Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PENATALAKSANAAN OPERASI TYROIDECTOMY

DENGAN INDIKASI CA TYROID

Disusun oleh :

Diyah Yuni Puji Pertiwi

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERAWAT KAMAR OPERASI


RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

CA TYROID

A. Definisi

Ca tyroid adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di dalam kelenjar tiroid.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher.
Kelenjar ini mengeluarkan hormon-hormon yang mengatur metabolisme, pertumbuhan,
suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, berat badan, dan lainnya.
Ada tiga jenis hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid, antara lain:
1. Triodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Kedua hormon ini membantu mengatur
metabolisme tubuh. Kelebihan hormon T3 dan T4 bisa membuat seseorang
menjadi overaktif dan berat badan menurun. Sebaliknya jika kekurangan kedua
hormon ini, maka seseorang akan merasa lemah dan berat badan akan
bertambah.
2. Calcitonin Ini adalah jenis hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium di
dalam darah dan membantu proses pembentukan tulang yang kuat. Hormon ini
tidak terlalu memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan karena tubuh juga
memanfaatkan cara lain dalam mengendalikan kadar kalsium dalam darah.

Kanker tiroid terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Karsinoma papiler adalah jenis kanker tiroid yang paling umum terjadi, yaitu
sekitar 60 persen dari keseluruhan kasus kanker tiroid, dan biasanya
memengaruhi wanita usia di bawah 40 tahun.
2. Karsinoma folikuler Sekitar 15 persen dari kasus kanker tiroid adalah jenis ini.
Karsinoma folikuler cenderung terjadi pada orang-orang lanjut usia.
3. Karsinoma medular tiroid Jenis ini terjadi pada sekitar 5-8 persen dari seluruh
kasus kanker tiroid. Yang membedakan dari jenis lainnya adalah karsinoma
medular tiroid umumnya dipengaruhi oleh faktor keturunan.
4. Karsinoma tiroid anaplastik ini merupakan jenis kanker tiroid yang paling
jarang, namun paling agresif. Kondisi ini hanya terjadi pada 5 persen dari
keseluruhan kasus kanker tiroid dan umumnya terjadi pada usia 60 tahun ke
atas.

B. Etiologi
Tiga penyebab yang sudah jelas dapat menimbulkan karsinoma tyroid, yaitu :
1. Kenaikan sekresi hormon TSH (Thyroid Stimulating Homon) dari kelenjar
hipofiseanterior disebabkan kurangnya sekresi hormon T3 dan T4 dari
kelenjar tyroid oleh karena kurangnya intake iodium. Hal ini menyebabkan
tyroid yang abnormal dapat berubah menjadi kanker.
2. Penyinaran (radiasi ion) pada aderah kepala, leher, dada bagian atas
terutama anak anak yang pernahmendapat terapi radiasi leher dan
mediastium.
3. Faktor genetik adanya riwayat keturunan dari keluarga.

C. Manifestasi Klinis

Pada tahapan awal, kanker tyroid jarang menimbulkan gejala, bahkan


cenderung tidak ada sama sekali. Namun, jika sudah memasuki tahap lanjutan, kanker
tyroid seringkali ditandai dengan munculnya benjolan atau pembengkakan pada
bagian depan leher, lebih tepatnya di bawah jakun, dan biasanya tidak terasa sakit.
Ada beberapa gejala lain yang muncul setelah kanker memasuki stadium lanjutan, di
antaranya:

1) Sakit tenggorokan.
2) Kesulitan dalam menelan.
3) Suara menjadi serak dan tidak membaik setelah beberapa minggu.
4) Rasa sakit pada bagian leher.
5) Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher.

Tidak semua benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid disebabkan oleh
kanker tiroid. Sebagian besar pembengkakan kelenjar tiroid disebabkan oleh kondisi
yang dikenal dengan istilah penyakit gondok. Kondisi ini disebabkan
oleh hipertiroidisme atau hipotiroidisme.

D. Patofisiologi
Karsinoma tiroid biasanya menangkap iodium radio aktif dibandingkandengan
kelenjar tiroid normal yang terdapat di sekelilingnya. Oleh karena itu, biladilakukan
scintiscan, nodula akan tampak sebagai suatu daerah dengan pengambilanyang kurang,
suatu lesi dingin. Teknik diagnostik lain yang dapat digunakan untuk diagnosis
banding nodula tiroid adalah ekografi tiroid. Teknik ini memungkinkan membedakan
dengan cermat antara massa padat dan massa kistik. Karsinoma tiroid biasanya padat,
sedangkan massa kistik biasanya merupakan kista jinak.
Karsinoma tiroid harus dicurigai berdasarkan tanda klinis jika hanya adasatu nodula
yang teraba, keras, tidak dapat digerakkan pada dasarnya, dan berhubungan dengan
limfadenopati satelit Secara umum telah disepakati bahwa kanker tiroid secara klinis
dapat di bedakan menjadi suatu kelompok besar neoplasma berdeferensiasi baik
dengan kecepatan pertumbuhan yang lambat dan kemungkinan penyembuhan tinggi,
dan Suatu kelompok kecil tumor anaplastik dengan kemungkinan fatal. Terdapat
empat jenis kanker tyroid enurut sifat morfologik dan biologisnya : papilar ,
folikularis, medularis, anaplastik.
Karsinoma papiler kelenjar tiroid biasanya berbentuk nodul keras,
tunggal,“dingin” pada scan isotop, dan “padat” pada ultrasonografi tiroid, yang sangat
berbeda dengan bagian-bagian kelenjar lainnya. Pada goiter multinodular,
kankerberupa “nodul dominan” lebih besar, lebih keras dan jelas dari bagian
sekelilingnya Kira-kira 10% karsinoma papiler, terutama pada anak-anak, disertai
pembesaran kelenjar getah bening leher, tapi pemeriksaan teliti biasanya akan
mengungkapkan nodul “dingin” pada tiroid. Jarang, akan perdarahan, nekrosis dan
pembentukan kista pada nodul ganas tetapi pada ultrasonografi tiroid, akan terdapat
echo interna yang berbatas jelas yang berguna untuk lesi ganas semi kistik dari “kista
murni” yang tidak ganas. Akhirnya, karsinoma papiler dapat ditemukan tanpa sengaja
sebagai suatu fakus kanker mikroskopik di tengah-tengah kelenjar yang diangkat
untuk alasan-alasan lain seperti misalnya : penyakit graves atau goiter multinodular.
Secara mikroskopis, tumor terdiri dari lapisan tunggal sel-sel tiroid teratur pada
“vascular stalk”, dengan penonjolan papil ke dalam ruang mikroskopis seperti kista.
Inti sel besar dan pucat sering mengandung badan inklusi intra nucleus
yang jelas san seperti kaca. Kirakira 40% karsinoma papiler membentuk bulatanklasif
ikasi yang berlapis, sering pada ujung dari tonjolan papil disebut “psammomabody”,
ini biasanya diagnostik untuk karsinoma papiler. Kanker ini biasanya meluas dengan
metastasis dalam kelenjar dan dengan invasi kelenjar tiroid dan kelenjargetah bening
lokal. Pada pasien tua, mereka bisa jadi lebih agresif dan menginvasisecara lokal
kedalam otot dan trakea. Pada stadium lebih lanjut, mereka dapat menyebar ke paru.
Kematian biasanya disebabkan penyakit lokal, dengan invasikedalam pada leher,
lebih jarang kematian bisa disebabka metastasis paru yang luas. Pada beberapa
penderita tua, suatu karsinoma papiler yang tumbuh lambatakan mulai tumbuh cepat
dan berubah menjadi karsinoma anaplastik. Perubahan anaplastik lanjut ini adalah
penyebab kematian lain dari karsinoma papiler, banyakkarsinoma papiler yang
mensekresi tiroglobulin, yang dapat digunakan sebagaitanda rekurensi atau
metastasis kanker.
Karsinoma folikular ditandai oleh tetap adanya folikel-folikel kecilwalaupun
pembentukan koloid buruk. Memang karsinoma folikular bisa tidak dapatdibedakan
dari adenoma folikular kecuali dengan invasi kapsul atau invasi vaskular.Tumor ini
sedikit lebih agresif daripada karsinoma papilar dan menyebar baik denganinvasi
lokal kelenjar getah bening atau dengan invasi pembuluh darah disertaimetastasis jauh
ke tulang atau paru. Secara mikroskopis, sel-sel ini berbentuk kuboiddengan inti besar
yang teratur sekeliling folikel yang sering kali mengandung koloid.Tumor-tumor
ini sering tetap mempunyai kemampuan untuk mengkonsentrasi iodiumradioaktif
untuk membentuk tiroglubulin dan jarang, untuk mensintesis T3 dan T4.Jadi, kanker
tiroid yang berfungsi yang jarang ini hampir selalu merupakan karsinoma folikular.
Karakteristik ini membuat tumor-tumor ini lebih adakemungkinan untuk memberi
hasil baik terhadap pengobatan iodin radioaktif . Padapenderita yang tidak diobati,
kematian disebabkan karena perluasan lokal ataukarena metastasis jauh mengikuti
aliran darah dengan keterlibatan yang luas daritulang, paru, dan visera. Suatu varian
karsinoma folikular adalah karsinoma “sel Hurthle” yang ditandai dengan sel-sel
sendiri-sendiri yang besar dengan sitoplasma yang berwarna merah muda berisi
mitokondria. Mereka bersikap lebih seperti karsinoma papilar kecuali
mereka jarang ada ambilan radioiodin. Karsinoma campuran papilar dan folikular
lebih seperti karsinoma papilar. Sekresi tiroglobulin yang dihasilkan oleh karsinoma
folikular dapat digunakan untuk mengikuti perjalanan penyakit.

Karsinoma anaplastik, tumor kelenjar tiroid undifferentiated termasuk


karsinoma sel kecil, sel raksasa, dan sel kumparan. Biasanya terjadi pada pasien-
pasien tua dengan riwayat goiter yang lama dimana kelenjar tiba-tiba dalam
waktubeberapa minggu atau bulan mulai membesar dan menghasilkan gejala-gejala
penekanan, disfagia atau kelumpuhan pita suara, kematian akibat perluasan lokalyang
biasanya terjadi dalam 6-36 bulan. Tumor-tumor ini sangat resisten terhadap
pengobatan.

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid


belum adayang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam
serum.Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma
tiroiddapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera
dapatdipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik.
Walaupunpemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG
ini setelahtiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali
(barsano).Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma
meduler.

2. Radiologis

a) Foto X-Ray

Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk


melihatobstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada
massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma dapat
terlihat kalsifikasi halus yang disertai stippledcalcification, sedangkan pada
karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang-kadang
kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar getah bening.
Pemeriksaan X- Ray juga dipergunnakan untuk survey metastasis pada pary dan
tulang. Apabila ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk
melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus.
b) Ultrasound

Diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat, namuncara ini
cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu tehnik yanglebih
sederhana dan murah.

c) Computerized Tomografi

CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak


dapatmembedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor
tiroid.

d) Scintisgrafi

Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold
nodule.Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan juga
sebagaipenuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.

3. Biopsi aspirasi

Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur
diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan
peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan
mempergunakan jarum tabung 10 ml, dan jarum no.22 –23 serta alat pemegang,
sediaan aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. Berdasarkan
arsitektursitologi dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler,
karsinoma anaplastik dan karsinoma meduler.

F. PENATALAKSANAAN

1. Macam Pembedahan Tiroid, yaitu :

a. Ismektomi adalah pengangkatan tonjolan tiroid jinak yang berada pada ismus
tiroid,beserta bagian ismus dari kelenjar tiroid.
b. Lobektomi Subtotal adalah pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan
tiroidsekitarnya pada satu sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih 5
gram jaringan tiroid normal dibagian posterior.Operasi ini dilakukan pada
tonjolan jinak tiroid.
c. Lobektomi Total / Hemitiroidektomi adalah pengangkatan nodul tiroid beserta
jaringan tiroid seluruhnyapada satu sisi. Operasi ini dilakukan pada tonjolan
jinak tiroid yang mengenai seluruh jaringan tiroidsatu lobus, atau pada tonjolan
tiroid dengan hasil pemeriksaan FNA menunjukkanneoplasma folikuler. Bila
hasil pemeriksaan histopatologis dari spesimenmenunjukkan karsinoma tiroid,
maka tindakan lobektomi total tersebut sudahdianggap cukup pada penderita
dengan faktor prognostik yang baik.
d. Tiroidektomi Subtotal adalah pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan
tiroiddisekitarnya pada kedua sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih
5 gram jaringan tiroid normal dibagian posterior. Operasi ini dilakukan pada
tonjolan jinak tiroid yang mengenai kedua sisi.
e. Tiroidektomi hampir Total Adalah pengangkatan tonjolan tyroid beserta seluruh
jaringan tyroid pada satu sisi di sertai pengangkatan sebagian jaringan jtiroidsisi
kontra lateral dengan menyisakan 5 g saja pada sisi tersebut. Operasi ini
dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai seluruh jaringan tiroidsatu
lobus dan sebagian jaringan tiroid kontralateral. Tindakan tersebut juga
dapatdilakukan pada karsinoma tiroid deferensiasi baik pada satu lobus dan
belummelewati garis tengah, untuk menghindari kelenjar paratiroid bilateral.
Penderitakarsinoma tiroid yang dilakukan prosedur ini harus dilanjutkan dengan
pemberianablasi sisa jaringan tiroid menggunakan yodium radioaktif.
f. Tiroidektomi Total adalah pengangkatan tonjolan tiroid beserta seluruh
jaringantiroid. Operasi ini dikerjakan pada karsinoma tiroid deferensiasi
terutama bila disertaiadanya faktor prognostik yang jelek, karsinoma tiroid tipe
meduler, karsinoma tiroidtipe anaplastik yang masih operabel.

2. Non pembedahan

a. Radioterapi

Radioterapi adalah penggunaan radiasi ion di bidang kedokteran sebagai satu


bagian pengobatan kanker dengan mengontrol pertumbuhan sel ganas. Radioterapi
digunakan sebagai terapi kuratif maupun bersifat adjuvan. Lapangan radiasi
jugamencakup jaringan limfonodus dan pembuluh darah yang menjadi risiko utama
untuk metastase tumor. Radioterapi adalah penggunaan radiasi untuk
menghancurkan selkanker atau merusak sel tersebut sehingga tidak dapat
bermultiplikasi lagi. Walaupunradiasi ini akan mengenai seluruh sel, tetapi
umumnya sel normal lebih tahan terhadap radiasi dibandingkan dengan sel kanker.
Kegunaan radioterapi adalah sebagai berikut:

1) Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi,


baikdengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti
pembedahan dankemoterapi.
2) Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan,
radioterapiberguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat
sel kankermenjadi lebih kecil dan berhenti menyebar.
3) Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat
mengurangigejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri
dan juga membuathidup penderita lebih nyaman
4) Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang
sering disebut sebagai “adjuvant therapy” atau terapi tambahan dengan tujuan
agar terapi bedah dan kemoterapi yang diberikan lebih efektif.
Jenis radioterapi :

1. Radioterapi eksternal (radioterapi konvensional) Pada terapi eksternal, mesin


akan mengeluarkan sinar radiasi pada tempat kankerdan jaringan sekitarnya.
Mesin yang digunakan dapat berbeda, tergantung dari lokasikanker.
2. Radioterapi internal (Radioisotope Therapy (RIT)) Radioterapi diberikan
melalui cairan infus yang kemudian masuk ke dalam pembuluhdarah atau dapat
juga dengan cara menelannya.Con toh obat radioterapi melaluiinfus adalah
metaiodobenzylguanidine (MIBG) untuk mengobati neuroblastoma, sedangkan
melalui oral contohnya iodine-131 untuk mengobati kanker tiroid

b. Kemoterapi

Kemoterapi memerlukan penggunaan obat untuk menghancurkan selkanker.


Walaupun obat ideal akan menghancurkan sel kanker dengan tidak merugikan
sel biasa, kebanyakan obat tidak selektif. Malahan, obat didesain untuk
mengakibatkan kerusakan yang lebih besar pada sel kanker daripada sel biasa,
biasanya dengan menggunakan obat yang mempengaruhi kemampuan sel untuk
bertambah besar. Pertumbuhan yang tak terkendali dan cepat adalah ciri
khas sel kanker. Tetapi, karena sel biasa juga perlu bertambah besar, dan
beberapabertambah besar cukup cepat (seperti yang di sum-sum tulang dan garis
sepanjangmulut dan usus), semua obat kemoterapi mempengaruhi sel biasa
dan menyebabkan efek samping. Kemoterapi secara umum menyebabkan
mual, muntah, kehilangan seleramakan, kehilangan berat badan, kepenatan,
dan sel darah hitung rendah yang menyebabkan anemia dan risiko infeksi
bertambah. Dengan kemoterapi, orang sering kehilangan rambut mereka,
tetapi akibat sampingan lain bevariasi tergantung jenisobat.

c. Terapi Ablasi Iodium Radioaktif

Pada jaringan tiroid sehat dan ganas yang tertinggal setelah


operasi,selanjutnyadiberikan terapi ablasi iodium radioaktif. Mengingat adanya
uptake spesifik iodium kedalam sel folikuler tiroid termasuk sel ganas tiroid
yang berasal dari sel folikuler

d. Terapi Supresi L-Tiroksin

Evaluasi lanjutan perlu dilakukan selama beberapa dekade sebelum


dikatakansembuh total. Target kadar TSH pada kelompok risiko rendah untuk
kesakitan dankematian karena keganasan tiroid adalah 0,1-0,5 mU/L, sedang
untuk kelompok risikotinggi adalah 0,01 mU/L.
G. Teknik Instrumen Pada Operasi Ca Tyroid

Persiapan alat dan bahan

1. Alat-alat steril

Set dasar yang disiapkan (Basic Instrument Set)

a. Handel mees 1
b. Pinset sirugis 2
c. Pinset anatomis 2
d. Gunting jaringan 1
e. Gunting benang 1
f. Klem bengkok kecil 6
g. Klem bengkok sedang 6
h. Klem bengkok besar 2
i. Needle holder 2
j. Sponge holder forceps 2
k. Doek klem 5
l. Kanul section 1
m. Wound hak 2
n. Langen bag 2
o. Bengkok 1

2. Bahan-bahan penunjang yang steril

a. Mess ukuran 20
b. Kassa
c. Alcohol
d. Bethadine
e. Formalin
f. Set linen
g. Hand scon
h. Spuit ,10 cc
i. Benang silkam 3 / 0 cutting
j. Benang T.VIO 2 / 0 cutting

Bahan-bahan penunjang operasi yang tidak setril

a. Plester
b. Gunting Verban/ Bandage scissors.
c. Lampu Operasi.
d. Meja Operasi.
e. Meja Mayo.
f. Meja Instrumen.
g. Standar Infus.
h. Tempat sampah
i. underpet

Bahan-bahan yang habis pakai

a. Nacl 0,9%
b. Kassa
c. Spuit
d. Underpet
e. Benang silkam 3 / 0 cutting
f. Benang T.VIO 2 / 0 cutting

3. Persiapan Pasien

a. Persetujuan operasi.
b. Tanda-tanda vital stabil
c. pasien di puasakan
d. pasien di laverment
e. Alat-alat dan obat-obatan sudah di persiapkan

4. Prosedur Jalannya Operasi

1) Posisiskan pasien dengan posisi supinasi


2) Dilakukan sign in sebelum pasiien di anestesi
3) Dilakukan general anastesi oleh tim anastesi
4) Team melakukan cuci tangan dan dilanjutkan dengan growning dan gloving
sesuai prosedur
5) Perawat instrumen menyiapkan instrumen operasi yang akan digunakan
sedangkan asisten melakukan tindakan aseptik menggunakan iodine dan
alkohol 70%
6) Setelah itu melakukan penutupan area operasi menggunakan duk sedang, duk
kecil dan duk besar. Berikan pada operator pinset chirugis untuk menguji
apakah bius/anastesi sudah berjalan dengan baik dan untuk making/menandai
area insisi. Jika persiapan sudah berjalan dengan baik, maka dilakukan time
out/konfirmasi oleh perawat sirkuler meliputi :
a. Nama pasien
b. No. RM
c. Prosedur Operasi
d. Lokasi insisi sudah benar
e. Sudahkah dilakukan pemberian profilaksis antibiotic
f. Bagaimana mencegah kejadian tidak diharapkan yang meliputi bidang
bedah dan anastesi
g. Pemeriksaan jumlah dan jenis instrument dan BHP
h. Memastikan alat-alat yang digunakan steril dan berfungsi dengan baik
7) Sebelum insisi uji efek anastesi dengan menggunakan pinset chirugis
8) Insisi collar dua jari di atas jugulum, diperdalam dengan memotong m.
platisma sampai fascia kolli superfisialis.
9) Dibuat flap keatas sampai eminentia kartilago tiroid dan kebawah sampai
jugulum, kedua flap di teugel keatas dan kebawah pada linen.
10) Fascia kolli superfisial dibuka pada garis tengah dari kartilago hioid sampai
jugulum.
11) Otot pretrakealis (sternohioid dan sternotiroid) kanan kiri dipisahkan kearah
lateral dengan melepaskannya dari kapsul tiroid.
12) Tonjolan tiroid diluksir dan dievaluasi mengenai ukuran, konsistensi,
nodularitas dan adanya lobus piramidalis.
13) Ligasi dan pemotongan v. tiroidea media, dan a. tiroidea inferior sedikit
proksimal dari ujung distal yang mudah tiroid (ligasi menggunakan silk 2/0),
hatihati jangan mengganggu vaskularisasi dari kel. paratiroid.
14) Identifikasi N. rekuren pada sulkus trakeoesofagikus. Syaraf ini diikuti sampai
menghilang pada daerah krikotiroid.
15) Identifikasi kel. paratiroid inferior pada permukaan posterior kel. Tiroid
berdekatan dengan masuknya a. tiroidea inferior pada tiroid.
16) Kutub atas kel. tiroid dibebaskan dari kartilago tiroid mulai dari posterior
dengan identifikasi cabang eksterna n. laringikus superior dengan
memisahkannya dari a&v tiroidea superior. Kedua pembuluh darah tersebut
diligasi dan dipotong. Dilakukan pengangkatan seluruh jaringan tiroid.
17) Lakukan prosedur sign out
18) Perdarahan yang masih ada diligasi dan couterisasi,cuci dengan Nacl 0,9%,
kemudian memasang drain Remopak no.16,drain di fiksasi dengan benang
silk2.0 selanjutnya luka pembedahan ditutup lapis demi lapis dengan benang
absorble (safil 3.0).
19) Bersihkan bekas operasi dengan Nacl 0,9%, keringkan dengan kassa, kasih
sufratul di lanjutkan dengan bebat tekan menggunakan kassa dan hipavix.
20) Operasi selesai,bersihkan alat dan ruangan operasi.

5. Evaluasi

a. Kelengkapan Instrumen
b. Proses evaluasi
c. Bahan Pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai