Anda di halaman 1dari 13

Perencanaan atau planning merupakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan

penetapan di awal berbagai tujuan, penetapan strategi serta penetapan berbagai langkah
operasional secara rinci demi kemungkinan tercapainya tujuan perusahaan.

Ada dua landasan teori untuk melihat pelaksanaan peran manajer dalam mengelola suatu
perusahaan, yaitu:

1. Maket Theori atau Teori Pasar


Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Chamberlain. Teori ini memandang peran
manajer hanyalah seorang aktor yang akan selalu bertindak mengikuti perkembangan
serta perubahan-perubahan di pasar. Pengambilan keputusan dari manajer merupakan
keputusan reaktif terhadap lingkungan, baik lingkungan perusahaan maupun lingkungan
pasar pada saat itu.

2. Planning and Control Theory atau Teori Perencanaan dan Pengendalian


Teori ini merupakan hasil pemikiran dari Russell L. Ackoff. Jika pada teori sebelumnya
manajer bersikap reaktif, maka dalam teori ini manajer harus bersikap aktif dalam
mengelola keadaan perusahaannya. Manajer harus memperkirakan terlebih dahulu
tanggapan perusahaan terhadap perubahan lingkungan yang dirperikan terjadi di masa
depan.

Di kehidupan nyata manajer tidak bisa hanya melaksanakan salah satu dari teori tersebut.
Pada satu waktu, perusahaan dihadapkan pada situasi yang didominasi oleh berbagai variable
yang tidak dapat dikendalikan manajemen perusahaan sehingga situasi tersebut sangat dominan
dalam menentukan nasib perusahaan. Sebagai contoh, pada saat krisis moneter di Indonesia, kurs
rupiah sangat anjlok disbanding dolar. Penurunan nilai mata uang tersebut tidak dapat
dikendalikan oleh manajemen.

Tapi di sisi lain pada saat kondisi perekonomian berjalan normal, manajemen yang
kompeten berusaha untuk mengendalikan lingkungannya dengan mencari dan menciptakan
lingkungan perusahaan yang kondusif bagi pengembangan usaha.

Peran manajer dalam membuat perencanaan menurut Robbins (2000), ada dua yaitu:

1. Planning Mode
Manajer merupakan seorang pemikir reflektif yang akan menetapkan rencana terlebih
dahulu untuk kemudian diterapkan dalam kegiatan organisasi perusahaan, ada asumsi
jeda waktu antara rencana yang dibuat dengan pengimpletasian rencana tersebut.

2. Evolutionary Mode
Manejer merupakan pemikir yang reaktif serta menyesuaikan rencana dan keputusan
yang dibuat tanpa henti-hentinya dengan perubahan yang terjadi di lingkungan
perusahaan.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan, yaitu:

1. Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan


terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan
2. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian
tujuan organisasi

Beberapa manfaat perencanaan sebagai berikut:

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan


lingkungan
2. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah dipahami
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana

Beberapa kelemahan perencanaan, yaitu:

1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi yang
nyata
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan beinovasi
4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada
saat masalah tersebut terjadi
5. Ada beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten
HIERARKI PERENCANAAN
Tujuan utama dibuatnya perencanaan bisnis adalah untuk mencapai tujuan masing-
masing perusahaan. Tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan selanjutnya dibagi-bagi lagi
tingkatannya sesuai dengan jangka waktu perencanaan serta para pengambil keputusan untuk
mencapai tujuan-tujjuan tersebut. Berdasarkan pemahan ini, tujuan perusahaan selanjutnya
dibagi menjadi visi, misi, tujuan, dan sasaran.

Koontz (1998) menggambarkan perencanaan sebagai sebuah hierarki yang mencakup:

1. Visi (vision)
2. Misi (mission)
3. Tujuan (goals)
4. Sasaran (objectives)
5. Strategi (strategies)
6. Kebijakan (policies)
7. Prosedur (procedures)
8. Aturan (rules)
9. Program
10. Anggaran (budget)

Sedangkan Allen menambahkan peramalan (forecasting) sebagai salah satu unsur


perencanaan.

VISI
Visi dibuat oleh perusahaan untuk menjawab pertanyaan “akan seperti apa bisnis kita?”
atau pertanyaan “ingin jadi apa bisnis kita?”. Pernyataan visi menunjukkan arah strategis
perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun
pengerahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan kelak. Visi yang dibuat
oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan misi perusahaan, dalam arti arah
strategis yang dinyatakan di dalam visi masih berada dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh
perusahaan. Kita ambil contoh visi dari perusahaan Shopee yaitu “menjadi mobile marketplace
nomor 1 di Indonesia”.

MISI
“Apa bisnis yang sedang kita jalankan?” karena ini lah misi dibuat untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Dalam kaitan ini setiap perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya
sesuaidengan tujuan pendirian perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh misi dari perusahaan
minyak seperti Exxon adalah untuk mencari minyak, memproduksi dan memasarkan bahan bakar
minyak serta berbagai produk berbasis bahan bakar lainnya mulai dari minyak diesel sampai
kepada bahan kimia. Dengan demikian apabila tiba-tiba Exxon bergerak dalam bidang perbankan
maka bisnis baru Exxon tersebut tidak sesuai dengan misi perusahaan yang selama ini
dijalankan.

TUJUAN
Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai pada akhir masa perencanaan denga jangka
waktu pencapaian satu tahun atau lebih. Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan
misi dengan durasi waktu pencapaian yang lebih pendek. Selanjutnya tujuan akan dijabarkan ke
dalam sejumlah sasaran yang lebih bersifat kuantitatif, terukur, dan memiliki jangka waktu
pencapaiann satu tahun.

SASARAN
Sasaran merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam kurun waktu
tertentu. Sasaran yang baik harus memenuhi kriteria SMART, yang merupakan kependekan dari
Specific, Measureable, Achievable, Realistic, dan Time horizon.

1. Specific atau spesifik, artinya dalam setiap butir sasaran hanya mengandung satu hasil
akhir yang diharapkan perusahaan
2. Measureable atau dapat diukur, artinya sasaran yang ingin dicapai dinyatakan secara
kuantitatif atau dengan angka
3. Achievable atau dapat dicapai, artinya sasaran yag ditetapkan dapat dicapai dengan upaya
yang dilakukan oleh sumber daya manusia perusahaan
4. Realistic atau realistis, artinya sasaran yag akan dicapai memangberkaitan secara
langsung dengan misi dan tujuan yang saat ini tengah dirumuskan oleh perusahaan
5. Time horizon atau jangka waktu, artinya sasaran yang akan dicapai harus memiliki
jangka waktu pencapaian yang jelas

Menurut Stoner (1995:263) setidak-tidaknya terdapat empat alasan mengapa sasaran


sangat diperlukan oleh suatu perusahaan, yaitu:

1. Sasaran akan Memberikan Arah bagi Perusahaan


Koordinasi berbagai sumber daya organisasi akan semakin terarah apabila pihak
manajemen perusahaan menetapkan sasaran yang jelas, terukur, dan memungkinkan
untuk dicapai. Tanpa adanya sasaran, individu-individu dalam organisasi serta organisasi
itu sendiri secara keseluruhan tidak akan memiliki suatu kejelasan mengenai apa yang
mereka ingin capai.

2. Sasaran Menjadikan Aktivitas Organisasi Menjadi Lebih Fokus


Setiap organisasi memiliki sumber daya yag terbatas sedangkan pilihan untuk
menggunakan sumber daya organisasi yang terbatas tersebut sangatlah banyak. Melalui
penetapan sasaran yang jelas, manajer perusahaan dapatt memilih penggunaan sumber
daya yang paling sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
3. Sasaran Dapat Dijadikan Rujukan bagi Pembuatan Rencana Lainnya serta Pengambilan
Keputusan
Dengan adanya sasaran, maka perusahaan dapat menetapkan strategi apa yang dapat
dikembangkan untuk mencapai sasaran serta keputusan yang bagaimana yang dapat
menunjang pencapaian sasaran perusahaan.

4. Sasaran Menjadi Dasar Melakukan Evaluasi


Sasaran menjadi dasar bagi pengembagan standar hasil yag inginn dicapai oleh
perusahaan. Kegiatan evaluasi sebagai perbandingan antara standar hasil yang ingin
dicapai perusahaan dengan hasil yang sesugguhnya dicapai, tidak akan mungkin
dilakukan tanpa adanya sasaran.

STRATEGI
Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen, strategi tidak didefinisikan hanya
semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan saja. Dalam konsep manajemen sendiri strategi
mencakup juga penetapan berbagai tujuan di perusahaan nantinya, diharapkan jua bisa
memberikan arah kepada perusahaan dalam jangka panjang.

Adapun yang dimaksud dengan keputusan strategis merupakan keputusan-keputusan


yang akan memengaruhi keberlangsungan perusahaan dan unit bisnis dalam jangka panjang.
Dalam kaitan ini Porter (1979) berpendapat bahwa tujuan utama pembuatan strategi oleh
perusahaan adalah agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan dalam jangka
panjang.

Mintzberg (1991) memperluas konsep strategi dan mendefinisikan strategi dengan


memperhatikan berbagai dimensi dari konsep strategi. Mintzberg menamakannya 5 P’s of
Strategy, yaitu:

1. Strategy as a plan atau rencana


Terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama, strategi
direncanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai tindakan.
Dan yang kedua, strategi lalu dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai suatu
tujuan.

2. Strategy as a ploy atau cara


Strategi merupakan suatu maneuver yang spesifik untuk member isyarat mengancam
kepada pesaing perusahaan. Melalui ini akan menyurutkan minat pendatang atau
perusahaan baru untuk memasuki industri yang sama dengan perusahaan kita.

3. Strategy as a pattern atau pola


Strategi yang direncanakan perusahaan melalui proses perencanaan yang diterjemahkan
ke dalam suatu tindakan strategi yang disengaja sering kali berubah menjadi strategi yang
tidak dapat direalisasikan karena terjadi perubahan di lingkungan perusahaan. Sebaliknya
strategi yang tidak dimaksudkan sebelumnya dapat muncul menjadi alternatif strategi
yang apabila diimplementasikan perusahaan dapat menjadi strategi yang direalisasikan.

4. Strategy as a perspective atau perspektif


Perusahaan harus menacari tahu perspektif yang cukup besar, sangat penting untuk
mengetahui bagaimana target memandang perusahaan. Bagaimana karyawan
menganggap atasan? Apa pendapat para pelanggan terhadap perusahaan? Semua
perspektif dan pola pikir individu ini adalah sumber informasi yang berharga bagi
perusahaan, yang bisa digunakan untuk membuat strategi kelak.

5. Strategy as a position atau posisi


Untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sassaran yang telah ditetapkan, manajemen
perusahaan selanjutnya mengembangkan serangkaian strategi yang merupakan berbagai
cara untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini strategi menunjukkan berbagai keputusan
yang dipilih perusahaan untuk memposisikan organisasi perusahaan.

PERAMALAN
Berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam melakukan peramalan yang dilakukan
seorang manajer dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu: (Allen, 1990:109)

1. Proyeksi Mekanis
Manajer berasumsi bahwa masa depan merupakan kesinambungan yang tidak terputus
dari masa lalu, sehingga manajer dapat menganalisis apa yang kira-kira akan terjadi di
masa yang akan datang berdasarkan data-data historis. Salah satu contoh penggunaan
peramalan dengan menggunakan pendekatan proyeksi mekanis adalah peramalan
penjualan dengan menggunakan perhitungan tren.

2. Proyeksi Analitis
Manajer berusaha untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa-peristiwa
di masa lalu sehingga dapat meramalkan arah perubahan di masa yang akan datang.
Sebagai contoh bagian research and development perusahaan akan melakukan analisis
secara mendalam mengenai berbagai atribut produk untuk menjaga loyalitas konsumen
serta menganalisis pesaing.

KEBIJAKAN
Menurut Allen (1990:155), yang dimaksud dengan kebijakan adalah keputusan tetap yang
dibuat untuk menjami keseragaman tindakan dalam menangani masalah-masalah dan hal-hal
yang selalu berulang. Kebijakan pada dasarnya merupakan perintah dari manajemen puncak
untuk melaksanakan tugas dengan cara tertentu. Kebijakan dibuat sebagai panduan bagi para
pembuat keputusan mengenai bagaimana mereka mengatur alokasi berbagai sumber daya
organisasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis.

PROSEDUR
Prosedur adalah serangkaian cara yang baku untuk melaksanakan pekerjaan tertentu yang
pelaksanaannya membutuhkan urutan waktu tertentu. Prosuder sangat berguna untuk mengurangi
sejumlah keputusan rutin, dengan menetapkan terlebih dahulu cara melakukan pekerjaan yang
selalu berulang. Sebagai contoh, perusahaan yang melakukan operasi di berbagai cabang harus
menetapkan prosedur akuntansi yang sama guna memungkinkan kantor pusat melakukan
pembuatan laporan keuangan secara seragam.

PERATURAN
Peraturan merupakan keputusan tetap yang diterapkan pada masalah-masalah dan hal-hal
yang berulang-ulang tanpa memperhatikan urutan waktu tertentu. Sering kali prosedur memuat
di dalamnya berbagai peraturan yang baku sehingga tidak mungkin ditafsirkan lain oleh
pelaksana pekerjaan.

PROGRAM
Program merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki urutan dan durasi waktu
tertentu yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan strategi yang telah
ditetapkan. Program merupakan penjabaran lebih lanjut dari strategi ke dalam satuan waktu.

ANGGARAN
Anggaran merupakan penerjemahaan tujuan, strategi, dan program ke dalam satuan
numeric baik dalam bentuk satuan uang maupun dalam bentuk satuan angka. Misalnya tujuan
perusahaan untuk meningkatkan penjualan lebih besar dibandingkan penjualan tahun lalu,
dinyatakan dalam anggaran berupa anggaran penjualan produk baik dalam satuan unit maupun
rupiah.

Anggaran yang dibuat di dalam sebuah perusahaan, selanjutnya masih bisa


dikelompokkan ke dalam dua kategori (Smith dkk 1993:1116-1120), sebagai berikut:

1. Master Budget
Master budget adalah anggaran yang menunjukkan keseluruhan perencanaan perusahaan
dalam satuan numeric untuk satu periode tertentu dan biasanya bersifat jangka pendek.
Master budget terdiri dari:

1. Operating Budget
Berisi berbagai hasil yang diharapkan oleh perusahaan dari operasi perusahaan
selama periode anggaran dalam bentuk estimasi pendapatan, beban, dan laba.
Operating budget terdiri dari:
a. Sales forecast
b. Schedule of cash collection
c. Schedule of purchases and payments
d. Schedule of selling and administrative expenses
e. Budgeted income statement
f. Budgeted retained earnings statement

2. Financial Budget
Berisi proyeksi jumlah, sumber, penggunaan kas, dan berbagai sumber daya lain yang
digunakan dalam operasi perusahaan termasuk saldo akhir dari kas dan berbagai
sumber daya lainnya. Financial budget terdiri dari:
a. Budgeted statement of cash receipts and disbursements
b. Budgeted balance sheet

2. Capital Budget
Capital budget adalah anggaran yang disiapkan perusahaan apabila perusahaan
membutuhkan investasi dalam jumlah yang besar dan memiliki jangka waktu
pengembalian yang panjang. Misalnya perusahaan merencanakan untuk melakukan
pembangunan pabrik maupun pembelian mesin.
TINGKATAN PERENCANAAN
1. Perencanaan Korporasi atau Strategis
Perencanaan korporasi atau strategis merupakan perencanaan yang berisi
penetapan dan strategi perusahaan yang meliputi keseluruhan organisasi perusahaan serta
ditetapkan oleh manajemen puncak, misalnya dewan direksi ataupun CEO.
Perencanaan korporasi dilakukan melalui suatu perencanaan strategis perusahaan
yang akan merumuskan arah pengembangan usaha dalam jangka panjang sehingga
member arahan bagi alokasi sumber daya organisasi perusahaan.
Selain melalui proses analis situasionnal yang ketat, perencanaan korporasi juga
memiliki horizon waktu perencanaan jangka panjang untuk 5 sampai 10 tahun
mendatang, serta memiliki komitmen alokasi sumber daya organisasi misalnya keuangan
yang sangat besar.

Analisis SWOT
STRENGTHS merupakan berbagai kekuatan internal sumber daya organisasi yang
dimiliki perusahaan. Dalam hal ini sumber daya organisasi dikatakan menjadi kekuatan bagi
perusahaan bila kualitas sumber daya organisasi lebih baik atau minimal sama dengan pesaing.
Misalnya, salah satu kekuatan yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur adalah
kesinambungan pasokan tepung terigu untuk industry mie dari PT Bogasari.

WEAKNESS merupakan berbagai kelemahan internal sumber daya organisasi yang


dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Kotak 10.1 menceritakan
ketidakmampuan sampo Biuti untuk berkompetisi melakukan iklan secara intensif dengan
produk-produk Unilever seperti Sunsilk dalam jangka panjang.

OPPORTUNITIES merupakan berbagai kondisi maupun tren positif yang terdapat di


lingkungan pasar perusahaan yang dapat dieksploitasi oleh perusahaan untuk menciptakan
keunggulan bersaing maupun keuntungan. Misalnya, beberapa koran tidak menyajikan berita
secara tuntas dalam satu halaman, TEMPO lalu mehadirkan format baru yang menyajikan berita
secara tuntas pada halaman yang sama. Hal ini merupakan benefit baru yang ditawarkan koran
TEMPO dan tidak ditawarkan koran lainnya.

THREATS merupakan berbagai ancaman yang muncul dari lingkungan perusahaan,


seperti masuknya pesaing baru, perubahan teknologi, maupun perubahan peraturan pemerintah
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Sebagai contoh, masuknya Mi Sedaap
sebagai pendatang baru dalam industry mie instan menjadi ancaman bagi Indomie, Sarimi, dan
Supermie.
2. Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional merupakan perencanaan untuk mengimplementasikan
rencana koporasi dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Perencanaan
operasional dibuat oleh manajer tingkat menengah, seperti general manager dan para
manajer fungsional seperti marketing manager dan finance manager serta manajer lini
pertama seperti supervisor.
Perencanaan operasional juga memiliki horizon waktu yang pendek. Misalnya
untuk mencapai target penjualan di area pemasaran tertentu yang telah ditetapkan oleh
direktur pemasaran (sebagai hasil dari rencana korporasi), maka manajer pemasaran
bersama-sama dengan para supervisor menyusun rencana operasional seperti
merencanakan berapa jumlah salesman yang dibutuhkan untuk melaukan liputan pasar,
berapa banyak jumlah outlet yang harus dikunjungi setiap orang salesman setiap hari dan
berapa target penjualan yang dibebankan kepada tiap salesman setiap bulannya.
Secara umum rencana kegiatan operasional mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Tahapan atau rencana kegiatan spesifik yang harus dilakukan
2. Adanya orang yang bertanggung jawab agar setiap tahapan atau tindakan dapat
selesai dengan baik
3. Jadwal untuk menjalankan setiap tahapan atau tindakan
4. Sumber daya yang perlu dialokasikan agar tahapan atau tindakan tersebut dapat
diselesaikan dengan baik
5. Adanya mekanisme umpan balik untuk memantau setiap tahapan atau tindakan

JENIS - JENIS RENCANA


Berdasarkan jangka waktu, yaitu:

1. Long Term Plan atau Rencana Jangka Panjang


Rencana ini memeliki jangka waktu lima tahun atau lebih. Bahkan bila perusahaan
berada di dalam industry yang perubahannya sangat cepat seperti industry imformation
and communication technology maka perencanaan dengan jangka waktu tiga tahun lebih
sudah dapat dikategorikan sebagai rencana jangka panjang.

2. Short Term Plan atau Rencana Jangka Pendek


Rencana yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun. Pada umumnya tujuan dan
strategi tingkat korporasi dan divisi usaha memiliki jangka waktu tiga tahun atau lebih
(termasuk rencana jangka panjang). Sedangkan tujuan dan strategi masing-masing fungsii
organisasi (marketing, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia) memiliki horizon
waktu rencana jangka pendek sampai menengah.

Pembagian jenis rencana dapat pula dilakukan dengan melihat hubungan antara jenis
rencana yang dibuat dan jenis keputusan yang dibuat, yaitu:

1. Standing Plan atau Rencana Berkelanjutan


Pada saat perusahaan berhubungan dengan berbagai aktivitas maupun masalah yang
membutuhkan keputusan rutin maka perusahaan dapat membuat rencana yang bisa
diterapkan untuk mengatasi berbagai aktivitas atau masalah rutin tersebut, maka
dibuatlah rencana berkelanjutan ini. Sebagai contoh, aturan, kebijakan, dan standard
operating procedure atau SOP.

2. Single Use Plan


Perusahaan dapat pula mengembangkan rencana yang ditujukan untuk mengatasi masalah
yang tidak terprogram, contohnya adalah program dan proyek.
Proses Perencanaan Korporasi atau Strategis
Untuk mencapai keberhasilan dalam proses perencanaan strategi dibutuhkan formulasi
manajemen strategi meliputi formulasi dan implementasi strategi sebagai berikut:

1. Formulasi misi dan tujuan


Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “apa bisnis kita?” dan “apa
bisnis kita yang seharusnya?”

2. Analisis tujuan dan strategi saat ini


Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barang kali akan kehilangan minat
terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan. Manajer harus diingatkan kembali
pada misi awalnya.

3. Analisis lingkungan
Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis, politik, sosial,
maupun ekonomi yang akan memengaruhi organisasi. Perubahan dalam lingkungan
eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan maupun ancaman, tergantung
bagaimana reaksi organisasi. Untuk memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu
dikembangkan sistem informasi strategis, pengembangan bisnis data, keluhan ataupun
komentar dari pihak luar.

4. Analisis sumber daya


Menggunakan analisis SWOT atau Strengths, Weakness, Opportunities, Threats.

5. Identifikasi kesempatan strategis


Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan baru yang lebih sulit
atau ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan organisasi tidak berhasil mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

6. Pengambilan keputusan strategis


Organisasi dapat mengembangkan sejumlah alternatif strategis untuk memanfaatkan
kesempatan strategis.

7. Pelaksanaan strategis
Perencanaan strategis harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

8. Evaluasi dan pengendalian strategis


Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis.
Proses perencanaan korporasi sebagai berikut:

1. Misi
Dalam perumusan strategi, sebuah misi merupakan suasana hati perusahaan kemana
harus pergi. Karena dari misi inilah, perusahaan bisa menyampaikan rasa tujuan proyek
kepada karyawan maupun citra perusahaan kepada pelanggan.

2. Tujuan
Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan, tujuan yang ada harus dibuat
semenantang mungkin agar member motivasi untuk mengejarnya akan tetapi tujuan
tersebut juga memungkinkan untuk dicapai.

3. Analis

Anda mungkin juga menyukai