Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

4.1. Manajemen Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan


dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen agar memperoleh
keuntungan. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk
mengatur, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan perusahaan dengan efektif
dan efisien. Selain itu, untuk mendapatkan profit yang optimal juga harus didukung oleh
pembagian tugas dan wewenang yang jelas dari setiap personil yang terlibat dalam
perusahaan. Oleh karena itu untuk kelancaran jalannya perusahaan diperlukan pemilihan
bentuk dan sistem manajemen organisasi yang sesuai dengan kapasitas dan tujuan
perusahaan.
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan yaitu badan usaha yang didirikan, dimiliki, dan
dimodali oleh satu orang. Pemilik juga bertindak sebagai pemimpin. Pemilik
bertanggung jawab penuh atas segala hutang/kewajiban perusahaan dengan seluruh
hartanya, baik yang ditanamkan pada perusahaan maupun harta pribadinya.
2. Perusahaan Firma
Perusahaan Firma yaitu badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
beberapa orang dengan memakai satu nama (salah satu anggota atau nama lain)
untuk kepentingan bersama. Semua anggota firma bertindak sebagai pemimpin
perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas segala kewajiban/hutang firma
dengan seluruh hartanya, baik harta yang ditanamkan pada perusahaan maupun
harta pribadinya.

3. Perusahaan Komanditer
Perusahaan Komanditer yaitu badan usaha yang didirikan oleh dua orang
atau lebih dimana sebagian anggotanya duduk sebagai anggota aktif dan sebagian
yang lain sebagai anggota pasif. Anggota aktif yaitu anggota yang bertugas
mengurus, mengelola, dan bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.
Anggota aktif bertanggung jawab penuh atas kewajiban perusahaan dengan seluruh

90
harta bendanya, baik yang ditanamkan pada perusahaan maupun harta pribadinya.
Sedangkan anggota pasif yaitu anggota yang hanya berperan memasukkan
modalnya ke perusahaan.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas yaitu badan usaha yang modalnya didapatkan dari
penjualan saham. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan
atau PT. Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab pada sejumlah modal
yang ditanamkan pada perusahaan dan setiap pemegang saham adalah pemilik
perusahaan.Bentuk usaha ini memiliki kapabilitas untuk dapat memiliki, mengatur
dan mengolah kekayaannya sendiri serta dapat mengumpulkan modal secara
efektif.
Bentuk perusahaan yang direncanakan pada prarancangan pabrik Asam Oksalat
Dihidrat adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan bidang usahanya adalah produksi Asam
Oksalat Dihidrat dan berlokasi di Kawasan Industri Cikampek, Jawa Barat.
 Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
 Lapangan Usaha : Industri Asam Oksalat Dihidrat
 Lokasi Perusahaan : Cikampek, Jawa Barat

Alasan dipilihnya bentuk Perseroan Terbatas berdasarkan atas beberapa faktor:


1. Mudah mendapatkan modal dengan menjual saham perusahaan.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran produksi hanya
dipegang oleh pimpinan perusahaan.
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain. Pemilik perusahaan adalah
para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya yang
diawasi oleh dewan komisaris.
4. Lapangan usaha lebih luas karena suatu PT dapat menarik modal yang sangat besar
dari masyarakat sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usaha sehingga
kelangsungan hidup perusahan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh dengan
berhentinya pemegang saham, manajer beserta staff-nya dan karyawan perusahaan.
5. Kepemilikan dapat berganti-ganti dengan jalan memindahkan hak milik dengan cara
menjual saham kepada orang lain.
6. Efisiensi dari manajemen. Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli
sebagai Dewan Komisaris dan Direktur Utama yang cakap dan berpengalaman.

91
4.1.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur organisasi
yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Struktur organisasi yang sesuai
untuk diterapkan pada perusahaan ini adalah sistem line and staff, mengingat pabrik ini
merupakan perusahaan besar yang mempunyai ruang lingkup serta karyawan yang banyak
sehingga membutuhkan staf ahli sebagai pemberi saran dalam bidangnya kepada pemimpin
perusahaan.
Pada sistem ini, masing-masing jabatan mempunyai tugas dan wewenang yang
berbeda sesuai dengan bidangnya. Ada dua kelompok orang yang berpengaruh dalam
menjalankan organisasi garis dan staff ini, yaitu :
a. Sebagai staff yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya,
dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit operasional.
b. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang menjalankan tugas pokok organisasi
dalam rangka mencapai tujuan.
Sistem organisasi ini mempunyai kelebihan antara lain:
a. Dapat digunakan dalam organisasi skala besar dengan susunan organisasi yang
kompleks dan pembagian tugas yang beragam.
b. Dapat menghasilkan keputusan yang logis dan sehat karena adanya pegawai yang
ahli.
c. Lebih mudah dalam pelaksanaan pengawasan dan pertanggungjawaban.
d. Cocok untuk perubahan yang cepat (rasionalisasi dan promosi).
e. Memungkinkan konsentrasi dan loyalitas tinggi terhadap pekerjaan.
Bagan struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 4.1, sebagai berikut

92
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perusahaan
(Sumber:elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar...umum/Bab_5)

4.1.2. Wewenang dan Tanggung Jawab

1. Pemegang saham (bersifat kolektif ataupun pribadi) adalah beberapa orang yang
mengumpulkan modal yaitu dengan membeli saham perusahaan. Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) memiliki kewengangan pokok seperti:
a. Memilih dewan komisaris
b. Mengangkat dan memberhentikan direksi
c. Mengesahkan hasil usaha, neraca perhitungan laba rugi tahunan
2. Dewan Komisaris
Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-hari, para pemilik saham diwakili oleh dewan
komisaris yang diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham.
Tugas dewan komisaris:
- Menilai dan menyetujui rencana direksi dalam hal:
a. Kebijaksanaan umum dan target laba
b. Menggariskan tujuan dan maksud pokok perusahaan
c. Mengangkat dan memberhentikan direksi
d. Lokasi sumber daya
e. Pengarahan pemasaran
f. Mengawasi pekerjaan dan urusan direksi

93
3. Fungsionaris Perusahaan
Fungsionaris perusahaan merupakan penanggung jawab langsung jalannya
perusahaan (pelaksana perusahaan) yang bertugas untuk melaksanakan perputaran
roda perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kebijaksanaan strategis
perusahaan, terdiri dari:
 Pimpinaan perusahaan adalah direksi yaitu:
- Direktur Utama:
a. Merupakan pimpinan tertinggi dan penanggung jawab utama perusahaan
b. Bertanggung jawab pada dewan komisaris
c. Membawahi direktur teknik dan produksi, direktur keuangan dan niaga,
serta kepala bagian umum.
- Direktur Teknik dan Produksi yaitu:
a. Berwenang dalam teknik dan produksi
b. Bertanggung jawab kepada direktur utama
c. Membawahi kepala bagian produksi, teknik dan pengawasan mutu dan
riset
- Direktur Keuangan dan Niaga:
a. Berwenang dalam bidang finansial dan ekonomi
b. Bertanggung jawab kepada direktur utama
c. Membawahi kepala bagian umum, administrasi, keuangan dan niaga

 Pelaksana perusahaan terdiri atas:


 Kepala bagia
 Kepala seksi
 Operator

Kepala bagian produksi bertanggung jawab terhadap masalah produksi hingga


pengepakan. Kepala bagian pengawasan produksi dibantu oleh:
- Kepala seksi perencanaan produksi
- Kepala seksi proses
- Kepala seksi packaging
Kepala bagian teknik bertanggung jawab terhadap masalah teknik, pengadaan dan
pemeliharaan peralatan pabrik. Kepala bagian teknik dibantu oleh:
- Kepala seksi mekanik dan perbengkelan
- Kepala seksi pemeliharaan

94
- Kepala seksi utilitas
Kepala bagian pengawasan mutu dan riset bertanggung jawab terhadap masalah
pengawasan mutu produksi, menganalisis dan mengevaluasi proses dan teknik.
Kepala bagian pengawasan mutu dan riset dibantu oleh:
- Kepala seksi pengawasan mutu
- Kepala seksi riset
Kepala bagian administrasi dan keuangan bertanggung jawab atas kelancaran
bidang administrasi dan keuangan perusahaan. Kepala bagian administrasi dibantu
oleh:
- Kepala seksi perbendaharaan, pajak dan anggaran
- Kepala seksi pembukuan
Kepala bagian niaga bertanggung jawab atas kelancaran pengadaan dan pembelian
bahan baku, suku cadang, peralatan pabrik termasuk perkantoran, bidang penjualan
dan pemasaran produk serta pengaturan gudang dan jadwal transportasi.
Kepala bagian niaga dibantu oleh:
- Kepala seksi pengadaan dan pembelian
- Kepala seksi penjualan dan pemasaran
- Kepala seksi distribusi dan transportasi
Kepala bagian umum bertanggung jawab atas kelancaran bidang kesekretariatan,
personalia, humas dan CSR, keamanan, kesehatan dan keselamatan serta
kesejahteraan para karyawan dan keluarganya. Kepala bagian umum dibantu oleh:
- Seksi sekretariat dan humas
- Seksi personalia
- Seksi keamanan
- Seksi kesejahtraan dan kesehatan

4.1.3. Sistem Kerja dan Upah


4.1.3.1. Sistem Kerja
Pabrik beroperasi 330 hari kerja dalam satu tahun dan selama 24 jam/hari. Jam
kerja karyawan direncanakan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Jam kerja tanpa shift
Bekerja selama 6 hari dalam sepekan, sedangkan hari Minggu dan hari besar libur.
Hari Senin - Kamis : Pukul 08.00 - 16.00
Istirahat : Pukul 12.00 - 13.00
Hari Jumat : Pukul 08.00 - 16.00
Istirahat : Pukul 11.30 - 13.00
Hari Sabtu : Pukul 08.00 - 12.00
b. Jam kerja dengan shift

95
Pekerjaan yang menyangkut operasi pabrik secara langsung yang harus dilakukan
selama 24 jam/hari dibagi dalam tiga jadwal jam kerja sebagai berikut:
Shift I : Pukul 07.00 - 15.00
Shift II : Pukul 15.00 - 23.00
Shift III : Pukul 23.00 - 07.00

Tabel 4.1. Jadwal jam kerja regu dalam 16 hari kerja

Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Regu A M M S S P P * * M M S S P P * *
Regu B S S P P * * M M S S P P * * M M
Regu C P P * * M M S S P P * * M M S S
Regu D * * M M S S P P * * M M S S P P

Untuk sistem kerja tersebut diperlukan 4 regu kerja dengan pembagian tiga regu
bekerja dan satu regu libur. Tiap regu bekerja selama 6 hari dan libur selama 2 hari
secara bergantian seperti terlihat pada jadwal kerja regu dalam 16 hari kerja pada tabel
4.1.

4.1.3.2. Sistem Pengupahan Karyawan


Dalam menjalankan perputaran roda perusahaan pabrik Asam Oksalat Dihidrat ini
membutuhkan pegawai sebanyak 148 orang. Sistem pengupahan pegawai ditetapkan
berdasarkan tingkat jabatan, pertanggung jawaban serta ruang lingkup pekerjaan dari
masing-masing pegawai dalam melaksanakan fungsi organisasi perusahaan.
Berdasarkan pada status pegawai, maka pengupahan dibedakan atas:
 Upah/gaji bulanan
 Upah/gaji harian
 Upah/gaji borongan
Upah/gaji bulanan diberikan kepada pegawai yang mempunyai status atau telah
diangkat sebagai pegawai tetap. Besarnya gaji ditentukan berdasarkan kedudukan dalam
perusahaan. Untuk jabatan-jabatan tertentu diberikan tunjangan. Tunjangan jabatan
besarnya ditentukan tergantung pada tingkat jabatannya. Upah/gaji harian hanya diberikan
pada buruh harian atau pegawai harian lepas.

96
Upah/gaji borongan diberikan kepada pekerja borongan dan besarnya tidak tetap,
tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan, biasanya diperlukan pada waktu turun mesin.
Disamping gaji yang diterima setiap bulan, juga diberikan jaminan sosial antara lain:
 Tunjangan jabatan sebagai prestasi kerja
 Transportasi bagi karyawan staff
 Transportasi antar jemput karyawan
 Tunjangan keluarga (istri dan anak)
 Perlengkapan kerja tahunan berupa pakaian seragam dan sepatu
 Tunjangan kesehatan bagi karyawan dan keluarga
 Fasilitas olahraga, kesenian dan rekreasi
 Disamping itu perusahaan juga memberikan hak cuti seperti:
o Cuti sakit berdasarkan surat izin dokter
o Hak cuti tahunan selama 12 hari kerja
o Cuti melahirkan bagi karyawan wanita
Jaminan hari tua diberikan kepada karyawan yang telah mencapai masa pensiun.
Besarnya tunjangan adalah 2 x masa kerja x gaji pokok terakhir
Selanjutnya dalam hal ini peraturan perburuhan seperti keselamatan kerja dan
lainnya, perusahaan mengikuti undang-undang ketenagakerjaan yang ditetapkan
pemerintah.

4.2. Analisa Ekonomi


Analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang
secara ekonomis bersifat menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk dibangun.
Untuk evaluasi ekonomi tersebut perlu diadakan estimasi atau perhitungan terhadap
beberapa faktor, yaitu:
1. Estimasi modal total (Total Capital Investment)
Total capital investment adalah banyaknya dana yang dikeluarkan untuk
mengadakan fasilitas-fasilitas produksi dan untuk menjalankannya. Total capital
investment terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Investasi kapital tetap (Fixed capital investment)
Investasi kapital tetap adalah modal yang diperlukan untuk mengadakan suatu
pabrik lengkap.
b. Modal kerja (Working capital investment)

97
Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk mengoperasikan pabrik
sebelum memperoleh pendapatan dari penjualan produk (income).
2. Penentuan biaya produksi (Production cost)
Biaya produksi dibagi menjadi dua yaitu manufacturing cost (biaya pembuatan)
dan general expense (pengeluaran umum).
a. Biaya pembuatan (Manufacturing cost)
Manufacturing cost terbagi lagi menjadi tiga yaitu biaya produksi langsung
(direct production cost), pengeluaran tetap (fixed charges), dan plant overhead.
b. Pengeluaran umum (General expanses)
3. Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) terjadi apabila penjualan per tahun besarnya sama dengan
biaya produksi total per tahun. Jadi pada saat terjadi BEP, keuntungan sama dengan
nol (0).
BEP terjadi apabila:
Penjualan = Biaya produksi total
Su.P = Vu.P + Ft
P (Su-Vu) = Ft
P = Ft/(Su-Vu)
BEP = (P/Prod) x 100%
Dimana:
Su = harga jual
P = produksi per tahun
Vu = biaya variabel per kg
Ft = biaya tetap per tahun
4. Analisa Profitabilitas
Analisa profitabilitas meliputi perhitungan POT (Pay Out Time), ROI (Return On
Investment), dan CF-ROR (Cash Flow Rate Of Return).
a. Pay Out Time
Pay Out Time atau waktu pengembalian modal dihitung dari fixed capital
investment dibagi oleh keuntungan yang telah diperoleh.
b. Rate Of Return On Investment
Rate Of Return On Investment (ROI) adalah laju pengembalian modal investasi
yang dihitung berdasarkan keuntungan yang diperoleh setelah pajak dan dibagi
dengan biaya investasi total.

98
c. Cash Flow Rate of Return
CF-ROR dihitung dari nilai waktu dari uang berdasarkan pada jumlah investasi
yang diperoleh pada akhir setiap tahun selama umur ekonomis proyek.

Dasar Perhitungan :
1. Pabrik dioperasikan selama 330 hari/tahun (30 hari dicadangkan untuk perbaikan
berkala).
2. Modal kerja dikeluarkan pada tahun ke-0
3. Start up pabrik dilakukan pada tahun ke-0
4. Tingkat produksi
a. Tahun pertama produksi : 80% kapasitas pabrik
b. Tahun kedua produksi : 90% kapasitas pabrik
c. Tahun ketiga produksi dan seterusnya 100% kapasitas pabrik
5. Umur pabrik 10 tahun
6. Depresiasi dihitung dengan metode DDB-GL
7. Nilai residu = 0
8. Harga peralatan untuk tahun 2020 berdasarkan cost index, yaitu:
Nx
Ex = Ey x (Timmerhaus hal 164)
Ny
Dimana, Ex : Harga alat pada tahun 2020
Ey : Harga alat pada tahun y
Nx : Cost index pada tahun 2020
Ny : Cost index pada tahun y
Untuk jenis alat yang sama dengan kapasitas yang berbeda diperkirakan dengan
menggunakan rumus:
Cb 0,6
Eb = Ea ( ) (Timmerhaus, hal 169)
Ca
Dimana, Ea : Harga alat a
Eb : Harga alat b
Ca : Kapasitas alat a
Cb : Kapasitas alat b
4.2.1. Biaya Investasi Total

99
Biaya investasi total terdiri dari biaya kapital tetap sebesar Rp 44.329.667.829,08
dan modal kerja sebesar Rp 60.358.757.838,38. Jumlah biaya investasi keseluruhan
sebesar Rp 7.822.882.558,07 diperoleh dari para pemegang saham dan pinjaman Bank
sebesar 35% dan bunga Bank 20%.

4.2.2. Biaya Produksi Total


Jumlah biaya produksi rata-rata pertahun dengan depresiasi yang dihitung dengan
metode “Depresiasi DDB-GL” adalah Rp 161.085.718.848,81.

4.2.3. Break Even Point


Tingkat produksi minimum yang merupakan titik impas atau break even point
dicapai pada produksi sebesar 4,0885 juta kg/tahun atau pada tingkat produksi sebesar
51,11 % dari kapasitas produksi terpasang.

4.2.4. Analisa Profitabilitas


 Pay Out Time
Jangka pengembalian investasi atau pay out time dicapai setelah 1,92 tahun dari
masa kontruksi.
 Rate Of Return On Investment
Kemampuan dalam pengambilan investasi rata-rata pertahun atau rate of return on
investment adalah sebesar Rp 17.885,04 Juta atau 38,11 % dari Kapasitas.
 Discounted Cash Flow Rate Of Return
DCF rate of return diperoleh sebesar 43,10%

4.2`.5. Analisa Sensitifitas


Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh harga bahan baku maupun harga jual
produk terhadap profitabilitas pabrik, dilakukan uji sensitifitas yang hasilnya sebagai
berikut:
 Bila harga bahan baku naik 10%
BEP : 4,7562 jt.kg/tahun atau 59,45 % dari kapasitas terpasang
POT : 2,49 tahun dari kapasitas
ROI : 24,12 %
DCF-ROR : 33,73 %
 Bila harga jual produk turun 10%
BEP : 6,3667 jt.kg/tahun atau 79,51 % dari kapasitas terpasang

100
POT : 4,63 tahun dari kapasitas
ROI : 8,36 %
DCF-ROR : 14.15 %

101

Anda mungkin juga menyukai