Anda di halaman 1dari 14

PUTUSAN

Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Martapura yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara:
1. Nama Lengkap : MUHAMMAD MARDANI alias UTUH bin MUHDAR;
2. Tempat Lahir : Bincau;
3. Umur / Tgl Lahir : 40 Tahun / 30 Maret 1979;
4. Jenis Kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat Tinggal : Desa Bincau RT.04, Kecamatan Martapura, Kabupaten
Banjar;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Tukang Bangunan;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 17 Mei 2019;
Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik, sejak tanggal 18 Mei 2019 sampai dengan tanggal 6 Juni 2019;
2. Penyidik Perpanjangan oleh Penuntut umum, sejak tanggal 7 Juni 2019 sampai
dengan tanggal 16 Juli 2019;
3. Penuntut Umum, sejak tanggal 4 Juli 2019 sampai dengan tanggal 23 Juli
2019;
4. Majelis Hakim, sejak 17 Juli 2019 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2019;
5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Martapura, sejak tanggal 16 Agustus
2019 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2019;
Terdakwa dipersidangan tidak didampingi oleh Penasihat Hukum;
Pengadilan Negeri tersebut
Setelah Membaca :
 Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Martapura Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp,
tentang penunjukan Majelis Hakim;
 Penetapan Majelis Hakim Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp, tentang penetapan
hari sidang ;
 Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, Terdakwa serta memperhatikan
bukti surat dan barang bukti yang diajukan dipersidangan;
Setelah mendengar Pembacaan tuntutan pidana, yang diajukan oleh Penuntut
umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa MUHAMMAD MARDANI Als UTUH Bin Alm MUHDAR
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“pencurian dengan pemberatan” sebagaimana diatur dan diancam dengan
pidana Pasal 363 Ayat (1) Ke-3 KUHPidana sebagaimana dalam Dakwaan
Tunggal Jaksa Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MUHAMMAD MARDANI Als UTUH Bin
Alm MUHDAR dengan pidana penjara 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Supra Fit warna perak kekuningan
DA 2168 W No. : MH1HB21124K330386 Nosisi: HB21E-1330496 tahun
2004;
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor atas nama Junaidi;
- 1 (satu) lembar BPKB sepeda motor
Dikembalikan kepada saksi Kefas Jam’ani bin Karau Alm
6. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua
ribu rupiah).
Setelah mendengar permohonan terdakwa yang pada pokoknya menyatakan
terdakwa mengakui serta menyesali akan kesalahannya dan karenanya memohon
keringanan Hukuman;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan
terdakwa, yang pada pokoknya penuntut umum tetap pada tuntutannya;
Setelah mendengar tanggapan terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum,
yang pada pokoknya terdakwa tetap pada permohonannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut Umum
didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
Bahwa Terdakwa MUHAMMAD MARDANI Als UTUH Bin Alm MUHDAR pada
hari Senin tanggal 18 Maret 2019 2019 dalam keadaan malam sekira pukul yang tidak
dapat diingat lagi atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2019
atau dalam tahun 2019, bertempat di Desa Jinggah Habang Ulu, RT.01, No.17, Kec.
Karang Intan, Kab. Banjar tepatnya di halaman rumah atau samping rumah Saksi
Kefas Jam’ani bin Karau Alm, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat di mana
Pengadilan Negeri Martapura berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini,
telah “Pencurian diwaktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang
ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak
dikehendaki oleh orang yang berhak”, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada hari yang tersebut diatas Terdakwa pada siang harinya sempat
singgah kerumah pemilik motor Honda Supra Fit DA 2168 W tersebut dan
bertemu dengan seorang wanita tua dirumah tersebut dimana tujuan kesana
hanya mau membeli kayu karet yang sudah tidak dipergunakan lagi oleh
pemiliknya;
- Bahwa malam harinya dihari yang sama dengan pukul yang sudah tidak
dapat Terdakwa ingat lagi, Terdakwa dari rumah menujuk kerumah si pemilik
kayu tersebut kemudian sesampai disana terdakwa lihat depan rumahnya

Halaman 2 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


tertutupi pagar yang terbuat dari seng dan tidak dikunci. Kemudian masuk
kedalam sampai ke halaman rumah. Setelah sampai didalam, Terdakwa
melihat ada 1 (satu) buah sepeda motor merk Honda Supra Fit DA 2168 W
sedang terpakir di halaman samping rumah, setelah itu Terdakwa dekati dan
ternyata sepeda motor tersebut ada kunci kontaknya. Seketika itu juga
Terdakwa langsung menyeret sepeda motor tersebut sampai keluar pagar
rumah, namun saat itu dirumah tersebut banyak anjing nya yang
mengogongi Terdakwa, tetapi tetap saja Terdakwa tidak menghiraukan hal
tersebut sambil jalan menyeret motor tersebut;
- Bahwa sampai akhirnya Terdakwa berhasil mengambil sepeda motor
tersebut dan digunkanya sendiri, serta bodi motor tersebut sudah dicat dan
diubah menjadi warnanya menjadi warna perak kekuningan yang aslinya
berwarna hitam biru;
- Bahwa perbutan terdakwa tersebut, dilakukan tanpa seizin dari Saksi Kefas
Jam’ani bin Karau Alm dan mengakibatkan saksi mengalami kerugian
sebesar Rp.4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah);
Perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang Undang Hukum
Pidana;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa
menyatakan mengerti isi dan maksudnya dan menyatakan tidak akan mengajukan
Eksepsi/ keberatan atas Dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah
mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan
keluarga maupun pekerjaan dengan Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan barang milik
Saksi telah diambil orang;
 Bahwa kejadiannya pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019 sekitar pukul
07.00 WITA di Desa Jingah Habang RT.001 No.17 Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar;
 Bahwa Saksi kehilangan barang berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda
Supra Fit DA 2168 W warna Merah Biru No.Ka: MH1HB21124K330386 dan
No.Sin: HB21E-1330496 tahun 2004;
 Bahwa pada saat kejadian yang mengetahui adalah ibu Saksi dan adik
Saksi;
 Bahwa Saksi pada saat kejadian sedang tidur di dalam rumah;

Halaman 3 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


 Bahwa Saksi terakhir memarkir sepeda motor tersebut di samping rumah
sekitar pukul 15.00 WITA setelah Saksi pakai;
 Bahwa Saksi meletakkan sepeda motor di halaman samping rumah;
 Bahwa Terdakwa tidak ada meminta ijin kepada Saksi;
 Bahwa Saksi menderita kerugian kurang lebih Rp4.500.000,00 (empat juta
lima ratus ribu rupiah);
 Bahwa Saksi terakhir memakai sepeda motor tersebut pukul 15.00 WITA
kemudian diparkir di samping rumah dan ditutup dengan jas hujan;
 Bahwa sepeda motor tidak dikunci stang dan kunci kontak sudah dol;
 Bahwa Saksi sebelumnya tidak tahu siapa yang mengambil, setelah
beberapa bulan Saksi melihat Terdakwa memakai sepeda motor tersebut
dan Saksi masih dapat mengenalinya;
 Bahwa sepeda motor Saksi sudah berubah yaitu Box diganti, stang depan
dan pelang depan, knalpot dilepas, namun ada ciri-ciri khusus yang masih
Saksi kenali;
 Bahwa Saksi memiliki BPKB dan STNK atas sepeda motor tersebut;
 Bahwa Saksi mengenali dan membenarkan barang bukti yang diperlihatkan
oleh Majelis Hakim;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkan dan
tidak keberatan;
2. Saksi SITI KHAIRANI binti FANAK, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan
keluarga maupun pekerjaan dengan Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan barang milik
anak Saksi telah diambil orang;
 Bahwa kejadiannya pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019 sekitar pukul
07.00 WITA di Desa Jingah Habang RT.001 No.17 Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar;
 Bahwa anak Saksi kehilangan barang berupa 1 (satu) unit sepeda motor
Honda Supra Fit DA 2168 W warna Merah Biru No.Ka:
MH1HB21124K330386 dan No.Sin: HB21E-1330496 tahun 2004;
 Bahwa Saksi pada saat kejadian keluar rumah sekitar pukul 07.00 WITA
dan melihat sepeda motor sudah tidak ada lagi;
 Bahwa Saksi pada saat kejadian sedang tidur di dalam rumah;
 Bahwa Saksi terakhir melihat sepeda motor tersebut sekitar pukul 22.00
WITA pada saat Saksi memasukkan ayam ke dalam kandang sepeda motor
tersebut masih ada;
 Bahwa anak Saksi meletakkan sepeda motor di halaman samping rumah;

Halaman 4 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


 Bahwa Terdakwa tidak ada meminta ijin kepada Saksi;
 Bahwa Saksi menderita kerugian kurang lebih Rp4.500.000,00 (empat juta
lima ratus ribu rupiah);
 Bahwa anak Saksi terakhir memakai sepeda motor tersebut pukul 15.00
WITA kemudian diparkir di samping rumah dan ditutup dengan jas hujan;
 Bahwa sepeda motor tidak dikunci stang dan kunci kontak sudah dol;
 Bahwa sudah sejak dari dulu sepeda motor tersebut diletakkan di tempat
tersebut;
 Bahwa Saksi mengenali dan membenarkan barang bukti yang diperlihatkan
oleh Majelis Hakim;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkan dan
tidak keberatan;
3. Saksi SARAH NURASYIAH binti KARAU, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan
keluarga maupun pekerjaan dengan Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan barang milik
kakak Saksi telah diambil orang;
 Bahwa kejadiannya pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019 sekitar pukul
07.00 WITA di Desa Jingah Habang RT.001 No.17 Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar;
 Bahwa kakak Saksi kehilangan barang berupa 1 (satu) unit sepeda motor
Honda Supra Fit DA 2168 W warna Merah Biru No.Ka:
MH1HB21124K330386 dan No.Sin: HB21E-1330496 tahun 2004;
 Bahwa ibu Saksi pada saat kejadian keluar rumah sekitar pukul 07.00 WITA
dan melihat sepeda motor sudah tidak ada lagi;
 Bahwa kakak Saksi meletakkan sepeda motor di halaman samping rumah;
 Bahwa Terdakwa tidak ada meminta ijin kepada Saksi;
 Bahwa Saksi menderita kerugian kurang lebih Rp4.500.000,00 (empat juta
lima ratus ribu rupiah);
 Bahwa kakak Saksi terakhir memakai sepeda motor tersebut pukul 15.00
WITA kemudian diparkir di samping rumah dan ditutup dengan jas hujan;
 Bahwa sepeda motor tidak dikunci stang dan kunci kontak sudah dol;
 Bahwa sudah sejak dari dulu sepeda motor tersebut diletakkan di tempat
tersebut;
 Bahwa Saksi mengenali dan membenarkan barang bukti yang diperlihatkan
oleh Majelis Hakim;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan
yang pada pokoknya sebagai berikut:

Halaman 5 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


 Bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia
untuk diperiksa dan akan memberikan keterangan dengan jawaban yang
sebenarnya;
 Bahwa Terdakwa mengerti dihadapkan di persidangan sehubungan dengan
Terdakwa telah mengambil barang milik orang;
 Bahwa kejadiannya ketahuan pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019
sekitar pukul 07.00 WITA di Desa Jingah Habang RT.001 No.17 Kecamatan
Karang Intan Kabupaten Banjar;
 Bahwa Terdakwa mengambil barang berupa 1 (satu) unit sepeda motor
merk Honda Supra Fit DA 2168 W warna Merah Biru No.Ka:
MH1HB21124K330386 dan No.Sin: HB21E-1330496 tahun 2004;
 Bahwa Terdakwa mengambil sepeda motor tersebut sendirian saja;
 Bahwa Terdakwa sebelumnya mencari kayu bakar disekitar rumah Saksi
tersebut, saat itu Terdakwa melihat kunci kontak yang terpasang di sepeda
motor kemudian Terdakwa dorong dan nyalakan seterusnya Terdakwa
bawa kabur;
 Bahwa Terdakwa mengambil sepeda motor yang diletakkan sepeda motor
di halaman samping rumah;
 Bahwa Terdakwa tidak ada meminta ijin kepada Para Saksi;
 Bahwa Terdakwa mengambil sepeda motor tersebut untuk dipakai sendiri
yang mana Terdakwa pergunakan untuk kerja;
 Bahwa Terdakwa mengambil sepeda motor tersebut dengan tangan kosong
tidak menggunakan peralatan apapun;
 Bahwa sepeda motor tidak dikunci stang dan kunci kontak sudah dol;
 Bahwa Terdakwa sebelumnya pernah dihukum karena membawa sajam;
 Bahwa Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi
lagi;
 Bahwa Terdakwa kurang lebih 1 (satu) bulan memakai sepeda motor
tersebut setelah itu Terdakwa ditangkap oleh pihak Kepolisian;
 Bahwa Terdakwa mengenali dan membenarkan barang bukti yang
diperlihatkan oleh Majelis Hakim;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan tidak mengajukan saksi yang
meringankan (a de charge);
Menimbang, bahwa penuntut umum mengajukan barang bukti berupa 1 (satu)
unit sepeda motor merk Honda Supra Fit warna perak kekuningan / Hitam Biru DA
2168 W No.Ka: MH1HB21124K330386 No.Sin: HB21E-1330496 tahun 2004, 1 (satu)
lembar STNK sepeda motor atas nama Junaidi dan 1 (satu) lembar BPKB sepeda
motor atas nama Junaidi;

Halaman 6 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
 Bahwa benar pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019 sekitar pukul 07.00 WITA
di Desa Jingah Habang RT.001 No.17 Kecamatan Karang Intan Kabupaten
Banjar telah terjadi tindak pidana Pencurian;
 Bahwa benar Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU kehilangan barang berupa 1
(satu) unit sepeda motor Honda Supra Fit DA 2168 W warna Merah Biru No.Ka:
MH1HB21124K330386 dan No.Sin: HB21E-1330496 tahun 2004;
 Bahwa benar Terdakwa MUHAMMAD MARDANI alias UTUH bin MUHDAR
mengambil barang berupa 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Supra Fit DA
2168 W warna Merah Biru No.Ka: MH1HB21124K330386 dan No.Sin: HB21E-
1330496 tahun 2004;
 Bahwa benar pada saat kejadian yang juga mengetahui adalah Saksi SITI
KHAIRANI binti FANAK dan Saksi SARAH NURASYIAH binti KARAU;
 Bahwa benar Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU terakhir memarkir sepeda
motor tersebut di samping rumah sekitar pukul 15.00 WITA setelah dipakai dan
ditutup dengan jas hujan;
 Bahwa benar Terdakwa tidak ada meminta ijin kepada Para Saksi;
 Bahwa benar Para Saksi menderita kerugian kurang lebih Rp4.500.000,00
(empat juta lima ratus ribu rupiah);
 Bahwa benar sepeda motor tidak dikunci stang dan kunci kontak sudah dol;
 Bahwa benar sepeda motor Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU sudah berubah
yaitu Box diganti, stang depan dan pelang depan, knalpot dilepas, namun ada
ciri-ciri khusus yang masih Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU kenali;
 Bahwa benar Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU memiliki BPKB dan STNK
atas sepeda motor tersebut;
 Bahwa benar Terdakwa MUHAMMAD MARDANI alias UTUH bin MUHDAR
mengambil sepeda motor tersebut sendirian saja;
 Bahwa benar Terdakwa sebelumnya mencari kayu bakar disekitar rumah Saksi
KEFAS JAM’ANI bin KARAU tersebut, saat itu Terdakwa melihat kunci kontak
yang terpasang di sepeda motor kemudian Terdakwa dorong dan nyalakan
seterusnya Terdakwa bawa kabur;
 Bahwa benar Terdakwa mengambil sepeda motor tersebut untuk dipakai sendiri
yang mana Terdakwa pergunakan untuk kerja;
 Bahwa benar Terdakwa mengambil sepeda motor tersebut dengan tangan
kosong tidak menggunakan peralatan apapun;
 Bahwa benar Terdakwa sebelumnya pernah dihukum karena membawa sajam;
 Bahwa benar Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi
lagi;

Halaman 7 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


 Bahwa benar Terdakwa kurang lebih 1 (satu) bulan memakai sepeda motor
tersebut setelah itu Terdakwa ditangkap oleh pihak Kepolisian;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, terdakwa dapat dinyatakan
telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan tunggal, sebagaimana diatur dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHP, yang
unsur-unsur adalah sebagai berikut:
1. Barang siapa;
2. Mengambil sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian termasuk
kepunyaan orang lain;
3. Dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak;
4. Dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau di pekarangan
tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ
tanpa diketahui atau tanpa dikehendaki oleh yang berhak;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut:
Add.1 unsur Barang siapa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa adalah setiap
orang pendukung hak dan kewajiban yang mampu mempertanggungjawabkan
perbuatannya;
Menimbang, bahwa dengan dihadapkannya Terdakwa MUHAMMAD
MARDANI alias UTUH bin MUHDAR ke depan persidangan dengan identitasnya
sebagaimana tersebut dalam surat dakwaan Penuntut Umum, identitas mana diakui
kebenarannya oleh Terdakwa dan saksi-saksi serta berdasarkan pengamatan Majelis
Hakim sepanjang pemeriksaan persidangan, Terdakwa adalah orang yang sehat
jasmani dan rohaninya serta dapat menyadari perbuatannya, dan untuk itu ia mampu
bertanggung jawab atas perbuatannya dan dengan demikian Terdakwa bukan
termasuk dalam golongan orang yang tidak dapat mempertanggung jawabkan
perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 KUHP, berdasarkan
pertimbanga tersebut, Majelis Hakim berpendapat unsur barang siapa telah terpenuhi;
Add. 2. Unsur Mengambil sesuatu barang Yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Mengambil Sesuatu Barang
adalah memindahkan penguasaan nyata terhadap sesuatu barang atau benda yang
berwujud yang mempunyai nilai ekonomis dari penguasaan nyata orang lain kedalam
penguasaan nyata diri sendiri, perbuatan mengambil dianggap selesai apabila barang
itu sudah pindah dari tempat asalnya. Di dalam delik pencurian dianggap sudah

Halaman 8 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


selesai jika pelaku melakukan perbuatan “mengambil” atau setidak-tidaknya ia sudah
memindahkan suatu benda dari tempat semula;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain” bahwa benda tersebut tidak perlu seluruhnya milik orang lain,
cukup sebagian saja, sedangkan yang sebagian adalah milik petindak sendiri;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan Terdakwa yang
awalnya pada pada hari yang tersebut diatas Terdakwa pada siang harinya sempat
singgah kerumah pemilik motor Honda Supra Fit DA 2168 W tersebut dan bertemu
dengan seorang wanita tua dirumah tersebut dimana tujuan kesana hanya mau
membeli kayu karet yang sudah tidak dipergunakan lagi oleh pemiliknya, kemudian
malam harinya dihari yang sama dengan pukul yang sudah tidak dapat Terdakwa ingat
lagi, Terdakwa dari rumah menujuk kerumah si pemilik kayu tersebut kemudian
sesampai disana terdakwa lihat depan rumahnya tertutupi pagar yang terbuat dari
seng dan tidak dikunci. Kemudian masuk kedalam sampai ke halaman rumah. Setelah
sampai didalam, Terdakwa melihat ada 1 (satu) buah sepeda motor merk Honda
Supra Fit DA 2168 W sedang terpakir di halaman samping rumah, setelah itu
Terdakwa dekati dan ternyata sepeda motor tersebut ada kunci kontaknya. Seketika
itu juga Terdakwa langsung menyeret sepeda motor tersebut sampai keluar pagar
rumah, namun saat itu dirumah tersebut banyak anjing nya yang mengogongi
Terdakwa, tetapi tetap saja Terdakwa tidak menghiraukan hal tersebut sambil jalan
menyeret motor tersebut sampai akhirnya Terdakwa berhasil mengambil sepeda motor
tersebut dan digunkanya sendiri, serta bodi motor tersebut sudah dicat dan diubah
menjadi warnanya menjadi warna perak kekuningan yang aslinya berwarna hitam biru
dan perbuatan terdakwa tersebut dilakukan tanpa seizin dari Saksi Kefas Jam’ani bin
Karau dan mengakibatkan saksi mengalami kerugian sebesar Rp.4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah), berdasarkan uraian tersebut, Majelis Hakim berpendapat
unsur mengambil barang yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang
lain, telah terpenuhi;
Add. 3. Unsur Dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak;
Menimbang, bahwa yang dimaksud “Dengan Maksud untuk dimiliki” adalah
menguasai suatu benda seolah-olah ia pemilik dari benda tersebut, adapun “Secara
Melawan Hukum” mempunyai pengertian bahwa memiliki ditujukan pada melawan
hukum atau bertentangan dengan hukum;
Menimbang, bahwa Terdakwa yang awalnya pada pada hari yang tersebut
diatas Terdakwa pada siang harinya sempat singgah kerumah pemilik motor Honda
Supra Fit DA 2168 W tersebut dan bertemu dengan seorang wanita tua dirumah
tersebut dimana tujuan kesana hanya mau membeli kayu karet yang sudah tidak
dipergunakan lagi oleh pemiliknya, kemudian malam harinya dihari yang sama dengan
pukul yang sudah tidak dapat Terdakwa ingat lagi, Terdakwa dari rumah menujuk

Halaman 9 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


kerumah si pemilik kayu tersebut kemudian sesampai disana terdakwa lihat depan
rumahnya tertutupi pagar yang terbuat dari seng dan tidak dikunci. Kemudian masuk
kedalam sampai ke halaman rumah. Setelah sampai didalam, Terdakwa melihat ada 1
(satu) buah sepeda motor merk Honda Supra Fit DA 2168 W sedang terpakir di
halaman samping rumah, setelah itu Terdakwa dekati dan ternyata sepeda motor
tersebut ada kunci kontaknya. Seketika itu juga Terdakwa langsung menyeret sepeda
motor tersebut sampai keluar pagar rumah, namun saat itu dirumah tersebut banyak
anjing nya yang mengogongi Terdakwa, tetapi tetap saja Terdakwa tidak
menghiraukan hal tersebut sambil jalan menyeret motor tersebut sampai akhirnya
Terdakwa berhasil mengambil sepeda motor tersebut dan digunkanya sendiri, serta
bodi motor tersebut sudah dicat dan diubah menjadi warnanya menjadi warna perak
kekuningan yang aslinya berwarna hitam biru dan perbuatan terdakwa tersebut
dilakukan tanpa seizin dari Saksi Kefas Jam’ani bin Karau dan mengakibatkan saksi
mengalami kerugian sebesar Rp.4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, Bahwa terhadap 1 (satu) buah sepeda motor merk Honda Supra
Fit DA 2168 W yang berhasil Terdakwa ambil, Majelis Hakim berpendapat bahwa
perbuatan Terdakwa dalam mengambil barang-barang milik Saksi Kefas Jam’ani bin
Karau adalah memang merupakan perwujudan kehendak dari Terdakwa untuk
memiliki barang tersebut oleh karena Terdakwa dalam melakukan menyeret sepeda
motor tersebut sampai keluar pagar rumah untuk melaksanakan niat tersebut;
Menimbang, bahwa Saksi Kefas Jam’ani bin Karau tidak pernah memberikan
izin kepada Terdakwa untuk mengambil 1 (satu) buah sepeda motor merk Honda
Supra Fit DA 2168 W, sehingga dalam hal ini Terdakwa telah bertindak seolah-olah
dirinya adalah pemiliknya, sehingga perbuatan Terdakwa yang mengambil 1 (satu)
buah sepeda motor merk Honda Supra Fit DA 2168 W adalah dapat dipandang
sebagai perbuatan kepemilikan dimana terdakwa seharusnya tidak melakukan
perbuatan tersebut karena hal tersebut bertentangan dengan hak subyektif orang lain,
yang dalam hal ini Saksi Kefas Jam’ani bin Karau sebagai pemilik dari 1 (satu) buah
sepeda motor merk Honda Supra Fit DA 2168 W, berdasarkan uraian tersebut, Majelis
Hakim berpendapat unsur dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan
hak telah terpenuhi;
Add.4. Unsur dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau di
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di
situ tanpa diketahui atau tanpa dikehendaki oleh yang berhak;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan malam hari adalah merujuk pada
ketentuan yang diberikan oleh pasal 98 KUHP yaitu masa diantara matahari terbenam
dan matahari terbit;
Menimbang, bahwa definisi dari pekarangan tertutup yang ada rumahnya
adalah suatu pekarangan yang sekelilingnya ada batas-batasnya atau tanda-tanda

Halaman 10 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


batas yang kelihatan nyata seperti selokan pagar bambu, pagar hidup, pagar kawat,
pagar tembok dan lain sebagainya;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Terdakwa
bahwa kejadiannya ketahuan pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019 sekitar pukul
07.00 WITA di Desa Jingah Habang RT.001 No.17 Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar, Terdakwa pada saat melakukan pencurian dilakukan sekitar pukul
01.00 WITA dimana menurut majelis Hakim pada waktu tersebut adalah dapat
dikategorikan sebagaima malam hari oleh karena pada waktu yang demikian itu
matahari belumlah terbit hal ini didasarkan pada letak geografis Kabupaten Banjar
yang berada di bagian tengah Indonesia sehingga waktu malam adalah lebih panjang
dibandingkan dengan waktu siang hari;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Saksi Kefas
Jam’ani bin Karau, serta keterangan Terdakwa sendiri dipersidangan bahwa 1 (satu)
buah sepeda motor merk Honda Supra Fit DA 2168 W berada di samping rumah dan
pada saat Terdakwa mengambil 1 (satu) buah sepeda motor merk Honda Supra Fit DA
2168 W tersebut, rumah tersebut sedang dalam keadaan terkunci, dan Terdakwa
dalam melakukan pencurian tersebut di lakukan malam hari dalam sebuah
pekarangan tidak tertutup tidak dikehendaki oleh Saksi Kefas Jam’ani bin Karau,
berdasarkan uraian tersebut, Majelis Hakim berpendapat unsur Pencurian dilakukan
pada waktu malam dalam sebuah rumah atau di pekarangan tertutup yang ada
rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tanpa diketahui atau tanpa
dikehendaki oleh yang berhak telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari pasal 363 ayat 1 ke-3
KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan
penuntut umum;
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-
hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan
pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggungjawab, maka
harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan
tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap
Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap
berada dalam tahanan;

Halaman 11 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor merk
Honda Supra Fit warna perak kekuningan / Hitam Biru DA 2168 W No.Ka:
MH1HB21124K330386 No.Sin: HB21E-1330496 tahun 2004, 1 (satu) lembar STNK
sepeda motor atas nama Junaidi dan 1 (satu) lembar BPKB sepeda motor atas nama
Junaidi yang telah disita dari penyidik Polres Banjar, telah digunakan pembuktian
dipersidangan dan diketahui pemiliknya maka Dikembalikan kepada Saksi KEFAS
JAM’ANI bin KARAU;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan
Terdakwa;
Hal-hal yang memberatkan :
 Perbuatan Terdakwa merugikan Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU;
 Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
 Terdakwa pernah dihukum;
Hal yang meringankan :
 Terdakwa mengakui semua perbuatannya;
 Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga;
Menimbang, bahwa selain keadaan yang memberatkan ataupun keadaan yang
meringankan tersebut, Majelis Hakim perlu mengemukakan beberapa hal yang
berkaitan dengan penjatuhan pidana yang akan diberikan kepada Terdakwa
selanjutnya untuk menentukan pidana apakah yang sepatutnya dijatuhkan terhadap
diri terdakwa, perlulah diperhatikan, bahwa Terdakwa memiliki tanggungan keluarga
yang perlu dinafkahi, maksud dan tujuan pemidanaan, bukanlah semata-mata untuk
menista atau menderitakan seseorang suatu pemidanaan tentunya harus bersifat
preventif, korektif, edukatif, serta tidak bersifat pembalasan dendam semata, tujuan
Pemidanaan adalah bukan lagi sekedar pembalasan dendam semata atas perbuatan
terdakwa serta pemberian hukuman yang seberat beratnya bagi terdakwa, akan tetapi
bagaimana agar pemidanaan tersebut dapat mengembalikan terdakwa menjadi warga
negara yang baik dan bertanggung jawab, Pemidanaan selain memberikan efek
penjeraan juga harus mengandung unsur-unsur yang bersifat edukatif yang
mengandung makna bahwa pemidanaan tersebut diharapkan mampu membuat orang
sadar sepenuhnya atas perbuatan yang telah dilakukannya dan menyebabkan pelaku
mempunyai sikap jiwa yang positif dan konstruktif bagi usaha penanggulangan
kejahatan, Selain itu pemidanaan juga diharapkan mampu menjadi suatu Prevensi
General yaitu diharapkan mampu mencegah dilakukannya tindak pidana oleh warga
masyarakat yang lain dengan menegakkan hukum demi pengayoman warga
masyarakat;
Menimbang, oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani
pula untuk membayar biaya perkara;

Halaman 12 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


Memperhatikan, Pasal 363 Ayat (1) Ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-undang No. 8 tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana, serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD MARDANI alias UTUH bin MUHDAR


tersebut diatas, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana “Pencurian Dalam Keadaan Memberatkan” sebagaimana
dalam dakwaan tunggal penuntut umum ;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Supra Fit warna perak kekuningan
/ Hitam Biru DA 2168 W No.Ka: MH1HB21124K330386 No.Sin: HB21E-
1330496 tahun 2004;
 1 (satu) lembar STNK sepeda motor atas nama Junaidi;
 1 (satu) lembar BPKB sepeda motor atas nama Junaidi;
Dikembalikan kepada Saksi KEFAS JAM’ANI bin KARAU;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp2.000,-
(dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Martapura pada hari Rabu tanggal 4 September 2019, oleh NOOR
ISWANDI, S.H. sebagai Hakim Ketua, GATOT RAHARJO, S.H., dan GESANG YOGA
MADYASTO, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 5 September 2019, oleh Hakim
Ketua tersebut dengan didampingi para Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh
MEGAWATI Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Martapura, serta dihadiri
oleh SUGENG WIBOWO SAPUTRO, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa.

HAKIM HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

GATOT RAHARJO,S.H. NOOR ISWANDI, S.H.

GESANG YOGA MADYASTO,S.H.

Halaman 13 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp


PANITERA PENGGANTI

MEGAWATI

Halaman 14 dari 14 Putusan Nomor 189/Pid.B/2019/PN Mtp

Anda mungkin juga menyukai