Anda di halaman 1dari 15

KERAJAAN KUTAI KARTANEGARA ING MARTADIPURA

Kerajaan kutai adalah kerajaan bercorak hindu


yang merupakan kerajaan yang memiliki bukti sejarah tertua di
Indonesia. Kerajaan kutai berlokasi di Muara Kaman,
Kalimantan Timur, tepatnya di tepi sungai Mahakam. Kerajaan
ini di ketahui keberadaannya atas di temukannya tujuh buah
prastasi dengan bahasa sansekerta dan huruf pallawa yang
berasal dari India. Ketujuh prastasi tersebut dikenal dengan
nama prastasi Yupa. Kesultanan Kutai atau lebih lengkap
disebut Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
(Martapura) berdiri pada tahun 1300 oleh Aji Batara Agung
Dewa Sakti di Kutai Lama dan berakhir pada 1960. Pada abad
ke-17, agama Islam yang disebarkan Tuan Tunggang
Parangan diterima dengan baik oleh Kerajaan Kutai
Kartanegara yang saat itu dipimpin Aji Raja Mahkota Mulia
Alam. Setelah beberapa puluh tahun, sebutan Raja diganti
dengan sebutan Sultan.
Sultan Aji Muhammad Idris (1735-1778) merupakan sultan
Kutai Kartanegara pertama yang menggunakan nama Islami.
Dan kemudian sebutan kerajaan pun berganti menjadi
Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Kemudian
pada tahun 2000 kembali eksis di Kalimantan Timur setelah
dihidupkan lagi oleh Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan
adat Kutai Kedaton.
Dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai ditandai dengan
dinobatkannya sang pewaris tahta yakni putera mahkota Aji
Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat menjadi Sultan Kutai
Kartanegara ing Martadipura dengan gelar Sultan Aji
Muhammad Salehuddin II pada tanggal 22 September 2000
Bagaimana kebanggaan sebagai kerajaan
hindu tertua di Indonesia?

ISSUE ? Bahkan
masyarakat
sebagian
tidak
memahami kutai
kartanegara
Masih banyak masyarakat asli kutai tidak
sebagai kerajaan
mengetahui perkembangan maupun
hindu tertua di
sejarah dari kerajaan kutai sendiri
Indonesia

WHY? Kurangnya edukasi


mengenai kerajaan kutai

Festival
adat
ERAU

Di kutai kartanegara sendiri sudah ada istana peninggalan


belanda yang kini dijadikan museum, namun isi museum hanya Kegiatan adat istiadal yang dikenal dengan Festival ERAU
berupa pajangan dan penjelasan singkat tahunnya tanpa disusun pelas benua sudah berkancah di dunia, namun
berdasarkan hirarki kerajaan. Museum hanya menceritakan masyarakatnya sendiri tidak mengetahui persis istilah ERAU dan
“PROLOG” kerajaan kutai sejarahnya.

Pernah diangkat menjadi “DAERAH ISTIMEWA”


Namun tak banyak yang tahu, bahkan gelar tersebut
dicabut karena kurangnya data yang mendukung
untuk menjadi daerah istimewa
PROGRAM TAPAK
MODUL 2

ANALISIS ASPEK UMUM

• LOKASI TAPAK • DATA FISIK TAPAK


Daerah kemiringan datar sampai landai dengan ketinggian
Tapak berada di pulau antara 7 - 25 meter dari permukaan laut (dpl)
Kalimantan Kalimantan tepatnya di Tapak
malaysia utara
kalimantan timur. Yang memiliki
bersebelahan dengan luas 2,5
Kalimantan Kalimantan utara, hektar
Kalimantan timur Kalimantan tengah, dan
barat dengan
Kalimantan selatan
Kalimantan kondisi
tengah
topografi
Kalimantan
selatan yang
relative
SKALA KOTA datar dan
Dalam skala kota, tapak
berada di kabupaten berada di
kutai kartanegara, yang tepi sungai
berdekatan dengan mahakam Kondisi Administrasi
kabupaten lainnya yaitu
Kabupaten Kutai Kartanegara secara administratif
kabupaten kutai timur
dan kabupaten kutai berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Malinau.
barat Kondisi Umum Wilayah 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kutai
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah 27.263,10
Timur dan Selat Makasar.
Km2 (12,89% dari luas wilayah Provinsi Kalimatan Timur),
SKALA 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
dengan luas lautan diperkirakan 4.097 Km2 (± 15%). Hal ini
Panajem Pasir Utara dan Kota Balikpapan.
KAWASAN Dalam skala Kawasan, menunjukkan adanya potensi sumberdaya alam baik di
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai
tapak berada di daratan maupun lautan yang dapat dimanfaatkan untuk
Barat.
kecamatan tenggarong. kegiatan ekonomi masyarakat Kabupaten Kutai
TENGGARONG Yang merupakan pusat Kartanegara. Kabupaten Kutai Kartanegara terletak pada Secara administratif, Kabupaten Kutai Kartanegara
posisi antara 1150 26’ Bujur Timur sampai dengan 1170 36’ dibagi dalam 18 kecamatan dengan 220 desa/kelurahan.
kegiatan pemerintahan
dan aktivitas di Bujur Timur serta terletak pada garis lintang dari 10 28’ Lintang
kabupaten kutai Utara sampai dengan 10 08’ Lintang Selatan.
kartanegara

SKALA Kondisi topografi


Tapak tepat berada di LINGKUNGAN Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri atas wilayah
pusat kegiatan, pantai dan daratan. Wilayah pantai berada di bagian timur
perkantoran, administrasi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai
dan pariwisata ketinggian dari 0 – 7 meter dari permukaan laut (dpl). Luas
tenggarong, yaitu di wilayah pantai ini mencapai 22,87% dari total luas wilayah.
jalan wolter monginsidi Sifat fisik dari wilayah ini mempunyai ciri utama selalu
Jalan kolektor primer. tergenang, dan bersifat organik serta asam. Wilayah
Tapak juga berada tepat Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar
di pinggir sungai bergelombang dan berbukit dengan kemiringan landai
Mahakam. Luas tapak sampai curam.
2,5 hektar
PROGRAM TAPAK
MODUL 2

ANALISIS ASPEK UMUM

Kondisi Fisiografi Kondisi Iklim Kondisi Geografis


Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dikelompokkan dalam Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim Pada bagian ini akan diuraikan tentang kondisi umum
10 (sepuluh) satuan fisiografi sebagai berikut: (1) Daerah tropis basah yang bercirikan curah hujan cukup tinggi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dari aspek luas dan
Endapan Pasir Pantai (Sediment); (2) Daerah Rawa Pasang dengan penyebaran merata sepanjang tahun, sehingga orientasi wilayah, topografi, fisiografi, klimatologi, dan
Surut (Tidal Swamp); (3) Daerah Dataran Alluvial (Alluvial tidak terdapat pergantian musim yang jelas. Iklim di gambaran pola pemanfaatan ruang.
Plain); (4) Daerah Jalur Kelokan Sungai (Meander Belt); (5) Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh letak
Daerah Rawa (Swamp); (6) Daerah Lembah Aluvial (Alluvial geografisnya yaitu iklim hutan tropika humida dengan suhu
Valley); (7) Daerah Teras (Terrain); (8) Daerah Dataran udara rata-rata 26° C, dimana perbedaan antara suhu
(Plain); (9) Daerah perbukitan (Hill); dan (10) Daerah terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5° - 7° C.
Pegunungan (Mountain).

Jumlah curah hujan wilayah ini berkisar 2.000 - 4.000


mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 130 - 150
hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu dari 0 - 2.000
mm/tahun tersebar di wilayah pantai, dan semakin
meningkat ke wilayah pedalaman atau ke arah barat.
• REGULASI LINGKUNGAN DAN
BANGUNAN
Dalam rencana pembangunan diperlukan adanya undang-
Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kutai
undang atau peraturan yang terkait, adalah sebagai
Kartanegara menurut Soil Taxonomi USDA termasuk kedalam
berikut:
golongan Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan Mollisol,
sedangkan menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri 1. RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara (2013-2033)
dari jenis tanah Podsolik, Alluvbial, Andosol dan Renzina. 2. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9
Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Peruntukan Lahan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033
Undang Undang Nomor 24 3. UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
Tahun 1992 tentang Penataan menyebutkan bahwa arahan pemanfaatan ruang dibagi
Ruang, mengamanatkan menjadi dua, yaitu kawasan budidaya dan kawasan
bahwa segala upaya lindung
pembangunan yang dilakukan 4. PP No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang
baik oleh pemerintah, swasta Wilayah Nasional
dan masyarakat, seyogyanya
sesuai dengan dokumen
rencana tata ruang. Rencana
struktur ruang wilayah
Kabupaten meliputi sistem pusat
kegiatan dan sistem jaringan
prasarana wilayah.
PROGRAM TAPAK
MODUL 2

ANALISIS ASPEK NATURAL


• ARAH DAN PERGERAKAN MATAHARI • ARAH DAN PERGERAKAN ANGIN
TERHADAP TAPAK TERHADAP TAPAK

ANALISIS ANALISIS

Angin pada tapak masuk


dalam kategori sedikit
tenang

Sisi timur tapak ketika sore hari Sisi barat tapak ketika sore hari
Angin pada tapak bertiup dari utara ke selatan dengan
Matahati terbit tepat di sisi depan atau timur kecepatan 4-11 m/jam yang termasuk dalam kategori
tapak dimana bangunan akan banyak mendapatkan Sedikit tenang. Dan tingkat kelembaban relative: 93-98%.
sinar matahari pagi, namun saat siang hingga sore sisi Dengan pergerakan angin tersebut tidak berpengaruh
belakang atau barat tapak akan terasa panas karena pada bangunan, namun kecepatan angin yang relative
tenang dapat dimanfaatkan sebagai penghawaan buatan

SINTESIS SINTESIS

Kecepatan angin yang relative tenang dapat


Agar bangunan tidak terasa panas pada bagian barat dimanfaatkan sebagai penghawaan alami dengan dibuat
bangunan dibuat lebih tertutup, atau dengan banyak bukaan pada sisi utara dan selatan bangunan agar
memperbanyak vegetasi di bagian barat dan timur terjadi cross ventilation, sehingga bangunan tidak terasa
ataupun sisi lain tapak yang diperlukan untuk panas. Peletakan vegetasi juga dapat menambah
menhindari panas di siang hari kesejukan pada bangunan
• VIEW KEDALAM DAN KELUAR TAPAK • KONDISI TOPOGRAFI TAPAK

Wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara terdiri atas
• Utara tapak : terdapat view taman kota raja, wilayah pantai dan daratan.
jam bentong (perpustakaan), dan jembatan Wilayah pantai berada di
kutai kartanegara bagian timur. Dan
• Timur tapak : terdapat view taman kota raja dan mempunyai ketinggian dari 0
sungai Mahakam, juga wisata kuliner tepi sungai – 7 meter dari permukaan
Mahakam laut (dpl). Tapak berada di
• Selatan tapak : terdapat view bukit biru dari pusat aktivitas dan Kawasan
kejauhan, lahan kosong dan beberapa dengan tanah yang relative
bangunan rumah datar sehingga tidak
• Barat tapak : terdapat view perbukitan dari ditemukan adanya kontur.
kejauhan, lahan kosong dan bangunan rumah

Dengan memaksimalkan view


alami dan buatan yang bisa terlihat
disekitar tapak. Yaitu dengan
membuat bukaan ataupun
memaksimalkan kaca agar view
bisa terlihat dengan jelas ke sisi
tapak yang mempunyai view positif.
Juga mempertimbangkan tutupan
di beberapa sisi tapak yang memiliki
view negative. Selain itu bisa Dengan topografi tapak yang cenderung datar maka
memanfaatkan vegetasi disekitar dapat memanfaatkan kondisi tapak dengan maksimal
PROGRAM TAPAK
ANALISIS ASPEK NATURAL
• KEFUNGSIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN SEKITAR
• VEGETASI DAN LANSEKAP TAPAK
Jembatan kutai
Mahakam

Taman kota raja

Pusat perkantoran

Wisata kuliner tepi


sungai Mahakam

Jam bentong
(perpustakaan)

ANALISIS Vegetasi
ANALISIS
dalam tapak: • Di sisi timur dan timur laut tapak terdapat
semar dan taman kota raja yang tepat berada di
tanaman sepanjang sungai Mahakam dan berfungsi
belukar sebagai public space, juga terdapat
Vegetasi di dalam tapak sebagian
besar adalah semak dan jembatan kutai Mahakam sebagai
tanaman menjalar, untuk vegetasi penghubung dengan kota samarinda.
diluar tapak merupakan tanaman Selain itu tepat di sisi timur terdapat wisata
palm dan jenis semak hias yang kuliner tepi sungai mahakam
tertata rapi karena tapak dikelilingi • Di sisi utara tapak juga terdapat jam
oleh taman Kota Raja. Dan desain bentong, yaitu sebuah bangunan
lansekap di sekitar tapak yang monumental yang didalamnya terdapat
memiliki bentuk linear tanpa perpustakaan sejarah, dan tepat di
geometri seberang jalan raya terdapat pusat
perkantoran pemerintahan
Vegetasi luar tapak: spohon palm dan semak
semak hias (taman kota raja)

SINTESIS Dengan memanfaatkan potensi di SINTESIS


bangunan sekitar, seperti memanfaatkan taman
kota raja sebagai public space dan jembatan
Mahakam yang akan menunjang jalur
Dengan menyesuaikan semak hias wisatawan, menuju tapak, mengatur sirkulasi dari
atau tanaman hias pada tapak pusat perkantoran menuju tapak dan
yang akan diolah menjadi memanfaatkan wisatawan dari wisata kuliner
lansekap, agar terdapat Mahakam untuk diarahkan menuju tapak
kesesuaian terhadap taman atau dengan pertimbangan membangun
public space diskeitarnya. Dan sebuah museum diorama yang ditunjang dengan
menerepkan desain linier ataupun adanya jam bentong dengan fungsinya sebagai
terpusat agar terdapat kesesuaian perpustakaan sejarah hingga menjadi satu
lansekap dengan public space kesatuan kompleks sejarah
PROGRAM TAPAK
MODUL 2

ANALISIS ASPEK KULTURAL


• SUMBER, VOLUME, DAN ARAH
KEBISINGAN
• AKSESBILITAS DAN SIRKULASI KENDARAAN SERTA PEJALAN
KAKI

Sirkulasi
pejalan kaki

Sirkulasi
kendaraan

ANALISIS ANALISIS Sumber kebisingan berasal


dari sisi timur tapak yaitu jalan
raya dan public space, untuk sisi
utara tapak dari jalan raya dan
Sirkulasi pejalan kaki terdapat hampir disetiap sisi pusat perkantoran. Untuk sisi
badan jalan, karena memang diperuntukkan untuk selatan dan barat terdapat rumah
public space sehingga harus memperhatikan kebutuhan warga dan restaurant dengan
pejalan kaki yang memiliki lebar 1,5 meter, selain itu juga masih memiliki jarak yang jauh
disediakan JPU (jembatan penyeberangan umum) dari sehingga tidak terlalu
taman kota raja menuju lokasi tapak dan wisata kuliner mempengaruhi kebisingan,
dengan ukuran lebar 2 meter Untuk ukuran pedestrian di namun tidak menutup
pusat taman memiliki lebar 3 m. kemungkinan di masa yang akan
untuk sirkulasi kendaraan juga sudah memadai datang bisa menjadi sumber
yaitu jalan raya yang memiliki lebar 6 meter dalam satu kebisingan
jalur, sehingga total luas jalan mencapai 12 meter
dengan bahan jalan menggunakan cor beton

SINTESIS SINTESIS

Dengan memanfaatkan sirkulasi


pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan yang Zona
sudah tersedia dan sangat mencukupi, yaitu private
dengan menyediakan sirkulasi pejalan kaki
Pada beberapa sisi tapak terdapat sumber
dan kendaraan yang lebih nyaman dan lebih
kebisingan, dan tidak menutup kemungkinan di masa yang
luas agar pengunjung lebih dipermudah
akan datang pada sisi tapak lainnya akan menjadi sumber
sirkulasinya menuju tapak. Dengan desain
kebisingan. Kebisingan dapat disaring menggunakan
yang lebih menarik lagi dari sekelilingnya
vegetasi maupun mengatur zonasi pada bangunan, agar
mampu menarik pengunjung untuk datang
zona private diletakkan jauh dari kebisingan
PROGRAM TAPAK
MODUL 2

ANALISIS ASPEK KULTURAL


• TATA INFRASTRUKTUR KAWASAN DAN
• RUANG TERBUKA DAN TERBANGUN TAPAK
SEKITAR TAPAK

ANALISIS ANALISIS

Ruang terbuka
pada sekitar tapak yaitu
adanya taman kota raja
dan ruang terbangun
pada sekitar tapak yaitu
bangunan monumental
jam bentong

SINTESIS SINTESIS

Dengan memanfaatkan
ruang terbuka disekitar
menjadi public space
yang bias mengarahkan
wisatawan menuju tapak
dan memanfaatkan ruang
terbangun wisata lainnya
sebagai penunjang
PROGRAM BANGUNAN
MODUL 2

AN ALI SI S FUNG SI , PE LAK U KE GI AT A N DAN


BESARAN RUANG
➢ PENGELOLA
Pengelola adalah orang yang bertanggung jawab, mengatur dan mengontrol seluruh
aktivitas pada museum agar berjalan dengan baik dan lancar untuk melayani penunjung
dan pemakai fasilitas. Pengelola termasuk kelompok administrasi dan kelompok
operasional pengawasan, bagian keuangan, manajemen, bagian umum dan personalia
intern pengelola.

➢ PENGUNJUNG

Pengunjung adalah orang yang datang untuk menikmati atau mendatangi dan
menggunakan fasilitas yang telah disediakan di dalam bangunan.

Fungsi ruang no Nama ruang Analisis fungsi dan pelaku kegiatan Analisis besaran ruang
Jenis pelaku Jumlah pelaku Jenis kegaiatan Jenis perabot Dimensi Ruang gerak Besaran ruang Besaran ruang
perabot dan sirkulasi per orang (m2)
per orang
UTAMA Ticketing Pengunjung 300 - Mengantri
- Membeli
tiket
Pengelola 4 - Menjual
tiket
Lobby Pengunjung 300 - Berdiri
- Melihat
pajangan
Pengelola 5 - Menjaga
keamanan
- Kebersihan
Ruang pameran Pengunjung 50 - Melihat
pajangan
- Membaca
Pengelola 2 - Menjaga
keamana
PROGRAM BANGUNAN
AN ALI SI S FUNG SI , PE LAK U KE GI AT A N DAN
BESARAN RUANG

Fungsi ruang no Nama ruang Analisis fungsi dan pelaku kegiatan Analisis besaran ruang
Jenis pelaku Jumlah pelaku Jenis kegaiatan Jenis perabot Dimensi Ruang gerak Besaran ruang Besaran ruang
perabot dan sirkulasi per orang (m2)
per orang
PROGRAM TAPAK
ANALISIS ASPEK KULTURAL
• KETINGGIAN BANGUNAN SEKITAR TAPAK DAN GARIS • PRINSIP-PRINSIP TATANAN MASSA
LANGIT (SKYLINE)

ANALISIS ANALISIS

SINTESIS SINTESIS
PROGRAM TAPAK
ANALISIS ASPEK KULTURAL
• GAYA DAN STILIKA MUKA BANGUNAN TAPAK • SERIAL VISION DARI LUAR KE DALAM TAPAK

ANALISIS ANALISIS

SINTESIS SINTESIS
Tata Ruang Kutai Kartanegara Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk
lima tahun kedepan (2005-2010) mengindikasikan adanya perkembangan
yang mempunyai ciri-ciri keterkaitan sehingga memerlukan pengendalian
dan penyerasian agar saling mendukung dalam proses pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan wilayah. Mengingat terdapat perbedaan
alamiah dalam penyebaran sumber dan potensi alam, maka intensitas
kegiatan pembangunan wilayah tertentu mungkin lebih tinggi dibandingkan
wilayah lainnya. Namun demikian, ketimpangan pembangunan
kewilayahan tersebut akan dikurangi mengingat bahwa kebijakan spasial
adalah bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan pada setiap wilayah.

Perwujudan dari kebijakan pembangunan wilayah perdesaan dan


perkotaan adalah dalam bentuk strategi pendekatan komunitas
(community) dimana pemberdayaan masyarakat Kabupaten Kutai
Kartanegara menjadi elemen penting dalam perwujudan konsepsi
pembangunan GERBANG DAYAKU. Strategi pendekatan komunitas ini
diharapkan mampu memberikan efek percepatan atau akselerasi
pembangunan (acceleration of development) yang berfungsi sebagai
pemicu dalam mempercepat pembangunan di Kabupaten Kutai
Secara prinsip, penataan ruang adalah upaya mewujudkan optimalisasi
Kartanegara.
dan keterpaduan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan
bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan yang membutuhkan ruang.
Untuk memperoleh keseimbangan efek pertumbuhan (growth) dan efek
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang,
percepatan (acceleration) dari kedua pendekatan strategi tersebut, maka
mengamanatkan bahwa segala upaya pembangunan yang dilakukan baik oleh
diperlukan sistem interaksi secara utuh terutama interaksi Kebijakan
pemerintah, swasta dan masyarakat, seyogyanya sesuai dengan dokumen
Pembangunan Wilayah Komunitas Perdesaan dan Perkotaan sehingga
rencana tata ruang. Rencana tata ruang digunakan sebagai landasan
dapat menggambarkan keterkaitan dan saling ketergantungan
koordinasi dalam mengurangi konflik ruang dan optimasi pencapaian tujuan
(interdependensi) baik secara ekonomi, sosial-kultural dan ekologis yang
serta sasaran pembangunan, mulai dari skala wilayah nasional, provinsi maupun
dijadikan dasar masing-masing wilayah dan komunitas yang diaktualisasikan
kabupaten/kota.
dalam program-program pembangunan.
Strategi pendekatan wilayah menitikberatkan penanganan pada dua
komponen utama spasial, yaitu perkotaan dan perdesaan. Pembangunan
perkotaan yang dilaksanakan diarahkan untuk dapat mewujudkan Kabupaten
Kutai Kartanegara sebagai wilayah pengembangan wisata dalam arti luas dan
sebagai wadah bagi peningkatan produktivitas dan kreativitas masyarakat.
Selain itu, wilayah perkotaan juga dikembangkan sejalan dengan fungsinya
sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi dan pemerintahan. Strategi utamanya
adalah membangun ekonomi kerakyatan melalui pengembangan pertanian
dalam arti luas, penyediaan infrastruktur, dan pengembangan pariwisata
daerah. Melalui strategi ini diharapkan dapat diwujudkan kota-kota mandiri yang
berbasis kemampuan sosial ekonomi masyarakat setempat dan sekitarnya.
Adapun Pembangunan Perdesaan bertujuan mempercepat laju pembangunan
di wilayah perdesaan khususnya bagi desa-desa tertinggal. Pembangunan
Perdesaan diarahkan untuk mendorong percepatan perubahan struktur
kegiatan ekonomi dari yang bercorak subsisten menuju struktur kegiatan
ekonomi yang bercorak modern atau berorientasi pasar.

Anda mungkin juga menyukai