Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah berupa makalah dengan judul
“Senam Hipertensi”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Diluar itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan


dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, selaku penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga penyusun dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Bandung, Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
A. Definisi Senam Hipertensi ........................................................................... 4
B. Komponen Senam ........................................................................................ 4
C. Manfaat Senam Hipertensi ........................................................................... 5
D. Mekanisme Senam terhadap Penurun Tekanan Darah ................................ 5
E. Prosedur Melakukan Senam Hipertensi ...................................................... 7
BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SENAM
HIPERTENSI .......................................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu contoh
penyakit degeneratif. Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh arteri secara terus menerus lebih dari suatu
periode. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah
sistolik, sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90mmHg
(Prise & Wilson,2006 dalam Muliyasari, 2015).
Hipertensi di perkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1
juta orang diseluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian. Di
perkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2005,di
perkirakan menjadi1,15 milyar kasus di tahun 2025.Prediksi ini di
dasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan
penduduksaat ini (Nurocmah,2009).Saat ini hipertensi merupakan
tantangan besar di Indonesia karena merupakankondisi yang sering
ditemukan pada pelayanan kesehatan primer.
Berdasarkan survey riset dasar kesehatan nasional (RISKESDAS)
pada tahun 2013 hipertensi memiliki prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar
25,8%. Disamping itu pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun
sudah banyak tersedia obat-obatan yang efektif (DepkesRI, 2013).
Prevalensi hipertensi menurut hasil wawancara oleh Riset Kesehatan
Daerah Jawa Tengah pada tahun 2007 di Provinsi Jawa Tengah sebesar
7,9% sedangkan menurut hasil pengukuran tekanan darah sebesar 34,9%,
Hasil wawancara tersebut menunjukkan prevalensi hipertensi menurut
riwayat pernah didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan sebesar 7,6%
dan penjaringan lebih lanjut terhadap responden yang tidak pernah
didiagnosis oleh tenaga kesehatan tetapi saat diwawancara sedang minum

1
obat hipertensi ada 0,3%. Prevalensi tertinggi hipertensi menurut hasil
wawancara terdapat di Kabupaten Surakarta (13,4%) dan terendah di
Kabupaten Wonosobo (5,2%). Prevalensi tertinggi hipertensi menurut
hasil pengukuran terdapat di Kabupaten Wonogiri (47,4%) di mana
prevalensi menurut hasil wawancaranya sebesar 8,5% (berada di urutan
ke-14 teratas). Prevalensi terendah hasil pengukuran terdapat di Demak
(25%) yang menurut hasil wawancara sebesar 7,4% (berada di urutan ke-
24)
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipertensi,
meliputi hipertensi primer (tidak diketahui penyebabnya) dan hipertensi
sekunder (disebabkan oleh suatu penyakit). Hipertensi tidak dapat secara
langsung menyebabkan kematian namun bila tidak diobati akan berisiko
terkena stroke, infark miocardium, gagal ginjal dan ensefalopati
(Ardiansyah, 2012).
Olahraga dan latihan pergerakan secara teratur dapat
menanggulangi masalah akibat perubahan fungsi tubuh dan olahraga
sangat berperan penting dalam pengobatan tekanan darah tinggi, manfaat
olahraga adalah meningkatkan jasmani, mendorong jantung bekerja secara
optimal, melancarkan sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah
pengoroposan tulang, membakar kalori dan mengurangi stressdan mampu
menurunkan tekanan darah. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa
latihan dan olahraga pada usia lanjutdapat mencegah atau memperlambat
kehilangan fungsional, bahkan latihan teratur dapat menurunkan tekanan
darah 5-10 mmHg baik pada tekanan sistolik dan diastolik, olahraga yang
tepat untuk lansia adalah senam lansia (Divine,2012).

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas rumusan masalah pada makalah ini “Apakah
pengaruh senam terhadap perubahan tekanan darah?”

2
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengidentifikasi pengaruh senam terhadap perubahan tekanan
darah

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui definisi senam hipertensi
b. Mengetahui definisi senam hipertensi
c. Mengetahui bagaimana gerakan senam hipertensi
d. Mengetahui bagaimana pelaksanaan senam hipertensi

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Senam Hipertensi


Senam adalah aktifitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang
olahraga tersendiri maupun sebagai latihan dari cabang olahraga lain,
senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi
terpadu dan menjelma dari setiap anggota tubuh dari komponen-komponen
kemampuan motorik seperti kekuatan, kecepatan keseimbangan,
kelenturan, dan ketepatan dengan tatacara yang sesuai dan tata urutan
gerak yang selaras (El-Ibrahim & Haryanto, 2012).
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh arteri secara terus menerus lebih dari suatu periode, dengan
tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan diastolik 90 mmHg (Price
& Wilson,2006 dalam Muliyasari, 2015).
Senam hipertensi merupakan garakan-gerakan yang menyeluruh
yang dilakukan yang bertujuan menurunkan dan menstabilkan tekanan
darah pada nilai normal. Beberapa jenis olah raga yang dapat menguatkan
jantung dan membentu olahraga yaitu berjalan, jogging, lompat tali,
bersepeda, berenang.

B. Komponen Senam
1. Kekuatan otot
2. Ketahanan fisik
Kemampuan otot dalam melawan konsistensi selama latihan.
3. Ketahanan otot jantung
Kapasitas kerja jantung, peredaran darah dan paru-paru yang berguna
untuk memberikan oksigen.
4. Kelenturan

4
Kelenturan untuk bergerak sendi-sendi melalui seluruh perputaran otot
serta menjaga kestabilan tubuh.
5. Komposisi tubuh
Komposisi tubuh berguna untuk proses berlamgsungnya metabolisme,
dengan menggunakan tubuh untuk dapat bertahan dalam latihan.

C. Manfaat Senam Hipertensi


Secara umum senam atau olahraga memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Olahraga dapat meningkatkan kebugaran jantung untuk memompa
darah. Detak jantung akan lebih rendah dan teratur. Ketika jantung
bekerja lebih efisien, sirkulasi aliran darah masuk dan keluar jantung
pun akan lebih lancar.
2. Menjaga elastisitas pembuluh darah untuk menurunkan dan
menstabilkan tekanan darah.
3. Mempertahankan berat badan ideal karena senam atau olahraga dapat
membakar lemak yang berlebihan ditubuh karena aktifitas gerak untuk
menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainya
seperti : pinggang, paha, pinggul, perut dan lain lain
4. Olahraga dapat menurunkan tekanan darah sistolik mulai dari 4-
9 milimeter merkuri (mm Hg)
5. Dibutuhkan sekitar satu hingga tiga bulan untuk olahraga teratur
supaya dapat berdampak pada tekanan darah
6. Meningkatkan kelenturan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya
tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan dan olahraga lainnya
(Swari, 2014).

D. Mekanisme Senam terhadap Penurun Tekanan Darah


Senam hipertensi akan meningkatkan aliran darah dan pasokan
oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot
jantung. Mahardani (2010) mengatakan dengan senam atau berolah raga
kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat untuk proses pembentukan

5
energi, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung, sehingga curah
jantung dan isi sekuncup bertambah.
Dengan demikian tekanan darah akan meningkat. Setelah
berisitirahat pembuluh darah akan berdilatasi atau meregang, dan aliran
darah akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit kemudian akan
kembali pada tekanan darah sebelum senam. Jika melakukan olahraga
secara rutin dan terus menerus, maka penurunan tekanan darah akan
berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan lebih elastis.
Mekanisnme penurunan tekanan darah setelah berolah raga adalah
karena olahraga dapat merilekskan pembuluh-pembuluh darah. Sehingga
dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah akan turun.Olahraga
seperti senam hipertensi mampu mendorong jantung bekerja secara
optimal, dimana olahraga mampu meningkatkan kebutuhan energi oleh
sel, jaringan dan organ tubuh, dimana akibatnya dapat meningkatkan aliran
balik vena sehingga menyebabkan volume sekuncup yang akan langsung
meningkatkan curah jantung sehingga menyebabkan tekanan darah arteri
meningkat, setelah tekanan darah arteri meningkat akan terlebih dahulu,
dampak dari fase ini mampu menurunkan aktivitas pernafasan dan otot
rangka yang menyebabkan aktivitas saraf simpatis menurun, setelah itu
akan menyebabkan kecepatan denyut jantung menurun, volume sekuncup
menurun, vasodilatasi arteriol vena, karena menurunan ini mengakibatkan
penurunan curah jantung dan penurunan resistensi perifer total, sehingga
terjadinya penurunan tekanan darah (Sherwood, 2005).
Senam hipertensi yang ditunjukkan untuk penderita hipertensi dan
usia lanjut untuk mengurangi berat badan dan mengelola stres (faktor yang
mempertinggi hipertensi) yang dilakukan selama 30 menit dan dilakukan
seminggu minimal 3 kali.

6
E. Prosedur Melakukan Senam Hipertensi
a. Gerakan Pemanasan
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.
2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala
dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10
hitungan.
3) Rasakan tarikan bahu dan punggung.
b. Gerakan Inti
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan
dan hindari hentakan.
2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka
selebar bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur napas.
3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi
kaki yang searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan diletakkan
dipinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10
hitungan lalu ganti dengan sisi lainnya.
4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan
kedua tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan
dan semampunya.
5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke samping.
6) Kedua tangan dengan jemari mengepal ke arah yang berlawanan.
Ulangi dengan sisi bergantian.
7) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan
tangan yang searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan
lakukan semampunya.

7
c. Pendinginan
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher
dan tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan
pada
sisi lainnya.
2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan
kesisi lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

8
BAB III

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SENAM HIPERTENSI

A. PENGERTIAN
Senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan
dan mengelola stres (faktor yang mempertinggi hipertensi).
B. TUJUAN
1. Mengurangi berat badan dan mengelola stres (faktor yang mempertinggi
hipertensi)
2. Menurunkan tekanan darah
C. METODE
1. Persentasi
2. Demonstrasi Senam Hipertensi
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1) Klien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
2) Klien dalam posisi berdiri
b. Persiapan Lingkungan
1) Ruangan yang tenang dan kondusif
2) Ruangan yang cukup luas
2. Pelaksanaan
Simulasi senam hipertensi dengan tahapan:
a. Gerakan Pemanasan
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.

9
2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala
dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10
hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.

b. Gerakan Inti
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan
hindari hentakan.

2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar
bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur napas.

10
3) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke
samping.Kedua tangan dengan jemari mengepal ke arah yang
berlawanan. Ulangi dengan sisi bergantian.

4) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan
tangan yang searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan
lakukan semampunya.

c. Pendinginan
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada

11
sisi lainnya.

2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan


gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan
kesisi lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti senam hipertensi.
2) Memberi pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien melaksanakan senam hipertensi minimal 30
menit dan dilakukan seminggu tiga kali.
E. SUMBER
Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI.
F. EVALUASI
1. Respon Verbal
Klien mengatakan senang untuk melakukan senam hipertensi

12
2. Respon Non Verbal
Klien sangat antusias dengan senam hipertensi dan mengikuti setiap
kegiatan dengan baik.

13
BAB IV

PENUTUP

Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk
meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka
yang aktif khususnya terhadap otot jantung sehingga dapat mempertahankan
tekanan darah pada rentang normal. Pelaksanaan senam hipertensi harus
dilakukan secara teratur serta sesuai anjuran dengan melakukan tahap pemanasan
terlebih dahulu sampai akhirnya pada tahap pendinginan agar memperoleh hasil
yang meksimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI. http://Elib.Stikesmuhgombonga.ac.iId
https://Hellosehat.Com/Pusat-Kesehatan/Hipertensi-Tekanan-Darah-
Tinggi/Pilihan-Olahraga-Untuk-Hipertensi/

El-Ibrahim, M. N. & Haryanto, 2012. Dr Olahraga Mengenalkan Teknik Senam


Dasar. Jakarta: Balai Pustaka.

Swari, R. C., 2014. Hello Sehat. [Online]


Available At: Https://Hellosehat.Com/Pusat-Kesehatan/Hipertensi-Tekanan-
Darah-Tinggi/Pilihan-Olahraga-Untuk-Hipertensi/
[Accessed Desember 2018].

15

Anda mungkin juga menyukai