BAB I Bhs Indonesia
BAB I Bhs Indonesia
b. Drama
Drama merupakan seni pertunjukan yang menampilkan suatu
lakon/kisah. Pembawaan kisah itu dilakukan di atas pentas oleh
beberapa orang pemeran. Kisah drama dapat ditulis dalam bentuk
naskah drama lalu dihafal oleh para pemainnya, tetapi dapat juga
diperankan secara improvisasi berdasarkan suatu sinopsis.
Drama bisa dibedakan atas dua macam
Drama tragedi: drama yang berisi kisah sedih. Drama jenis ini
dianggap berhasil kalau bisa membawa penonton meneteskan air
mata.
Drama komedi: drama yang berisi kisah lucu, Drama ini dipandang
berhasil kalau bisa membawa penonton tertawa.
C. Puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa
yang padat.
Puisi dapat dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
Yang termasuk puisi lama antara lain mantra, pantun, gurindam, dan syair
Menurut isinya puisi baru dibedakan atas:
a) Balada: puisi yang berisi kisah/cerita
b) himne: puisi pujian untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
c) ode: puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
d) epigram: puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
e) romance: puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
f) elegi: puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
g) satire: puisi yang berisi sindiran/kritik
f. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas kebahasaan yang mencakup
penggunaan struktur kebahasaan, pilihan kata,
ungkapan/kiasan/simbol, majas, peribahasa pepatah, dialek, dsb.
9 Alur/plot
Alur atau plot adalah jalinan peristiwa yang sambung-
menyambung membentuk kisah atau jalan cerita. Pembentukan alur
dapat dilakukan dengan cara analitis (pengisahan langsung), dapat juga
secara dramatis melalui dialog dan adegan/ peristiwa.
Alur dapat dibentuk dengan urutan peristiwa secara alamiah
sehingga membentuk alur maju (kronologis), dapat pula dengan sorot
balik kilas balik, flash back), dan campuran antara alur maju dan sorot
balik.
Selain itu, alur juga dibedakan alas alur tunggal dan alur ganda.
Alur tunggal ialah alur yang hanya berisi satu rangkaian peristiwa atau
satu kisah, Alur ganda ialah alur yang berisi setidaknya dua peristiwa di
lokasi yang berbeda diceritakan sekaligus sehingga pembaca tahu bahwa
dua peristiwa tersebut terjadi bersamaan.
Dalam cerita yang panjang di samping terdapat alur utama, sering
terdapat alur-alur cabang yang disebut digresi. Ciri alur yang baik antara
lain: terus-menerus menimbulkan tanda tanya, sulit ditebak, sering ada
kejutan (surprise) menimbulkan ketegangan, dan alami tidak dibuat-
buat, dan rasional).
Rangkaian peristiwa yang membentuk alur secara garis besar
dapat dibagi menjadi tahap-tahap alur yang dimulai dari pemaparan,
pengungkapan peristiwa, perumitan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.
Secara umum, alur terbagi ke dalam bagian-bagian/tahap-tahap
sebagai berikut:
1) Pemaparan/pengenalan situasi (exposition)
Dalam bagian ini pengarang mendeskripsikan tempat
latar,memperkenalkan tokoh, dan menjelaskan hubungan antartokoh
2) Pengungkapan peristiwa (complication)
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang pada saatnya akan
menimbulkan berbagai masalah,, pertentangan, ataupun kesukaran-
kesukaran bagi para tokohnya.
3) Perumitan/menuju konflik (rising action)
Terjadi ketegangan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagi situasi
yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
4) Puncak konflik / klimaks (climax, turning point)
Inilah bagian cerita yang paling mendebarkan. Bagian ini
merupakan puncak krisis yang akan menentukan perubahan nasib
beberapa tokoh. Konflik bisa terjadi antara tokoh utama dengan tokoh
antagonis, dengan alam, binatang, atau dengan dirinya sendiri (konflik
batin).
5) Penyelesaian (ending)
Sebagai akhir cerita, bagian ini berisi perubahan nasib para
tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak. Penyelesaian bisa
bersifat membahagiakan (happy ending) dengan
kemenangan/kebahagiaan tokoh utama; bisa juga menyedihkan (sad
ending) dengan kematian tokoh utama. Ada pula cerita yang
penyelesaian akhirnya dibiarkan mengambang, yakni para pelaku tetap
dalam masalah masing-masing tanpa ada penyelesaian.
Pada dasarnya unsur-unsur intrinsik di atas tidak dapat berdiri
sendiri sendiri atau dipisah-pisahkan satu dengan yang lain karena
unsur-unsur tersebut menyatu dalam sebuah cerita prosa. Dalam batas
tertentu unsur-unsur tersebut dapat kita identifikasi keberadaannya di
dalam nukilan-nukilan yang relatif pendek karenakadang-kadang pada
suatu bagian, unsur yang satu lebih menonjol daripada yang lain.
TUGAS:
Bacalah Sebuah Novel , lalu analisislah dengan pelaporan sbb:
(kerjakan di kertas hvs A4)!
LAPORAN TUGAS MENGANALISIS NOVEL (sinopsis)
1. Identitas buku:
2. HASIL ANALISIS
a. Unsur Intrinsik:
…………….
……………… dst………
b. Unsur Ekstrinsik :
………….: ………….:
……………………dst.
3. Tanggapan atas isi novel (resensi)
4. Unsur kebahasaan novel (ungkapan, peribahasa, majas):