DISUSUN OLEH :
HASRAF NOVALARIK H.
FX OSCAR VALERIAN S
FERRA ARNITA SARI
TINGKAT III A
penulis
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI.………………………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……..………………………………………………………..
B.TUJUAN………………………………………………………………………….…
BAB II PEMBAHASAN
1.DEFINISI……………………………………………………………………………
2. PENYEBAB HIPOGLIKEMIA…………………………………………………….
3.PATOFISIOLOGI …………………………………………………………………...
1. KESIMPULAN………………………………………………………………………
2.DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipoglikemia dapat bersifat sementara akibat kekurangan produksi glukosa
karena kurangnya depot glikogen dihati atau menurunnya glukoneogenesis lemak dan
asam amino. Pada hipoksia, pembentukan energy dari glukosa menurun dengan
akibat kerusakan neuron.hipoglikemi dapat terjadi pada bayi dari ibu penderita
diabetes mellitus, pada BBLR, dismaturitas dan bayi dengan penyakit umum yang
berat seperti sepsis, meningitis, dan sebagainya.
Banyak yang harus diperhatikan pada bayi baru lahir, untuk mencegah hal yan
tidak diinginkan pada bayi dalam awal-awal kehidupannya. Maka dari itu perlu
diperhtikan pula riwayat ibu saat kehamilan serta pada kehamilan yang lalu.
B. TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah ANB
2. Untuk mengetahui definisi dari hipoglikemia.
3. Untuk mengetahui prognosis dari hipoglikemia.
4. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada hipoglikemia.
BAB II
ISI
A. DEFINISI
Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glokosa serum yang rendah.
Keadaan ini dapat didefinisikan sebagai kadar glukosa dibawah 40 mg/dL setelah
kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru lahir, atau pembacaan strip reagen oxidasi
glukosa darah. Hanya 20% hipoglikemia bersifat simptomatik, yaitu hipoglikemia
yang disertai gejala neurologis dan gejala tersebut akan hilang setelah pemberian
glukosa, tetapi kerusakan otak masih mungkin terjadi dan gejala akan terlihat
kemudian. Pada hipoglikemia berat gejala menyarupai asfiksia. Pada bai baru lahir
dengan kejang atau jitteriness hendaknya dilakukan pemeriksaan Dextrostix berulang.
B. PENYEBAB HIPOGLIKEMIA
1. Dosis suntikan insulin terlalu banyak.
Saat menyuntikan obat insulin, anda harus tahu dan paham dosis obat yang anda
suntik sesuai dengan kondisi gula darah saat itu. Celakanya, terkadang pasien tidak
dapat memantau kadar gula darahnya sebelum disuntik, sehingga dosis yang
disuntikan tidak sesuai dengan kadar gula darah saat itu. Memang sebaiknya bila
menggunakan insulin suntik, pasien harus memiliki monitor atau alat pemeriksa gula
darah sendiri.
C. PATOFISIOLOGI
Hipoglikemi sering terjadi pada BBLR, karena cadangan glukosa rendah.
Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga
respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir di mana jalur plasenta
terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi
(transient hiperinsulinism) sehingga terjadi hipoglikemi.Hipoglikemi adalah
masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang
berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan kerusakan pada susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.
Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes
melitus.
Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup
selama proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.
Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena
meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia,
hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.
E. TIPE-TIPE HIPOGLIKEMIA
Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:
1) Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi yang besar
ataupun normal yang mengalami kerusakan sistem produksi pankreas
sehingga terjadi hiperinsulin.
2) Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi
mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan
glikogen.
3) Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus sehingga
terjadi peningkatan metabolisme yang memerlukan banyak cadangan
glikogen.
4) Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau
metabolisme insulin terganggu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glokosa serum yang rendah.
Keadaan ini dapat didefinisikan sebagai kadar glukosa dibawah 40 mg/dL setelah
kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru lahir, atau pembacaan strip reagen oxidasi
glukosa darah.
Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:
1. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ).
2. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal).
3. Sekunder (Scondary).
4. Berulang ( Recurrent).
Patofisiologi
· Hipoglikemi sering terjadi pada BBLR, karena cadangan glukosa rendah.
Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga
respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir di mana jalur plasenta
terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi
(transient hiperinsulinism) sehingga terjadi hipoglikemi.
Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat
menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan saraf pusat
bahkan sampai kematian.
Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes
melitus.
Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup
selama proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.
Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena
meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia,
hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA
Eko, Wahyu. 2012. Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia. diakses tanggal
12 Oktober 2012. Jam 19.30. http://www.kpindo.com/artikel
Jevon, Philip. 2010. Basic Guide To Medical Emergencies In The Dental Practice.
Inggris: Wiley Blackwell