Anda di halaman 1dari 36

 

*/%0/&4*"
PANDUAN
Pelaksanaan
Sistem
Resi Gudang

daftar isi

2 Kata Pengantar

5 Sekilas Sistem Resi Gudang

10 Manfaat Sistem Resi Gudang

18 Implementasi Resi Gudang

33 Penutup
Kata Pengantar
Perdagangan komoditi merupakan bidang yang
memerlukan intensitas pembiayaan kredit yang tinggi, dan
di negara-negara berkembang seperti halnya di Indonesia,
selalu menghadapi kendala besar. Para pengusaha
termasuk para petani dan produsen kecil pada umumnya
menghadapi masalah ketiadaan akses kredit. Kalaupun
akses itu diperoleh, biayanya sangat tinggi. Hal tersebut
sangat berpengaruh dalam pengembangan sektor pertanian,
yang akan mengakibatkan berkurangnya daya saing sektor ini.

Salah satu manfaat Sistem Resi Gudang (SRG) adalah


mengatasi kesulitan yang dihadapi para pelaku usaha,
terutama petani/kelompok tani, koperasi dan UKM, atas
akses pembiayaan untuk modal kerja dari bank ataupun
lembaga keuangan non-bank.

Karena kelompok ini umumnya tidak memiliki aset tetap


seperti tanah, bangunan dan sebagainya. Melalui Sistem
Resi Gudang, komoditi yang mereka miliki dapat
disimpan di gudang dan diterbitkan resi gudang oleh
pengelola gudang yang telah mendapatkan
persetujuan Badan Pengawas Sistem Resi Gudang
(dalam hal ini Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi/BAPPEBTI; Kementerian
Perdagangan).

Resi Gudang ini merupakan dokumen bukti


kepemilikan atas barang yang disimpan di
gudang, dan sebagai surat berharga yang dapat
dijadikan agunan sepenuhnya tanpa
dipersyaratkan adanya agunan lain. Pelaku
usaha dapat menjamin Resi Gudang yang
mereka miliki untuk memperoleh modal kerja,
baik melalui pembiayaan kredit dari perbankan
ataupun lembaga keuangan non-bank.

Selain menjadi instrumen pembiayaan,


Sistem Resi Gudang juga dapat
meningkatkan daya saing hasil komoditi
melalui adanya persyaratan standar kualitas
tertentu, untuk komoditi yang dapat
diresigudangkan. Persyaratan kualitas ini
harus dapat dipenuhi para petani produsen,
Sistem Resi Gudang 2
jika mereka ingin menggunakan
Sistem Resi Gudang. Sehingga mau
tidak mau, proses budi daya dan
pasca panen yang dilakukan juga Berkaitan dengan implementasi
harus mengikuti standar dan kualitas Sistem Resi Gudang yang
yang dipersyaratkan. berdasarkan undang-undang Nomor 9
Tahun 2006 yang telah diamandemen
Selain hal-hal tersebut penggunaan dengan undang-undang Nomor 9
Resi Gudang dapat mendorong Tahun 2011 tentang Sistem Resi
perkembangan sektor-sektor lainnya Gudang beserta peraturan
seperti sektor keuangan, pelaksanaannya yang terbit pada
perdagangan, jasa pergudangan, tahun 2007, dan dimulai kegiatannya
yang akan bersinergi seiring di lapangan pada tahun 2008,
berkembangnya pasar lelang dan BAPPEBTI secara berkesinambungan
bursa berjangka komoditi. melakukan upaya ke depan melalui
serangkaian pertemuan dan
Sebagai langkah pemantapan dalam kerjasama dengan para stakeholder,
mengimplementasikan Sistem Resi memberi bimbingan teknis pada
Gudang, selama ini BAPPEBTI telah pelaku usaha, serta pembuatan
mensosialisasikan Sistem Resi pedoman operasional baku bagi
Gudang ke daerah-daerah, baik pengelola gudang serta SOP
propinsi maupun kabupaten/kota di pengawasan. Pada tahun 2013
Sumatera, Jawa-Bali, Sulawesi, BAPPEBTI selaku Badan Pengawas
Kalimantan, maupun di Nusa Sistem Resi Gudang telah menyusun
Tenggara. Master Plan pengembangan SRG
tahun 2013-2019. Master Plan
Fokus sosialisasi untuk tahap awal tersebut adalah sebagai pedoman
adalah daerah-daerah sentra produksi untuk 5 tahun ke depan bagi seluruh
14 komoditi yang dapat stakeholder di dalam melaksanakan
diresigudangkan, yaitu: gabah, beras, kegiatan masing-masing dan
jagung, kopi, kakao, lada, karet, sepatutnya menjadi komitmen
rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, bersama untuk mencapainya,
kopra, dan timah. sehingga tercipta sinergi dalam
melaksanakan program kerja
Hingga saat ini terdapat 4 daerah- tersebut. Kami juga telah
daerah percontohan Sistem menyediakan sarana informasi dan
Resi Gudang di sentra-produksi komunikasi dengan para stakeholder
seperti di Cianjur, Jawa Barat, Barito Sistem Resi Gudang melalui situs
Kuala, Kalimantan Selatan untuk web kami, www.bappebti.go.id.
komoditi gabah. Tasikmalaya, Jawa
Barat untuk komoditi jagung dan Aceh
Tengah untuk komoditi Kopi.
3 Sistem Resi Gudang
Situs web ini menyajikan antara lain, Terbitnya buku ini merupakan salah
masalah-masalah hukum dan satu wujud nyata upaya untuk
peraturan teknis serta kelembagaan meningkatkan pemahaman tentang
dalam Sistem Resi Gudang yang pelaksanaan Sistem Resi Gudang
telah mendapatkan persetujuan yang pada gilirannya akan
BAPPEBTI, lembaga penilaian diimplementasikan secara riil oleh
kesesuaian, pusat registrasi, artikel para pelaku usaha. Kami berharap,
dan berita serta informasi harga untuk penerbitan buku ini memberikan
beberapa komoditi yang dimasukan manfaat optimal kepada para petani,
ke dalam Sistem Resi Gudang. UKM, pedagang, eksportir, processor,
pengelola gudang, pihak
Selain itu, untuk menjaga stabilitas perbankan/lembaga keuangan
dan integritas SRG pada tahun non-bank serta semua stakeholder
2016 telah ditetapkan Perum Sistem Resi Gudang.
Jamkrindo sebagai Lembaga
Pelaksana Penjaminan Resi Gudang
(berdasarkan PP nomor 1 Tahun
2016). Fungsi utama dari lembaga
tersebut adalah untuk melindungi
hak pemegang resi gudang dan/atau
penerima hak jaminan dari kelalaian
dan ketidakmampuan Pengelola
Gudang dalam menjaga barang yang
disimpan di gudang SRG.

Kita harus lebih kreatif


membangkitkan perekonomian
nasional dimana salah satunya
adalah menyukseskan sosialisasi
penerapan Sistem Resi Gudang.

Sistem Resi Gudang 4


1. Akses Pembiayaan mudah dan menguntungkan.
1 Sekilas
Sistem Resi Gudang

Sebagai negara agraris, pertanian merupakan sektor


sangat strategis bagi Indonesia. Karenanya
diperlukan beragam upaya demi tercapainya
optimalisasi di sektor pertanian, agar stok bahan
pangan nasional mencukupi, bisa
meminimalisasi impor bahan pangan, dan yang
lebih penting meningkatkan kesejahteraan
petani dan para pelaku usaha.

Jika dikelola dengan baik dan dengan


pendekatan bisnis, sektor pertanian bisa
menjadi tumpuan harapan bagi kesejahteraan para
petani kita. Setidaknya, sejumlah perusahaan besar
terbukti mampu menangani sektor ini menjadi komoditi
andalan yang sangat menggembirakan, seperti halnya
keberhasilan yang telah dicapai pada bidang perkebunan
tanaman keras.

Persoalan di bidang pertanian tidak saja mampu mendapatkan teknik


terbaik agar sektor ini bisa secara produktif menghasilkan jumlah dan
kualitas yang diharapkan dalam lahan yang kian terbatas, tapi lebih dari
itu, pertanian juga menghadapi kendala-kendala pembiayaan,
pemasaran, ketersediaan infrastruktur, serta intensif bagi peningkatan
produksi. Fakta membuktikan, pada saat panen raya padi misalnya, petani
selalu dihadapkan pada turunnya harga gabah pada tingkat yang tidak
menguntungkan di pasar.

Meski petani bisa menyiasatinya dengan menunda penjualan hasil panen, tapi
pada saat yang sama harus dihadapkan akan kebutuhan uang tunai demi
mempersiapkan musim tanam berikutnya. Dan yang tak kalah penting,
pembiayaan untuk kebutuhan hidup rumah tangga sehari-hari.

Umumnya, upaya ini oleh sebagian petani diatasi dengan gadai gabah melalui
koperasi, tetapi keterbatasan dana yang dimiliki koperasi-koperasi pertanian di
tanah air kita tidak bisa mewadahi apa yang dibutuhkan para petani
sesungguhnya. Panen juga sering tidak menggembirakan bagi petani, karena

5 Sistem Resi Gudang


Sementara itu akses informasi atas
harga yang terjadi di pasar sangat
terbatas, membuat petani menjadi
pihak yang cenderung dirugikan atas
tidak transparannya informasi pasar.
Sistem Resi Gudang menjadi salah
satu alternatif solusi efektif mengatasi
sejumlah kendala di atas.

Berkenaan hal di atas, maka


urgensinya bagi kalangan petani dan
UKM begitu penting dalam
mereka biasanya terpaksa menjual meningkatkan akses pembiayaan
hasil panen kepada pengepul dan jangka pendek terutama ketika harga
pedagang dengan harga murah. jual produk pertanian menurun saat
musim panen. Hasil panen
petani/kelompok tani bisa disimpan di
Komoditi pertanian memang memiliki gudang dan sambil menunggu harga
ciri khas, yakni berumur terbatas, pasarnya membaik, maka resi
dipanen pada waktu-waktu tertentu, gudang yang diterbitkan oleh
fluktuasi harganya dipengaruhi sangat pengelola gudang tertentu (yang telah
besar, serta sangat dipengaruhi harga mendapatkan persetujuan
internasional. Komoditi pertanian BAPPEBTI) dapat dijamin ke
memiliki sistem dan mekanisme bank/lembaga keuangan non-bank
perdagangan sendiri, dan yang untuk memperoleh kredit tanpa
diperlukan adalah sistem yang bisa dipersyaratkan agunan lainnya.
menyeimbangkan kepentingan
konsumen dan produsen. 1.1 Dasar Hukum
Keberadaan Sistem Resi Gudang
Sementara dari sisi pelaku usaha (SRG) diperkuat sejumlah dasar
pertanian, tidak saja petani tetapi hukum yakni, Undang-Undang No 9
Usaha Kecil Menengah (UKM), tahun 2011 tentang perubahan atas
pedagang maupun eksportir, selama undang-undang No 9 tahun 2006
ini mengalami sejumlah kendala tentang Sistem Resi Gudang beserta
dalam mengakses sumber-sumber peraturan pelaksanaannya yang
pembiayaan. Misalnya, ketiadaan mencakup:
agunan aset tetap dan rumitnya
birokrasi dan administrasi kredit. - Peraturan pemerintah No 36 Tahun
Bahkan jika aset tetap itu dimiliki, - 2007 Tentang pelaksanaan UU
pihak bank sendiri seringkali tak - No.9 Tahun 2006 tentang SRG;
berpengalaman dalam memberikan - Peraturan Kepala BAPPEBTI yang
kredit di tingkat pedesaan. Bank - mengatur mengenai teknis
dengan segala birokrasinya - penyelenggaraan SRG;
cenderung berhubungan dengan - Peraturan Menteri Perdagangan
pelaku usaha yang telah mapan. - Nomor 52/M-Dag/Per/9/2014
- Tahun 2014 Tentang Tata Cara
- Seleksi Lembaga Pelaksana
Sistem Resi Gudang 6
Penjaminan Sistem Resi Gudang; adalah dokumen atas surat bukti
- Peraturan Pemerintah Nomor 10 kepemilikan barang yang disimpan di
Tahun 2014 Tentang Persyaratan gudang, yang diterbitkan oleh
Dan Tata Cara Penetapan Pengelola Gudang tertentu yang
Lembaga Pelaksana Penjaminan harus mendapatkan persetujuan
Resi Gudang; BAPPEBTI, Sistem Resi Gudang
- Peraturan Pemerintah Nomor 70 (SRG) merupakan berbagai kegiatan
Tahun 2013 Tentang Perubahan yang berkaitan dengan penerbitan,
Atas Peraturan Pemerintah Nomor pengalihan, penjaminan, dan
36 Tahun 2007 Tentang penyelesaian transaksi Resi Gudang.
Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sesuai ketentuan
Sistem Resi Gudang; Perundang-undangan ini, Resi
- Peraturan Menteri Perdagangan Gudang di Indonesia sah apabila
Nomor 35/M-DAG/PER/05/2016 memuat:
Perubahann Kedua atas Peraturan 1. Judul Resi Gudang;
Menteri Perdagangan Nomor 2. Jenis Resi Gudang, yaitu “resi
37/M-DAG/PER/11/2011 Tentang gudang atas nama” dan “resi
Barang Yang Dapat Disimpan di gudang atas perintah”;
Gudang dalam Penyelenggaraan 3. Nama dan alamat pemilik barang;
Sistem Resi Gudang. 4. Lokasi gudang tempat
penyimpanan barang;
Sejumlah terobosan dalam Sistem 5. Tanggal penerbitan;
Resi Gudang yang mengacu pada UU 6. Nomor penerbitan;
No.9 Tahun 2006 menyebutkan Resi 7. Waktu jatuh tempo;
Gudang selain dianggap dokumen 8. Deskripsi barang;
kepemilikan dan surat berharga yang 9. Biaya penyimpanan;
dapat diperjualbelikan (Resi Gudang 10. Tanda tangan pemilik dan
Atas Perintah), juga merupakan pengelola gudang; dan
lembaga jaminan baru selain fiducia 11. Kop Surat Pengelola Gudang
dan/atau gadai, atau “Hak jaminan
atas Resi Gudang”. Resi Gudang juga 1.3 Jenis-jenis komoditi SRG
bisa dijadikan jaminan uang tanpa Peraturan Menteri Perdagangan
dipersyaratkan adanya agunan lain. Nomor 35/M-DAG/PER/05/2016
Sementara bagi penerima hak Perubahann Kedua atas Peraturan
jaminan memiliki kedudukan Menteri Perdagangan Nomor
diutamakan dan kreditur lainnya. 37/M-DAG/PER/11/2011 Tentang
Barang Yang Dapat Disimpan di
1.2 Pengertian Resi Gudang Gudang dalam Penyelenggaraan
Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Sistem Resi Gudang, komoditi
Tahun 2006 tentang Sistem Resi tersebut adalah:
Gudang sebagaimana telah diubah Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao,
dengan Undang-Undang Nomor 9 Lada, Karet, Rumput Laut, Rotan,
Tahun 2011, pengertian Resi Gudang, Garam, Gambir, Teh, Kopra, dan
atau juga disebut warehouse receipt Timah
7 Sistem Resi Gudang
Penetapan selanjutnya tentang dengan SRG. Badan ini juga memberi
komoditi dalam SRG dilakukan melalui persetujuan kepada Pengelola
Peraturan Menteri Perdagangan Gudang, LPK dan Pusat Registrasi.
dengan berdasarkan atas rekomendasi
dari pemda, instansi terkait atau 2. Pengelola Gudang
asosiasi komoditas, dengan Sebagai badan usaha yang
mempertimbangkan daya simpan, menyimpan barang dan menerbitkan
standar mutu, serta jumlah minimum Resi Gudang (RG), Pengelola
yang disimpan. Gudang berbentuk badan usaha
berbadan hukum yang bergerak
Dalam SRG, komoditi harus memiliki khusus di bidang jasa pengelolaan
persayaratan seperti: gudang dan telah mendapatkan
Mempunyai usia simpan yang cukup persetujuan Badan Pengawas.
lama, minimal 3 bulan, harganya
berfluktuasi, yakni rendah saat 3. Lembaga Penilaian Kesesuaian
musim panen, dan tinggi saat musim (LPK)
tanam atau paceklik; mempunyai Sebagai lembaga yang terakreditasi,
standar mutu tersebut, serta komoditi Lembaga Penilaian Kesesuaian
potensial dan sangat berperan dalam melakukan kegiatan penilaian untuk
perekonomian daerah setempat membuktikan bahwa persyaratan
dan nasional, yang akan menjamin tertentu mengenai: produk, proses,
ketahanan pangan nasional serta sistem, dan/atau personel telah
menjadi unggulan ekspor. terpenuhi.
Kegiatan penilaian kesesuaian dalam
1.4 Kelembagaan dalam Sistem SRG dilakukan oleh LPK yang telah
Resi Gudang mendapat persetujuan dari Badan
Sebagai sebuah sistem yang ditujukan Pengawas. Kegiatan ini mencakup
untuk meningkatkan taraf kehidupan lembaga inspeksi, laboratorium
petani produsen serta menggairahkan penguji dan lembaga sertifikasi
dunia usaha di sektor pertanian, sistem mutu. Syarat untuk mendapat
tak pelak lagi, Sistem Resi Gudang persetujuan sebagai LPK diantaranya
melibatkan sejumlah pihak terkait yakni adalah telah diakreditasi oleh KAN
Menteri Perdagangan, badan pengawas atau mendapat surat rekomendasi
(BAPPEBTI), Pengelola Gudang, dari Direktorat Pengembangan Mutu
Lembaga Penilaian Kesesuaian, Barang Kementerian Perdagangan RI.
Pusat Registrasi, bank atau lembaga
keuangan non-bank, asuransi, serta 4. Pusat Registrasi
pemerintah pusat atau daerah. Sebuah badan usaha yang melakukan
Sejumlah lembaga penting yang terlibat penatausahaan Resi Gudang, tugas
dalam kegiatan SRG yaitu: pusat registrasi adalah melakukan
aktivitas pencatatan, penyimpanan,
1. Badan Pengawas (BAPPEBTI) pengalihan, pembebanan hak
Bertugas melakukan pembinaan, jaminan, pelaporan,
pengaturan dan pengawasan serta penyediaan sistem dan jaringan
terhadap kegiatan yang berkaitan informasi.
Sistem Resi Gudang 8
Dokumen Permohonan Persetujuan Pusat dalam pembinaan SRG
Sebagai Pusat Registrasi dapat dilihat mencakup:
di Peraturan Kepala Bappebti Nomor Penyusunan kebijakan nasional untuk
5/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007. mempercepat pengembangan SRG;
Pengoordinasian antar sektor
BAPPEBTI saat ini telah menunjuk pertanian, keuangan, perbankan, dan
Pusat Registrasi yang dilakukan sektor terkait lainnya untuk
oleh PT (Persero) Kliring Berjangka pengembangan SRG;
Indonesia. pengoordinasian antara SRG dan
perdagangan berjangka komoditi;
5. Lembaga Jaminan Resi Gudang serta pengembangan standarisasi
Lembaga Jaminan Resi Gudang komoditas dan pengembangan
adalah badan hukum Indonesia infrastruktur teknologi informasi,
yang menjamin hak dan kepentingan pemberian kemudahan bagi sektor
pemegang resi gudang atau usaha kecil dan menengah, serta
penerima Hak Jaminan terhadap kelompok tani di bidang Sistem
kegagalan, kelalaian Resi Gudang; dan
atau ketidakmam- penguatan
puan pengelola kelembagaan
gudang dalam Sistem Resi
melaksanakan Gudang dan
kewajibannya infrastruktur
menyimpan dan pendukungnya,
menyerahkan khususnya sektor
barang yang keuangan dan
tertera dalam pasar lelang
Resi Gudang. komoditas.
Berdasarkan PP
nomor 1 tahun 2016 Pembinaan Sistem
Perum Jamkrindo telah Resi Gudang yang dilakukan
ditetapkan sebagai Lembaga oleh Pemerintah Daerah seperti
Pelaksana Penjaminan Resi Gudang tercantum dalam UU No. 9
yang fungsinya antara lain : melindungi tahun 2006 pasar 33, meliputi:
hak pemegang resi gudang dan/ Pembuatan kebijakan Daerah untuk
atau penerima hak jaminan serta mempercepat pelaksanaan Sistem
memelihara stabilitas dan integritas Resi Gudang; pengembangan
SRG. komoditas unggulan di daerah;
penguatan peran pelaku usaha
1.5 Hubungan ekonomi kerakyatan untuk
Kelembagaan Pusat mengembangkan pelaksanaan Sistem
dan Daerah Resi Gudang; serta Pemfasilitasan
Hubungan antara kelembagaan pusat Pengembangan Pasar Lelang /
dan daerah, seperti tercantum dalam Komoditas.
Pasal 32, UU No.9 Tahun 2006,
menyebutkan Urusan Pemerintah
9 Sistem Resi Gudang
Sejumlah manfaat bisa dipetik
dengan keberadaan Sistem Resi Gudang.
2
Sistem yang memungkinkan mekanisme tunda jual dan
Manfaat
Sistem Resi Gudang

dukungan pembiayaan dengan mudah dan tepat serta alat untuk manajemen
resiko serta sebagai sarana pemasaran hasil-hasil pertanian ini, membuat Sistem
Resi Gudang memberi sejumlah manfaat untuk seluruh mata rantai yang terlibat
sistem tersebut, tidak saja bagi petani/kelompok tani, koperasi dan UKM, tapi
juga pelaku usaha pengguna komoditi/processor, pedagang eksportir, perbankan,
lembaga asuransi bahkan bagi perekonomian daerah maupun nasional.

2.1 Manfaat Bagi Petani


Keterbatasan modal menjadi alasan klasik terhambatnya para petani dalam
pengelolaan dan pengembangan usahanya. Kecukupan modal melalui bantuan
pembiayaan yang efektif menjadi salah satu kunci dalam mengoptimalkan proses
produksi, pengelolaan hasil panen dan pasca panen, serta perencanaan produksi
untuk musim berikutnya.

Meski ada sejumlah lembaga keuangan formal yang bisa menjadi sumber
pembiayaan, hanya sedikit petani yang memanfaatkannya. Ketiadaan jaminan

kredit berupa aset tetap (fixed asset) menjadi


salah satu penyebabnya. Akses ke lembaga
keuangan tidak saja terasa “jauh” bagi
petani tapi juga sejumlah prosedur yang
diterapkan di lembaga keuangan formal,
tingkat bunga komersial yang tidak sesuai
dengan beban petani, serta atas nama
prinsip kehati-hatian perbankan, membuat
petani tidak menjadikannya pilihan dalam
pembiayaan.

Petani cenderung akrab dengan lembaga


keuangan non-formal, seperti gadai perorangan,

Sistem Resi Gudang 10


pemenuhan hidup sehari-hari, disetiap
musim petani membutuhkan biaya
untuk pembelanjaan benih dan pupuk,
disamping peralatan kerja dan bahan
bakar.

Dengan jumlah lahan yang kian


menyempit, bahkan sebagian petani
harus membayar sewa lahan
garapannya, serta biaya produksi dan
ijin dan praktek rentenir tentu saja sarana produksi pertanian lainnya
dengan tingkat bunga sangat tinggi yang makin mahal, petani
yang makin menjerat petani pada sesungguhnya selalu dihadapkan
lingkaran kesulitan keuangan pada kebutuhan pembiayaan yang
terus-menerus. tidak sedikit dan berkelanjutan. Itu
biasanya diperparah dengan fakta
Sebagai pelaku usaha pertanian bahwa harga produksi pertanian
memang memiliki akses yang sangat selalu merosot di saat panen.
rendah terhadap sumber-sumber Padahal, petani harus
permodalan. Ini terkait dengan mempersiapkan proses produksi
berbagai faktor, yang umumnya tidak untuk musim berikutnya.
dapat menyediakan agunan fisik
ataupun pihak-pihak lain yang dapat Diperlukan cara pembiayaan yang
menjamin selain biaya transaksi tidak membebani para petani baik
pinjaman yang cukup tinggi. selama proses produksi maupun
pembayaan pasca panen. Yang
Umumnya, petani menyadari tingkat sangat diperlukan adalah cara
bunga sumber pembiayaan formal pembiayaan yang mudah,
rendah, namun prosedur menguntungkan dan menunjang
administrasinya dinilai sulit. Waktu produktivitas sebagai petani
penyalurannya yang lambat dan produsen.
jumlah kredit yang diterima sering kali
tidak tepat waktu seperti yang 2.1.B Pembiayaan Alternatif
diharapkan. Ketidaktepatan waktu Sistem Resi Gudang merupakan
akan menjadi masalah besar saat alternatif pembiayaan baru yang
petani membutuhkan biaya mendesak efektif dan menguntungkan dalam
untuk produksi pada musim pembiayaan yang diperlukan para
selanjutnya. Ini membuat kucuran petani. Cara-cara lama dalam
kredit jadi tidak efektif karena pembiayaan seperti ijon dan gadai
terlambat diterima. gabah yang sangat merugikan petani,
serta akses pada kredit bank yang
2.1.A Kebutuhan Pembiayaan jauh dari jangkauan petani, membuat
Dalam usahanya berproduksi, petani Sistem Resi Gudang menjadi salah
dihadapkan pada sejumlah kebutuhan satu instrumen pembiayaan yang bisa
akan modal kerja. Selain untuk dijadikan pilihan. Sistem Resi Gudang
11 Sistem Resi Gudang
tidak saja cara yang sangat didukung satu penyebab jatuhnya harga hasil
oleh Kementerian Perdagangan pertanian saat terjadinya panen.
melalui BAPPEBTI, tetapi juga Ketergantungan petani pada
lembaga keuangan bank dan tengkulak atau pedagang perantara
non-bank serta para pemangku pada umumnya sangat tinggi.
kepentingan Sistem Resi Gudang. Tengkulak dengan semena-mena bisa
Pola Resi Gudang menjadi cara menentukan harga dengan patokan
pembiayaan yang menggunakan yang mereka tetapkan sendiri.
komoditi sebagai aset yang dijadikan Akibatnya, petani sangat dirugikan
jaminan bagi pemberi dana, yakni karena harga jual produksi pertanian
pembiayaan yang diberikan tidak sebanding dengan biaya yang
berdasarkan sertifikat berharga yang dikeluarkan.
bisa disebut Resi Gudang, yang
diterbitkan oleh pengelola gudang. Para pedagang pengumpul dan
Dengan pola SRG ini petani tidak tengkulak biasa memanfaatkan petani
perlu mempunyai agunan lain seperti yang memang sangat membutuhkan
tanah atau kendaraan bermotor. dana. Sementara pada pedagang
pengumpul dan tengkulak tidak mau
Pembiayaan menggunakan Resi rugi akibat di banyak daerah ongkos
Gudang akan membantu petani angkut untuk komoditi yang mereka
mengatasi kebutuhan dana baik untuk beli juga mahal.
kebutuhan pribadi maupun modal
kerja. Keharusan menyimpan komoditi Setelah sampai di tujuan mereka
hasil pertanian di gudang yang masih mengeluarkan biaya komisi
ditunjuk membuat mereka bisa untuk para agen. Karena biaya yang
memutuskan kapan sebaiknya hasil dikeluarkan para pedagang dan
panen mereka dijual, yakni saat harga tengkulak juga tinggi, mereka
sedang naik. menekan harga serendah mungkin
pada para petani. Para petanilah yang
Resi Gudang yang biasanya kemudian dirugikan. Bahkan meski
diterapkan pada para petani para petani menyadari kondisi ini,
produsen, akan ikut membantu aliran mereka tetap hanya bisa berharap
informasi harga di pasar. pada pedagang pengumpul atau
tengkulak karena tidak melihat
Cara ini membuat informasi harga alternatif lain dalam pembiayaan yang
menjadi transparan, dan petani bisa mereka perlukan.
mengambil keputusan penjualan pada
informasi yang ada, tanpa perlu
menunggu para tengkulak yang ANGKUTAN
Jual
membeli dibawah harga pasar.
Rp
2.1.C Perbandingan Pembiayaan:
antara tengkulak, perbankan dan
Sistem Resi Gudang
Keterlibatan tengkulak adalah salah
Sistem Resi Gudang 12
Bank sebagai lembaga keuangan biaya jasa pinjaman. Peminjam juga
formal, seringkali tidak menjadi tidak wajib memiliki sejarah kredit
alternatif pemberi pinjaman yang sebelumnya, seperti yang biasa
diperlukan para petani. Bank dengan dilakukan oleh bank, karena pemberi
prinsip kehati-hatian hanya akan pinjaman tidak lagi tergantung pada
memproses pengajuan kredit dengan perseorangan atau perusahaan, tapi
agunan yang mungkin tidak dimiliki lebih pada nilai komoditi yang
oleh para petani. Misalnya tanah atau diagunkan. Karena biaya peminjaman
kendaraan. Risiko default, atau cidera bagi penyandang dana berkurang,
janji, yang dikhawatirkan lembaga maka tingkat bunga bagi peminjam
keuangan perbankan menjadi juga dapat dikurangi.
hambatan terbesar dalam ketentuan
atau persyaratan perkreditan. Belum Resi Gudang menjadi cara yang baik
lagi tingkat suku bunga komersial untuk mengakses pinjaman modal
yang diterapkan bank pada umumnya. kerja jangka pendek, karena tidak
Karena akses pada perbankan yang terkait dengan aset tetap. Karenanya
sangat minim, bank menjadi tempat cara ini menawarkan kesempatan
yang hampir mustahil untuk dituju saat bagi petani yang sama sekali tidak
petani membutuhkan dana. memiliki agunan apapun, selain
komoditi yang dimilikinya, untuk
Resi Gudang menjadi cara mendapatkan bantuan pinjaman pada
pembiayaan yang mudah bagi petani, bank, yang umumnya berkisar pada
dimana komoditi hasil panen sebagai besaran 70% dan nilai Resi Gudang.
agunan sepenuhnya tanpa perlu
dipersyaratkan adanya agunan lain. 2.1.D. Modal dan Pengembangan
Resi Gudang merupakan instrumen Usaha
negotiable atau bisa diperdagangkan, Karena bisa digunakan sebagai
diperjualbelikan, dijadikan agunan agunan penyediaan dana, dan di
pinjaman, atau diterima untuk dalamnya tertulis kepastian nilai
penyerahan dari instrumen derivative minimum dari komoditi yang dijadikan
sebagai Kontrak Berjangka. agunan, Resi Gudang bisa segera
dicairkan dalam bentuk uang tunai
Pembiayaan Resi Gudang merupakan yang sangat diperlukan bagi petani
transaksi komoditi beragunan, dimana untuk usahanya secara lebih akurat
barang yang disimpan di gudang dan terencana tanpa melebihi jumlah
menjadi jaminan untuk pinjaman. nilai minimum yang dimilikinya.
Transaksi yang dilakukan dengan
Resi Gudang membuat penyandang Demi meningkatkan kesejahteraan,
dana mengalihkan risiko dari pengembangan usaha perlu dilakukan
peminjam ke aset. Jika terjadi cidera para petani, selain teknik pertanian
janji, pemberi pinjaman dapat menjual yang harus terus-menerus
aset jaminan, sehingga pembiayaan ditingkatkan secara pencegahan
seperti ini mengurangi risiko yang terjadinya gagal panen, peningkatan
mungkin timbul dan mengurangi biaya penghasilan petani bisa dilakukan
transaksi komoditi, misalnya tingginya dengan upaya-upaya pengembangan
13 Sistem Resi Gudang
usaha bisa sangat terbantu dengan 2.2 Manfaat Bagi Pengguna
ketersediaan modal. Dengan Resi Komoditi/Processor
Gudang yang dimiliki, para petani bisa Efektifitas Sistem Resi Gudang
merencanakan pengembangan usaha memungkinkan para pengguna
pada bidang-bidang yang mungkin komoditi, atau yang biasa disebut
diminatinya. Peternakan, usaha processor, meningkatkan keuntungan
warung, atau budidaya tanaman lain usahanya karena:
bisa menjadi potensi penghasilan - Meningkatkan akses untuk
yang bisa dilakukan petani. Sistem mendapatkan sumber bahan baku
Resi Gudang yang menawarkan yang berkualitas.
keluwesan pendanaan bisa menjadi - Mengurangi biaya penyimpanan.
sumber pembiayaan bagi - Perencanaan suplai yang lebih
pengembangan usaha petani. baik.

Dari penjelasan di atas bisa 2.3 Manfaat Bagi


disimpulkan, Sistem Resi Gudang Pedagang/Eksportir
memberi sejumlah manfaat bagi para Para pedagang hasil-hasil pertanian
petani. Sistem ini memungkinkan akan diuntungkan akan keberadaan
keterkendalian dan kestabilan harga Sistem Resi Gudang, berkaitan
komoditi, yang bisa menstabilkan dengan ketersediaan produk, suplai,
harga pasar melalui fasilitas penjualan bahkan pembiayaan dalam usahanya.
sepanjang tahun dan tidak kenal Manfaat Sistem Resi Gudang bagi
musim, apakah sedang panen atau pedagang/eksportir:
tidak. Pemilik komoditi, yakni petani, - Mendapatkan jaminan kepastian
kelompok tani atau UKM, memiliki mutu dan jumlah atas komoditas
modal usaha untuk produksi yang diperdagangkan.
berkelanjutan, karena adanya - Mendapatkan suplai komoditas
pembiayaan dari lembaga keuangan. yang lebih pasti, karena dapat
Produksi komoditi juga akan diketahuinya secara pasti jumlah
menjamin produktifitas petani, karena komoditas yang tersimpan di
adanya jaminan modal usaha bagi gudang.
petani.

Mendapatkan harga
lebih baik dengan tunda jual (komoditi)
disimpan pada waktu harga rendah/panen
raya dan dijual pada waktu harga menjadi lebih
baik
Kepastian kualitas dan kuantitas atas barang yang
disimpan
Mendapatkan pembayaran dengan cara tepat dan mudah
Mendorong berusaha secara berkelompok sehingga
meningkatkan efisiensi dan posisi tawar
Sistem Resi Gudang 14
- Mendapatkan pinjaman berulang 2.4.A Keterkaitan Perbankan
(revolving loan) dari bank untuk dalam Transaksi Resi Gudang
modal kerja yang sama, pedagang Resi Gudang yang dapat
akan memperoleh omset diperjualbelikan, digunakan sebagai
perdagangan lebih besar dengan agunan, digunakan sebagai alat
cara meminjam dari Bank atas pemasaran bagi petani maupun
jaminan Resi Gudang. kalangan bisnis, serta mendapatkan
- Membantu memperlancar likuiditas, kredit dan Lembaga pembiayaan
karena instrumen ini dapat menjadi seperti perbankan, menempatkan
agunan pembiayaan, dapat dialih bank dalam posisi sangat penting.
diperjualbelikan, dan sebagai salah
satu dokumen konfirmasi LC Karena baru beberapa tahun
(Letter of Credit) dalam diterapkan di Indonesia, Sistem Resi
perdagangan luar negeri. Gudang bisa mendorong tumbuhnya
industri perdagangan dan usaha
terkait, serta menumbuhkan
2.4 Manfaat Bagi peluang-peluang baru jasa
Perbankan/Lembaga perbankan, bahkan asuransi. Selain
keuangan Non-Bank & adanya perlindungan yang tinggi atas
Asuransi jaminan, aktivitas penyaluran kredit
Sebagai terobosan yang lebih menguntungkan, serta
diharapkan mampu jaminan yang diberikan pun
meningkatkan kualitas Rp lebih likuid.
ekonomi para petani malalui
pembiayaan dan akses BANK Di sisi lain, petani memiliki
pada pasar yang lebih akses lebih mudah dan
menjanjikan, peran aman pada lembaga
Lembaga Keuangan keuangan untuk membiayai
perbankan dan non-bank kegiatannya, waktu
menjadi sangat penting. Tingkat penjualan menjadi lebih fleksibel,
keamanan penyaluran kredit ke sektor peningkatan akses ke bank atau
rill atau petani juga menjadi lebih penyedia dan bunga pinjaman pun
terjamin. Kini bank sentral telah bisa lebih rendah. Sementara bank
mendorong perbankan nasional untuk selain lebih mudah mengucurkan
menyalurkan kredit Resi Gudang, dan kreditnya, resiko pinjaman menjadi
tidak hanya menyalurkan pembiayaan lebih kecil, sehingga mampu
perdagangan. Dengan demikian, memperluas jumlah fasilitas kreditnya.
selain akan mendorong jembatan
penghubung Resi Gudang, Sistem Dengan peran serta perbankan dalam
Resi Gudang akan ikut serta Sistem Resi Gudang ini, bank ikut
mengembangkan pasar komoditi yang mendorong terciptanya tingkat
lebih luas di Indonesia. akuntabilitas petani, produsen,
kelompok tani maupun UKM,
meningkatkan bank sebagai penyedia
dana untuk mengadopsi sistem baru
15 Sistem Resi Gudang
yang ditawarkan, kehandalan para memajukan perekonomian secara
pengelola gudang dan operasional, umum. Sistem Resi Gudang memberi
terciptanya transparan harga, harapan dalam terciptanya iklim
memberi dukungan jaminan usaha yang lebih kondusif dengan
keamanan serta kenyamanan proses tersedianya dan tertatanya sistem
bagi seluruh pihak yang terkait. pembiayaan perdagangan yang
efektif, yang diperlukan dunia usaha
Melalui Sistem Resi Gudang, untuk menjamin dan melancarkan
persentuhan bank dengan para petani usahanya. Sistem ini diharapkan akan
akan kesadaran petani atau terus mendorong pengembangan
keberadaan produk-produk perbankan sektor perdagangan dan pertanian di
yang lainnya seperti tabungan dan tingkat domestik, regional maupun
deposito, dan sistem transfer dana internasional.
yang lebih mudah. Dalam upayanya
melakukan pengembangan usaha Sistem Resi Gudang dirasa cocok
yang dilakukan, para petani akan kian untuk diterapkan di Negara sedang
percaya diri untuk mulai mengajukan berkembang seperti Indonesia, yang
kredit perbankan lainnya sesuai umumnya memerlukan jumlah
prosedur yang lazim diterapkan bank pinjaman yang relatif sedang. Resi
dalam memberikan kredit dengan Gudang bisa digunakan para dealer
bunga komersial. komoditi dalam proses pembiayaan
komoditi yang tersimpan di gudang
2.4.B Prospek Pola Pembiayaan sebelum dijual dan diangkut, atau
Resi Gudang sebelum dan selama pengolahan.
Sebagai bagian dari kebijakan
Kementerian Perdagangan melalui Dari sisi perbankan sebagai lembaga
BAPPEBTI dalam menjaga kestabilan pembiayaan, Sistem Resi Gudang
harga komoditi dan ketahanan pangan memberi manfaat karena begitu
nasional serta peningkatan tersedianya barang di gudang, risiko
kesejahteraan petani, UKM dan produksi bisa diperkecil, mutu dapat
pelaku usaha, Sistem Resi Gudang dikontrol, dan risiko transportasi bisa
diharapkan akan terus berkembang dikelola dengan baik, risiko bagi bank
dengan dukungan berbagai pihak, sebagai pihak yang meminjami dana
dimana lembaga pembiayaan juga menjadi kecil atau berkurang,
perbankan/lembaga keuangan sehingga pinjaman pun bisa lebih
non-bank berperan sangat penting. mudah diberikan. Cara ini, diharapkan
juga akan menarik minat para
Dalam peta perdagangan penyandang dana non tradisional
internasional, Resi Gudang untuk berperan serta dalam
diharapkan mempunyai andil penting pembiayaan komoditi.
untuk mendukung peningkatan ekspor
komoditi pertanian di mana kelak Manfaat SRG bagi
sinerginya dengan perdagangan Perbankan/Lembaga Keuangan
berjangka komoditi dan pasar lelang Non-Bank:
akan turut berperan dalam - Perlindungan yang tinggi atas
Sistem Resi Gudang 16
jaminan aktivitas penyaluran kredit saja bagi sektor pertanian kita, tapi
yang lebih menguntungkan. akan menunjang pertumbuhan
- Jaminan bersifat likuid ekonomi dan peningkatan
- Alternatif penyaluran kredit kesejahteraan pada umumnya.
(peluang pengembangan kredit dari
skema on-farm atau masa tanam, Dibutuhkan dukungan dan peran aktif
kredit ke off-farm kredit atau pasca dari pihak-pihak terkait secara
panen) barang yang menjadi berkesinambungan.
underlying telah ada. Bandingkan
dengan on-farm yang belum tentu
panen berhasil (kemungkinan
wanprestasi lebih besar)
Fungsi pokok intermediasi
perbankan dapat dijalankan.

2.5 Manfaat Bagi Perekonomian


Daerah/Nasional
Sebagai sebuah sistem baru yang
terbukti efektif di banyak Negara,
serta telah diterapkan sejak beberapa
tahun terakhir di berbagai wilayah di
Indonesia, SRG memberi sejumlah
manfaat bagi perekonomian daerah
maupun nasional:
- Mendorong tumbuhnya jasa
pergudangan, jasa pengujian mutu
komoditi dan bidang jasa terkait
SRG lainnya di daerah-daerah.
- Membantu mengatasi kelangkaan
dana (scarcity of cash) di tingkat
lokal.
- SRG akan membangun
kemampuan pemerintah di Pusat
dan Daerah untuk meningkatkan
kualitas komoditi, upaya
perlindungan konsumen dan
ketahanan pangan.
- untuk berkembangnya infrastruktur
Sistem Resi Gudang.

Sarana pengendalian sediaan (stok)


nasional yang lebih efisien. Melihat
begitu banyak kemanfaatan yang
diberikan, Sistem Resi Gudang
menjadi salah satu usaha efektif tidak
17 Sistem Resi Gudang
Implementasi Sistem Resi Gudang
memerlukan sejumlah langkah
3
persiapan yang baik dan matang. Hal
Implementasi
Sistem Resi Gudang

penerbitan, nomor penerbitan, nomor


ini karena sistem masih baru dan registrasi, waktu jatuh tempo,
dalam prosesnya melibatkan sejumlah deskripsi barang, biaya simpan, nilai
pihak terkait baik petani produsen dan barang serta harga pasar.
pelaku usahan terkait (UKM, koperasi,
prosesor, pedagang, eksportir) Pengelola Gudang menyampaikan
maupun kelembagaan dalam SRG itu informasi tersebut pada Pusat
sendiri (Pengelola Gudang, LPK dan Registrasi dan seluruh data dan
Pusat Registrasi). informasi dalam Resi Gudang ini
ditatausahakan oleh Pusat Registrasi.
3.1 Alur Skema Sistem Resi Pengelola Gudang juga akan memberi
Gudang tahu semua informasi tersebut pada
Dimulai dari petani, atau kelompok Badan Pengawas.
tani, koperasi atau UKM atau pelaku
usaha, mendatangi gudang yang Jika semua proses ini telah dilakukan,
ditunjuk dengan membawa komoditi Resi Gudang yang diterbitkan oleh
yang akan diresigudangkan. Pengelola Gudang bisa diterima
petani/pelaku usaha untuk segera
Lembaga Penilaian Kesesuaian akan diuangkan pada lembaga pembiayaan
menguji mutu komoditi dan membuat bank atau non-bank yang ditunjuk.
sertifikat untuk barang yang berisi Resi Gudang ini juga bisa disimpan
informasi tentang: nomor, tanggal sebagai sebuah aset, atau
terbit, identitas pemilik, metode uji, diperdagangkan/diperjualbelikan.
jenis, sifat, jumlah, mutu, kelas
barang, jangka waktu mutu barang Alur penerbitan, penjaminan dan
dan tanda tangan yang berwenang. penyelesaian transaksi serta Resi
Gudang bisa dilihat pada Gambar di
Sementara itu Pengelola Gudang halaman 19 (Gambar atas).
akan membuat Perjanjian
Pengelolaan Barang, yang berisi Untuk menunjang implementasi SRG,
deskripsi barang dan asuransi. BAPPEBTI mengembangkan sistem
Pengelola Gudang juga akan informasi harga untuk komoditi dalam
menerbitkan Resi Gudang (setelah SRG yang bertujuan untuk membantu
menerima kode registrasi dari Pusat pengambilan keputusan bagi petani,
Registrasi) yang berisi informasi pelaku usaha dan perbankan.
tentang: judul Resi Gudang, nama
pemilik, lokasi gudang, tanggal Bagi petani dan pelaku usaha
Sistem Resi Gudang 18
Uji Mutu & Asuransi
Anggunan kr Bank
Pengelola Gudang
Jual Beli (langsung &
Pasar Lelang)
Petani

Disimpan/
Tanda Kepemilikan
Barang
Resi Gudang

informasi harga komoditi berperan dengan sistem komputer, baris data


penting untuk mengetahui dan local, komunikasi melalui dial-up,
memproyeksikan kapan waktu yang leased lines, VPN, atau internet.
tepat untuk menyimpan dan menjual,
sedangkan bagi lembaga keuangan Sementara Pusat Registrasi
untuk membantu menentukan menyediakan sistem dan jaringan
besarnya nilai pinjaman yang dapat informasi yang terhubung dengan
diberikan. stakeholders SRG (Pengelola
Informasi harga ini dapat diakses Gudang, LPK, Penguji Mutu,
melalui internet dengan alamat: Asuransi,
http://infoharga.bappebti.go.id. Perbankan BAPPEBTI) untuk
Idealnya, sistem informasi dalam menata-usahakan Resi Gudang
Sistem Resi Gudang terintegrasi di (verifikasi, konfirmasi, registrasi,
semua pihak-pihak yang terkait, pengamanan, query, early warning
secara online dan real time di mana system) seperti dapat dilihat dalam
setiap Pengelola Gudang dilengkapi bagan di bawah.
dengan perangkat sistem terhubung
secara online ke Pusat Registrasi

19 Sistem Resi Gudang


3.2 Lembaga SRG yang telah III. Pusat Registrasi
Mendapat Persetujuan BAPPEBTI - PT (Persero) Kliring Berjangka
Hingga saat ini, BAPPEBTI telah Indonesia
memberi persetujuan sejumlah lembaga
dalam pelaksanaan SRG, yang meliputi IV. Lembaga Penjamin Resi Gudang
Pengelolaan Gudang, Lembaga Penilaian - Perum Jamkrindo
Kesesuaian (LPK), maupun Pusat
Registrasi yaitu: Selanjutnya jika terdapat para calon
I. Pengelola Gudang: Pengelola Gudang atau LPK yang
- PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) berminat berpartisipasi dalam SRG,
- PT. Pertani (Persero) mereka dapat mengajukan
- PT. Pos Indonesia aplikasinya kepada BAPPEBTI
- PT. Food Station Tjipinang Jaya sesuai prosedur yang dipersyaratkan
- Kospermindo Makassar oleh peraturan perundangan yang
- Koperasi Niaga Mukti Cianjur berlaku.
- KSU Annisa Subang
- Koperasi Tuntung Pandang 3.3 Langkah Penyiapan
- KUD Subur Kebumen Pelaksanaan Sistem Resi Gudang
- PT. Ketiara Diperlukan langkah perencanaan
- Koperasi Gayo Mandiri dan penyiapan secara baik serta
- Koperasi Pasar Maju Bersama sinergis antar para pihak dalam
- KUD Anugrah stakeholder SRG bagi keberhasilan
- KUD Tani Harjo pelaksanaan Sistem Resi Gudang.

II. Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) 3.3.A Penyiapan Komoditi dan


A. Inspeksi Gudang Gudang Sesuai Standard (SNI)
- PT (Persero) Bhanda Graha Reksa I. Standar Mutu Komoditi
- PT (Persero) Sucofindo Berdasarkan Peraturan Menteri
- PT Sawu Indonesia Perdagangan Nomor 35/M-DAG/
PER/05/2016 Perubahan Kedua
B. Uji Mutu Komoditi atas Peraturan Menteri Perdagangan
- PT. (Persero) Sucofindo Nomor 37/M-DAG/PER/11/2011
- PT. Beckjorindo Paryaweksana tentang Barang Yang Dapat Disimpan
- BPSMB (Surabaya, Makassar, di Gudang dalam Penyelenggaraan
Surakarta, Medan, Banda Aceh, Sistem Resi Gudang, hingga saat ini
Padang, Palu, Gorontalo, Bengkulu, ada 14 barang yang dapat disimpan di
Kendari, Palangkaraya), Seluruh UB Gudang Sistem Resi Gudang adalah
Jastasma Perum Bulog, Lab. Fak. : Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao,
Pertanian Univ. Mataram, LS-PRO Lada, Karet, Rumput Laut, Rotan,
CCQC), PT. Ketiara Garam, Gambir, Teh, Kopra, dan
Timah.
C. Sertifikasi Manajemen Mutu:
- PT. (Persero) Sucofindo Komoditi ini harus memiliki daya
- PT. Sawu Indonesia simpan paling sedikit 3 (tiga) bulan
serta memenuhi standar mutu
Sistem Resi Gudang 20
yang ditetapkan. Jumlah minimum Pengujian terhadap mutu komoditi
komoditi yang dapat diresigudangkan dilakukan oleh LPK (Lembaga
tergantung pada kebijakan dari Penilaian Kesesuaian) sebagai
Pengelola Gudang. lembaga penilaian yang berkompeten,
Misalnya, untuk komoditi jagung bila dalam hal ini Laboratorium Penguji
dilihat dari kapasitas mesin pengering Mutu Barang yang telah memperoleh
yang umum digunakan di persetujuan dari Badan Pengawas.
lapangan, maka jumlah minimum LPK dalam melakukan tugasnya
yang wajar untuk disimpan digudang bersifat independen (tidak terikat
adalah + 1-20 ton untuk setiap Resi dengan pihak manapun, baik
Gudang yang diterbitkan. Satu Resi perusahaan Pengelola Gudang
Gudang dapat diterbitkan untuk satu ataupun calon pembeli komoditas).
kelompok tani. Laboratorium Penguji selanjutnya
menerbitkan hasil uji berupa Sertifikat
Sebagai contoh, untuk komoditi untuk barang.
jagung harus memenuhi persyaratan
SNI.01-3920-1995 lihat gambar di II. Penyiapan Gudang (sesuai
bawah ini. standar SNI Gudang)
Terdapat sejumlah persyaratan umum
untuk komoditi jagung harus memenuhi persyaratan
SNI.01-3920-1995 sebagai berikut
dan teknis yang harus dipenuhi
No Jenis ji Satuan Persyaratan
agar sebuah gudang dapat menjadi
tempat penyimpanan dalam Sistem
Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3 Mutu

1 adar air maksimal b b maks. 1 maks. 1 maks. 1 maks. 1

2 utir Rusak b b maks. 2 maks. maks. maks. Resi Gudang yang tercantum dalam
peraturan Kepala BAPPEBTI nomor
3 Nutir arna ain b b maks. 2 maks. maks. maks.

utir Pecah b b maks. 2 maks. 2 maks. 2 maks. 2

5 otoran b b maks. 2 maks. 2 maks. 2 maks. 2 4 Tahun 2016 tentang Persayaratan


ntuk gabah harus memenuhi persyaratan Umum Dan Persyaratan Teknis
SNI 01-022 -19
No
sebagai berikut
omponen ualitas
Gudang Tertutup Dalam Sistem Resi
Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3 Gudang.
1 adar air maksimum 1 ,0 1 ,0 1 ,0 Sesuai dengan peraturan kepala
2 Gabah ampa maksimum 1,0 2,2 3,0
bappebti tersebut gudang tertutup
3 utir Rusak + utir uning maksimum 2,0 5,0 ,0

utir Mengaput + Gabah Muda maksimum 1,0 5,0 10,0


dibagi menjadi 4 kategori yaitu:
5 utir Merah maksimum 1,0 2,0 ,0 a. Gudang tertutup komoditas
enda sing maksimum - 0,5 1,0 pertanian
Gabah arietas ain maksimum 2,0 5,0 10,0
b. Gudang tertutup silo komoditas
Sedangkan untuk beras harus memenuhi persyaratan pertanian
SNI 01- 12 -1999 sebagai berikut
No elompok Mutu Satuan ualitas c. Gudang tertutup komoditas
Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3 Mutu Mutu 5
perikanan dan pergaraman
1. erajat Sosoh 100 100 100 95 min 5 min

2. adar maksimum 1 1 1 15 15 d. Gudang tertutup komoditas


3. eras kelapa

utir utuh min


100

0
95 min

50
min

0
3 min

35
0 min

35
tertentu
. utir Patah maksimal 0 5 15 25 35

5. utir Menir maks 0 0 1 2 5

. utir Merah maks 0 0 1 3 3

. utir uning Rusak 0 0 1 3 5


maks

. utir Mengapur maks 0 0 1 3 5

9. enda sing maks 0 0 0,02 0,05 0,2

10. utir Gabah maks butir 100


g 0 0 1 2 3

11. ampuran arietas 5 5 5 10 10


lain maks

21 Sistem Resi Gudang


Gudang yang dimaksud dalam Sistem harus kokoh, lantai terbuat dari beton
Resi Gudang adalah semua ruangan atau bahan lain yang kuat dalam
yang tidak bergerak dan tidak dapat menahan beban berat, dengan talang-
dipindah-pindahkan dengan tujuan talang yang menjamin air mengalir
tidak dikunjungi oleh umum, tetapi lancar, pintunya terbuat dari bahan
untuk dipakai khusus sebagai tempat yang kuat, dilengkapi kunci yang kuat,
penyimpanan barang yang berkanopi guna menjamin kelancaran
diperdagangkan secara umum. keluar-masuk barang.

Sejumlah persyaratan umum Gudang Ventilasinya harus tertutup dengan


meliputi lokasinya yang harus jaring kawat penghalang guna untuk
memenuhi persyaratan. menghindari gangguan burung, tikus
a. Di dekat atau di pinggir jalan dan gangguan lainnya. Bangunan
kelas I, II, IIIA, IIIB, IIIC atau Gudang juga mempunyai teritis
akses lain melalui perairan untuk dengan lebar yang memadai sehingga
memudahkan keluar masuk area air hujan tidak mengenai dinding
gudang sehingga menjamin Gudang. Disarankan, Gudang
kelancaran bongkar muat dan membujur dari timur-barat sehingga
distribusi. sesedikit mungkin terkena sinar
b. Di daerah yang aman dari banjir matahari secara langsung.
dan longsor.
c. Jauh dari pabrik atau gudang Gudang harus memiliki fasilitas
bahan kimia berbahaya, Stasiun setidaknya; identitas pengaturan
Pengisian Bahan Bakar Umum lorong yang memadai guna
dan/atau tempat pembuangan menunjang kelancaran penyimpanan
sampah/bahan kimia. barang maupun akses keluar-masuk
d. Terpisahnya dengan bangunan barang; instalasi air dan listrik dengan
lain di sekitarnya sehingga pasokan terjamin sehingga
keamanan dan keselamatan menunjang operasional gudang;
barang yang disimpan lebih instalasi hydrant guna pencegahan
terjamin dan tidak mengganggu kebakaran, serta alat penangkal petir.
keselamatan penduduk di
sekitarnya. Gudang juga dilengkapi dengan ruang
e. Tidak terletak dengan tempat kantor atau ruang administrasi yang
bekas pembuangan sampah dan dilengkapi sarana komunikasi;
bekas pabrik bahan kimia. keamanan, ruang jaga dan pagar
kokoh disekelilingnya; kamar mandi
Secara teknis, konstruksi bangunan dan WC; fasilitas sandar dan bongkar
Gudang harus kokoh demi menjaga muat yang memadai bagi gudang
mutu dan keselamatan manusia. yang berlokasi di dekat atau di pinggir
akses lain melalui perairan.
Atapnya dapat dilengkapi atap
pencahayaan, yang terbuat dari Gudang juga harus dilengkapi dengan
bahan yang cukup kuat sehingga peralatan alat timbang terasah, palet
tidak bocor. Dinding bangunannya yang kuat untuk menopang tumpukan
Sistem Resi Gudang 22
barang sehingga mutu barang terjaga, c. Membuat perjanjian penyimpanan
hygrometer dan thermometer untuk komoditas dengan pengelola
mengukur kelembaban dan suhu gedung;
udara dalam gudang. Tangga stapel d. Melakukan pengujian
juga diperlukan untuk memudahkan mutu komoditas yang akan
penumpukan barang di gudang, alat diresigudangkan ke Lembaga
pemadam kebakaran yang tidak Penguji Mutu yang berada di
kadaluarsa. Kotak P3K, serta alat lokasi gudang;
kebersihan gedung. e. Menandatangani Resi Gudang
yang diterbitkan oleh Pengelola
Sejumlah persyaratan umum dan Gudang;
teknis Gudang dalam Sistem Resi f. Pengajuan kredit kepada
Gudang diperlihatkan dalam table di perbankan dengan agunan Resi
halaman berikutnya. Gudang;
g. Membagikan hasil pinjaman kredit
3.3.B Penyiapan Pelaksanaan bagi kepada anggota kelompok;
Pelaku / Lembaga Dalam SRG
serta mengamati dan mencari
I. Petani/Kelompok Tani dan informasi harga yang terbaik untuk
pelaku usaha lain menentukan harga penjualan terhadap
Bagi petani atau kelompok tani, perlu komoditas yang diresigudangkan.
diupayakan agar komoditas yang
disimpan di gudang mencapai skala
ekonomis tertentu. Petani juga
membuat surat kuasa pada Ketua
Kelompok, membuat perjanjian
komoditas (yakni penyimpanan,
pengagunan, dan pemasaran) dengan
Ketua Kelompok. Komoditas yang
akan diresigudangkan juga harus
sesuai dengan standar mutu yang
dapat disimpan di dalam gudang.

Jelas, ketua Kelompok Tani dalam


pelaksanaan Sistem Resi Gudang
menjadi begitu penting di mana
mereka bertugas:
a. Mengkoordinir anggota kelompok
tani untuk menghasilkan
komoditas dengan mutu yang baik
(melalui sortasi dan pengeringan);
b. Mengkoordinir anggota kelompok
untuk menyimpan komoditas di
gudang;

23 Sistem Resi Gudang


8,00m 8,00m 6,00m

Sistem Resi Gudang 24


Untuk Perorangan/Pedagang : 2. memiliki pengurus dengan
a. Fotocopy KTP; integritas moral dan reputasi
b. Fotocopy SIUTDP bisnis yang baik;
c. NPWP untuk pinjaman di atas 3. menguasai paling sedikit 1 (satu)
Rp.50 juta; Gudang yang telah mendapat
d. Surat keterangan dari Kepala Persetujuan dari Bappebti;
Desa setempat apabila usahanya 4. memiliki Sertifikat Manajemen
belum berjalan 2 (dua) tahun. Mutu; dan
5. memiliki tenaga dengan
II. Pengelola Gudang kompetensi yang diperlukan
Mempunyai peran penting dalam dalam pengelolaan gudang dan
menjaga integritas SRG karena barang.
bertugas melakukan penyimpanan,
pemeliharaan dan pengawasan b. bagi Badan Usaha yang berbentuk
barang yang disimpan oleh petani/ Perusahaan Umum :
kelompok tani dan pelaku lainnya 1. memenuhi persyaratan
di mana Pengelola Gudang berhak modal dasar paling sedikit
menerbitkan Resi Gudang. Rp.1.500.000.000,00 (satu miliar
Untuk itu Pengelola Gudang harus lima ratus juta rupiah) dengan
mempersiapkan dan mempertahankan modal disetor paling sedikit
dukungan keuangan dan kemampuan Rp600.000.000,00 (enam ratus
teknis yang memadai dan juta rupiah);
mempersiapkan sumberdaya manusia 2. memiliki pengurus dengan
yang handal. integritas moral dan reputasi
Sesuai dengan Peraturan Kepala bisnis yang baik;
Bappebti Nomor 21/BAPPEBTI/PER 3. menguasai paling sedikit 1
SRG/07/2015 Tentang Perubahan Atas (satu) Gudang yang telah
Peraturan Kepala Bappebti Nomor mendapatkan Persetujuan dari
15/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2012 Bappebti;
Tentang Persyaratan dan tata cara 4. memiliki Pedoman Operasional
untuk memperoleh persetujuan Baku yang mendukung kegiatan
sebagai pengelola gudang, adalah operasional sebagai Pengelola
sebagai berikut: Gudang; dan
5. memiliki tenaga dengan
a. Bagi Badan Usaha yang berbentuk kompetensi yang diperlukan
Perseroan Terbatas: dalam pengelolaan gudang dan
1. memenuhi persyaratan barang.
modal dasar paling sedikit
c. bagi Badan Usaha yang berbentuk
Rp1.500.000.000,00 (satu milyar
Perusahaan Daerah :
lima ratus juta rupiah) dengan
1. memenuhi persyaratan
modal disetor paling sedikit
modal dasar paling sedikit
Rp600.000.000,00 (enam ratus
Rp750.000.000,00 (tujuh ratus
juta rupiah);
lima puluh juta rupiah) dengan
modal disetor paling sedikit

25 Sistem Resi Gudang


Rp300.000.000,00 (tiga ratus Bagi badan usaha yang telah
juta rupiah); berpengalaman paling sedikit 15
2. memiliki pengurus dengan tahun di bidang pengelolaan gudang,
integritas moral dan reputasi maka badan usaha tersebut dapat
bisnis yang baik; dikecualikan dari persyaratan
3. menguasai paling sedikit 1 sertifikasi manajemen mutu
(satu) Gudang yang telah
mendapatkan persetujuan dari Permohonan persetujuan sebagai
Bappebti; Pengelola Gudang harus dilengkapi
4. memiliki Pedoman Operasional dokumen yang dipersyaratkan dalam
Baku yang mendukung kegiatan Peraturan Kepala Bappebti Nomor
operasional sebagai Pengelola 21/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2015
Gudang; dan sebagaimana terlampir di halaman 27
5. memiliki tenaga dengan
kompetensi yang diperlukan Pengelola Gudang harus menguasai
dalam pengelolaan gudang dan paling sedikit 1 (satu) gudang yang
barang. telah mendapat persetujuan dari
Bappebti. Untuk itu, sesuai dengan
d. bagi Badan Usaha yang berbentuk Peraturan Kepala Bappebti No.
Koperasi : 02 BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007
1. memenuhi persyaratan tentang Persyaratan dan Tata cara
modal sendiri paling sedikit untuk Memperoleh Persetujuan
Rp250.000.000,00 (dua ratus Sebagai Gudang dalam Resi Gudang
lima puluh juta rupiah); adalah sebagai berikut:
2. memiliki pengurus dengan 1. Gudang harus memenuhi
integritas moral dan reputasi Ketentuan Gudang Komoditi
bisnis yang baik; Pertanian SNI 7331 :2007
3. menguasai paling sedikit 1 (satu) 2. Melengkapi dokumen permohonan
Gudang yang telah mendapat persetujuan sebagai Gudang
Persetujuan dari Bappebti dalam Sistem Resi Gudang yang
4. memiliki Pedoman Operasional meliputi;
Baku yang mendukung kegiatan 3. Fotokopi Surat Izin Usaha
operasional sebagai Pengelola Pedagangan di bidang Usaha
Gudang; Jasa Pergudangan;
5. memiliki tenaga dengan 4. Fotokopi Tanda Daftar Gudang
kompetensi yang diperlukan (TDG);
dalam pengelolaan gudang dan 5. Fotokopi Sertifikat untuk
barang; dan Gudang dari Lembaga Penilaian
6. memiliki rekomendasi dari Kesesuaian;
pejabat yang berwenang dalam 6. Keterangan kelengkapan gudang
menilai kredibilitas koperasi di sesuai dengan sertifikat untuk
tempat kedudukan (domisili) gudang dari Lembaga Penilaian
Koperasi Kesesuaian;

Sistem Resi Gudang 26


7. Fotokopi bukti kepemilikan atas pengujian mutu barang, tingkat mutu
tanah dan bangunan gudang; dan kelas barang, jangka waktu mutu
8. Fotokopi Perjanjian Sewa barang dan tanda tangan pihak yang
Menyewa/Bentuk Perjanjian lain berhak mewakili lembaga.
yang memberikan penguasaan
terhadap Gedung (apabila gudang LPK hendaknya bekerja sama secara
bukan milik pengelola gudang) erat dengan para pemilik komoditi/
petani produsen atau pelaku usaha
III. Penyiapan Pelaksanaan LPK dan pengelola gudang dalam
(Lembaga Penilaian Kesesuaian) penyiapan SRG ini sehingga dapat
Kegiatan penilaian kesesuaian dalam membantu memberikan saran untuk
Sistem Resi Gudang dilakukan oleh meningkatkan kualitas mutu komoditi
LPK mendapat persetujuan dari Badan terkait penanganan pasca panen
Pengawas. LPK mencakup lembaga serta menyiapkan sumber daya
inspeksi yang menerbitkan sertifikat manusia dan peralatan yang memadai
barang, gudang dan manajemen mutu. untuk uji mutu serta menyiapkan
pelayanan uji mutu yang cepat, akurat
Penyimpanan barang dalam gudang dan kompetitif.
erat berkaitan dengan standar mutu Sejumlah kelengkapan dokumen
barang yang disimpan sehingga perlu diperlukan untuk menjadi Lembaga
disiapkan sistem penilaian kesesuaian Penilaian Kesesuaian, seperti tabel
yang dapat menjamin konsistensi mutu berikut ini:
barang yag disimpan. Sertifikat yang
diterbitkan LPK setidaknya memuat
nomor dan tanggal penerbitan,
identitas pemilik barang, jenis dan
jumlah barang, sifat barang, metode

Daftar Kelengkapan Dokumen Dalam Rangka Permohonan Persetujuan


sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Sistem Resi Gudang
(Model Formulir Nomor SRG-LPK01)
No Dokumen Ada Tidak ada

1. Foto kopi dokumen legalitas hukum Lembaga


Penilaian Kesesuaian;

2. Struktur organisasi dan daftar personil Lembaga


Penilaian Kesesuaian

3. Daftar laboratorium yang relevan (bila ada)

4. Sertifikat akreditasi termasuk ruang lingkup


akreditasinya;

5. Contoh sertifikat penilaian kesesuaian

27 Sistem Resi Gudang


Daftar Kelengkapan Dokumen Dalam Rangka Permohonan Persetujuan Sebagai
Pengelola Gudang Dalam Sistem Resi Gudang
(Model Formulir Nomor: 21.SRG.01)
No Dokumen Ada Tidak ada

1. Fotokopi akta pendirian Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan/atau
Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas, Perusahaan Umum,
Perusahaan Daerah atau Koperasi*) beserta seluruh perubahannya yang telah disahkan
oleh pejabat yang berwenang.

2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik
Negara dan/atau Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas,
Perusahaan Umum, Perusahaan Daerah atau Koperasi*)

3. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi Badan Usaha Milik Swasta, Badan
Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan
Terbatas, atau Koperasi*).

4. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik
Negara dan/atau Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas,
Perusahaan Umum, Perusahaan Daerah atau Koperasi.

5. Profil Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Milik
Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas, Perusahaan Umum, Perusahaan Daerah atau
Koperasi*) yang berisi status, deskripsi bisnis, landasan hukum, ekuitas, alamat, pengurus,
jasa yang diberikan, visi dan misi, jumlah pekerja, jumlah gudang yang dikuasai, dan alamat
kantor cabang.

6. Sertifikat Manajemen Mutu untuk Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Negara
dan/atau Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas, atau Pedoman
Operasional Baku yang mendukung kegiatan operasional sebagai Pengelola Gudang untuk
Perusahaan Umum, Perusahaan Daerah, dan Koperasi*).

7. Rencana usaha Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan
Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas, Perusahaan Umum, Perusahaan
Daerah atau Koperasi*) 3 (tiga) tahun termasuk susunan organisasi, tata kerja, sarana
teknologi informasi dan komunikasi, serta sistem pengawasan internal.

8. Perjanjian standar yang dipergunakan sebagai perjanjian pengelolaan barang;

9. Fotocopy Persetujuan sebagai Gudang dalam Sistem Resi Gudang dari Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi, atau tanda terima pengaduan Permohonan sebagai Gudang
dalam Sistem Resi Gudang dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi*);

10. Daftar nama dan data anggota Direksi dan Komisaris Badan Usaha Milik Swasta, Badan
Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseran Terbatas,
Perusahaan Umum, Perusahaan Daerah atau Koperasi*) dan pegawai yang berhak
menandatangani Resi Gudang termasuk spesimen tanda tangannya, meliputi:

1. Daftar riwayat hidup;


2. Fotokopi pendidikan formal terakhir dan/atau sertifikat keahlian di bidang
Sistem Resi Gudang;
3. Fotokopi surat kuasa/penugasan yang memberikan kewenangan untuk menandatangani
Resi Gudang; dan
4. 2 (dua) lembar pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6 cm.

11. Neraca pembukuan yang dibuat paling lama 90 (Sembilan puluh) hari
sebelum pengajuan permohonan atau laporan keuangan terakhir yang telah
diaudit*) serta keterangan tentang modal dasar dan bukti modal disetor;

12. Rekening Koran 90 (Sembilan puluh) hari terakhir secara berturut-turut


sebelum Pengajuan persetujuan ke Bappebti dalam hal permohonan
melampirkan neraca pembukaan

*) pilih salah satu

Sistem Resi Gudang 28


IV. Pembiayaan Oleh 3. Penerimaan hak jaminan harus
Perbankan/Lembaga Keuangan memberitahukan/mencatatkan
Non-Bank perjanjian pengikatan resi gudang
Sesuai dengan Undang-Undang sebagai hak jaminan kepada
Nomor 9 Tahun 2006, sebagaimana pusat registrasi dan pengelola
telah diubah dengan Undang-Undang gudang.
Nomor 9 Tahun 2011, Sistem Resi
Gudang (SRG) merupakan salah satu 4. Penerima hak jaminan
instrumen pembiayaan dimana petani mempunyai hak eksekusi melalui
produsen maupun sektor komersial lelang umum atau penjualan
dapat memperoleh pendanaan langsung tanpa memerlukan
usahanya tanpa harus menjual penetapan pengadilan.
barang (sediaan) ketika harga di
5. Sebelum melakukan penjualan
pasaran jatuh pada saat musim
melalui lelang umum atau
panen.
penjualan langsung penerima hak
Pembiayaan kredit dengan Resi
jaminan harus memberitahukan
Gudang ini tidak memerlukan jaminan
kepada pemberi hak jaminan,
lainnya seperti aset tetap berupa
pusat registrasi, dan pengelola
tanah, kendaraan bermotor, dll.
gudang paling lambat 3 (tiga)
hari sebelum pelaksanaan lelang
Langkah cepat untuk mendukung
umum atau penjualan langsung.
implementsi SRG juga diambil oleh
Bank Indonesia PBI No. 9/6/PBI/2007
Pihak Perbankan diharapkan
yang diantaranya berisi ketentuan
mempersiapkan petunjuk
diterimanya resi gudang yang
pelaksanaan pembiayaan kredit
dibebani hak jaminan sebagai agunan
dengan jaminan Resi Gudang dimana
kredit. PBI pasal 46 huruf F; antara
prosedur pemberian kredit dapat
lain menyatakan bahwa Resi Gudang
terlaksana secara cepat, mudah dan
(berdasarkan UU No. 9 Tahun 2006)
bunga yang kompetitif.
yang diikat hak jaminan atas Resi
Gudang, sebagai agunan, dapat
Di samping itu pihak perbankan
diperhitungkan sebagai pengurang
hendaknya mempersiapkan jaringan
dalam pembentukan Penyisihan
sistem informasi yang terhubung
Penghapusan Aktiva (PPA).
dengan Pusat Registrasi serta
Penyiapan prosedur serta langkah
mensosialisasikan pembiayaan Resi
terkait penjaminan dan Hak
Gudang ini kepada petani/kelompok
Eksekutorial dan Perbankan:
tani dan pelaku usaha selama tahap
1. Pembebanan hak jaminan dibuat
awal penyiapan implementasi SRG.
dengan akta perjanjian hak
jaminan.

2. Penerimaan hak jaminan (bank)


memiliki keduudkan yang
diutamakan terhadap kreditur.

29 Sistem Resi Gudang


V. Penyiapan oleh Pemerintah masa panen dan pasca panen. Tidak
Daerah kalah penting pula adalah upaya
Tujuan SRG ini diharapkan akan bersama dalam pengembangan
meningkatkan kesejahteraan petani/ komoditas unggulan daerah (kualitas
kelompok tani, koperasi, UKM dan kuantitas).
serta pelaku lainnya (eksportir,
prosesor, pedagang, lembaga b. Penguatan pelaku ekonomi usaha
perbankan/keuangan, non-bank, kerakyatan Pemda juga diharapkan
jasa pergudangan, dll) di daerah bisa meningkatkan kehandalan
pada gilirannya akan meningkatkan kelompok tani/Produsen dan
pertumbuhan perekonomian daerah pelaku usaha, mendorong lembaga
dan ketahanan pangan wilayah. keuangan setempat (bank maupun
non-bank) untuk memfasilitasi petani/
Berkenaan dengan hal tersebut maka kelompok tani, koperasi dan UKM
Pemerintah Daerah Setempat serta melakukan kerjasama intensif
(terutaman Dinas yang menangani dengan pemangku kepentingan
Perdagangan dan pertanian) memiliki SRG di daerah yakni BUMN/BUMD,
peran dan tugsa yang sangat penting kadinda, asosiasi, sektor swasta,
dan strategis dalam pengembangan instansi terkait.
dan percepatan implementasi SRG di
daerah-daerah yang mencakup: c. Pemantauan dan Koordinasi Untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan
a. Pembinaan dan Fasilitasi Sistem Resi Gudang.
Melakukan sosialisasi SRG pada Peran Pemda juga sangat vital dalam
tingkat kabupaten, kelomppok tani pemantauan dan pengkoordinasian
dan asosiasi, serta member pelatihan, aktivitas SRG. Pemda diharapkan
bimbingan teknis serta monitoring membuat kebijakan daerah untuk
di lapangan. Juga memberikan mempercepat perkembangan SRG
dukungan penyediaan sarana seperti penguatan kelembagaan,
dan peralatan, yakni gudang, alat peraturan yang mendorong para pihak
pengering, alat sortasi dan lain-lain. mendukung SRG dan kebijakan yang
Mengingat sebenarnya sumber memfasilitasi dan mengefisiensikan
daya dan dana untuk mendukung biaya SRG, peningkatan mutu dan
keberhasilan implementasi SRG produktivitas
tersebardi berbagai instansi/lembaga
pemerintah dan swasta di daerah, Di samping itu memantau hambatan
maka diperlukan sinergi bersama dan kendala di lapangan. Memonitor
antara dinas di daerah (sektor pekembangan penanganan
perdagangan, industri pertanian, kasus yang terjadi. Memfasilitasi
koperasi, dan UKM, perikanan, pengembangan pasar lelang
perkebunan) serta sektor setempat.Mengelola data dan
swasta/asosiasi (termasuk BUMD dan informasi kondisi daerah : Gudang,
perbankan) dari mulai pra panen, Pelaku Usaha (eksportir, pedagang),
kelompok Tani/Gapoktan, Perbankan,
Produk pertanian unggulan, dan
Sistem Resi Gudang 30
lain-lain. Koordinasi badan pengawas sangat penting pula karena alat
SRG dan pemerintah daerah ini tersebut untuk memperbaiki kualitas
sebaiknya dilakukan secara berkala, komoditi termasuk untuk
misalnya 3 bulan sekali. meningkatkan daya tahan komoditi
untuk disimpan di gudang.
Langkah PEMDA dalam penyiapan
pelaksana SRG di lapangan: 4. Pengelola Gudang:
Pemda menghubungi Pengelola
1. Identifikasi Potensi Komoditi Gudang yang sudah ditunjuk
Daerah Mengkaji produksi (jumlah BAPPEBTI untuk menjajaki kesiapan
dan kualitas), konsumsi dan prioritas mereka untuk dapat beroperasi di
daerah atas komoditi uang yang dapat wilayah tersebut. Jika terdapat calon
diresigudangkan serta letak pengelola gudang namun belum
lokasi-lokasi wilayah produksinya. mempunyai persetujuan dari
BAPPEBTI, maka mereka dapat
2. Kesiapan pelaku usaha dibantu untuk mendaftarkan ke
Mendata para pelaku usaha di daerah BAPPEBTI sesuai dengan prosedur
tersebut baik petani, kelompok tani, dan kelengkapan dokumen yang
maupun pelaku usaha lainnya dipersyaratkan dalam peraturan
(prosesor, pedagang, eksportir) yang Kepala BAPPEBTI.
dapat dipersiapkan untuk berperan
serta dalam SRG dan membina 5. Lembaga Penilaian
mereka dengan soisialisasi dan Kesesuaian/LPK (uji mutu komoditi):
bimbingan teknis ataupun Pemda menghubungi LPK setempat
pendampingan. yang berwenang untuk melakukan uji
mutu komoditas guna membahas
3. Kesiapan gudang dan sarana penyiapan kualitas mutu komoditi dan
pendukung (dryer, alat sortasi, dll) produsen setempat dan penanganan
Melakukan identifikasi jumlah gudan pasca panennya serta untuk
yag ada serta lokasinya apakah di mengetahui secara rinci prosedur uji
sentra produksi serta apakah gudang mutu komoditi untuk SRG di daerah
tersebut memenuuhi syarat standar tersebut.
gudang yang berkualitas baik (SNI).
Untuk lebih pastinya maka agar 6. Lembaga Pembiayaan
menghubungi pula LPK untuk inspeksi (Perbankan/Lembaga Keuangan
gudang (yang telah mendapatkan Non-Bank):
persetujuan BAPPEBTI yakni PT Pemda melakukan pertemuan dengan
Bhanda Ghara Reksa dan PT pihak mereka terutama para pihak
Sucofindo) guna melihat kondisi yang telah mempunyai petunjuk teknis
kesiapan infrastruktur gudang dan pembiayaan kredit untuk skema SRG
rekomendasinya yang nantinya guna memperoleh masukan kesiapan
mereka dapat memberikan sertifikasi mereka dalam skema SRG, prosedur
gudang. Keberadaan sarana pencairan kredit yang cepat serta
pendukung terutama berupa dryer tingkat bunga yang kompetitif.

31 Sistem Resi Gudang


7. Lembaga Asuransi: untuk pelaku usaha serta Simulasi
Sesuai peraturan SRG maka pihak pelaksanaan teknis SRG serta
pengelola gudang wajib persetujuan kelembagaan SRG.
mengasuransikan barang yang
dikelolanya, untuk itu maka pihak
pemda dapat bekerjasama dengan
pengelola gudang atau pihak
perbankan yang ada untuk
mengidentifikasi pihak asuransi di
daerah tersebut yang mempunyai
kredibilits baik dengan biaya yang
kompetitif.

8. Koordinasi dan Sinergi oleh


Pemda/ Dinas dengan stakeholders
SRG dan BAPPEBTI:
Jika identifikasi lapangan dan
persiapan di atas (no 1 s/d 7) telah
dilakukan maka Pemda (dikoordinasi
oleh dinas yang menangani
perdagangan) melakukan pertemuan
dengan para pelaku usaha
(petani/kelompok tani, koperasi, UKM,
prosesor, eksportir) serta lembaga
dalam SRG yang telah siap
(pengelola gudang, LPK, Pusat
Registrasi) serta lembaga
pembiayaan untuk membahas
pen-jadwalan dan penyiapan
operasional pelaksanaan SRG
(penyiapan komoditi mulai panen
hingga uji mutu serta masuk gudang,
penerbitan Resi Gudang dan
pengajuan kredit ke bank serta aspek
pemasarannya). Pihak Pemda
setempat sebaiknya
menginformasikan dan menghubungi
pihak BAPPEBTI dalam persiapan-
persiapan implementasi
SRG ini guna berkoordinasi terkait
prosedur teknis skema SRG,
kerjasama dalam program Sosialisasi
bimbingan teknis skema SRG,
kerjasama dalam program
Sosialisasi/bimbingan teknis SRG
Sistem Resi Gudang 32
Penutup
berbagai daerah di Indonesia.
Disamping itu dilakukan pula pelatihan
bagi pelaku SRG, penyiapan sistem
informasi harga, mendorong
Dukungan Pemerintah Terhadap kemitraan pengelola gudang
Pelaksanaan Sistem Resi Gudang & BUMN dengan UKM dan Koperasi,
Sinergi Stakeholders SRG menyusun pedoman baku bagi
pengelola gudang UKM serta
Kemampuan memberi akses mendorong penyiapan kredit bunga
pembiayaan yang efektif dan rendah khusus bagi petani, kelompok
cepat bagi pelaku produksi dan tani dan koperasi yang masuk dalam
perdagangan komoditi, akan menjadi skema SRG.
salah satu faktor penentu bagaimana
suatu bangsa membangun sektor Dalam implementasi SRG di lapangan
komoditinya, terutama di sektor dihadapi beberapa tantangan seperti
pertanian dan perkebunan. masih kurangnya fasilitas
pergudangan dan sarana
Sistem Resi Gudang sebagai pendukungnya (dryer), pemahaman
instrumen strategis yang yang masih kurang dari para
memberdayakan petani dan para stakeholder SRG serta dukungan
pelaku usaha dimana komoditi yang lembaga pembiayaan yang belum
dihasilkan mampu memberikan nilai optimal. Perwujudan dan pelaksanaan
ekonomi dalam bentuk pinjaman, Sistem Resi Gudang di negeri kita
yang dapat dipergunakan untuk menuntut komitmen, konsistensi,
memperoleh kredit dari bank dan pemikiran dan sumber daya yang
lembaga keuangan non-bank, tak sedikit. Badan Pengawas
dengan tingkat nilai bunga yang Perdagangan Berjangka Komoditi,
kompetitif. Melalui Sistem Resi Kementerian Perdagangan mengajak
Gudang diharapkan petani, kelompok seluruh pihak terkait seperti pelaku
tani, koperasi, dunia usaha kecil usaha (petani, prosesor, pedagang,
dan menengah Indonesia dapat eksportir), Pengelola Gudang,
meningkatkan daya saing mereka di LPK, Pusat Registrasi, Perbankan,
perekonomian nasional, bahkan di Lembaga Penjamin Resi Gudang,
pasar internasional. Asuransi, Asosiasi, Civitas
akademika, DPR/DPRD baik di pusat
Menyadari pentingnya Sistem Resi maupun di daerah secara bersinergi
Gudang yang diharapkan mampu mendorong terbangunnya Sistem
menggerakan perekonomian Resi Gudang yang berdaya guna dan
nasional, mendorong sektor ekonomi berhasil guna. Upaya melaksanakan
kerakyatan serta meningkatkan dan mengembangkan Sistem Resi
kesejahteraan petani dan UKM, Gudang akan menjadi lebih ringan
Kementerian Perdagangan melalui dan lebih cepat diwujudkan jika
BAPPEBTI secara berkesinambungan semua itu diupayakan secara
melakukan upaya edukasi dan bersama dan kolaboratif.
sosialisasi Sistem Resi Gudang di

33 Sistem Resi Gudang


Notes

Sistem Resi Gudang 34


Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti)
Gedung Bappebti
Jl. Kramat Raya No. 172 Jakarta Pusat 10430
Tlp. 021 - 3192 4744 Fax. 021 - 3192 3704
www.bappebti.go.id
SMS Center Bappebti : 0811 1109 901
Terbitan Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai