oleh:
Desty Martha A., S.Kep 182311101123
Efi Pandan Sari, S.Kep 182311101128
Aisatul Zulfa, S.Kep 182311101139
Rizki Amalia, S.Kep 182311101145
Devi Humairah I., S.Kep 182311101161
A. LATAR BELAKANG
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuhdi
dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada
puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10%
sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke dalam rahim.Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona transisional
yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel sel kolumnar. Hingga saat ini
kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di
negara berkembang. Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila program
skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki, diperkirakan setiap tahun
dijumpai sekitar 500.000 penderita baru di seluruh dunia dan umumnya terjadi di
negara berkembang.
Penyakit ini berawal dari infeksi virus yang merangsang perubahan perilaku
sel epitel serviks. Pada saat ini sedang dilakukan penelitian vaksinasi sebagai
upaya pencegahan dan terapi utama penyakit ini di masa mendatang. Risiko
terinfeksi virus HPV dan beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual,
kontrasepsi, atau merokok akan mempromosi terjadinya kanker serviks.
Mekanisme timbulnya kanker serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks
dan sangat variasi hingga sulit untuk dipahami. Insiden dan mortalitas kanker
serviks di dunia menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Sementara itu
di negara berkembang masih menempati urutan pertama sebagai penyebab
kematian akibat kanker pada usia reproduktif. Hampir 80% kasus berada di negara
berkembang. Sebelum tahun 1930 kanker servik merupakan penyebab utama
kematian wanita dan kasusnya turun secara drastik semenjak diperkenalkannya
teknik skrining pap smear oleh Papanikolau. Namun sayang hingga kini program
skrining belum lagi memasyarakat di negara berkembang hingga mudah
dimengerti mengapa insiden kanker serviks masih tetap tinggi.
Saat ini pilihan terapi sangat tergantung pada luasnya penyebaran penyakit
secara anatomis dan senantiasa berubah seiring dengan kemajuan teknologi
kedokteran. Penentuan pilihan terapi dan prediksi prognosisnya atau untuk
membandingkan tingkat keberhasilan terapi baru harus berdasarkan pada
perluasan penyakit. Secara universal disetujui penentuan luasnya penyebaran
penyakit melalui sistem stadium.
E. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab
F. MEDIA
Leaflet
Power point
G. PENGORGANISASIAN
I. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Lampiran 1: Materi
Lampiran 2: Berita Acara
Lampiran 3: Daftar Hadir
Lampiran 4: Media
Lampiran 4a: Power point
Lampiran 4b: Leaflet
Lampiran 5: Dokumentasi
Lampiran 1: Materi
Pengertian Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada bagian sel-sel leher rahim
atau mulut rahim yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
dan ditularkan langsung melalui kontak kulit saat melakukan hubungan seksual
pada penderita yang telah terinfeksi virus HPV (Arum,2015). Human Papilloma
Virus (HPV) ini merupakan virus yang menyerang kulit dan membran mukosa
manusia dan hewan. Nurwijaya, Andrijono, & Suheimi (dalam Agustin, 2015),
menjelaskan bahwa kebanyakan HPV tidak berbahaya dan tidak menunjukkan
gejala. Subagja (dalam Agustin, 2015) menambahkan sebanyak 40 tipe HPV bisa
ditularkan melalui hubungan seksual. Sasarannya adalah alat kelamin dan
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tipe HPV yang resiko tinggi yang
menyebabkan kanker dan HPV resiko rendah dan hanya beberapa saja dari ratusan
varian HPV yang bisa menyebabkan kanker. Tipe yang paling berbahaya adalah
jenis HPV 16 dan 18 yang menyebabkan 80% kanker serviks. HPV resiko rendah
atau HPV yang tidak menyebabkan kanker ditularkan dari satu orang ke orang
lain melalui hubungan seksual (kulit ke kulit), seperti vaginal, anal, ataupun oral.
Penularan HPV pada umumnya melalui hubungan seksual 90% dan sisanya yaitu
10% terjadi secara non seksual.
BERITA ACARA
Pada hari ini, Kamis tanggal 22 Bulan Agustus tahun 2019 jam 09.00 s/d 09.30
WIB bertempat di Klinik Obgyn RSD dr. Soebandi telah dilaksanakan Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan tentang Pencegahan Kanker Serviks oleh Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir)
Pembimbing Klinik
Klinik Obgyn
RSD dr. Soebandi Jember
DAFTAR HADIR
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.
26. 26.
27. 27.
28. 28.
29. 29.
30. 30.
31. 31.
32. 32.
33. 33.
34. 34.
35. 35.