semua Ajar Inovatif:
jenis bahan ajar tersebut Yogyakarta:
memiliki kelebihan DIVAPress.
tersendiri, dalam
pemilihannya bahan ajar Putri Rahmadyanti. 2017.
akan digunakan dalam Penguatan
pembelajaran terlebih Pendidikan Karakter
dahulu harus dirancang Bagi Sisw Sekolah
dan disesuaikan dengan Dasar Melalui
keadaan atau lingkungan
Kearifan Lokal.
satuan pendidikan serta
JPSD Vol. 3 No. 2.
karakteristik peserta
didik. Riduan. 2002. Dasar-
Dasar Statistika.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: Alfabeta.
Jausi. 2010. Persepsi
Peserta Didik Sudarmiani. 2013.
Terhadap Membangun
Pembelajaran Karakter Anak
Pendidikan Dengan Budaya
Jasmani dan Kearifan Lokal
Kesehatan di Dalam Proses
SMA/MA Se- Pembelajaran Di
kecamatan Sekolah. Jurnal
Lenteng Sumenep. Ilmiah Ekonomi dan
Surabaya: Pembelajarannya.
Universitas Vol. 1 No. 1 .
Negeri Surabaya.

Mashuri, Hendra. 2017.


Persepsi Siswa
Terhadap
Pembelajaran Guru
Pendidikan
\Jasmani di SMA
Muhammadiyah
Kediri. Jurnal

152

Anda mungkin juga menyukai