Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

5.2 Sistem Saraf Tepi (saraf otonom)


Sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah lanjut jaringan
saraf yang bertugas membawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat.
Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi terbagi menjadi:
1. Saraf aferen, adalah saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor
ke sistem saraf pusat.
2. Saraf eferen, adalah saraf yang menghantarkan impuls dari sistem
saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terdiri dari:
1. Saraf kranial, Berjumlah 12 pasang dan merupakan percabangan
dari otak/kepala.
2. Saraf spinal, Berjumlah 31 pasang dan merupakan percabangan dari
sumsum tulang belakang dan campuran saraf sensorik dan
motorik.
a. Saraf leher (8 pasang)
b. Saraf punggung (12 pasang)
c. Saraf pinggang (5 pasang)
d. Saraf pinggul (5 pasang)
e. Saraf ekor (1 pasang)
Campuran saraf tersebut membentuk urat saraf atau pleksus yang terdiri dari:
1. Pleksus cervicalis (urat saraf leher)
2. Pleksus branchialis (urat saraf lengan atas)
3. Pleksus lumbo sacralis (urat saraf punggung dan pinggang)
Saraf sensorik masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal, dan
saraf motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral.
Berdasarkan fungsi, sistem saraf tepi terdiri dari:
1. Saraf somatik (sadar), Saraf yang menghantarkan impuls sampai ke
efektor berupa otot rangka.
2. Saraf otonom (tidak sadar) Adalah saraf yang menghantarkan
impuls sampai ke efektor berupa otot polos, otot jantung dan
kelenjar.

5.2.1 Sistem Saraf Simpatis


Saraf Simpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang
belakang di daerah dada dan juga pinggang. Saraf Simpatik adalah bagian
dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap
sistem saraf parasimpatik dan umumnya berfungsi untuk memacu dan
mempercepat kerja organ-organ tubuh manusia, contohnya mempercepat
detak jantuk dan menyebabkan kontrasi pembuluh darah.Sistem ini mengatur
fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem
saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres. Sistem saraf simpatik
disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari
tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12.
Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang
terdapat di sumsum tulang belakang.Tiap simpul saraf saling berhubungan,
sehingga menjadi dua deretan yaitu deretan kiri dan kanan. Tiap simpul
dihubungkan oleh sumsum tulang belakang. Dari tiap simpul terdapat saraf
yang menuju ginjal, paru-paru, jantung dan organ-organ lainnya. Dari setiap
simpul saraf keluar serabut-serabut saraf yang menuju organ-organ tubuh
seperti menuju jantung dan pembuluh darah
Saraf simpatis mempersarafi organ-organ tubuh yang tidak dapat
diatur fungsinya oleh manusia, seperti pembuluh darah, jantung, paru-
paru/sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan lain-lain. Contoh kejadian
respon darurat adalah seperti peningkatan denyut jantung saat seseorang
panik atau ketakutan, peningkatan sekresi renin di ginjal, dan pelepasan
glukosa dari hati yang digunakan ketika seseorang membutuhkan energi
lebih.
- Fungsi sistem saraf simpatik:
 Menghambat kontraksi pada kandung kemih
 Mengaktivasi kelenjar keringat sehingga mengeluarkan keringat
 Menghambat pembentukan empedu dan juga menghambat produksi air
liur
 Menghambat mekanisme gerak peristaltik usus
 Meningkatkan sekresi (pengeluaran) hormone adrenalin
 Mempersempit diameter pembuluh darah
 Melebarkan pupil dan melemaskan lensa mata sehingga cahaya akan lebih
banyak masuk
 Meningkatkan aliran darah dengan meningkatkan denyut jantung
 Mempertahankan dan meningkatkan aliran darah ke otot rangka dan
jantung
 Melebarkan ruang alveolus paru-paru, sehingga volume udara/oksigen
yang bertukar lebih besar
-Cara Kerja Sistem Saraf Simpatik
Cara kerja sistem saraf simpatik berlawanan dengan cara kerja sistem
saraf parasimpatik. Keduanya mengontrol sebagian besar organ dalam tubuh.
Ada dua jenis neuron yang terlibat dalam transmisi impuls (sinyal) melalui
saraf simpatik yaitu pre-ganglionik dan pos-ganglionik. Neuron preganglionik
berasal dari daerah torakolumbalis dari sumsum tulang belakang dan menuju
ke ganglion dimana mereka bersinapsis dengan neuron posganglionik.Disana,
neuron postganglionik memanjang ke sebagian besar tubuh. Pada sinapsis
dalam ganglia, neuron preganglionik melepaskan asetilkolin, sebuah
neurotransmitter yang mengaktifkan reseptor nicotinic acetylcholine pada
neuron postganglionik. Untuk mencapai organ dan kelenjar target, akson harus
menempuh perjalanan jauh dalam tubuh.

5.2.2 Sistem Saraf Parasimpatis


Saraf Parasimpatik adalah saraf yang berpangkal pada medulla
oblongata (sumsum lanjutan) dan pada daerah sakrum dari medulla spinalis.
Sistem Saraf Parasimpatik dapat dinamakan dengan saraf kraniosakral.
Dikatakan kraniosakral karena saraf paganglion keluar dari daerah otak dan
juga daerah sakral.
Jalur parasimpatetik mulai di dalam daerah craniosacral dengan
munculnya serat dari tubuh sel midbrain, medulla, dan bagian ba-wah sumsum
tulang belakang (sacral). Dari pusat-pusat inilah seke lompok serat yang
pertama memanjang sampai ganglia otonom yang bi asanya berlokasi di dalam
atau di dekat dinding organ effector. Kemudian jalurnya terus sepanjang
sekelompok neuron kedua yang menstimulasi jaringan visceral. Neuron ini
melepaskan neurotrnasmitter acetylcholine.
Mempunyai fungsi yang berbanding terbalik dengan saraf simpatis,
saraf parasimpatis mempunyai tanggung jawab dalam menggerakkan tubuh
dalam keadaan/fase istirahat. Saraf parasimpatis menggerakkan serat otot
jantung, otot polos, dan jaringan kelenjar. Contoh keadaan atau fase istirahat
yang digerakkan oleh saraf parasimpatis adalah peningkatan air liur, produksi
air mata, buang air kecil, pencernaan, dan buang air besar.
-Fungsi sistem saraf parasimpatis:
 Mempercepat kontraksi pada kandung kemih
 Menurunkan produksi hormone adrenalin
 Mempercepat produksi empedu dan mempercepat prduksi air liur
 Mendukung sintesis glikogen (hormone pemecah glukosa otot)
 Merangsang aktivitas kelenjar kelamin
 Mempercepat gerakan peristaltik usus
 Mempercepat kontraksi pada kandung kemih
 Memperlebar diameter pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke
sistem pencernaan, sehingga mendukung kerja usus dalam mencerna
makanan
 Memperkecil bronkus paru-paru saat tubuh dalam keadaan istirahat
 Memperkecil pupil mata saat cahaya yang dibutuhkan tidak lagi banyak
 Menghambat/menurunkan detak jantung dan membatasi aliran darah ke
otot rangka dan paru-paru
-Cara Kerja Sistem Saraf Parasimpatis
Cara kerja saraf parasimpatis sebenarnya hampir sama dengan saraf
simpatis, tetapi yang menjadi perbedaan adalah sinyal yang dikeluarkan oleh
neuron post-ganglionik adalah bersifat kolinergik (norepinephrine), bukan
bersifat adrenergic (epinephrine). Jadi, sifat kolinergik inil;ah yang membuat
kerja parasimpatis terbalik dengan simpatis.Oleh karena sinyal yang
dikeluarkan berbeda, maka mekanisme yang dilakukan oleh sistem saraf
parasimpatis sering juga disebut dengan “rest and digest”. Hal ini karena
pengaturan tubuh oleh saraf parasimpatis berhubungan dengan pengaturan saat
tubuh sedang dalam kondisi istirahat dan membantu dalam mengendalikan
proses pencernaan dan juga proses eksresi.

-Perbedaan Sistem Saraf Simpatis Dan Saraf Parasimpatis


Terdapat beberap aperbedaan antara saraf simpatis dan parasimpatis jika
dilihat dari penyusun anatomisnya, yaitu :
1. Saraf Simpatis
 Memiliki serabut pre-ganglionik yang pendek
 Memiliki serabu post-ganglionik yang panjang
 Memiliki ganglion pada sumsum tulang belakang
 Saraf simpatis keluar dari bagian bawah otak
2. Saraf Parasimpatis
 Memiliki serabut pre-ganglionik yang panjang
 Memiliki serabut post-ganglionik yang pendek
 Memiliki ganglion pada organ target
 Saraf parasimpatis keluar dari bagian tengah dan bawah sumsum tulang
belakang

5.2.3 Reflek-Reflek Sederhana dan Kompleks


Gerak reflek terjadi begitu saja. Gerak ini terjadi melalui mekanisme
rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen –
komponen tubuh yang terlibat dalam grak ini baik itu disadari maupun tidak
disadari. Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari
dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang
sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan
sistem saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya
terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan
sangat kompleks,tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel,yaitu sel
saraf dan sel neuroglia. Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur
saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron
sensorik, interneuron, dan neuron motorik,yang mngalirkan impuls saraf untuk
tipe reflek tertentu.Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan
dua tipe sel saraf yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks
berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan
terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak
refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan
menyakitkan.
Adapun berdasarkan fungsinya sistem saraf itu sendiri dapat dibedakan atas
tiga jenis :
1. Sel saraf sensorik
Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan), ke system saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang).Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena
berhubungan dengan alat indra.
2. Sel saraf Motorik
Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan
saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) menuju ke kelenjar tubuh. Sel
saraf motorik disebut juga dengan sel saraf penggerak,karena berhubungan
erat dengan otot sebagai alat gerak.
3. Sel saraf penguhubung
Sel saraf penguhubung disebut juga dengan sel saraf konektor,hal ini
disebabkan karena fungsinya meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik
ke sel saraf motorik.
Namun pada hakikatnya sebenarnya sistem saraf terbagi menjadi dua
kelompok besar :
1. Sistem saraf sadar
Adalah sistem saraf yang mengatu tau mengkoordinasikan semua kegiatan
yang dapat diatur menurut kemauan kita.Contohnya,melempar
bola,berjalan,berfikir,menulis,berbicara dan lain-lain.
Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :
a.Saraf pusat, terdiri dari :
- Otak
Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.
- Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari
dan ke otak,serta mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas
tulang belakang,yakni dari ruas – ruas tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang
pinggang yang kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul – simpul gerak
refleks.
b. Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat
(otak dan sumsum ulang belakang). Artinya system saraf tepi merupakan saraf
yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubh
tertentu,sepeti kulit,persendian,otot,kelenjar,saluran darah dan lain-lain.
2. Susunan saraf tak sadar.
- Susunan saraf simpatis
- Susunan saraf parasimpatis

Anda mungkin juga menyukai