Tampakan radiograf hasil dari radiografi dapat berupa radiolusen, radiopak, maupun
gabungan dari keduanya. Radiolusen adalah tampakan radiograf yang mempunyai sifat
transparan terhadap sinar-X. Bahan radiolusen akan tampak gelap pada sinar-X. Sedangkan,
radiopak adalah tampakan radiograf yang mempunyai sifat menyerap sinar-X. Bahan radiopak
Ireland R. Kamus kedokteran gigi. Alih bahasa: Juwono L. Editor edisi bahasa indonesia: Rasyad EM,
Sudiono J. Jakarta: EGC; 2014. hal. 4, 150-2, 186, 218, 257- 8, 326, 400-1, 461-2, 557.
Bayangan laten merupakan bayangan yang sudah ada tetapi tidak dapat dilihat dengan
menggunakan mata telanjang dan hanya dapat dilihat dengan microscope electron. Dalam film
yang telah dilakukan pengeksposan maka akan terjadi peristiwa konversi perak bromide
menjadi perak metalik. Bagian film yang berperan sebagai pembentuk bayangan atau gambar
adalah bagian/lapisan emulsi yang tersusun dari Kristal-kristal perak bromide (AgBr). Reaksi
Pada saat eksposi, ion Br akan melepaskan electron bebas dan menjadi atom Br. Atom
Br tersebut akan diserap oleh bahan gelatin. Reaksi yang terjadi yaitu:11
Br - + cahaya Br + e-
Setelah electron bebas itu terbentuk, elektreon tersebut ditangkap oleh bagian
sensitivity speck (bintik peka) sehingga sensitivity speck bermuatan negative. Selanjutnya ion
Ag+ yang terbentuk masuk kedalam sensitivity speck sehingga terjadi netralisasi pada ion Ag
oleh electron.11
Kumpulan sensitivity speck berisi atom Ag akan membentuk pola film radiografi
Pembentukan bayangan dari suatu organ melalui proses radiografi tidak terlepas dari
pemakaian detector radiasi yang dalam hal ini adalah film radiografi. Selain film radiografi
pada proses pembentukan bayangan radiografi sering digunakan suatu bahan garam fosfor
yang memancarkan cahaya apabila terkena radiasi yang mengubah berkas sinar-X kedalam
pola yang serupa tetapi sebagai cahaya tampak. Untuk mendapatkan bayangan tampak dari
suatu bayangan laten hasil radigrafi perlu adanya suatu proses pengembangan yang dilakukan
di kamar gelap, baik secara manual maupun secara otomatis dengan menggunakan automatic
processing unit. Factor eksposi untuk proses radiografi suatu organ yang diikuti dengan
pemilihan film dan tabir penguat yang sesuai, serta teknik pengolahan film yang baik dikamar
gelap sangat membantu terbentuknya bayangan radiografi yang berkualitas tinggi. Penelitian
secara mendalam menunjukkan bahwa Kristal yang dipasang parallel di permukaanbn film
memiliki ukuran-ukuran kira-kira 1/1000 mm. Efek fotografi pada kristal muncul dari kesalah
atau ketidakmurnian ukuran dan jumlah Kristal yang ada, hal ini dapat mempengaruhi proses
ARIF JAUHARI, “ Berkas Sinar-X dan Pembentukan Gambar “, Puskaradim, Jakarta, 2008. 2.
a. Manual :
Developing
Rinsing
Fixing
Washing
Drying
b. Otomatis :
Developing
Fixing
Washing
Drying
I. Developing (Pembangkit)
Menghilangkan sisa-sisa developer yang masih menempel pada film dengan air bersih
2. Pembangkit bayangan masih berlanjut di fixer sehingga menimbulkan dichroic fog (noda
berwarna pink pada foto dan warna biru atau hijaubila dilihat melalui cahaya).12
1. Menghindari terbawanya larutan pembangkit yang masih aktif dari developer ke dalam
fixer.12
a) Berfungsi untuk :
3. Jenis emulsi.12
4. Agitasi.12
5. Umur fixing.12
5. Adanya air yang terbawa film dari tahap procesing sebelumnya yaitu tahap rinsing.12
6. Adanya sisa developer yang terbawa film karena kurang bersih di tahap rinsing.12
7. Berkurangnya bahan-bahan aktif dengan adanya reaksi melarutkan AgBr yang tidak
tereksposi.12
Washing adalah Membersihkan sisa-sisa larutan fixer yang menempel pada permukaan
film dengan menggunakan air yang mengalir, dingin dan bersih. Tujuannya untuk
menghilangkan bahan-bahan yang diperoleh selama fixing yang jika dibiarkan menetap pada
penghilangan thiosulfat dalam bak air, dan ini dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor.12
a) Faktor-faktor yang mempengaruhi washing rate:
2. Temperatur pencucian.12
3. Agitasi.12
1. Whasing pada automatik processing = 18 – 65 detik, sedangkan pada film manual film
2. Jangan biarkan film dalam air cuci untuk diperpanjang periode waktu (lebih dari 12 jam)
V. Drying (Pengeringan)
Tujuan drying yaitu Menghilangkan kadar air dalam emulsi sehingga hasil akhir dari
prosesing adalah emulsi yang tidak rusak,bebas dari partikel debu,endapan kristal,noda dan
artefak.12
1. Suhu udara diatur cukup untuk mengeringkan dalam wadah yang diisolasikan.12
2. Kelembaban udara diatur sedemikian rupa sehingga perbedaan kelembaban antara emulsi
3. Aliran udara yang melewati emulsiyang memiliki peranan yang penting dimana udara