Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAUAN SUHU

No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala


UPTD Puskesmas
Terbitan :1
Panarukan

SPO No. Revisi :0

Tgl. Mulai Berlaku : 1 september 2014


Puskesmas Halaman :2
Panarukan dr. SUDHARMONO
NIP: 19820820 200903 1 010

1.Pengertian Pemantauan suhu adalah tindakan untuk mengetahui suhu vaksin selama
pendistribusian dan penyimpanan, apakah vaksin pernah terpapar/terkena panas
yang berlebih atau suhu yang terlalu dingin (beku) , sehingga petugas mengetahui
kondisi vaksin yang digunakan dalam keadaan baik atau tidak
2.Tujuan Sebagai pedoman dalam tata laksana pemantauan suhu lemari es
3.Kebijakan Langkah-langkah dalam tata laksana pemantauan suhu wajib sesuai dengan SPO ini
4.Referensi - Permenkes No.42 tahun 2013 tentang Imunisasi
- Buku acuan Pelatihan Pengelolaan Vaksin dan Rantai Vaksin di Puskesmas
tahun 2008
- http://wawanboyhealth.blogspot.com/2009/06/standar-prosedur-operasional-
imunisasi.html diakses tanggal 18 Agustus 2014
5.Prosedur 1. Periksa suhu lemari es 2x setiap hari (pagi dan sore, termasuk hari libur)
kemudian catat suhu pada buku grafik suhu
2. Bila suhu lemari es sudah stabil, antara -2 ºC s/d 8 ºC, posisi thermostat tidak
perlu dirubah-rubah
3. Hindarkan seringnya buka tutup lemari es  dibatasi 2x sehari, setiap kali
membuka tutup lemari es jangan lebih dari 5 menit
Adapun alat pemantau suhu vaksin antara lain :
- VVM (Vaccine Vial Monitor )
- Setiap lemari es dipantau dengan 1 buah thermometer Dial/Muller
- Sebuah freeze tag atau freeze watch
- Sebuah buku grafik pencatatan suhu

- Pemeriksaan Vaksin dengan Uji Kocok Bila vaksin tersangka beku maka
untuk meyakinkan apakah vaksin masih layak atau tidak untuk digunakan maka
dilakukan pemeriksaan dengan Uji Kocok (Shake Test)
6.Unit Terkait Ruang imunisasi
7. Distribusi Koordinator imunisasi

8. Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai