Anda di halaman 1dari 18

Daftar Isi

Halaman judul ………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. ……...1

 A. Latar Belakang ………………………………………………1


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… …..2
 C. Tujuan Penulisan …………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. ……..3

1. Pengertian TIK ?..............................................................................3


2. Sejarah tik penjas ?..........................................................................4
3. Manfaat tik dalam pendidikan ?......................................................8
4. Apa manfaat tik dalam penjas ?....................................................9
5. Peralatan tik penjas ?...................................................................... 14

BAB III PENUTUP ……………………………………………… …….16

 A. Simpulan …………………………………………………… ..16

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….17

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) belum banyak, bahkan mungkin tidak pernah digunakan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani (penjas) di sekolah-sekolah. Permasalahan yang dihadapi sekolah saat
ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar siswa, SDM dalam hal ini guru, infrastruktur sekolah,
pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam
menyelenggarakan pembelajaran penjas berbasis TIK.
Perkembangan TIK dari waktu ke waktu yang semakin canggih harusnya dapat dimanfaatkan oleh guru
dalam proses pembelajaran. Perkembangan TIK mengubah peranan guru dari hanya sekedar mengajar
beralih menjadi fasilitator atau perancang proses pembelajaran. Sebagai fasilitator seorang guru dapat
membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar atau menjadi teman belajar.[6]
Dalam penyampaian pelajaran penjas, TIK dapat membantu mempermudah peserta didik untuk
memahami serta menyenangi materi yang diajarkan. Beberapa hal yang dapat dimanfaatkan melalui
teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran penjas adalah:
a. CD pembelajaran
CD pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Pembelajaran penjas yang
menitikberatkan pada penguasaan gerak, yang dalam prakteknya memiliki tingkat kesulitan yang
berbeda-beda. Beberapa gerakan dalam olahraga tidak bisa diajarkan bagian-perbagian karena gerakan
tersebut menjadi suatu rangkaian yang cepat. Padahal jika ingin menguasai gerakan tersebut siswa
harus mengetahui tahapan-tahapan atau prosesnya secara perlahan. Dengan penggunaan CD
pembelajaran, proses gerakan yang tidak dapat diamati secara jelas dengan demonstrasi akan dapat
diamati oleh siswa melalui gerakan “slow motion” melalui pemutaran CD pembelajaran tersebut.

1
B. RUMUSAN MASALAH
6. Pengertian TIK ?
7. Sejarah tik penjas ?
8. Manfaat tik dalam pendidikan ?
9. Apa manfaat tik dalam penjas ?
10. Peralatan tik penjas ?

C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa paham mahasiswa
mengenai apa yang akan dipelajarinya di mata kuliah media pembelajaran dan TIK Penjasorkes.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) adalah payung besar terminologi yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua
aspek yaitu teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Teknologi informasi meliputi segala
hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep
yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas
yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer
(baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan
abadke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi
lainnya. Hingga awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum
terlihat titik jenuhnya

3
2. Sejarah tik pendidikan jasmani

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap
perkembangan TIK hingga saat ini.
Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini
kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi
seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi Trans-Atlantik.
Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk
komunikasi global.
Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa
kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera
berkembang pesat.
Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada
tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943.
Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada
tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan
teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya
pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok barat (Amerika Serikat) dan blok timur
(Uni Soviet) justru memacu perkembangan tekologi elektronika lewat upaya miniaturisasi
rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.
Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya
melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer
dan terus berevolusi sampai saat ini.
Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan
teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal
pengeksplorasiannya.
Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang
sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital.
Produk hasil konvergensi saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur
telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat
yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang
menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri.
Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi
digital (karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi
teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan
kemampuan) ‘otak’ manusia.
Perkembangan Internet Sebagai Bagian dari Sejarah TIK
Sebagai bagian dari sejarah TIK, internet sendiri mulai ada sejak tahun 1969, pada masa ini internet
hanya dipergunakan terbatas untuk kepentingan militer USA yaitu melalui proyek ARPANET
(advance research project agency network). Angkatan darat USA mempraktekkan bagaimana
caranya berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan hardware dan software komuter yang
berbasis Unix.
Di Indonesia sendiri, internet baru mulai dikenal sekitar tahun 1990an. Saat itu jaringan internet
di Indonesia lebih dikenal dengan nama paguyuban network. Di saat tahun 1990an tersebut,
pengguna internet di Indonesia tidak sampai berjumlah ratusan apalagi ribuan seperti saat ini.

4
Karena penggunanya masih sedikit, maka semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong
masih terasa di antara merekan. Sangat berbeda dengan persaingan yang tumbuh tak terkendali di
masa sekarang.
Pada tahun 1990-an itu sejarah TIK di Indonesia mencatat bahwa kita masih tergantung pada
jaringan internet yang digawangi oeh Inggris dan Amerika Serikat. Namun lama-kelamaan putra-
putra Indonesia telah berhasil mempelajari teknologi internet sehingga pengaplikasiannya menjadi
lebih mudah dan tersebar di seluruh pelosok negeri.

TIK dapat dilihat dua hal yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Istilah TIK muncul pada abad ke-20, munculnya TIK itu setelah
teknologi informasi dan teknologi komunikasi bisa disatukan. Perkembangan teknologi informasi
dan teknologi komunikasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai
sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan
berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e- seperti e-commerce, e-government, e-education, e-
library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis
elektronika.
Tonggak perkembangan TIK diawali dengan penemuan teleopon oleh Alexander Graham
Bell pada tahun 1875 temuan ini terus berkembang dengan pengadaan jaringan komunikasi
dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel
komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang
dibangun manusia untuk komunikasi global.
Perkembangan sejarah perkembangan TIK dalam dunia pendidikan khususnya untuk
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan perangkat keras yaitu computer. Teemu
Leinonen (2005) membagi perkembangan tersebut kedalam 5 fase sebagaimana dilustrasikan pada
gambar berikut:

5
Gambar 01. Fase Perkembangan TIK

1. 1. Fase pertama (akhir 1970an – awal 1980an) adalah fase programming, drill and practice. Fase
ini ditandai dengan penggunaan perangkat lunak komputer yang menyajikan latihan-latihan praktis
dan singkat, khususnya untuk mata pelajaran matematika dan bahasa. Latihan-latihan ini hanya
dapat menstimulasi memori jangka pendek.

2. Fase kedua (akhir 1980an – awal 1990an) adalah fase komputer based training (CBT) with
multimedia (latihan berbasis komputer dengan multimedia). Fase ini adalah era keemasan CD-
ROM dan komputer multimedia. Penggunaan CD-ROM dan komputer multimedia ini diharapkan
memberikan dampak signifikan terhadap proses pembelajaran, karena kemampuannya menyajikan
kombinasi teks, gambar, animasi, dan video. Konsep pedagogis yang mendasari kombinasi
kemampuan ini adalah bahwa manusia memiliki perbedaan. Sebagian bisa belajar dengan baik
apabila mempergunakan indra penglihatan, seperti menonton film/animasi, sebagian lainnya
mungkin lebih baik apabila mendengarkan atau membaca.
3. Fase ketiga (awal 1990an) adalah fase Internet-based training (IBT) (latihan berbasis internet.
Pada fase ini, internet digunakan sebagai media pembelajaran. Hanya saja, pada saat itu, masih
terbatas pada penyajian teks dan gambar. Penggunaan animasi, video dan audio masih sebatas
ujicoba, sehingga dirasakan pemanfaatannya belum maksimal untuk dapat menfasilitasi
pembelajaran.
4. Fase keempat (akhir 1990an – awal 2000an) adalah fase e-learning yang merupakan fase
kematangan pembelajaran berbasis internet. Sejak itu situs web yang menawarkan e-
learning semakin bertambah, baik berupa tawaran kursus dalam bentuk e-learning maupun paket
LMS (learning management system). Bahkan saat ini sudah cukup banyak paket seperti itu
ditawarkan secara gratis dalam bentuk open source. Konsep pedagogik yang mendasari adalah
bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi sosial antara siswa dan siswa dan antara siswa dan
guru. Dengan perangkat lunak LMS, siswa dapat bertanya kepada temannya atau kepada guru
apabila dia tidak memahami materi yang telah dibacanya.

6
5. Fase kelima (akhir 2000) adalah fase social software + free and open content. Fase ini ditandai
dengan banyak bermunculannya perangkat lunak pembelajaran dan konten pembelajaran gratis
yang mudah diakses baik oleh guru maupun siswa, yang selanjutnya dapat diedit dan dimanipulasi
sesuai dengan kebutuhan. Konsep pedagogik yang mendasari fase ini adalah teori kontstruktivis
sosial. Dalam konteks ini, pembelajaran melalui komputer terjadi tidak hanya menerima materi
dari internet saja misalnya, tapi dimungkinkan dengan membagi gagasan dan pendapat.

7
3. manfaat tik dalam pendidikan
a. TIK sebagai skill dan kompetensi
· Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat
tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.

b. TIK sebagai infratruktur pembelajaran


· Tersedianya bahan ajar dalam format digital
· The network is the school
· Belajar dimana saja dan kapan saja

c. TIK sebagai sumber bahan belajar


· Ilmu berkembang dengan cepat
· Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
· Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
· Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
· Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama

d. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran


· Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
· Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan
bahan ajar
· Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
· Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
· Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses pemberian fasilitas

e. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran


· Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
· Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back office yang
kuat
· Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
· Orang merupakan sumber daya yang bernilai

8
.4. manfaat TIK Sebagai Media Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber ( guru ) menuju penerima ( siswa ).
Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.

2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau
terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat
reaktor nuklir, dan sebagainya.

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung
karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran
tentang bakteri, amuba, dan sebagainya.

4. Mendengar suara yang sukar ditangkap denga telinga secara langsung Misalnya, rekaman suara
denyut jantung dan sebagainya.

5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung kerena sukar
ditangkap Dengan bantuan gambar, potret, film atau video siswa dapat mengamati berbagai
macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.

6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati Dengan slide,
film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.

7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan


menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-
organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dsb.

8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat
dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dsb.

9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses
perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam waktu beberapa

9
menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film
dapat diamati hanya dalam beberapa detik.

10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan
film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah,
yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.

11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yan sukar diamati secara langsung. Dengan film atau
video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dsb.

12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, siswa
dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.

13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.Setelah siswa melihat
proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses
penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil
pengamatan) dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara
serempak.

14. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul
atau pengajaran berprogram, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan
kecepatan masingng-masing.

Media merupakan alat yang memungkinkan anak untuk mengerti dan memahami sesuatu
dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan
penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan. Dalam
perkembangan sekarang ini, TIK sudah banyak digunakan sebagai media pembelajaran dengan
tujuan agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti oleh peserta didik. TIK sebagai media
pembelajaran digunakan untuk menyederhanakan pesan, mengurangi verbalitas, menyamakan
persepsi, menarik perhatian siswa, menghemat waktu dll. Tujuan khusus TIK sebagai media
pembelajaran adalah:

1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda


2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan BTI
3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien dan bermakna
5. Membuka peluang belajar dimana dan kapan saja
6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik

10
7. Menjadikan belajar sebagai suatu kebutuhan

Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah.
Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang
dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media
tersebut. Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media
jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap
pakai (media by utilization) dan media rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara
khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu (media by design). Media siap pakai (by
utilization) seperti: benda sebenarnya, lingkungan, nara sumber, fenomena alam dll. Sedangkan,
media yang di rancang (by design), seperti: grafis, model, modul, paket terprogram, gambar dan
foto, program audio, program video, komputer interaktif, multimedia dan jaringan. TIK sendiri
merupakan media pembelajaran yang bersifat by design karena untuk menggunakannya perlu
dirancang secara khusus terlebih dahulu untuk maksud dan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Ada beberapa kriteria dalam membuat media pembelajaran yaitu kesederhanaan, keutuhan,
keseimbangan dan ketegasan. Kesederhanaan yaitu meliputi penggunaan huruf yang mudah
dibaca, penggunaan slide untuk 1 konsep, isi hanya mencakup inti materi dan penggunaan visual
untuk pesan yang kompleks. Penggunaan visual sebagai bagian dari pesan, melengkapi pesan dan
sebagai ilustrasi. Keutuhan merupakan keharmonisan dalam kesatuan pesan, sehingga dalam
pembuatan media pembelajaran pesan yang ingin disampaikan harus dibuat secara utuh.
Keseimbangan yaitu meliputi keserasian tata letak desain pesan pada bidang slide atau
transparansi. Dan, ketegasan yaitu teknik memberi penekanan pada bagian tertentu yang dianggap
penting.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang melibatkan aktivitas jasmani/gerak dalam


pembelajaran sehingga penggunaan TIK sebagai media dalam pembelajaran dapat membantu guru
untuk lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran yang berhubungan dengan gerak.
Penggunaan media dalam pembelajaran pendidikan jasmani bisa berupa slide presentation, CD-
Interaktif, video tutorial, film bertemakan olahraga, multimedia, jaringan dan lain-lain. Contoh
pemanfaatan TIK sebagai media dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu:
1. Slide presentation dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pendidikan jasmani untuk
menyampaikan materi terutama yang berhubungan dengan tujuan, penguasaan konsep, pengertian
materi yang diajarkan. Dalam slide presentantion dapat dikombinasikan dengan gambar-gambar
visual yang berhubungan dengan materi pembelajaran agar menjadi lebih menarik dan pesan yang
ingin disampaikan leih mudah dimengerti oleh peserta didik
11
2. Video tutorial juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Beberapa gerakan dalam
olahraga tidak bisa diajarkan bagian-perbagian karena gerakan tersebut menjadi suatu rangkaian
yang cepat. Padahal jika ingin menguasai gerakan tersebut siswa harus mengetahui tahapan-
tahapan atau prosesnya secara perlahan. Dengan penggunaan video tutorial yang dirancang
sedemikian rupa, proses gerakan yang tidak dapat diamati secara jelas dengan demonstrasi akan
dapat diamati oleh siswa melalui gerakan “slow motion” melalui pemutaran video tersebut.
3. Film bertemakan olahraga. Dewasa ini banyak terdapat film-film yang bertemakan olahraga.
Pemutaran film-film olahraga dapat membantu guru menjelaskan sisi afektif yang ingin
dikembangkan dan dicapai melalui pembelajaran penjas, seperti kerjasama, disiplin, sikap sportif,
tanggungjawab, kerja keras, dan lain-lain. Melalui pemutaran film tersebut diharapkan siswa dapat
mengambil pesan-pesan yang terkandung di dalamnya terkait sikap afeksi dalam olahraga. Namun,
dalam pemutaran film tersebut guru harus merancang sedimikian rupa, mulai dari pemilihan film
yang akan ditampilkan, menyiapkan lembar kerja siswa untuk dikerjakan selama proses
pembelajaran dll.

Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penggunaan TIK sebagai media pembelajaran
dalam pendidikan jasmani, yaitu:
1. Kontrol ada di tangan pengguna dalam hal ini guru sehingga dalam merancang dan menggunakan
TIK sebagai media pembelajaran guru harus merancang dengan teliti agar penggunaannya sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai
2. Proses pembuatan media pembelajaran memerlukan waktu yang cukup lama, namun media yang
telah dibuat dapat digunakan berkali-kali.
3. SDM yang terbatas dalam hal ini guru. Sebagian guru pendidikan jasmani terutama di daerah-
daerah kurang mampu memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran.
4. Tidak ada sentuhan kemanusian, saat pembelajaran berlangsung apabila menggunakan media tidak
ada interaksi yang terjadi sehingga unsur kemanusiaanya hampir tidak ada.

manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai
berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsungantara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajarsendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
Sedangkan secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah terakumulasi
dari beberapa pakar adalah:

12
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dengan bantuan media pembelajaran,
penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan
tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah
secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga. Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai
secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan
materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan
lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat membantu siswa
menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari
guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat,
menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Media
pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru Perlu kita
sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan
sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu
pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Guru dapat berbagi peran dengan
media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif
lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain.
9. Memberikan pengalaman- pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk
belajar.
10. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut
kebutuhan.
11. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

13
5.Peralatan tik dalam pembelajaran penjas
Saat ini, dengan cepatnya teknologi komunikasi maka semakin banyak pula media komunikasi yang
muncul. Pada pembahasan ini, media komunikasi yang dimaksud adalah media untuk membantu
pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Beberapa media yang dimaksud adalah komputer (internet),
peralatan audio seperti tape recorder dan peralatan visual seperti VCD/DVD

1) KOMPUTER

Perkembangan perangkat komputer saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hampir setiap
bulan muncul genre-genre baru dalam dunia komputer. Sebagai contoh adalah perkembangan prosessor
sebagai otak dalam sebuah komputer mulai dari Intel Pentium 1 sampai dengan Pentium 4. Sebagian
orang belum bisa menikmati kecanggihan Prosesor Pentium 4, saat ini sudah muncul Centrino bahkan
Centrino Duo Core. Belum lagi sebagian orang berpikir kehebatan Centrino Duo Core, telah muncul pula
AMD 690. Pesatnya perkembangan teknologi komputer ini memang sebagai jawaban untuk akses data
atau informasi. Perubahan di masyarakat yang semakin cepat pada akhirnya menuntut perkembangan
teknologi komputer yang semakin canggih. Saat ini dibutuhkan akses data yang cepat, sehingga pada
akhirnya prosesor yang ada juga semakin cepat

2) Peralatan Audio

Perkembangan peralatan audio saat ini juga mengalami perkembangan yang pesat. Peralatan audio
yang di pergunakan dalam proses bimbingan dan konseling seperti tape recorder. Penggunaan tape
recorder ini antara lain adalah untuk merekam sesi konseling dan memutar kembali hasil-hasil yang
diperoleh selama sesi konseling. Tape recorder membutuhkan kaset untuk bisa melakukan tindakan
perekaman. Kaset memiliki pita magnetik yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi
percakapan.
Saat ini telah berkembang alat perekam yang tidak membutuhkan pita perekam. Alat ini disebut MP3
dan MP4. Pada dasarnya alat ini berfungsi sebagai player, dimana di dalam alat ini terdapat sebuah mini
harddisk yang memiliki kapasitas sampai dengan 4 Gb. Sebagai sebuah player, maka alat ini dapat
memainkan musik dan dapat dipergunakan untuk merekam suara. Ukuran MP3 dan MP4 saat ini amat
kecil jika dibandingkan dengan sebuah mini tape recorder biasa. Seringkali kita jumpai, alat MP3 atau
MP4 seukuran sebuah spidol atau ballpoint

3) Peralatan Visual

Alat visual dapat bermacam-macam ragamnya seperti video player dan VCD/DVD player. Pada awalnya,
penggunaan peralatan visual adalah dengan mempergunakan projector. Penggunaan proyektor ini
dipandang tidak efisien, karena dalam proses produksinya membutuhkan tahapan-tahapan yang
panjang. Mulai dari merekam gambar sampai dengan menampilkan gambar. Bahkan seringkali dijumpai
mutu gambar yang tidak bagus dan bahkan mudah rusak. Sehingga lambat laun peralatan ini mulai
ditinggalkan. Video player dulu merupakan peralatan yang lumayan banyak dipergunakan orang. Hanya
saja, saat ini sudah banyak ditinggalkan karena proses produksinya tertalu berbelit. Untuk menghasilkan
sebuah hasil rekaman yang baik, dibutuhkan kamera perekam yang lumayan besar dan berat, selain itu
kaset yang dipergunakan juga relatif besar, sehingga dipandang tidak praktis. Terlebih, hasil rekaman

14
seringkali tidak begitu jernih .Peralatan visual yang sering kita jumpai antara lain adalah video player
atau CD player. Peralatan ini banyak dijumpai karena memiliki tingkat pengoperasian yang mudah dan
memiliki harga yang relatif murah. Penggunaan video player ini tidak akan bisa lepas dari keberadaan
sebuah disc atau keping VCD/DVD. Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, proses perekaman
gambar tidak perlu mempergunakan perangkat yang bermacam-macam. Saat ini telah berkembang alat
perekam (handycam) yang secara langsung dapat merekam gambar langsung ke dalam keping
VCD/DVD. Dengan kata lain, pengoperasian VCD/DVD ke player akan semakinmudah.

Perkembangan teknologi informasi saat ini, pada akhirnya bertujuan untuk memudahkan konsumen
menikmati hiburan antau informasi dengan efisien. Hal ini pada akhirnya memunculkan perangkat-
perangkat multi media. Teknologi multi media yang berkembang saat ini sudah demikian canggihnya,
sehingga sehingga seringkali konsumen bingun untuk memilih teknologi apa yang akan dibeli.

Saat ini peralatan komputer yang dijumpai di pasaran pun sudah mempergunakan teknologi multi
media. Dulu, komputer hanya dipergunakan sebagai alat pengolah data saja. Tetapi selanjutnya
berkembang juga sebagai alat entertainment. Komputer saat ini hampir bisa dipergunakan untuk
membantu segala macam permasalahan manusia, mulai dari mengolah data sampai dengan
memproduksi sebuah tayangan video yang baik.

15
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan :

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, tujuan yang ingin
dicapai bersifat menyeluruh mencakup domain kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan kata lain
bahwa melalui aktivitas jasmani anak diarahkan untuk belajar, sehingga terjadi perubahan
perilaku, tidak saja menyangkup fisikal, tetapi juga intelektual, emosional, sosial dan moral. Untuk
itu agar beberapa perubahan tercipta, maka guru pendidikan jasmani lebih kreatif dalam
menganalisis setiap bentuk pelayanan pembalajaran.
Jadi, dari pembahasan di atas bahwa media atau alat bantu itu sangat bermanfaat bagi
keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani dan juga bermanfaat bagi
guru. Dalam pengadaannya juga tidak terlalu sulit, hanya butuh kemauan dan kreatifitas dari guru.

16
DAFTAR PUSTAKA

 http://hirtanto.blogspot.com/2015/02/sejarah-teknologi-informasi-komunikasi.html (diakses
pada rabu 06 febuari 2019, pukul 19.23 WIB)
 http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/media-pembelajaran-penjas.html (diakses
pada rabu 06 febuari 2019, pukul 19.23 WIB)
 http://learntik2000.blogspot.com/2016/01/apa-itu-tikteknologi-informasi.html(diakses pada
rabu 06 febuari 2019, pukul 19.23 WIB)
 http://dwisucita.blogspot.com/2011/02/resume-perkuliahan-tik-dalam-pendidikan.html (diakses
pada rabu 06 febuari 2019, pukul 19.23 WIB)
 http://teguhillahiwb.blogspot.com/2016/07/makalah-media-pembelajaran-dan-tik.html (diakses
pada rabu 06 febuari 2019, pukul 19.23 WIB)

17

Anda mungkin juga menyukai