Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HIPOGLEKIMIA

DISUSUN OLEH :
HASRAF NOVALARIK H.
FX OSCAR VALERIAN S
FERRA ARNITA SARI

TINGKAT III A

YAYAN PENDIDIKAN AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA


METRO
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah tentang hipoglekimia
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.

penulis

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI.………………………………………………………………………......

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……..………………………………………………………..

B.TUJUAN………………………………………………………………………….…

BAB II PEMBAHASAN

1.DEFINISI……………………………………………………………………………

2. PENYEBAB HIPOGLIKEMIA…………………………………………………….

3.PATOFISIOLOGI …………………………………………………………………...

4. TANDA DAN GEJALA.……………………………………………………………

5. TIPE-TIPE HIPOGLIKEMIA ………………………………………………………

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN………………………………………………………………………

2.DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hipoglikemia dapat bersifat sementara akibat kekurangan produksi glukosa
karena kurangnya depot glikogen dihati atau menurunnya glukoneogenesis lemak dan
asam amino. Pada hipoksia, pembentukan energy dari glukosa menurun dengan
akibat kerusakan neuron.hipoglikemi dapat terjadi pada bayi dari ibu penderita
diabetes mellitus, pada BBLR, dismaturitas dan bayi dengan penyakit umum yang
berat seperti sepsis, meningitis, dan sebagainya.
Banyak yang harus diperhatikan pada bayi baru lahir, untuk mencegah hal yan
tidak diinginkan pada bayi dalam awal-awal kehidupannya. Maka dari itu perlu
diperhtikan pula riwayat ibu saat kehamilan serta pada kehamilan yang lalu.

B. TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah ANB
2. Untuk mengetahui definisi dari hipoglikemia.
3. Untuk mengetahui prognosis dari hipoglikemia.
4. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada hipoglikemia.
BAB II
ISI

A. DEFINISI
Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glokosa serum yang rendah.
Keadaan ini dapat didefinisikan sebagai kadar glukosa dibawah 40 mg/dL setelah
kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru lahir, atau pembacaan strip reagen oxidasi
glukosa darah. Hanya 20% hipoglikemia bersifat simptomatik, yaitu hipoglikemia
yang disertai gejala neurologis dan gejala tersebut akan hilang setelah pemberian
glukosa, tetapi kerusakan otak masih mungkin terjadi dan gejala akan terlihat
kemudian. Pada hipoglikemia berat gejala menyarupai asfiksia. Pada bai baru lahir
dengan kejang atau jitteriness hendaknya dilakukan pemeriksaan Dextrostix berulang.

B. PENYEBAB HIPOGLIKEMIA
1. Dosis suntikan insulin terlalu banyak.
Saat menyuntikan obat insulin, anda harus tahu dan paham dosis obat yang anda
suntik sesuai dengan kondisi gula darah saat itu. Celakanya, terkadang pasien tidak
dapat memantau kadar gula darahnya sebelum disuntik, sehingga dosis yang
disuntikan tidak sesuai dengan kadar gula darah saat itu. Memang sebaiknya bila
menggunakan insulin suntik, pasien harus memiliki monitor atau alat pemeriksa gula
darah sendiri.

2. Lupa makan atau makan terlalu sedikit.


Penderita diabetes sebaiknya mengkonsumsi obat insulin dengan kerja lambat dua
kali sehari dan obat yang kerja cepat sesaat sebelum makan. Kadar insulin dalam
darah harus seimbang dengan makanan yang dikonsumsi. Jika makanan yang anda
konsumsi kurang maka keseimbangan ini terganggu dan terjadilah hipoglikemia.

3. Aktifitas terlalu berat.


Olah raga atau aktifitas berat lainnya memiliki efek yang mirip dengan insulin. Saat
anda berolah raga, anda akan menggunakan glukosa darah yang banyak sehingga
kadar glukosa darah akan menurun. Maka dari itu, olah raga merupakan cara terbaik
untuk menurunkan kadar glukosa darah tanpa menggunakan insulin.
4. Minum alkohol tanpa disertai makan.
Alkohol menganggu pengeluaran glukosa dari hati sehingga kadar glukosa darah
akan menurun.

5. Menggunakan tipe insulin yang salah pada malam hari.


Pengobatan diabetes yang intensif terkadang mengharuskan anda mengkonsumsi obat
diabetes pada malam hari terutama yang bekerja secara lambat. Jika anda salah
mengkonsumsi obat misalnya anda meminum obat insulin kerja cepat di malam hari
maka saat bangun pagi, anda akan mengalami hipoglikemia.

6. Penebalan di lokasi suntikan.


Dianjurkan bagi mereka yang menggunakan suntikan insulin agar merubah lokasi
suntikan setiap beberapa hari. Menyuntikan obat dalam waktu lama pada lokasi yang
sama akan menyebabkan penebalan jaringan. Penebalan ini akan menyebabkan
penyerapan insulin menjadi lambat.

7. Kesalahan waktu pemberian obat dan makanan.


Tiap tiap obat insulin sebaiknya dikonsumsi menurut waktu yang dianjurkan. Anda
harus mengetahui dan mempelajari dengan baik kapan obat sebaiknya disuntik atau
diminum sehingga kadar glukosa darah menjadi seimbang.

8. Penyakit yang menyebabkan gangguan penyerapan glukosa.


Beberapa penyakit seperti celiac disease dapat menurunkan penyerapan glukosa oleh
usus. Hal ini menyebabkan insulin lebih dulu ada di aliran darah dibandingan dengan
glukosa. Insulin yang kadung beredar ini akan menyebabkan kadar glukosa darah
menurun sebelum glukosa yang baru menggantikannya.
9. Gangguan hormonal.
Orang dengan diabetes terkadang mengalami gangguan hormon glukagon. Hormon
ini berguna untuk meningkatkan kadar gula darah. Tanpa hormon ini maka
pengendalian kadar gula darah menjadi terganggu.

\10.Pemakaian aspirin dosis tinggi.


Aspirin dapat menurunkan kadar gula darah bila dikonsumsi melebihi dosis 80 mg.

12. Riwayat hipoglikemia sebelumnya.


Hipoglikemia yang terjadi sebelumnya mempunyai efek yang masih terasa dalam
beberapa waktu. Meskipun saat ini anda sudah merasa baikan tetapi belum menjamin
tidak akan mengalami hipoglikemia lagi.

C. PATOFISIOLOGI
 Hipoglikemi sering terjadi pada BBLR, karena cadangan glukosa rendah.
 Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga
respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir di mana jalur plasenta
terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi
(transient hiperinsulinism) sehingga terjadi hipoglikemi.Hipoglikemi adalah
masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang
berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan kerusakan pada susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.
Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes
melitus.
 Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup
selama proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.
 Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena
meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia,
hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.

D. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan Gejala Hipoglikemi:
 Jitteriness.
 Sianosis
 Kejang atau tremor.
 Letargi dan menyusui yang buruk.
 Apnea.
 Tangisan yang lemah atau bernada tinggi.
 Hipotermia.
 RDS.

E. TIPE-TIPE HIPOGLIKEMIA
Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:
1) Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi yang besar
ataupun normal yang mengalami kerusakan sistem produksi pankreas
sehingga terjadi hiperinsulin.
2) Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi
mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan
glikogen.
3) Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus sehingga
terjadi peningkatan metabolisme yang memerlukan banyak cadangan
glikogen.
4) Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau
metabolisme insulin terganggu.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glokosa serum yang rendah.
Keadaan ini dapat didefinisikan sebagai kadar glukosa dibawah 40 mg/dL setelah
kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru lahir, atau pembacaan strip reagen oxidasi
glukosa darah.
Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:
1. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ).
2. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal).
3. Sekunder (Scondary).
4. Berulang ( Recurrent).

Patofisiologi
· Hipoglikemi sering terjadi pada BBLR, karena cadangan glukosa rendah.

 Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga
respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir di mana jalur plasenta
terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi
(transient hiperinsulinism) sehingga terjadi hipoglikemi.
 Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat
menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan saraf pusat
bahkan sampai kematian.
 Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes
melitus.
 Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup
selama proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.
 Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena
meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia,
hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA

Eko, Wahyu. 2012. Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia. diakses tanggal
12 Oktober 2012. Jam 19.30. http://www.kpindo.com/artikel

Herdman, Heather. 2010. Nanda International Diagnosis Keperawatan Definisi dan


Klasifikasi 2009- 2011. Jakarta: EGC

Jevon, Philip. 2010. Basic Guide To Medical Emergencies In The Dental Practice.
Inggris: Wiley Blackwell

Kedia, Nitil. 2011. Treatment of Severe Diabetic Hypoglycemia With Glucagon: an


Underutilized Therapeutic Approach. Dove Press Journal

McNaughton, Candace D. 2011. Diabetes in the Emergency Department: Acute Care of


Diabetes Patients. Clinical Diabetes

Anda mungkin juga menyukai