Anda di halaman 1dari 43

NESTED EXPERIMENT AND

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
Senin, 26 November 2012

eko.staff.uns.ac.id/3-perancangan-eksperimen
Outline’s
• Definisi
• Two-stage Nested Experiment
• Three-stage Nested Experiment
• Nested Factorial Experiment
• Penutup
• Tugas
DEFINISI
• Nested Experiment adalah eksperimen
dengan dua faktor dimana salah satu faktor
tersarang (nested) pada faktor lainnya.
• Nested-Factorial Experiment adalah
eksperimen dengan tiga faktor atau lebih
dimana ada faktor yang tersarang pada faktor
lainnya .
• Nested Experiment disebut juga sebagai
Hierarchical Experiment.
DEFINISI
DEFINISI
Two-Stage Nested Experiment
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )
• Seorang engineer sedang menyelidiki apakah angka
tegangan katode gelas dipengaruh oleh jenis mesin
dimana katode itu dibuat/dikerjakan dan juga oleh
nomor head yang digunakan.
• Eksperimen dilakukan pada 5 jenis mesin yang
berbeda dimana tiap mesin memiliki 4 jenis head.
• Eksperimen diulang 5 kali untuk tiap treatment
kombinasi.
• Sang engineer menganggap eksperimen ini sebagai
eksperimen faktorial dengan 5x4 treatment sehingga
dia menggunakan model respon
Yijk = µ + Mi + Hj + MHij + εk(ij)
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Sang engineer me-running eksperimen ini dan


diperoleh hasil seperti Tabel 7.1
• Dari Tabel 7.1 terlihat bahwa Mesin dan Head
tidak memiliki pengaruh signifikan pada
strain-readings, tetapi interaksi keduanya
berpengaruh secara signifikan pada taraf
keberartian 10%. .
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Tepatkah eksperimen yang telah dilakukan


dipandang sebagai eksperimen faktorial?
• Pertanyaan yang muncul adalah apakah benar
keempat head yang dipakai dalam eksperimen
dipindah-pindah dari mesin A kemudian
dipasang pada mesin B, kemudian dipindah
lagi ke mesin C, dan seterusnya.
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )
• Tentu saja jawabannya tidak karena setiap mesin
memiliki head sendiri-sendiri. Dengan demikian, mesin
dan head tidak membentuk eksperimen faktorial
karena tiap mesin memiliki head yang unik yang tidak
bisa dipandang identik atau homogen dengan head
dari mesin lain.
• Eksperimen ini dapat dianggap sebagai eksperimen
faktorial jika head 1 pada mesin A identik dengan head
1 pada mesin B, mesin C, dstnya, dan head 2 pada
mesin A identik dengan head 2 pada mesin B, mesin C,
dstnya, demikian juga dengan head 3 dan 4.
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )
• Kasus pada contoh 1 jika diolah dengan model
Two-Stage Nested Experiment maka akan
diperoleh tabulasi data seperti Tabel 7.2
dibawah ini (level-level faktor head ‘tersarang’
pada level-level faktor mesin).
• Ciri khas dari eksperimen ini misalnya adalah
data head 1 hanya terdapat pada mesin A
tidak pada mesin lainnya, demikian juga data
head 18 hanya terdapat pada mesin E.
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Perhitungan SS untuk setiap sumber variasi


dilakukan sebagai berikut :
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• SS head dihitung pada masing-masing mesin


karena head tersarang pada mesin.
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )
Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

SS Error =SStotal – SSM – SSH =

Anova untuk eksperimen ini adalah


Two-Stage Nested Experiment
(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )
Two-Stage Nested Experiment
( Rumus Umum Anova )
Two-Stage Nested Experiment
( Rumus Umum Anova )
Two-Stage Nested Experiment
( Expected Mean Squares)
Two-Stage Nested Experiment
( Contoh 2 – Montgomery )
Two-Stage Nested Experiment
( Contoh 2 – Montgomery )
Two-Stage Nested Experiment
( Contoh 2 – Montgomery )
Two-Stage Nested Experiment
( Contoh 2 – Montgomery )
Three-Stage Nested Experiment
Three-Stage Nested Experiment
Three-Stage Nested Experiment
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
( Contoh sebagai ilustrasi )
• Seorang investigator ingin meningkatkan putaran
per menit yang dapat dicapai oleh Navy Gun
ketika dipakai menembak.
• Investigator ini menemukan sebuah loading
method baru yang ingin diuji keefektifannya
dalam meningkatkan putaran Gun.
• Loading method baru diuji dengan loading
method lama.
• Untuk menguji kedua metode tersebut,
diperlukan team laki-laki untuk mengoperasikan
Gun tersebut.
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
( Contoh sebagai ilustrasi )
• Karena investigator mencurigai bahwa postur tubuh
orang yang mencoba juga ikut menentukan hasil
eksperimen, maka dia mengelompokkan laki-laki ke
dalam tiga group : laki-laki kekar (besar), laki-laki
dengan postur sedang, dan kelompok laki-laki kurus.
• Dari setiap group ini dia memilih 3 team secara
random. Setiap team mencoba loading method baru
dan loading method lama masing-masing sebanyak 2
kali.
• Eksperimen ini tergolong Nested-Factorial Experiment,
karena level dari faktor team tersarang pada level
faktor group.
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
( Contoh sebagai ilustrasi )
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
( Contoh sebagai ilustrasi )
• Model variabel responnya adalah sbb :
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
( Contoh sebagai ilustrasi )
• Perhitungan EMS

Formula Uji F

MS M / MS MT
MS G / MS T
MS MG / MS MT
MS T / MS error
MS MT / MS error
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
( Contoh sebagai ilustrasi )
• Anova ( Perhitungan silakan lihat Hick, 1994 )
F Hitung
651.95/1.79 = 364.22
8.02/ 6.52 = 1.23
0.60 / 1.79 = 0.33
6.54 / 2.31 = 2.83
1.79 / 2.31 = 0.77

Kesimpulan : Metode dan Tim Signifikan , Interaksi tidak signifikan


NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT
Penutup
• Ciri khas dari nested atau nested factorial
experiment adalah adanya level suatu faktor
yang unik (hanya ada) pada level faktor
lainnya.
• Pada eksperimen faktorial, setiap level dari
satu faktor dapat dikombinasikan dengan
setiap level dari faktor lainnya, hal inilah yang
tidak dapat dilakukan pada nested experiment.
Quote of this lecture
Tindakan

Tanpa tindakan tidak pernah ada sukses.


Sukses … harus bertindak. Sebab bagian
terpenting dari kesuksesan adalah keberanian
bertindak.
Sekarang Juga !
Tugas – 3
( Kerjakan dengan manual dan software )

• Hick , hal 193 no. 7.5 , 7.6 dan 7.7

Anda mungkin juga menyukai