Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG PENCEGAHAN KANKER SERVIKS


DI KLINIK OBGYN RSUD dr. SOEBANDI
JEMBER

Disusun guna memenuhi tugas praktik


Profesi Keperawatan Maternitas

oleh:
Desty Martha A., S.Kep 182311101123
Efi Pandan Sari, S.Kep 182311101128
Aisatul Zulfa, S.Kep 182311101139
Rizki Amalia, S.Kep 182311101145
Devi Humairah I., S.Kep 182311101161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pencegahan Kanker Serviks


Sasaran : Remaja, Pasutri, Ibu hamil
Target : 10 orang
Waktu : 09.00-09.30
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Agustus 2019
Tempat : di Klinik Obgyn RSUD dr. Soebandi Jember

A. LATAR BELAKANG
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuhdi
dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada
puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10%
sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke dalam rahim.Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona transisional
yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel sel kolumnar. Hingga saat ini
kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di
negara berkembang. Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila program
skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki, diperkirakan setiap tahun
dijumpai sekitar 500.000 penderita baru di seluruh dunia dan umumnya terjadi di
negara berkembang.

Penyakit ini berawal dari infeksi virus yang merangsang perubahan perilaku
sel epitel serviks. Pada saat ini sedang dilakukan penelitian vaksinasi sebagai
upaya pencegahan dan terapi utama penyakit ini di masa mendatang. Risiko
terinfeksi virus HPV dan beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual,
kontrasepsi, atau merokok akan mempromosi terjadinya kanker serviks.
Mekanisme timbulnya kanker serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks
dan sangat variasi hingga sulit untuk dipahami. Insiden dan mortalitas kanker
serviks di dunia menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Sementara itu
di negara berkembang masih menempati urutan pertama sebagai penyebab
kematian akibat kanker pada usia reproduktif. Hampir 80% kasus berada di negara
berkembang. Sebelum tahun 1930 kanker servik merupakan penyebab utama
kematian wanita dan kasusnya turun secara drastik semenjak diperkenalkannya
teknik skrining pap smear oleh Papanikolau. Namun sayang hingga kini program
skrining belum lagi memasyarakat di negara berkembang hingga mudah
dimengerti mengapa insiden kanker serviks masih tetap tinggi.

Hal terpenting menghadapi penderita kanker serviks adalah menegakkan


diagnosis sedini mungkin dan memberikan terapi yang efektif sekaligus prediksi
prognosisnya. Hingga saat ini pilihan terapi masih terbatas pada operasi radiasi
dan kemoterapi atau kombinasi dari beberapa modalitas terapi ini. Namun
tentusaja terapi ini masih berupa simptomatis karena masih belum menyentuh
dasar penyebab kanker yaitu adanya perubahan perilaku sel. Terapi yang lebih
mendasar atau imunoterapi masih dalam tahap penelitian.

Saat ini pilihan terapi sangat tergantung pada luasnya penyebaran penyakit
secara anatomis dan senantiasa berubah seiring dengan kemajuan teknologi
kedokteran. Penentuan pilihan terapi dan prediksi prognosisnya atau untuk
membandingkan tingkat keberhasilan terapi baru harus berdasarkan pada
perluasan penyakit. Secara universal disetujui penentuan luasnya penyebaran
penyakit melalui sistem stadium.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU) / Standart Kompetensi


Setelah diberikan penyuluhan tentang pencegahan kanker serviks diharapkan
para remaja khususnya perempuan dan wanita dewasa mampu menerapkan cara-
cara pencegahan kanker serviks dan dapat menyebarkan informasi ini kepada
orang lain

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)/ Kompetensi Dasar


Setelah diberikan penyuluhan tentang pencegahan kanker serviks selama 30
menit, audiens diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian ca serviks
2. Menjelaskan tentang penyebab ca serviks
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala ca serviks
4. Menjelaskan tentang komplikasi ca serviks
5. Menjelaskan tentang penanganan ca serviks
6. Menjelaskan tentang pencegahan ca serviks

D. GARIS BESAR MATERI


Pendidikan kesehatan tentang pencegahan ca serviks pada wanita

E. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab

F. MEDIA
Leaflet
Power point

G. PENGORGANISASIAN

1. Penanggung jawab : Efi Pandan, S.Kep


2. Penyaji : a. Aisatul Zulfa, S.Kep
b. Desty Martha A., S.Kep
3. Moderator : Rizki Amalia, S.Kep
4. Fasilitator : Devi Humairah I., S.Kep
H. PROSES KEGIATAN

Proses Tindakan Waktu


Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

Pendahuluan a. Memberikan salam, Memperhatikan dan 5 menit


memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan
b. Menjelaskan materi secara Memperhatikan
umum dan manfaat bagi
pasien.
c. Menjelaskan tentang tujuan Memperhatikan
umum dan tujuan khusus

Penyajian a. Menjelaskan kepada pasien Memperhatikan 20


tentang pengertian, penyebab menit
dan tanda gejala ca
serviks
1) Memberikan pertanyaan Memperhatikan
kepada pasien
mengenai materi yang
baru disampaikan
2) Pasien menjelaskan Menjawab pertanyaan
materi yang telah
disampaikan
b. Menjelaskan tentang Memperhatikan
komplikasi, penatalaksanaan,
pencegahan ca
serviks
1) Memberikan pertanyaan Memperhatikan
kepada pasien
mengenai materi yang
baru disampaikan
2) Pasien menjelaskan Menjawab pertanyaan
materi yang telah
disampaikan
Proses Tindakan Waktu
Penutup a. Menutup pertemuan dengan Memperhatikan 5 menit
memberi kesimpulan dari
materi yang disampaikan
b. Mengajukan pertanyaan Memberi saran
kepada pasien
c. Mendiskusikan bersama Memberi komentar
jawaban dari pertanyaan dan menjawab
yang telah diberikan pertanyaan bersama
d. Menutup pertemuan dan Memerhatikan dan
memberi salam membalas salam

I. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Lampiran 1: Materi
Lampiran 2: Berita Acara
Lampiran 3: Daftar Hadir
Lampiran 4: Media
Lampiran 4a: Power point
Lampiran 4b: Leaflet
Lampiran 5: Dokumentasi
Lampiran 1: Materi
Pengertian Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada bagian sel-sel leher rahim
atau mulut rahim yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
dan ditularkan langsung melalui kontak kulit saat melakukan hubungan seksual
pada penderita yang telah terinfeksi virus HPV (Arum,2015). Human Papilloma
Virus (HPV) ini merupakan virus yang menyerang kulit dan membran mukosa
manusia dan hewan. Nurwijaya, Andrijono, & Suheimi (dalam Agustin, 2015),
menjelaskan bahwa kebanyakan HPV tidak berbahaya dan tidak menunjukkan
gejala. Subagja (dalam Agustin, 2015) menambahkan sebanyak 40 tipe HPV bisa
ditularkan melalui hubungan seksual. Sasarannya adalah alat kelamin dan
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tipe HPV yang resiko tinggi yang
menyebabkan kanker dan HPV resiko rendah dan hanya beberapa saja dari ratusan
varian HPV yang bisa menyebabkan kanker. Tipe yang paling berbahaya adalah
jenis HPV 16 dan 18 yang menyebabkan 80% kanker serviks. HPV resiko rendah
atau HPV yang tidak menyebabkan kanker ditularkan dari satu orang ke orang
lain melalui hubungan seksual (kulit ke kulit), seperti vaginal, anal, ataupun oral.
Penularan HPV pada umumnya melalui hubungan seksual 90% dan sisanya yaitu
10% terjadi secara non seksual.

Penyebab dan Faktor Predisposisi Kanker Serviks


Predisposisi adalah kondisi yang memicu munculnya kanker. Faktor-faktoryang
bisa memicu terjadinya kanker serviks antara lain :
1. Perempuan dengan mitra seksual multiple atau mempunyai suami resiko
tinggi yaitu suami yang mempunyai mitra seksual multiple juga.
2. Aktivitas Seksual Dini
Wanita dengan aktivitas seksual dini, misalnya sebelum usia 16
tahun,mempunyai resiko lebih tinggi karena pada usia itu terkadang epitelatau
lapisan dinding vagina dan serviks belum terbentuk sempurna. Halini
menyebabkan gampangnya timbul lesi/luka mikro di vagina atauserviks
sehingga gampang pula terjadi infeksi, termasuk infeksi olehvirus HPV
penyebab kanker serviks.
3. Smegma
Smegma adalah substansi berlemak. Biasanya terdapat pada lekukan dekat
kepala kemaluan/penis dan didapati pada laki-laki yang tidak sunat.
Sebenarnya smegma adalah secret alami yang dihasilkan kelenjar sabeceous
pada kulit penis. Namun ternyata hal ini berkaitan dengan meningkatnya
resiko seorang laki-laki sebagai pembawa dan penular virus HPV.
4. Perempuan Yang Merokok
Perempuan perokok mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita kanker
serviks daripada perempuan yang tidak merokok.
5. Frekuensi Persalinan.
Perempuan yang sering melahirkan memiliki resiko menderita kankerserviks
lebih tinggi.
6. Tingkat sosial ekonomi yang rendah, hal ini berkaitan dengan asupangizi
serta status imunitas.
7. Pengguna obat imunosupresan/penekan kekebalan tubuh.
8. Riwayat terpapar infeksi menular seksual (IMS), hal ini karena
HumanPapilloma Virus (HPV) bisa ikut tertularkan bersamaan dengan
penyebab penyakit kelamin lainnya saat terjadi hubungan kelamin (Heru
Priyanto Samadi dalam Efrida, 2013).

Gejala Kanker Serviks


Adapun beberapa gejala yang bisa ditemukan bagi penderita kanker serviks
stadium lanjut menurut Arum, 2015 yaitu:
1. Keputihan yang tidak normal
Keputihan yang berulang-ulang, tidak sembuh walapun sudah diobati.
Keputihannya biasa berbau, gatal dan panas karena sudah ditumpangi
infeksi sekunder, artinya cairan yang keluar dari lesi pra kanker atau
kanker tersebut ditambah infeksi oleh kuman, bakteri/parasit, jamur,
bahkan infeksi virus HPV.
2. Pendarahan dari vagina
Pada tahap lanjut, gejala kanker serviks tidak hanya menimbulkan
keputihan namun sampai pada pendarahan dari vagina. Pendarahan ini
terjadi diluar masa haid. Pendarahan ini bisa terjadi setelah melakukan
hubungan badan, terlalu memaksa pada saat buang air besar, dan
pendarahan setelah monopause.
3. Sering merasa sakit pada organ reproduksi
Orang yang terkena kanker serviks juga akan sering mengalami rasa sakit
di daerah sekitar vagina. Selain di daerah vagina, rasa sakit biasanya juga
akan terasa di bagian perut bawah, paha, dan persendian panggul setiap
saat menstruasi, buang air besar, dan berhubungan badan. Apabila kanker
serviks sudah menyebar ke panggul, pasien akan menderita keluhan nyeri
punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

Deteksi Dini Kanker Serviks


Skrining untuk kanker serviks dengan melakukan tes papsmear merupakan
metode yang standar. Berdasarkan data retrospektif, tes papsmear dapat
mengurangin insidensi kanker serviks sebanyak 60 – 90% dan mortalitas
sebanyak 90% (Depkes RI dalam Efrida, 2013).
Macam-macam Skrining menurut Arum, 2015 yaitu:
1. Tes Pap Smear
Tes ini dilakukan oleh dokter kandungan dengan menggunakan alat spekulum
yang berfungsi membuka liang vagina untuk memeriksa perubahan sel-sel
leher rahim yang kemungkinan dapat berubah menjadi kanker.
2. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Pada tes IVA dilakukan dengan mengusap atau mengoles pada leher rahim
dengan asam asetat 3-5% menggunakan aplikator kapas lesi prakanker, lalu
hasilnya dapat diamati dengan mata telanjang selama 20-30 detik.
Pencegahan Kanker Serviks
Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan guna mengurangi risiko
terserang kanker serviks, di antaranya:
1. Berhubungan seks secara aman. Gunakan kondom dan hindari
berhubungan seksual dengan berganti pasangan.
2. Menerima vaksin HPV. Vaksin HPV dapat diberikan pada wanita usia 9-
26 tahun. Vaksin ini akan lebih efektif bila diberikan sebelum aktif secara
seksual.
3. Rutin menjalani pap smear. Menjalani pap smear secara rutin
berdasarkan usia membuat kondisi serviks selalu terpantau. Sehingga bila
terdapat kanker, akan lebih mudah ditangani sebelum berkembang lebih
lanjut.
4. Tidak merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Arum, Sheria Puspita. 2015. Stop Kanker Serviks. Yogyakarta. Notebook.


Efrida, Mutia. 2013. Hubungan Pengetahuan Dan Minat Remaja Putri
Dengan Pencegahan Kanker Serviks Di Madrasah Aliyah Negeri
Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Banda Aceh. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan U‟budiyah.
Lampiran 2: Berita Acara
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2019/2020

BERITA ACARA

Pada hari ini, Kamis tanggal 22 Bulan Agustus tahun 2019 jam 09.00 s/d 09.30
WIB bertempat di Klinik Obgyn RSD dr. Soebandi telah dilaksanakan Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan tentang Pencegahan Kanker Serviks oleh Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir)

Jember, 22 Agustus 2019


Mengetahui,

Pembimbing Klinik
Klinik Obgyn
RSD dr. Soebandi Jember

Aulia Darma Susanti, S.ST


NIP. 19780321 200012 2 001
Lampiran 3: Daftar Hadir
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2019/2020

DAFTAR HADIR

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan tentang Pencegahan Kanker Serviks pada Hari


Kamis tanggal 22 Bulan Agustus tahun 2019 jam 09.00 s/d 09.30 WIB bertempat
di Klinik Obgyn RSD dr. Soebandi oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Fakulas Keperawatan Universitas Jember.

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.
26. 26.
27. 27.
28. 28.
29. 29.
30. 30.
31. 31.
32. 32.
33. 33.
34. 34.
35. 35.

Jember, 22 Agustus 2019


Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Klinik Obygn
RSD dr. Soebandi Jember

Aulia Darma Susanti, S.ST


NIP. 19780321 200012 2 001
Lampiran 4: Media
Lampiran 4a: Power Point
Lampiran 4b: Leaflet
Lampiran 5: Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai